Anda di halaman 1dari 22

Mengenal Kelainan

Bawaan Hipospadia

Dr. dr. Yevri Zulfiqar, SpB. SpU(K)

Webinar Pengabdian Masyarakt Bagian Bedah FK Unand


Penanganan Kasus Bedah di Era New Normal
2020
Hipospadia
Muara saluran kencing tidak berada pada
tempat yang semestinya
Tanda-tanda Hipospadia
Overview
Epidemiologi

• Sering pada ras Caucasian


• 4 – 43 kasus/10.000 kelahiran
• Amerika  1 : 300 live
birth • RSCM : 139 kasus tahun
• Eropa 0,3 – 0,7 % of male 2002-2008
newborn • Padang : 95 kasus
• Italia 3 – 4 out of 1000 live tahun 2010-2014
birth
• Tipe terbanyak : sub-
glandular (62 – 88%),
tipe distal
Indonesia :
There are 591 cases throughout the year of 2017
documented From 12 referral hospitals nationwide
(Duarsa GWK et al.,2019)
Hipospadia
• Belum jelas penyebab pastinya
• Diduga factor genetic dan lingkungan
• Ada kurang lebih 24 gen yang dicurigai
berhubungan dengan insiden hipospadia
(Karabulut.,2013)
External genitalia differentiation of male
during the embryonic period
(Wang dan Baskin, 2008)
Faktor internal and eksternal yang
berhubungan dengan kejadian hipospadia :
Tanda dan Gejala Hipospadia
• Pancaran urine tidak normal saat buang
air kecil.
• Kulup hanya menutupi bagian atas kepala
penis.
• Bentuk penis melengkung ke bawah.
• Bisa juga diikuti dengan penis yang kecil
(micro penis)
Diagnosis
• Saat lahir muara saluran kencing tidak
pada tempatnya
• Sangat ekstrim → bisa diragukan jenis
kelaminnya (analisis kromosom)
• Sering juga diikuti dengan tidak turunnya
testis
• Anak laki-laki BAK jongkok
Kapan di operasi?

• Umur 1,5 tahun sampai usia pra sekolah


• Operasi bisa berulang kali
• Diperlukan kesabaran orang tua dan anak
• Berdoa kepada Tuhan YME
Cara operasi
• Meluruskan penis
• Memindahkan muara saluran kencing ke
tempatnya di ujung penis
• Lebih 200 Teknik operasi hipospadia
Cara Operasi
Bagaimana jika tidak di
operasi?
• Anak akan terganggu kencing
• Jika ereksi akan bengkok ke bawah
• Psikologis : malu dan bullying
• Tidak bisa mempunyai keturunan
Apakah hipospadia bisa
dicegah?

• Tidak bisa dicegah, karena penyebabnya


belum pasti : genetik dan lingkungan

• Yang bisa dilakukan menghindari paparan


dengan faktor lingkungan: pestisda,
kehamilan usia yang lanjut> 40 tahun, dll
Apakah komplikasi yang
mungkin terjadi pasca operasi?

• hematoma (gumpalan darah yang besar),


• penyempitan pada uretra,
• masalah kosmetik (kulit berlebih atau
bekas luka),
• gangguan pancaran urine dan gejala
iritatif,
• serta disfungsi ereksi
Bisakah penderita hipospadia
nikah dan mempunyai
keturunan ?

Setelah operasi :
•Bisa nikah
•Dan Insya Allah bisa memperoleh
keturunan
Take Home Message
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai