Anda di halaman 1dari 8

BAHAN GALIAN

INDUSTRI BATU
APUNG
DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ARIFAL
(4523046133)
DEFINISI BATU
APUNG
Batu apung disebut juga batu timbul, yaitu jenis batu yang berasal dari
gunung berapi yang tidak tenggelam di dalam air. Batu apung juga
dapat diartikan sebagai batuan yang terbentuk dari material magma atau
lava yang mengalami pendinginan secara cepat di udara atau air. Batu
apung memiliki densitas yang lebih rendah dari air, sehingga batu ini
akan terapung di atas permukaan air.
KETERDAPATAN
BATU APUNG
• Jambi Salambuku, Lubukgaung, Kec. Bongko, Kab. Sarko
• Lampung sekitar kepulauan Krakatau
• Jawa Barat: Kawah Danu, Bante
• Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo
• Nusa Tenggara Barat Lendangnangka, Jurit, Rempung
• Nusa Tenggara Timur: Tanah Beak, Kec. Baturliang Kab.
Lombok Tengah
GENESA BATU APUNG
Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah selyang banyak
(berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada
umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunung api.
Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah
• Feldspar
• Kuarsa
• Obsidian
• Kristobalit
• Tridimit
Didasarkan pada cara pembentukan (desposisi), distribusi ukuran partikel (fragmen) dan
material asalnya, endapan batu apung.
Dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·Sub areal
·Sub aqucous
Teknik Penambangan Batu Apung

Teknik Penambangan
Pada umumnya, endapan batu apung terletak dekat permukaan bumi. penambangannya dilakukan
dengan cara tambang terbuka dan selektif. Tahapan umum proses penambangan yaitu:
1. Pengupasan tanah penutup dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana (secara manual) ataupun
dengan alat-alat mekanis, seperti bulldozer, scraper, dan lain-lain.
2. Penggalian bahan galian dapat dilakukan dengan menggunakan excavator antara lain backhoe
atau power shovel.
3. Pemuatan bahan galian ke dalam dump truck menggunakan wheel loader, kemudian diangkut ke
pabrik pengolahan.
PEMANFAATAN DAN PEMASARAN HASIL
BATU APUNG

Pemanfaatan dan Pemasaran Hasil Olahan Batu Apung


• Pemanfaatan
Batu apung banyak dimanfaatkan disektor industri. Salah satunya adalah bahan pengisi pada keramik
tembikar, dengan derajat ukuran butir halus yang berukuran 60-100 mesh.

• Pemasaran Olahan Batu Apung


Contoh pemasaran Keramik. Pemasaran produk keramik yang ada di Kasongan hampir delapan puluh
persen luar negeri, antara lain ke Malaysia, Singapura, Korea. Jepang. Amerika Serikat, Belanda. Selain di
ekspor ke luar negeri keramik juga di jual di toko- toko keramik di Indonesia.
KESIMPULAN

Batu apung terbentuk dari hasil letusan gunung api Batu apung atau pumice adalah jenis batuan yang berwarna terang.
Mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batu angelas vulkanik silikat.
Batu apung mempunyai sifat versikular yang tinggi, mengandung Mineral-mineral yang terdapat dalam jumlah sel yang banyak.
Batu apung adalah feldpar, kuarsa, obsidian, cristobalit dan tridimit.
Indonesia memiliki potensi endapan batu apung yang cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta m3, tersebar di Bengkulu, Jambi,
Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Lombok, Ternate dan Tidore.
Tahap tahap penambangan batu apung antara lain:
a) Eksplorasi
b) Penambangan
c) Pengolahan
d) Reklamasi
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai