Anda di halaman 1dari 9

1.

Blue Print Ujian Profesi

Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/


penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
1. Bedah Digestif 1. Internal Bleeding 1. Survei Primer dan 1. Anuskopi, 1. Nutrisi 1. Respek kepada 1. Fotopolos X-ray
(perdarahan Survei Sekunder proktoskopi dan 2. Terapi cairan pasien Abdomen akut
intraabdomen, 2. Pemeriksaan status endoskopi 3. Farmakoterapi 2. Empati 2. USG Hepatobilier-
termasuk trauma generalis 2. Laparotomi explorasi 4. Kemoterapi 3. Informatif pankreas
multipel) 3. Pemeriksaan lengkap 3. Shunting saluran 5. Radioterapi 4. Informed 3. USG FAST
2. Obstruksi Saluran abdomen cerna Consent, 4. Mag-duodenografi
Cerna (termasuk 4. Benjolan di regio 4. Reseksi saluran denganaspek 5. Barium enema
hernia,volvulus, inguinal cerna (termasuk “breaking bad 6. CT Scan Abdomen pada
keganasan) 5. Colok Dubur appendektomi) news” pada trauma.
3. Peritonitis (termasuk 6. Pemeriksaan anus dan 5. Stoma (termasuk kasus abdomen 7. Pencitraanendoskopi
perforasi organ perianal. gastrostomi, akut, perdarahan gastro-intestinal.
berongga, ruptur yeyenostomi, per anum. 8. Evaluasi laboratorik
organ padat) ileostomi, kolostomi) 5. Informed dan pencitraan icterus
4. Peradangan Saluran 6. Splenektomi, Consent kanker obstruktiva dan
Cerna Splenoraphi kolorektal pankreatitis akut
(termasuk ulkus 7. Hepatektomi, (termasuk 9. Evaluasi laboratorik
saluran cerna) Hepatoraphi reseksi saluran dan pencitraan
5. Ikterus obstruktiva 8. Kolesistektomi cerna sampai abdomen akut dan
(Biliodigestif) (termasuk eksplorasi dengan stoma/ trauma abdomen
6. Fistula (Termasuk CBD dan shunting kolostomi) 10. Evaluasi pemeriksaan
FEK, fistula perianal) biliodigestif) FNAB, Patologi
7. Massa intra- 9. Laparoskopi Anatomi
abdomen (termasuk (apendektomi dan
keganasan organ kolesistektomi)
padat, dan saluran 10. Prosedur anorektal
cerna)
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
2. Onkologi, 1. Benjolan di payudara 1. Peneriksaan fisik 1. Intubasi 1. Nutrisi 1. Respek kepada 1. Mammogram
Kepala dan (Jinak dan Ganas) payudara endotracheal 2. Terapi cairan pasien (mamografi)
Leher 2. Abses payudara 2. Pemeriksaan fisik 2. Eksisi tumor jinak 3. Farmakoterapi 2. Empati 2. USG Mammae
3. Benjolan di leher leher (termasuk kista, 4. Kemoterapi 3. Informatif 3. X-ray Kepala dan leher
(Kongenital, Jinak 3. Pemeriksaan fisik lipoma, FAM) 5. Radioterapi 4. “Informed pada kasus trauma dan
dan Ganas) tumor kulit dan 3. Mastektomi 6. Fisioterapi consent” kasus onkologik
4. Benjolan/borok di jaringan lunak (temasuk Simpel, 7. Merawat luka keganasan 4. CT Scan Kepala danL
kulit Modified dan keganasan secara umum eher
5. Benjolan di jaringan Radical) 5. Edukasi 5. MRI padakelainan
lunak Teknik inspeksi dan 4. Thyroidectomy pemeriksaan kepala dan leher
palpasi yang terstrukur (termasuk payudara 6. Evaluasi tumor di
Onset, Progesivitas, sesuai standar baik lokal isthmolobektomi, mandiri oleh payudara dan leher.
Kemungkinan tumor dan kemungkinan subtotal dan total pasien 7. Evaluasi pemeriksaan
penyebaran, Faktor penyebaran thyroidectomi) FNAB, Patologi
Risiko, Riwayat Keluarga, 5. Eksisi luas (termasuk Anatomi, IHC
Riwayat Pengobatan karsinoma kulit
melanoma dan non-
melanoma)
6. Eksisi luas sarkoma
jaringan lunak
7. Drainase abses
payudara
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
3. Orthopaedi 1. Fraktur tulang 1. Pemeriksaan fisik 1. Immobilisasi 1. Nutrisi 1. Respek kepada 1. Foto X-ray fraktur
panjang, pelvis dan fraktur tulang vertebra servikalis 2. Terapi cairan pasien tulang
vertebrae panjang : femur, 2. Pembidaian fraktur 3. Farmakoterapi 2. Empati 2. Foto x-ray neoplasma
2. Tumor di tulang cruris, humerus, tulang panjang 4. Rehabilitasi 3. Informatif pada tulang,
panjang antebrachii. 3. Pemasangan traksi 5. Kemoterapi 4. Informed :osteosarkoma
3. Kelainan 2. Pemeriksaan fisik kulit 6. Radioterapi consent pada 3. CT scan dan MRI
degenerative pada sindroma 4. Penanganan kasus dislokasi padafraktur vertebrae
sendi kompartemen pada emergensi fraktur sendi 4. Evaluasi Pemeriksaan
4. Dislokasi sendi farktur tulang pelvis 5. Informed FNAB, Patologi
5. Ruptur Tendon panjang 5. Reposisi fraktur consent tindakan Anatomi
6. Kista sinovial 3. Pemeriksaan fisik tertutup tulang non-bedah pada
sendi panjang kasus fraktur
4. Pemeriksaan fisik 6. Reposisi non- 6. Informed
kelainan konngenital operatif dislokasi consent pada
orthopaedi : club sendi panggul dan kasus amputasi
foot, torticollis, bahu ekstremitas
5. Pemeriksaan fisik 7. Pemasangan ( neoplasma dan
tumor tulang “casting” pada trauma)
6. Pemeriksaan cedera fraktur tulang
tendon dan otot panjang.
8. Eksisi kista sinovial
9. Biopsi tulang
10. Repair tendon
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
4. Bedah Plastik 1. Luka Bakar, keloid, 1. Pemeriksaan fisik 1. Manajemen 1. Resusistasi 1. Respek kepada 1. Evaluasi dan
kontraktur luka bakar emergensi luka pasien luka pasien pengelolaan awal luka
2. Sumbing bibir dan 2. Pemeriksaan fisik bakar berat bakar berat 2. Empati bakar
langit-langit kelainan celah bibir 2. Perawatan luka 2. Negative 3. Informatif 2. Evaluasi dan
3. Luka, skin loss dan dan celah langit- laserasi, dan luka Pressure Wound 4. Informed pengelolaan celah
soft tissue trauma langit bakar. Theraphy. consent pada bibir
4. Trauma 3. Pemeriksaan fisik 3. Prosedur Labioplasti 3. Farmakoterapi kasus dislokasi 3. Evaluasi dan
Maksilofasial hemangioma, 4. Reduksi dan Fiksasi Injeksi sendi pengelolaan
(termasuk soft tissue kontraktur Fraktur mandibula triamcinolon temporomandib kontraktur
dan tulang) 4. Pemeriksaan fisik 5. Reposisi sendi intralesi ula 4. Evaluasi dan
5. Dislokasi sendi fraktur maksilofasial temporomandibular 4. Splinting 5. Informed pengelolaan
tempromandibular 5. Pemeriksaan trauma 6. Eksisi tumor jinak 5. Rehabilitasi consent tindakan hemangioma
6. Kelainan kongenital kulit dan soft tissue kulit 6. Pressure non-bedah pada
pada kulit, wajah 6. Pemeriksaan 7. Eksisi luas basal cell garment kasus fraktur
dan ekstremitas pressure sore carcinoma mandibula
7. Pressure sore 8. Prosedur tandur 6. Informed
8. Hipospadia kulit (skin graft) consent
9. Prosedur Flap perawatan dan
sederhana komplikasi luka
(termasuk z-plasty) bakar
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
5. Bedah TKV 1. Keluhan cidera 1. Survei Primer dan 1. Terapi bedah definitif 1. Resusitasi trauma 1. Respek kepada 1. Hasil laboratorium
tumpul pada dada. Survei Sekunder airway (termasuk toraks (Airway, pasien (termasuk analisis gas
(Termasuk fraktur 2. Pemeriksaan status tracheostomy) Breathing dan 2. Empati darah)
iga, hematotoraks, generalis 2. Pasang chest tube Circulation) 3. Informatif 2. Foto X-ray Thoraks
pneumotoraks 3. Pemeriksaan lengkap 3. Fiksasi Iga (clipping 2. Ventilasi mekanik 4. Informed consent 3. Elektrokardiografi
dengan atau tanpa toraks costae) 3. Perawatan chest pemasangan 4. CT Scan Thoraks
tension, flail chest, 4. Benjolan di regio 4. Torakotomi tube chest tube 5. Evaluasi dan
kontusio paru, dan dinding dada, massa emergensi 4. Transfusi 5. Informed consent pengelolaan trauma
tamponade kordis) intratorakal 5. Reparasi luka trauma 5. Fisioterapi nafas tindakan bedah thoraks
2. Keluhan trauma 5. Pemeriksaan fisik tusuk jantung dan non-bedah 6. Evaluasi tumor
tembus dinding dada thoraks pada 6. Torakosintesis pada kasus mediastinum
(termasuk trauma :tension 7. Perikardiosintesis fraktur iga
pneumotoraks penumothoraks, 6. Informed consent
terbuka, massive pada kasus
hematotoraks, hematothoraks, trakeostomi
trauma diafragma, Tamponade jantung, 7. Informed consent
dan tamponade flail chest, fraktur iga. pada kasus
jantung) torakotomi
3. Keluhan sesa nafas
dan nyeri dada
4. Tumor mediastinum
5. Karsinoma paru
6. Tumor dinding dada
7. Emergensi toraks
non-trauma.
(Termasuk efusi
pleura, empyema,
dan efusi perikardial)
8. Trauma leher.
(Termasuk trauma
tracheobronhial)
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
6. Bedah Vaskular 1. Gejala-gejala iskemik 1. Pemeriksaan fisik 1. Embolektomi 1. Farmakoterapi 1. Respek kepada 1. Pemeriksaan USG
akut dan atau kronik status vaskular 2. Anastomosis arteri kelainan oklusi pasien Doppler system
tungkai. (Termasuk :oklusiarteri perifer, 3. Rekonstruksi vaskular 2. Empati vascular
Nyeri tungkai, varises tungkai vaskularperifer 2. Posisi tungkai 3. Informatif 2. Pemeriksaan
claudication 4. Amputasi minor, (elevasi) 4. Informed angiografi (termasuk
intermiten bawah lutut, atas 3. Pressure garment consent tindakan arteriografi s/d ct-
2. Keluhan kelainan lutut repair vaskular angio)
vakular pada vena 5. Cimino 5. Informed 3. Evaluasi dan
(termasuk varises 6. Debridemen ulkus consent tindakan pengelolaan varises
tungkai dan diabetiik cimino tungkai
thrombosis vena 7. Eskplorasi luka leher 6. Informed 4. Evaluasi hasil cimino
dalam) zona 2 consent tindakan 5. Evaluasi hasil repair
3. Aneurisma 8. Stripping varises embolektomi arteri
4. Angiopati pada 9. Eksisi 7. Informed
diabetes mellitus pseudoaneurisma consent
5. Trauma vaskuler amputasi
6. Penyakit limfatik ekstremitas
7. Malformasi vaskular karena kelainan
dan hemangioma vascular
8. Informed
consent tindakan
debridemen
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
7. Bedah Anak 1. Sindroma obstruksi 1. Pemeriksaan 1. Eksisi limfangioma 1. Resusitasi trauma 1. Respek kepada 1. Foto X-ray akut
saluran cerna letak lengkap abdomen 2. Kolostomi dan abdomen pasien abdomen pada kasus-
tinggi (termasuk dan colok dubur penutupan stoma 2. Terapi Cairan 2. Empati kasus kelainan
atresia esofagus, 2. Pemeriksaan fisik 3. Operasi omfalokel 3. Koreksi Elektrolit 3. Informatif congenital dan
stenosis pilorik obstruksi intestinal kecil 4. Koreksi asam basa 4. Informed invaginasi.
hipertrofi, atresia pada neonates dan 4. Pemasangan silo bag 5. Nutrisi consent 2. Evaluasi dan
duodenum, stenosis anak pada gastroskisis 6. Farmakoterapi kelainan pengelolaan
duodenum, an 3. Pemeriksaan fisik 5. Penatalaksanaan 7. Terapi barium congenital pada hipersalivasi pada
pankreas anulare) benjolan di scrotum operatif sindroma untuk intususepsi bayi dan anak neonates
2. Sindroma obstruksi 4. Pemeriksaan fisik obstruksi letak pada orang tua 3. USG abdomen
saluran cerna letak omphalocele dan rendah pasien, padainvaginasi
rendah (termasuk gastroschizis 6. Penatalaksanaan 5. Informed 4. Fotoradiologik untuk
atresia/stenosis jejuno- 5. Pemeriksaan fisik operatif sindroma consent evaluasi
ileal, meconium plug, malformasi obstruksi letak tinggi penanganan malformasianorektal
malformasi anorektal, anorektal. 7. Penatalaksanaan trauma 5. Evaluasi dan
Hischprung, vovulus, operatif peritonitis abdomen pengelolaan hernia
intususepsi, malrotasi, (termasuk pada bayi dan anak
adesi) apendektomi, reseksi 6. Evaluasi terapi cairan,
3. Kelainan kongenital di anastomosis usus) elektrolit dan asam
inguinal dan genetalia 8. Splenektomi basa
(termasuk hernia, 9. Penatalaksanaan
hidrokel, kriptorkismus operatif trauma
dan hipospadia) abdomen (termasuk
4. Defek dinding splenektomi)
