Anda di halaman 1dari 50

Materi Bahaya Kebakaran &

Review Materi utk UTS


Materi KIK 3 April 2024
Kisi Kisi Materi UTS K3 xx April 2024
• Dasar dasar K3 :
1. Pengertian dasar ttg K3 Tujuan diadakan Program K3,para Pihak yg terlibat di K3
2. Peraturan Perundang Undangan ttg K3 : hierarchi UUD 45,UU,Peraturan Pemerintah ,KepMen..
3. Pengertian tentang Kondisi Aman,Bahaya,Kecelakaan, Sumber Bahaya, Analisa Resiko ttg Bahaya
4. Teori tentang kecelakaan Kerja dari De Reamer, Bird ,Piramida Kecelakaan ,Hira,Hazid,Hazop
5. Sistem Manajemen K3
6. Bahaya Kebakaran Tanggap Darurat
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACIDENT PREVENTION

• Melakukan usaha inspeksi keselamatan dan


kesehatan untuk mengindentifikasi kondisi
kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan
para pekerja untukmeningkatkan pengetahuan
tugas mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan Kerja yang
harus ditaati semua pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan terhadap
semua Peraturan Perusahaan dibidang
keselamatan kerja
• UUD 45 Pasal 27 ayat 2 Peraturan perUndang undangan ttg Keselamatan dan
• UU No. 01 Tahun 1970 UU No. 13 Tahun 2003 Kesehatan Kerja
•UU no 23 Th 1992 PP No 50 Th 2012
•Permenaker 04 th 1987
Undang – Undang
Undang – Undang UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Tentang 11 Bab, 18 Pasal
VR. 1910 Pasal 18
Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup
Pasal 2 (1), (2) & (3)

Istilah yang Berlaku


Pasal 13
Pasal 1
Syarat-syarat
Psl 7 Ruang lingkup K3 Keselamatan Kerja
Direktur ayat1 Psl 8 Kewajiban
Pasal 2 Psl 3, Psl 4
Pegawai Pgws Psl 9
Pengawas Psl 5
Psl 11
Ahli K3
Tng Kerja Psl 12
Taat UU
P2K3 Pengusaha
Psl 14
Pasal10 Psl 16

Tujuan
Penerapan
Pelanggaran Undang2
Masa peralihan
Psl 15
Psl 17
4
Pasal 10 UU No. 1 tahun 1970 :

Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk P2K3


guna mengembangkan kerja sama saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha dan tenaga
kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama bidang K3 dalam rangka melancarkan
usaha produksi

Susunan P2K3, tugas dan lain-lainnya


ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.

Permennaker No. Per. 04/Men/1987


P2K3 & Tata Cara Penunjukan AK3
KEANGGOTAAN P2K3

 Keanggotaan P2K3 terdiri unsur pengusaha dan pekerja


 Susunan pengurus P2K3 terdiri dari :
 Ketua, -pimpinan perusahaan ( Direksi )
 Sekretaris,
 Anggota
 Sekretaris P2K3 : Ahli K3 dari perusahaan yang bersangkutan
 Anggota : dari perusahaan pekerja dan pihak terkait.
PROGRAM KERJA P2K3
a. Safety meeting
b. Inventarisasi permasalahan K3
c. Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
d. Penerapan norma K3
e. Inspeksi/ safety patrol
f. Penyelidikan dan analisa kecelakaan
g. Pendidikan dan latihan
h. Prosedur dan tata cara evakuasi
i. Catatan dan data K3
j. Laporan pertanggungjawaban
k. Penelitian
TAHAP PELAKSANAAN SMK3 (Model)

VISI, MISI & KEBIJAKAN K3


TUJUAN
Komitmen Manajemen
Keteladanan
Peran dan Tanggung jawab

PERENCANAAN

PERBAIKAN Penilaian Awal


BERKELANJUTAN Peraturan Perundangan,
Pedoman & Standar
Tujuan dan Sasaran
Program kerja

PENERAPAN

Implementasi 13
Elemen SMK3

PENELAAHAN PEMERIKSAAN &


MANAJEMEN TINDAKAN KOREKSI

Audit Internal dan Eksternal


Pelaporan
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Penetapan
1. Pembangunan dan
Kebijakan K3 1. Komitmen dan kebijakan
Pemeliharaan
2. Perencanaan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen
Komitmen
Penerapan K3 1.2 Initial Review
2. Pendokumentasian
1.3 Kebijakan K3
3. Penerapan K3 Strategi
2. Perencanaan
3. Peninjauan Ulang
4. Pengukuran, 2.1 Perenc ident bhy, penilaian
Desain dan Kontrak
Pemantauan, resiko dan pengend resiko
4. Pengendalian
dan Evaluasi 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya
Dokumen
Kinerja K3 2.3 Tujuan dan sasaran
5. Pembelian
2.4 Indikator kinerja
5. Peninjauan 6. Keamanan Bekerja
2.5 Perenc awal dan perencanaan
secara teratur Berdasarkan SMK3
kegiatan yg berlangsung
7. Standar Pemantauan
untuk 3. Penerapan
8. Pelaporan dan
meningkatkan 3.1 Jaminan kemampuan
Perbaikan
kinerja K3 3.2 Kegiatan pendukung
9. Pengelolaan material
secara 3.3 Ident SB, penilaian dan
dan perpindahannya
pengendalian resiko
berkesinambu 10. Pengumpulan dan
4.Pengukuran dan evaluasi
ngan penggunaan data
4.1 Inspeksi dan pengujian
11. Audit SMK3
4.2 Audit SMK3
12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan
Ketrampilan dan
pencegahan
Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan
pihak mgt
PENERAPAN SMK3 Pasal 6
• Sistem Manajemen K3 meliputi :
a. Penetapan Kebijakan K3
b. Perencanaan K3
c. Pelaksanaan rencana K3
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Penerapan SMK3 yang dilakukan berdasarkan kebijakan nasional
tentang SMK3 tertuang dalam Pedoman penerapan SMK3 Lampiran I
dari PP no. 50 tahun 2012.
PENETAPAN KEBIJAKAN K3 PP 50 th 2012 Pasal 7 -8
Pasaal 7
Penetapan kebijakan K3 dilaksanakan oleh pengusaha ,min. meliputi :
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 dan pengendalian resiko ;
1. Identifikasi potensi bahaya,penilaian dan pengendalian resiko;
2. Perbandingan penerapan K3 dengan Perusahaan & sektor lain yang lebih baik ;
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan ;
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan keselamatan ; dan
5. Penilaian efisiensi dan efektifitas sumber daya yang disediakan
b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus menerus; dan
c. Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.
Kebijakan K3 yang dilaksanakan pengusaha paling sedikit memuat :
a. Visi misi dan tujuan Perusahaan,
b. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan ;dan
c. Kerangka medan Program Kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara
menyeluruh yang bersifat umum dan /atau operasional.
Pasal 8
Pengusaha harus menyebar luaskan kebijakan K3 yang telah Ditetapkan kepada seluruh pekerja / buruh , orang lain selain
Pekerja / buruh yang berada di perusahaan dan pihak lain Yang terkait.
PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN

OLEH PIHAK MANAJEMEN

1. Evaluasi penerapan kebijakan K3


2. Tujuan,sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan
kebutuhan untuk mengubahnya
UNSUR-UNSUR DALAM PENGERTIAN AUDIT SMK3

• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan


pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja
• Pemeriksaan secara sistimatik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit independen
MEKANISME AUDIT SMK3
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Wajib

