DALAM KEHIDUPAN Dosen pengampu : Dr. Saijo, S.P., M.P.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN 2.1 Pengertian iman
2.2 Macam macam iman
1.1Latar belakang 1.2Rumusan masalah 2.3 Bentuk bentuk 3.1Kesimpulan 1.3Tujuan keimanan 1.4Manfaat 2.4 Hakikat imanan 2.5 Hubungan antara iman ,ilmu, dan amal 2.6 Karakteristik dan sifat orang beriman BAB BAB 2 BAB 3(PENUTUPAN) 1(PENDAHULUAN) (PEMBAHASAN) 1.1 LATAR BELAKANG Pada masa sekarang ini manusia terkadang tidak banyak mengetahui pengertian, hakikat, maupun hubungan antara iman, ilmu serta amal. Era globalisasi yang tidak dapat dihindarkan lagi. Seakan membawa masyarakat kita terlena sehingga mengkesampingkan prihal keagamaan. Padahal apabila dikaji dan dipertimbangkan lebih matang serta jauh lebih dalam. Sebagian umat islam pada masa sekarang ini sudah banyak yang berfikiran bahwa dunia dengan segala isinya adalah harta,tahta dan wanita sudah sedemikian kuatnya memperbudak sebagian umat islam sehingga mereka menjadi budak nafsu duniawi . Dan pada saat mereka begitu kuatnya mencintai dunia dan diperbudak oleh dunia, maka pada saat yang sama mereka takut mati. Takut mati karena takut berpisah dengan dunia dan takut mati karena banyak dosa. Disinilah iman itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan tersebut. Ketika seseorang telah bisa memahami dan menerapkan konsep dari iman tersebut kedalam kehidupanya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya dan mendapat manfaat dari keimananya tersebut. Jadi iman itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi pemeluk agama islam agar mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dan menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa. 1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan iman ?
2. Apa sajakah hal hal yang dapat meningkatkan keimanan ? 3. Apakah macam macam keimanan dan bentuknya ? 4. Bagaimanakah hubungan iman dan islam ? 5. Bagaimanakah sifat dan karakteristik seseorang yang beriman ? 6. Apa sajakah manfaat keimanan bagi kehidupan manusia ? 1.3 TUJUAN
Mengetahui definisi dari iman.
Mengetahuii macam macam keimanan dan bentuknya. Mengetahui hakikat iman. Memahami korelasi antara iman, ilmu dan amal. Mengetahui sifat dan karakteristik dari seseorang yang beriman. Kata iman didalam Al- Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam macam. Ar-Raghib al Ashfahani, Ahli kamus Al-Qur’an mengatakan bahwa kata iman didalam Al- Quran terkadang 2.1 PENGERTIAN digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas dibibir saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang digunakan untuk IMAN arti iman yang hanya terbatas pada perbuatan saja. Sedangkan hati dan ucapanya tidak beriman dan kata iman terkadang digunakan Secara bahasa, iman berarti untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan membenarkan ( tashdiq ), dan diamalkan dalam perbuatan sehari hari . sementara menurut istilah adalah IMAN dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah tanpa “mengucapkan dengan dibarengi dengan hati dan perbuatan dapat dilihat dari arti QS. lisan,membenarkan dalam hati dan Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu: mengamalkan dalam perbuatanya “. Adapun iman menurut َ ِم َن ٱلَّناِس َم ن َيُقوُل َء اَم َّنا ِبٱِهَّلل َو ِبٱۡل َيۡو ِم ٱَأۡلِخ ِر َو َم ا ُهم ِبُم ۡؤ ِمِنيَن ُيَخ ٰـ ِد ُعوَن ٱَهَّلل َو ٱَّلِذ يَن pengertian istilah yang َء اَم ُنوْا َو َم ا َيۡخ َد ُعوَن ِإآَّل َأنُفَس ُهۡم َو َم ا َيۡش ُعُر وَن sesungguhnya ialah kepercayaan Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan :” Kami yang meresap kedalam hati, beriman kepada Allah dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya dengan penuh keyakinan, tidak mereka bukan orang- orang yang beriman. Mereka hendak bercampur syak dan ragu, serta menipu Allah dan menipu orang-orang yang beriman, tetapi memberi pengaruh bagi yang sebenarnya mereka menipu diri sendiri dan mereka tidak pandangan hidup, tingkah laku dan sadar. perbuatan sehari hari . 