abdomen (termasuk 10. Polipektomi rektal
omfalokel, gastroskisis)
5. Trauma Abdomen
6. Neonatal peritonitis,
sepsis
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
8. Urologi 1. Obstruksi Traktus 1. Pemeriksaan klinis 1. Kateterisas ibuli 1. Terapi cairan 1. Respek kepada 1. Foto BNO, IVP, USG
Urinarius Atas Urologi lengkap 2. Cystostomi tertutup 2. Terapi pasien Ginjal dan buli-buli.
2. Lower Urinary Tract 2. Massa pada skrotum dan terbuka konservatif 2. Empati 2. Renogram
Symptoms (termasuk 3. Colok Dubur 3. Nefrostomi trauma traktus 3. Informatif 3. CT scan pada trauma
BPH) 4. Diapanaskopi 4. Vasektomi urinarius 4. Informed traktusurinarius
3. Massa/benjolan di 5. Prosedur pada 3. Terapi consent 4. Uretrogram dan –
scrotum scrotum dan testes konservatif BPH pemeriksaan cystogram
4. Trauma traktus (termasuk (farmakoterapi) fisik, penunjang 5. Evaluasi dan
urinarius orkhidektomi, dan prosedur pengelolaan trauma
5. Hematuria orkhidopeksi, tindakan traktusurinarius,
6. Inkontinensia varicocelektomi, uropatiobstruktif dan
7. Keganasan traktus ligasi tinggi pada batutraktusurinarius
urinarius (termasuk varicocel,
kegansan prostat, hidrokelektomi)
penis dan testes) 6. Trauma sistem
8. Kelainan pada urinarius (termasuk
scrotum dan testes nefrektomi, reparasi
(termasuk hidrokel, buli, urethra
varikokel, torsio, dan anterior)
fornier gangren) 7. Prosedur terbuka
9. Pionefrosis dan pada batu traktur
abses perirenal urinarius
(vesikolitotomi,
ureterolitotomi,
pielolitotomi)
8. Debridemen dan
drainase fornier
gangrene
9. Prostatektomi
terbuka
10. Amputasi penis
Anamnesis untuk Pemeriksaan Ketrampilan Keterampilan terapi Komunikasi Interpretasi/
penegakan Diganosis Fisik untuk peneegakan Prosedur Non Bedah pemecahan
No. Disiplin Ilmu (Termasuk pengetahuan Diagnosis. Bedah masalah
ilmu dasar dan (Termasuk pengetahuan (Pengetahun Anatomi, (Kemampuan penalaran
Kemampuan penalaran ilmu dasar dan Fisiologi, indikasi, klinis)
klinis) Kemampuan penalaran kontraindikasi,
klinis) awareness, dan Teknik
Operasi)
9. Bedah Saraf 1. Berbagai tingkat 1. Survei Primer dan 1. Burr hole hematom 1. Mencegah 1. Respek kepada 1. FotoSchedel
gangguan kesadaran Sekunder epidural kerusakan otak pasien 2. CT Scan pada trauma
yang berhubungan 2. Pemeriksaan GCS 2. Elevasi fraktur sekunder 2. Empati kepala
dengan cidera 3. Pemeriksaan fisik depresi tulang 2. Terapi 3. Informatif 3. Fotoservikalpada
kepala cidera kepala tengkorak konservatif 4. Informed trauma
2. Fraktur Impresi 4. Pemeriksaan defisit 3. Reposisi fraktur cedera kepala consent cordaspinalisleher
tengkorak neurologis impresi 3. Imobilasi pada pemeriksaan ,thoraks, dan lumbal.
3. Fraktur basis kranii 4. Reparasi cidera saraf trauma tulang fisik, penunjang 4. Evaluasi dan
4. Cedera kepala perifer belakang dan prosedur pengelolaan pada
(termasuk kategori 4. Penanganan tindakan Meningokel dan
ringan, sedang dan pasien dengan hydrosefalus
berat) tirah baring lama 5. Evaluasi dan
5. Hematom epidural pengelolaan cidera
6. Cedera sumsum kepala
tulang belakang
7. Cedera saraf perifer

Catatan:
 Beberapa kompetensi diampu oleh beberapa divisi di lingkup bedah, seperti berikut ini:
1. Kelainan dan cedera di regio kepala dan leher, di beberapa senter diampu oleh Divisi Kepala Leher
2. Kelainan dan cedera tulang belakang diampu oleh Divisi Ortopedi dan Bedah Saraf
3. Kelainan hipospadia diampu oleh Divisi Urologi, Bedah Anak dan Bedah Plastik
 Pada senter yang tidak ada Divisi Bedah Vaskular, Kompetensi di bidang vaskular diampu oleh Divisi Torakskardiovaskular

Komisi Ujian KIBI


Acuan: Standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Indonesia 2016

Anda mungkin juga menyukai