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
Identifikasi Bahaya
• Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya
agar kita dapat mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
• Identifikasi Bahaya seharusnya dilakukan bersama antara pemilik
pekerjaan,pengawas pekerjaan ( dari dalam dan dari luar ),Safety
Departement.
• Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti
Check List, JSA, JSO,What If, Hazops,Hira,Hazid dll.
• Semua hasil identifikasi Bahaya harus dicatat didokumentasikan
dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.
HAZARD ANALYSIS :
HIRA – DAYLY AND SPECIAL ACTIVITIES ,
HAZID – WHOLE PLANT APPLICATION ,
HAZOP - PLANT OPERATION APPLICATION
Analisa HIRA( Hazard Identification and Risk Assesment ) adalah : Identifikasi bahaya dan kajian resiko kegiatan dalam
proses operasi dan produksi, dipilah pilah menjadi kegiatan yang lebih kecil dan spesifik. Datanya diambil dari kegiatan harian
dan aktifitas yang spesifik.
Analisa HAZID( Hazard Identification ) : proses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin terjadi secara umum pada
fasilitas operasi pabrik / Industri. Datanya meliputi seluruh bagian operasi pabrik baik berupa proses utama maupun operasi
penunjangnya.
Analisa HAZOP (Hazard and Operability Study ): identifikasi keselamatan, bahaya dan masalah operasi yang berkembang
yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi / penyebab masalah operasi, menentukan keseriusan dampak
masalah yang teridentifikasi.
Identifikasi secara keteknikan dan SOP- pengamanan operasi dan penyelamatan ( Safeguard ) yang sebelumnya telah
dibuat,Evaluasi kelayakan Teknik (Engineering) dan SOP Pengamanan /penyelamatan ( Safeguard ) dan Rekomendasi SOP
pengamanan operasi dan penyelamatan tambahan jika diperlukan.
DEFINISI Resiko / Risk
 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya,
atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat risiko
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability dan
Konsekuensi
 Risiko = Probability x Konsekuensi
 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama

Resiko diukur dan diberi peringkat : Rendah, Medium,Tinggi

Klasifikasi Impact Resiko


 Personnel Safety and Health Risks
 Process Safety Impacts
 Environmental Impacts
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

REKAYASA / ENGINEERING
3
4
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

5
PENGEND.ORGANISASI
APD
6
Matriks Resiko

KEPARAHAN

Frekwensi
Kejadian Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat

Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim

Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim

Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi


Hierarki Pengendalian Resiko

1. Eliminasi Eliminasi sumber Bahaya Tempat kerja/pekerjaan aman,


mengurangi bahaya K3

2.Substitusi Substitusi Alat/Mesin/ Material tempat kerja/pekerjaan aman,


mengurangi bahaya K3

3.Engineering Modifikasi/Perancangan
alat/Mesin/Tempat kerja yg lebih
tempat kerja/pekerjaan aman,
mengurangi bahaya K3
aman

4.Administrasi Prosedur,aturan, tata


kerja,pelatihan,durasi kerja,tanda
Tenaga Kerja aman ,mengurangi
paparan bahaya
bahaya, rambu, poster,label dll.

5.Organisasi Pengaturan organisasi yg berkaitan


dg bidang K3
Tenaga Kerja aman ,mengurangi
paparan bahaya

6. Alat Pelindung Diri Alat Pelindung diri T Kerja Tenaga Kerja aman ,mengurangi
paparan bahaya
Penanggung Jawab Manajemen Resiko
Matriks Resiko : Perlu Aturan/Prosedur/Rambu - Supervisor Unit Kerja
Rendah / Petugas K3LH

Sedang Perlu Tindakan Langsung -Supervisor Unit Kerja

Perlu Perencanaan Pengendalian- Manager/ Kepala Divisi Unit


Tinggi
Kerja dan Unit terkait

Perlu Perhatian Manajemen Atas- Manager /General ManagerUnit Kerja


Ekstrim
dan Unit terkait serta Direksi.
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequence)

Penyebab
Kekurangan
Dasar Kejadian
Kejadian
Penyebab
Kontrol Langsung Kerugian
UPDATED DOMINO THEORY MODEL

( FRANK BIRD JR, 1970 )

Kehilangan
kendali
Asal Gejala Kontak Kerugian

Kehilangan
kendali Penyebab Penyebab Kejadian / Cedera /
Dasar Langsung kecelakaan Kerusakan
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LOSS CAUSATION MODEL

( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Kehilangan Penyebab Penyebab


Kendali
Kejadian Kerugian
Dasar Langsung

Program
yang tidak
memadai
Faktor
Tindakan Hubungan
Tidak sesuai Perorangan Orang
kurang dengan
Standard
Faktor lancar Material
Kepatuhan Pekerjaan energi
yang tidak Kondisi atau zat Proses
memadai kurang
lancar
The Fire Triangle

The “Fire Triangle” identifies three (3) elements that must


be present for a fire to exist. They are:
Oxygen

Fuel is a vital component of


the triangle. Examples of fuel
are:

