Anda di halaman 1dari 48

MATERI :

RANGKAIAN LISTRIK
SEDERHANA
SK & KD

APERSEPSI

TUJUAN PEMBELAJARAN

HUKUM OHM

RANGKAIAN SERI & PARALEL

HUKUM KIRCHOFF

APLIKASI SAINS

TES KOMPETENSI
DAFTAR PUSTAKA
STANDAR KOMPETENSI &
KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI :

5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan

berbagai produk teknologi.

KOMPETENSI DASAR :

5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana

(satu loop)

INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF

1. Disajikan beberapa buah gambar rangkaian listrik sederhana, siswa dapat


mengidentifikasi gambar yang benar yang dapat mengalirkan arus listrik untuk
menyalakan lampu disertai penjelasan sesuai dengan kunci jawaban.
2. Disajikan gambar rangkaian listrik sederhana, siswa dapat:
2.1. menjelaskan kuat arus listrik yang mengalir pada dua titik yang berbeda
sesuai dengan kunci jawaban.
2.2 menjelaskan beda potensial (tegangan) diantara dua buah titik sesuai
dengan kunci jawaban.
3. Disajikan deskripsi masalah rangkaian sederhana, siswa dapat:
3.1 memaparkan pengaruh besar arus listrik yang mengalir pada lampu
terhadap besar tegangan lampu disertai penjelasan sesuai dengan kunci
jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF

3.2 menghitung besar hambatan disertai langkah-langkah penyelesaian sesuai


kunci jawaban.
4. Diberikan tabel data tegangan dan kuat arus listrik, siswa dapat membuat
sketsa grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik sesuai rincian
tugas kinerja (RTK) yang ditentukan.
5. Diberikan grafik hubungan tegangan dan kuat arus listrik, siswa dapat
melakukan interpretasi data dengan menjelaskan:
5.1 apakah selisih kuat arus yang sama akan menghasilkan selisih tegangan
yang sama disertai penjelasan.
5.2 apakah perbandingan antara selisih tegangan dengan selisih kuat arus
pada dua titik potong menghasilkan nilai yang sama disertai penjelasan.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF

5.3 apakah hubungan titik potong-titik potong pada grafik akan menghasilkan
garis miring yang tidak lain merupakan pembanding disertai penjelasan.
5.4 bagaimana persamaan garis miring yang dihasilkan dengan dimulai dari
titik potong ketika kuat arus bernilai nol disertai penjelasan.
6.Diberikan grafik hubungan tegangan dan kuat arus listrik, siswa dapat
memformulasikan hubungan tegangan, kuat arus, dan hambatan (hukum
Ohm).
7. Berdasarkan analisis data, siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan
dengan menggunakan kalimat pernyataan sesuai rubrik yang ditentukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

8. Diberikan alat dan bahan (KIT sederhana) siswa dapat merangkai alat dan
bahan untuk percobaan identifikasi arus listrik sesuai dengan rubrik yang
ditentukan.
9. Disediakan software media simulasi PhET siswa dapat mengoperasikan
simulasi Ohm Law untuk percobaan hukum Ohm sesuai dengan rubrik yang
ditentukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF


TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF

10. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan


dalam perilaku berkarakter meliputi: jujur, dan bertanggung jawab dan
diamati menggunakan LP3: Afektif Perilaku Berkarakter.
11. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan
dalam perilaku sosial meliputi: bekerja sama, menyampaikan pendapat, dan
menanggapi pendapat orang lain, dan diamati menggunakan LP4: Afektif
Keterampilan Sosial.

APERSEPSI
APERSEPSI

a. “Apa yang akan terjadi jika saklar ini


digeser?”
b. “Apa yang terjadi jika baterai
diambil?”
Sumber : Google
c. “Apa yang akan terjadi jika satu
baterai dibalik posisinya?”

TUJUAN PEMBELAJRAN
RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

“Bagaimana dengan nyala lampu jika


lampu senter diganti dengan lampu
yang memiliki hambatan lebih besar?

Sumber : Google

Rangkaian listrik adalah kumpulan komponen elektronik yang disusun dalam


suatu jaringan.
“Komponen minimal untuk membentuk rangkaian listrik?”

HUKUM OHM
HUKUM OHM

Hukum Ohm berbunyi:


Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial dan berbanding terbalik dengan hambatan (resistor).
Secara matematis, hukum Ohm dituliskan sebagai
V=IR

dimana V adalah tegangan listrik diukur dalam volt, I adalah kuat arus listrik diukur
dalam ampere, dan R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan yang
disebut dengan hambatan listrik (resistor) diukur dalam ohm.

KONFRONTASI KONSEP 1
HUKUM OHM

1. Tentukan besar I1, V2, R2, dan I2.

KONFRONTASI KONSEP 2
HUKUM OHM

2. Dari keempat lampu dalam rangkaian berikut, lampu manakah yang menyala
paling terang?

KONFRONTASI KONSEP 2
HUKUM OHM

3. Perhatikan rangkaian berikut.

a. Apakah lampu 2 menyala?


b. Mengapa demikian?
c. Apa yang dapat dilakukan agar lampu 2 menyala?
d. Mengapa kamu memilih langkah tersebut?
e. Apakah sekarang lampu 2 menyala?

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL


RANGKAIAN SERI

Lampu pada rangkaian yang mana yang lebih terang?


Apa yang akan terjadi jika salah satu lampu pada masing-masing rangkaian
dilepaskan dari rangkaian?

TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
1. Diberikan dua buah rangkaian dari beberapa hambatan yang berbeda, siswa
dapat mengidentifikasi rangkaian mana yang termasuk rangkaian seri dan
rangkaian mana yang termasuk rangkaian rangkaian paralel disertai penjelasan
sesuai dengan kunci jawaban.
2.1 Disajikan gambar tentang tiga buah lampu yang dirangkai seri dan
dihubungkan dengan sebuah baterai, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik
yang mengalir dan tegangan pada masing-masing lampu disertai penjelasan
sesuai dengan kunci jawaban.
2.2 Disajikan gambar tentang tiga buah lampu yang dirangkai paralel dan
dihubungkan dengan sebuah baterai, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik
yang mengalir dan tegangan pada masing-masing lampu disertai penjelasan
sesuai dengan kunci jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
3. Diberikan data nilai hambatan sebuah lampu, siswa dapat:
3.1 menerapkan prinsip-prinsip rangkaian seri hambatan untuk menghitung
hambatan pengganti jika tiga buah lampu identik disusun secara seri disertai
langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan kunci jawaban.
3.2 menerapkan prinsip-prinsip rangkaian paralel hambatan untuk
menghitung hambatan pengganti jika tiga buah lampu identik disusun
secara paralel disertai langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan
kunci jawaban.
4. Diberikan beberapa rangkaian, siswa dapat menyimpulkan lampu yang menyala
paling terang dari rangkaian lampu dengan baterai tunggal, lampu dengan baterai
paralel, dan lampu dengan baterai seri disertai penjelasan sesuai kunci jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF

5. Diberikan gambar rangkaian listrik, siswa dapat memberikan argumentasi


mengapa gedung-gedung lebih banyak menggunakan rangkain paralel daripada
rangkaian seri dengan menganalisis gambar tersebut sesuai dengan kunci
jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

6. Berdasarkan tabel data percobaan, siswa dapat menganalisis data sesuai


dengan kunci jawaban LKS-2: Rangkaian Seri dan Paralel dan rubrik yang
ditentukan.
7.1 Diberikan tabel data hasil percobaan tentang kuat arus listrik dan tegangan
pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa lampu, siswa dapat
memformulasikan hambatan pengganti pada rangkaian seri sesuai dengan
kunci jawaban.
7.2 Diberikan tabel data hasil percobaan tentang kuat arus listrik dan tegangan
pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa lampu, siswa dapat
memformulasikan hambatan pengganti pada rangkaian paralel sesuai dengan
kunci jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

8. Diberikan alat dan bahan (baterai, 3 buah lampu, penghantar) siswa dapat
merangkai alat dan bahan untuk percobaan pada LKS-2: Rangkaian Seri dan
Paralel sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
9. Diberikan alat dan bahan (baterai, 3 buah lampu, penghantar) siswa dapat
memanipulasi jumlah lampu untuk percobaan pada LKS-2: Rangkaian Seri dan
Paralel sesuai dengan rubrik yang ditentukan..
10. Diberikan amperemeter, dan voltmeter, siswa dapat mengkalibrasi alat-alat
ukur tersebut sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
11.1 Dengan menggunakan KIT sederhana dan media simulasi PhET tentang
rangkaian listrik sederhana dalam komputer, siswa dapat mengukur kuat arus
listrik pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa lampu yang
dirangkai secara seri sesuai dengan rubrik yang ditentukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

11.2 Dengan menggunakan KIT sederhana dan media simulasi PhET tentang
rangkaian listrik sederhana dalam komputer, siswa dapat mengukur kuat
arus listrik pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa lampu
yang dirangkai secara paralel sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
12.1 Dengan menggunakan KIT sederhana dan media simulasi PhET tentang
rangkaian listrik sederhana dalam komputer, siswa dapat mengukur beda
potensial listrik pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa
lampu yang dirangkai secara seri sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
12.2 Dengan menggunakan KIT sederhana dan media simulasi PhET tentang
rangkaian listrik sederhana dalam komputer, siswa dapat mengukur beda
potensial listrik pada masing-masing lampu dan pada gabungan beberapa
lampu yang dirangkai secara paralel sesuai dengan rubrik yang ditentukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF


RANGKAIAN SERI DAN PARALEL HAMBATAN

13. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan


dalam perilaku berkarakter meliputi: jujur, dan bertanggung jawab dan
diamati menggunakan LP3: Afektif Perilaku Berkarakter.
14. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan
dalam perilaku sosial meliputi: bekerja sama, menyampaikan pendapat, dan
menanggapi pendapat orang lain, dan diamati menggunakan LP4: Afektif
Keterampilan Sosial.

RANGKAIAN SERI & PARALEL


HAMBATAN
RANGKAIAN SERI & PARALEL

“Mengapa gedung-gedung lebih banyak menggunakan rangkaian paralel


daripada rangkaian seri?”.

RANGKAIAN SERI HAMBATAN


RANGKAIAN SERI

Hambatan yang disusun seri memiliki sifat: (1) arus yang mengalir melalui masing-
masing hambatan sama besar; (2) beda potensial total sama dengan jumlah beda
potensial masing-masing hambatan; (3) beda potensial masing-masing hambatan
berbanding lurus dengan besar masing-masing hambatan; dan (4) hambatan total
sama dengan jumlah hambatan masing-masing.

RANGKAIAN PARALEL HAMBATAN


KONFRONTASI PARALEL

Sifat rangkaian paralel adalah: (1) beda potensial pada ujung-ujung hambatan
sama besar; (2) arus total yang mengalir sama dengan jumlah arus yang mengalir
pada masing-masing hambatan; (3) arus pada masing-masing hambatan
berbanding terbalik dengan nilai hambatan, dan (4) nilai hambatan pengganti
lebih kecil dibandingkan nilai hambatan paling kecil yang diparalel.

KONFRONTASI KONSEP 1
KONFRONTASI KONSEP

1. Perhatikan video
berjudul ”Aliran Arus
Listrik” berikut.

Sumber: Indosat Galileo

PERTANYAAN
KONFRONTASI KONSEP

“Dengan tombol A ditempatkan pada posisi ON, apa yang akan terjadi pada kedua
lampu bila tombol B juga dipasang pada posisi ON?
A. Lampu A akan padam dan lampu B akan menyala
B. Lampu A akan menyala dan lampu B akan padam
C. Kedua lampu A dan B akan menyala
D. Kedua lampu A dan B akan padam

JAWABAN
KONFRONTASI KONSEP

Sumber:
Indosat Galileo

ALASAN
KONFRONTASI KONSEP

Sumber:
Indosat Galileo

KONFRONTASI KONSEP 2
KONFRONTASI KONSEP

Bandingkan nyala lampu ketika sakelar dala kondisi tertutup dan terbuka.