Solid: Wood
Liquid: Flammable Liquids
Gas: Propane
Ordinary Combustible: Animal
Fat or Vegetable Oil
Fuel Heat

27
Special care when using flammable and combustible liquids

The “ flash point” is when at


the right temperature,
vapors are released that will ignite

Flammable Liquids Combustible Liquids


Flash point under 100oF Flash point over 100oF & under 164oF
•Gasoline(-42oF) •Diesel fuel(110oF)
•Toluene(73oF •Kerosene(102oF)
•Benzene(12oF) •Home heating fuel(120oF)
•Cleaning fluids •Hydraulic fluids
The Fire Tetrahedron

Represents the “flaming” mode of combustion


The chemical chain
reaction has been
added to properly
represent a
“burning” fire.
If one of these four
items are taken
away, the fire will
extinguish
Fire Classification
Fires are classified by fuel type.
There are six (6) classes of fires.

Class A Ordinary Combustibles

Class B Flammable Liquids

Class C Electrical

Class D Combustible Metals

Class E Radio active

Class K Animal Fat or Vegetable Oil

30
Fire Extinguishers
Fire extinguishers are the most visible forms of fire control
equipment. It is important to be familiar with the five (5) types of
extinguishers.

Class A Fire Extinguisher


Uses pressurized water for use on solid combustible fuel fire.
Extinguishing agent (water) works by cooling and absorbing heat.

Class B Fire Extinguisher


Uses dry chemicals for use on flammable liquids.
Extinguishing agent (dry chemical) displaces oxygen and smothers
the fire.
Class C Fire Extinguisher
Uses dry chemicals for use on electrical fires.
Extinguishing agent (carbon dioxide) displaces oxygen and smothers the fire.

34
Fire Extinguishers
Class D Fire Extinguisher
Uses dry powder for use on combustible metals
Class E Fire Extinguisher there is no fire extinguisher for this Class E

Class K Fire Extinguisher


Uses dry or wet chemical for use on animal fat or vegetable oil

Fire extinguishers can be rated for multiple fire classes. An example


of this is the ABC fire extinguisher. The ABC fire extinguisher can be
used on A, B, and C classes of fires.

35
Jenis Industri Dengan Resiko Kebakaran
Industri Sumber Bahaya Kebakaran
Tekstil Kapas
Kimia dan Farmasi Alkohol, ester, dll
Vernise dan perlak Alkohol, ester, dll
Karet Benzena
Plastik Formaldehid
Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan
Kayu Bubuk kayu
Rayon viskos Karbon disulfida
Kertas Bahan yang mengandung
selulosa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 36
Labeling-Hazardous Materials Identification System

Chemical containers may also have a Hazardous


Materials Identification System (HMIS) label. The
color and numbering coding are identical to the
NFPA 704; however, the HMIS uses a colored bar
system instead of the diamond. HMIS deals more
with chronic hazards and NFPA 704 deals with more
acute hazards.

37
NFPA 704 Labeling System for Chemicals

38
Hazardous
Material
Identification
System/Guide

39
Controlling Hazardous Materials
• Only authorized staff will issue flammable, caustic, or toxic
materials.

• Only the amount of materials necessary for the immediate use


will be issued.

• All offenders using hazardous materials will be closely


supervised.

• All hazardous substances will be accounted for before, during,


and after use. All receipts and issues will be on the “Flammable
Toxic & Caustic Inventory Issue Log”.
40
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang
tidak normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu penanggulangan segera

Keadaan darurat dapat berubah


menjadi bencana (disaster) yang
mengakibatkan banyak korban,
kerugian atau kerusakan
TUJUAN SIMULASI KEBAKARAN:

• Meningkatkan kewaspadaan terhadap Pihak


manajemen Perusahaan,akan tugas dan tanggung
jawab dalam rangka antisipasi keadaan darurat
kebakaran dan bencana lain;

• Meningkatkan ketrampilan dan tanggung jawab


akan peran yang telah ditugaskan oleh Manajemen
Perusahaan dalam rangka antisipasi keadaan
darurat kebakaran dan bencana lain;
LANJUTAN :
• Mensosialisasikan keadaan darurat kebakaran
dan bencana kepada seluruh penghuni
gedung/perusahaan;

• Uji Coba kesiapsiagaan sarana dan prasarana


sistem proteksi terpasang pada bangunan
Gedung/ perusahaan;

• Meningkatkan koordinasi secara optimal baik


internal maupun eksternal pada saat keadaan
darurat kebakaran atau bencana lain;
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO
PRE FIRE POST FIRE
CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY
FIRE SAFETY MANAGEMENT
MANAGEMENT
PRE FIRE CONTROL

¡ Kebijakan dan Komitmen.


¡ Identifikasi Sumber Daya.
¡ Inventarisasi Sarana Proteksi dan Jalan Keluar.
¡ Inspeksi dan Uji Coba Berkala.
¡ Tindakan Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan.
¡ Pengawasan Terhadap Tempat dan Lingkungan Kerja.
¡ Struktur Organisasi Managemen Pengamanan Kebakaran.
¡ Rekruitmen dan Pelatihan Personel.
¡ Penyuluhan Penghuni dan Visualisasi Pencegahan Kebakaran.
¡ Gambar situasi Route Penyelamatan.
¡ Rencana Tindakan Keadaan Darurat Kebakaran.
¡ Gladi / simulasi Kebakaran dan Evakuasi Penghuni.
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL

INVESTIGASI ANALISIS  REKOMENDASI  REHABILITASI


Tugas individu sebelum UTS
• 1. Apa yang saudara ketahui ttg K3 dan Jelaskan tujuannya ( 4 item) , apa tujuan K3 menurut ILO ?
2.Berdasarkan PP 50 th 2012 ttg SM K3 persyaratan apa bagi Industri utk menerapkan SMK3 dan
Jelaskan siklus PDCA SM K3, apa materi Manajemen Review yg hrs dilakukan.
3. Jelaskan teori kecelakaan Kerja menurut Bird dkk, apa faktor penyebab utama timbulnya kecelakaan
kerja dan bagaimana Usaha utk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut ?
4. Apa yang saudara ketahui ttg Identifikasi material berbahaya menurut N FPA 704 ? Apa yang saudara ketahui ttg
segitiga Api, klasifikasi jenis kebakaran , proses terjadinya kebakaran dan tahapan cara penanggulangan kebakaran.
Kenapa perlu dilakukan simulasi latihan kebakaran , bagaimana langkah langkah utk melaksanakan kegiatan tersebut ?

Tugas individu harus diselesaikan paling lambat hari Selasa 2 April Jam 11.00 melalui Kordinator Kelas masing masing utk
dikirim
Ke Dosen Pengampu MK KIK.
Tugas Kelompok sebelum UTS
• 1. Apa yang saudara ketahui ttg peraturan perundangan K3 dan Jelaskan tentang SM K3 dan P2K3 tentang persyaratan
bagi Industri utk menerapkannya termasuk penunjukan pengurus/ Timnya, pembagian tugas masing masing ?
Jelaskan siklus PDCA SM K3, apa materi Audit SMK3 dan kriteria penilaiannya.
3. Jelaskan yang saudara ketahui ttg Manajemen Resiko ( Hazard Analysis , Analisa Resiko,Matriks Resiko dan penanggung
Jawab Resiko secara berjenjang, kenapa ketua P2K3 hrs pimpinan Perusahaan ( Direktur ) ?
Bagaimana Usaha utk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di Industri Kimia apa peran para pihak yg hrs ikut serta dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ?
4. Apa yang saudara ketahui ttg tahapan pembuatan Industri kimia dari awal hingga operasi normal , bagaimana tahapan cara
membuat mitigasi potensi bahaya dan cara mengatasinya.? Berikan contoh aplikasi Hazard analysis di Industri Kimia ( HIRA,
HAZID ,HAZOP yang saudara ketahui diluar yang sudah ada di Materi KIK ( BP,Pertamina Balongan, Pusri,Kujang ) –minimal 2
Industri Kimia

Tugas kelompok harus diselesaikan paling lambat hari Rabu 3 April Jam 11.00 melalui Kordinator Kelas masing masing utk dikirim
Ke Dosen Pengampu MK KIK.

Anda mungkin juga menyukai