KONFRONTASI KONSEP 3
KONFRONTASI KONSEP

Jelaskan apa yang terjadi


dengan lampu identik X
dan Y ketika:
a. Hanya saklar S1 ditutup,

b. Hanya saklar S2 ditutup,

c. Sakelar S1 dan S2
ditutup.

KONFRONTASI KONSEP
KONFRONTASI KONSEP

Jelaskan termasuk jenis rangkaian apakah gambar a, b, dan c di bawah.

HUKUM KIRCHOFF
APERSEPSI

Perhatikan rangkaian – rangkaian di bawah.

Dari keempat rangkaian di


samping,
a. Rangkaian mana yang
dapat menyalakan lampu?
b. Apa yang menyebabkan
lampu tidak menyala pada
rangkaian yang lain?

TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
1.Diberikan skema yang menggambarkan hukum Kirchoff I, siswa dapat
menyebutkan bunyi hukum Kirchoff I melalui mengingat kembali materi hukum
Kirchoff I di SMP sesuai kunci jawaban.
2.Diberikan skema yang menggambarkan hukum Kirchoff I, siswa dapat
menjelaskan kuat arus listrik di titik percabangan melalui mengingat kembali
materi hukum Kirchoff I di SMP sesuai kunci jawaban.
3.Diberikan gambar rangkaian listrik sederhana, siswa dapat membuat
diagram/skema dengan benar untuk menunjukkan hukum kirchoff II sesuai kunci
jawaban.
4.Diberikan gambar rangkaian listrik sederhana, siswa dapat membandingkan
terang nyala lampu dari beberapa lampu yang disusun secara seri dan paralel
dengan menerapkan hukum kirchoff I disertai penjelasan sesuai dengan kunci
jawaban.
TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
5. Diberikan gambar rangkaian listrik sederhana, siswa dapat:
5.1 menerapkan hukum Kirchoff I untuk menghitung besar kuat arus listrik di titik
percabangan dengan benar disertai langkah-langkah sesuai kunci jawaban.
5.2 menerapkan hukum Kirchoff II untuk menghitung besar tegangan pada
masing-masing lampu dengan benar disertai langkah-langkah sesuai kunci
jawaban.
6. Diberikan beberapa rangkaian listrik sederhana, siswa dapat menguraikan
hukum Kirchoff I dan II dengan benar disertai langkah-langkah sesuai kunci
jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
7. Berdasarkan rumusan masalah, siswa dapat merumuskan hipotesis yang
mengaitkan hubungan antara variabel manipulasi dan variabel respon dengan
menggunakan kalimat pernyataan sesuai dengan kunci jawaban LKS-3 Hukum
Kirchoff dan rubrik yang ditentukan.
8. Berdasarkan prosedur eksperimen yang ada pada LKS-3 Hukum Kirchoff, siswa
dapat melaksanakan eksperimen dengan menggunakan KIT sederhana dan
media simulasi PhET sesuai rubrik yang ditentukan.
9. Berdasarkan tabel data percobaan, siswa dapat menganalisis data sesuai dengan
kunci jawaban LKS-3 Hukum Kirchoff dan rubrik yang ditentukan.
10. Diberikan tabel data hasil percobaan tentang kuat arus listrik dan beda potensial
pada masing-masing lampu, siswa dapat memformulasikan hukum Kirchoff I dan
II dengan menganalisis data hasil percobaan sesuai kunci jawaban.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF


TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF

11. Berdasarkan analisis data, siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan yang
memberikan jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dengan mengaitkan
hubungan antara variabel manipulasi dan variabel respon dengan menggunakan
kalimat pernyataan sesuai dengan kunci jawaban LKS-3 Hukum Kirchoff dan
rubrik yang ditentukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

12. Diberikan alat dan bahan (baterai, 3 buah lampu, penghantar) siswa dapat
merangkai alat dan bahan untuk percobaan pada LKS-3: Hukum Kirchoff
sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
13. Dengan menggunakan KIT sederhana dan media simulasi PhET tentang
rangkaian listrik sederhana dalam komputer, siswa dapat mengukur:
13.1 kuat arus listrik yang melalui masing-masing lampu pada percobaan pada
LKS-3: Hukum Kirchoff sesuai dengan rubrik yang ditentukan.
13.2 beda potensial listrik pada masing-masing lampu pada percobaan pada
LKS-3: Hukum Kirchoff sesuai dengan rubrik yang ditentukan

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR


TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF

14. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan


dalam perilaku berkarakter meliputi: jujur, dan bertanggung jawab dan
diamati menggunakan LP3: Afektif Perilaku Berkarakter.
15. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan
dalam perilaku sosial meliputi: bekerja sama, menyampaikan pendapat, dan
menanggapi pendapat orang lain, dan diamati menggunakan LP4: Afektif
Keterampilan Sosial.

HUKUM KIRCHOFF I DAN II


TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF

14. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan


dalam perilaku berkarakter meliputi: jujur, dan bertanggung jawab dan
diamati menggunakan LP3: Afektif Perilaku Berkarakter.
15. Terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menunjukkan perkembangan
dalam perilaku sosial meliputi: bekerja sama, menyampaikan pendapat, dan
menanggapi pendapat orang lain, dan diamati menggunakan LP4: Afektif
Keterampilan Sosial.

HUKUM KIRCHOFF I DAN II


HUKUM KIRCHOFF I & II

Perhatikan demonstrasi berikut.

HUKUM KIRCHOFF I
HUKUM KIRCHOFF I

Perhatikan rangkaian berikut.

Jika sakelar dihubungkan,


bagaimana dengan penunjukan
keempat amperemeter?
Kaidah hukum I Kirchoff dapat
dituliskan: jumlah aljabar dari arus
ke dalam setiap titik simpul
(percabangan) adalah nol.
Yakni , I=0

HUKUM KIRCHOFF I DAN II


HUKUM KIRCHOFF I

Perhatikan rangkaian berikut.


Menurut hukum I Kirchoff,
besarnya arus listrik yang
menuju pada suatu titik
percabangan sama dengan
besarnya arus listrik yang
meninggalkan titik percabangan
tersebut. Secara matematis
ditulis:
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar

HUKUM KIRCHOFF I DAN II


HUKUM KIRCHOFF II

Kaidah hukum II kirchoff dapat dituliskan: jumlah aljabar dari beda potensial
dalam setiap loop harus sama dengan nol. Yakni,  = 0

Dari gambar di atas, maka secara matematis hukum II Kirchoff dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut:
  - IR = 0

 - I R A - I RB = 0
dimana  adalah ggl diukur dalam satuan volt, RA dan RB adalah hambatan untuk
lampu A dan B diukur dalam ohm dalam SI.
KONFRONTASI KONSEP 1
KONFRONTASI KONSEP

a. Jika sakelar E dihubungkan, bagaimana


nyala keempat lampu yang
menggambarkan arus yang ada dalam
rangkaian?
b. Jika sakelar E dan F dihubungkan,
bagaimana nyala keempat lampu yang
menggambarkan arus yang ada dalam
rangkaian?
c. Jika ketiga sakelar dihubungkan,
bagaimana nyala keempat lampu yang
menggambarkan arus yang ada dalam
rangkaian?

KONFRONTASI KONSEP 2
KONFRONTASI KONSEP

Konfrontasi dengan simulasi PhET

KONFRONTASI KONSEP 3
KONFRONTASI KONSEP

“Dari ketiga rangkaian berikut:


1) Manakah lampu yang menyala paling terang? Mengapa demikian?
2) Manakah lampu yang dapat menyala paling lama? Mengapa demikian?

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP : Mata


Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Kanginan, Marthen. 2010. Physics for Senior High School. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
KTSP SMA Negeri 15 Surabaya.
Lilie, Deborah. 2005. Motion, Forces, and Energy. New York: McGraw-Hill, Inc.
Software Interactive Simulation PhET dari University of Colorado at Boulder
Simulation: Circuit Constrauction Kit (DC Only). Didownload pada Juni
2012 dari http://phet.colorado.edu.
Zorn, M.K. 2005. Electricity and Magnetism. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Anda mungkin juga menyukai