2.2 MACAM MACAM IMAN Iman Taqlidi Imanu Istidlali Imanut Tahqiqi / Arifi ( Imannya orang-orang awam ) yaitu ( Imannya orang-orang ahli Ilmu ( Imannya orang-orang ahli makrifat )Yaitu imannya kebanyakan orang yang Kalam )yaitu dimana mereka beriman imannya para ahli makrifat dan Hakikat. tidak berilmu. Mereka beriman cukup berdasarkan dalil aqli dan naqli, dan Mereka beriman kepada Allah dengan karena taklid semata. Sebagai mereka merasa puas dengan itu. Iman pembuktian melalui penyaksian kepada tingkat kedua ini tidak jauh berbeda Allah. Sebagai perumpamaan: Apabila perumpamaan iman tingkat pertama derajatnya dengan iman tingkat pertama. kamu masuk ke dalam rumah, maka kamu ini, kalau kamu diberi tahu oleh orang Sebagai contoh, apabila ada orang yang akan melihat dan menyaksikan Zaid itu yang sudah kamu uji kebenarannya mengatakan kepadamu bahwa Zaid itu di dengan pandangan mata kamu. Inilah dan kamu mengenal dia belum pernah rumah, kemn udian kamu mendengar makrifat yang sebenarnya dan inilah yang berdusta serta kamu tidak merasa suaranya, maka bertambahlah dikatakan iman yang sebenarnya. Karena ragu atas ucapannya, maka hatimu keyakinanmu, karena suara itu mereka beriman dengan pembuktian akan puas dan tenang dengan berita menunjukkan adanya Zaid di rumah melalui penyaksian mata hatinya, maka orang tadi dengan semata-mata hanya tersebut. Lalu hatinya menetapkan bahwa mustahil mereka terperosok ke jurang suara orang tersebut adalah suara si Zaid. kesalahan. mendengar saja. 2.3 BENTUK KEIMANAN IMAN KEPADA ALLAH, MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH,RASUL ALLAH, KITAB SUCI ALLAH,HARI AKHIR, QADA&QADAR Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal: Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah 1.IMAN KEPADA selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma’ul ALLAH Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya. Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka. Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman dan rukunnya. Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman, 2.IMAN KEPADA Rasulullah bersabda,“iman itu engkau beriman MALAIKAT ALLAH kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang baik maupun yang buruk.” Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah ciptaanNya.karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah 3.IMAN KEPADA bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan KITAB ALLAH penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya. Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai 4. IMAN KEPADA sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya RASUL ALLAH menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala.Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya. Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur).Mengimani tanda-tanda hari 5.IMAN KEPADA kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga HARI AKHIR atau Neraka. Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala.Karena 6.IMAN KEPADA seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula QADA & QADAR perbuatan mereka adalah ciptaan Allah. “ Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan 2.4 HAKIKAT ALLAH, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan ( kepada orang-orang muhajirin ), mereka itulah orang-orang IMAN yang benar benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rizki (nikmat) yang mulia ( Al-Anfal:74 ). Dalam ayat-ayat yang pertama ALLAH menyebutkan orang-orang yang ALLAH Subhannahu wa Ta’ala lembut hatinya dan takut kepada ALLAH ketika namanya disebut, keyakinan berfirman: “ sesungguhnya orang-orang mereka bertambah dengan mendengar ayat-ayat ALLAH. Mereka tidak yang beriman itu adalah mereka yang mengharapkan kepada selainya, tidak menyerahkan hati mereka kecuali jika disebut nama ALLAH gemetarlah kepadanya, tidak pula meminta hajat kecuali kepadanya. hati mereka, dan apabila dibacakan Mereka mengetahui, dialah semata yang mengatur kerajaannya tanpa kepada mereka ayat- sekutu. Mereka menjaga pelaksanaan seluruh ibadah Fardhu dengan ayatnya,bertambahlah iman mereka memenuhi syarat, rukun dan sunnahnya. Mereka adalah orang mukmin yang ( karenanya) dan kepada tuhanlah benar-benar beriman. ALLAH menjanjijkan mereka derajat yang tinggi mereka bertawakal,(yaitu) orang-orang disisinya, sebagaimana mereka juga memperoleh pahala dan ampunannya. yang mendirikan salat dan yang Kemudian dalam ayat yang kedua ALLAH menyifati para sahabat menafkahkan sebagian dari rizki yang Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam, baik muhajirin maupun Anshar dengan kami berikan kepada mereka. Itulah iman yang sebenar benarnya, karena iman mereka yang kokoh dan amal orang-orang yang beriman dengan perbuatan mereka yang menjadi buah dari iman tersebut. sebenar benarny.” ( Al-Anfal:2-4 ). Kami tidak membeda bedakan seorang pun A. DASAR diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadanya.” ( QS.Al-Baqarah:136 ). HUKUM “ Dan malaikat-malaikat yang disisinya.” ( QS. KEIMANAN Al-Anbiya: 19-20 ).
Diantar dasar hukum yang Hadist jibril tentang seseorang yang
disebut didalam Al-Quran. bertanya kepada nabi.
“ Katakanlah ( wahai orang- “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi
orang yang beriman );”Kami menjawab, “iman adalah engkau beriman kepada beriman kepada Allah dan Allah;Malaikatnya;Kitab kitabnya;para Rasulnya; kitab yang diturunkan kepada hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang kami, dan kitab yang baik dan buruk ,” ia berkata,”Engkau benar.”... diturunkan kepada kemudian lelaki tersebut segera pergi. Akupun Ibrahim,Isma’il,Ishaq,Yaqub terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku : dan anak cucunya,dan kitab “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang yang diberikan kepada Musa bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan dan Isa serta kitab yang Rasulnya lebih mengetahui,” Beliau bersabda ,” diberikan kepada nabi nabi Dia adalah jibril yang mengajarkan kalian tentang dari Rabb mereka. agama kalian.” ( HR MUSLIM, No 8 ). Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia B.TAHAP DAN mampu berakhlak terpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam TINGKAT disebut sebagai akhlak Mahmudah. Beberapa contoh akhlak KEIMANAN terpuji antara lain adalahbersikap jujur,bertanggung jawab,amanah,baik hati,tawadhu,istiqomah,dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri tauladan yang perlu untuk dicontoh Keimanan sering disalah pahami atau diikuti yaitu nabi Muhammad SAW. Ia adalah sebaik baik dengan ‘percaya’ keimanan dalam manusia yang berakhlak sempurna. Ketika aisyah ditanya islam diawali dengan usaha usaha bagaimana akhlak Rosul, maka ia menjawab bahwa bahwa memahami kejadian dan kondisi Rosul adalah Al-Quran. Artinya Rosul merupakan manusia alam sehingga timbul dari sana yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera didalam Al- pengetahuan akan adanya yang Quran. mengatur alam semesta ini, dari Tahap tahap keimanan dalam islam adalah: pengetahuan tersebut kemudian akal Dibenarkan diddalam qalbu ( keyakinan mendalam akan akan berusaha memahami esensi dari kebenaran yang disampaikan ) pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran islam tidak Diikrarkan dengan islam ( menyebarkan kebenaran ) sama dengan dogma atau Diamalkan ( merealisasikan iman dengan mengikuti contoh persangkaan tapi harus melalui ilmu Rosul ) dan pemahaman. Tingkatan keyakinan akan kebenaran ( yaqin ) Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kitayang kadang kala terperangkap dalam himpitan kalam kalamyang coba membawa suatu motif 2.4 HUBUNGAN tertentu. Iman,ilmu dan amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat dipisahkan. Saling terkait.Iman tanpa ANTARA IMAN , ilmu sesat. Iman tanpa ilmu taklid.Secara susunanya kadang kala ia terlalu dipertikai akan ILMU, DAN AMAL kepentingan untuk menyusunya. Ada menyatakan ilmu itu dahulu dari iman, dan ada pula yang menyatakan ilmu itu dahulu dari amal. Apapun yang pasti ketiga ini berkaitan satu sama lain. Kita akan membahas pengertian dari ketiganya terlebih dahulu sebelum beranjak pada pembahasan korelasi diantara ketiganya. A. PENGERTIAN IMAN Iman pula melahirkan penyaksian mata hati(musyahadah) terhadap ketuhanan Allah SWT. Pada setiap pandangan kepada segala perkara Allah SWT berfirman: Wahai orang orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasulnya .... (Ayat 136:Surah an-nisaa’) sabda rasulullah: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”... { HR.Ath-Thabrani } Ayat diatas ditunjukkan kepada orang yang sudah beriman. Mereka sudah pun beriman tetapi masih digesa supaya beriman. Iman pada tahap permulaan berdasarkan dalil dalil dan pembuktian. Kemudian mereka diajak pula kepada iman dengan penyaksian mata hati, menyaksikkan Rububiyah segala amal tidak berguna karena orang yang beramal menisbahkan amal itu kepada dirinya sendiri, sedangkan tiada yang melakukan sesuatu melainkan dengan izin Allah SWT, dengan Kudrat dan Iradatnya, dengan Haula dan Kuwwata nya. Himpunan amal sebesar gunung tidak dapat menandingi iman yang sebesar Zarah. Orang yang beriman dan menyaksikan Rububiyah pada segala perkara dan semua amal itulah orang yang memperoleh nikmat yang sempurna lahir dan batin, karena hubunganya dengan Allah SWT tidak pernah putus. Orang inilah yang merasa puas dengan berbuat Taat kepada Allah SWT dan merasa cukup denganya, karena tiada tuhan melainkan Allah SWT dan tidak berlaku sesuatu perkara melainkan menurut ketentuanya. B.PENGERTIAN ILMU Menuntut ilmu itu adalah bagian dari ibadah. Menuntut ilmu itu adalah suatu kemuliaan. Allah SWT akan mengangkat derajat dan kedudukan orang yang menuntut ilmu. Dan Allah akan mudahkan jalan menuju surga orang yang menuntut ilmu. Allah berfirman dalam surah Al-Mujadilah:11 yang maknanya : Hai orang orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “berlapang lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu . dan apabila dikatakan: “ Berdirilah kamu “, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Rasulullah SAW bersabda : man salaka thoriqon yaltamisu fiihi ilman,sahalallahu lahu bihi thoriiqon ilal jannah ( barang siapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga). Menuntut ilmu disamping ibadah juga merupakan jihad. Yakni jihad melawan kebodohan. Jihad melawan keterbelakangan. Maka disinilah diperlukan kesungguhan yang luar biasa. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW: man khoroja fii tholabil ilmi fahuwa fii sabiilillah ( barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia pada jalan Allah ). C.PENGERTIAN ILMU Amal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman karena kebenaran iman dapat dilihat dari amal shaleh seseorang. Allah bersumpah demi sesungguhnya manusia itu rugi andai beriman tanpa amal. Allah SWT berfirman, “ Demi masa”. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati kesabaran.” (Surah Al-Asr 1-3 ).”Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”... {HR. Ath Thabrani }. Berdasarkan bukti dan dalil diatas tidak sempurna iman dan ilmu seseorang itu melainkan dengan disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari ilmu, dan penyatuan yang hadir hasil penyaksian bahwa ianya benar dan hasilnya, anggota badan itu yang bergerak demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amalnya. 2.6.1 KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG BERIMAN Mereka selalu mendengar dan taat jika Mereka menjadikan Rasul sebagai hakim Allah dan rasul-Nya memanggil mereka dlm setiap persoalan/ permasalahannya. untuk melaksanakan suatu perbuatan. “Maka demi Rabbmu, mereka (pada “Sesungguhnya jawaban orang-orang hakekatnya) tidak beriman hingga mereka mukmin, bila mereka dipanggil kepada menjadikan kamu hakim terhadap perkara Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum yang mereka perselisihkan, kemudian (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. mereka tidak merasa dalam hati mereka “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan sesuatu keberatan terhadap putusan yang mereka itulah orang-orang yang beruntung” kamu berikan, dan mereka menerima (QS.24:51 ). dengan sepenuhnya.”(QS.4:65) 2.6.2 KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG BERIMAN Orang yang beriman tidak akan izin untuk Mereka memiliki iman yg mantap, tidak tidak ikut berjihad. Orang-orang yang dicampuri dgn keragu-raguan sedikitpun dan beriman kepada Allah dan hari kemudian, keimanannya dibuktikan dengan berjihad di tidak akan meminta izin kepadamu untuk jalan Allah dgn harta & jiwanya. tidak ikut berjihad dengan harta dan diri “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang hanyalah orang-orang yang yakin(beriman) yang bertakwa.Sesungguhnya yang akan kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian meminta izin kepadamu, hanyalah orang- mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang orang yang tidak beriman kepada Allah dan (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang karena itu mereka selalu bimbang dalam benar. (QS.49:15) keraguannya ( QS.9:44-45 ). 2.6.3 KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG BERIMAN Sederhana dalam hidup walaupun kaya raya, mengerti haknya harta sehingga berani ngebosi (mendanai) kelancaran Orang yang beriman itu harus kuat memegang agamanya Allah. teguh pendiriannya, kuat memegang teguh Merias diri menjaga kebersihan walaupun papa sengsaran, keyakinan agamanya, tidak mudah terpengaruh selalu menjaga harga diri sebagai orang iman. keadaan, tidak lemah karena cobaan. Usahanya dari usahan yang halal. Angng yang beriman itu harus mampu membuat Tetap istiqomah dalam melakukan kebajikan. penilaian yang benar, tegas dalam mengambil sikap, Terampil, trengginas dalam menangani perjuangan fi sabililah. tetapi berlapang dada mudah menerima nasehat, pitutur pengarahan-pengarahan, tidak membela diri Dapat mengendalikan diri, tidak selalu mengikuti syahwat dan karena kawatir jatuh mental, sak dermo, hatinya keinginan. gampangan untuk diajak maju, breprestasi yang Kasih sayang terhadap orang-orang yang menderita, keberatan lebih baik dan menuju kearah kesempurnaan. menghadapi hidup dankehidupan. Tidak menyimpang dari garis-garis kebenaran walaupun terhadap orang yang paling sering membikin marah dan geram. 3.1 KESIMPULAN Berdasarkan penjabaran yang telah disampaikan bahwa keimanan manusia telah Allah tuliskan dalam Al-Quran dan telah disebutkan pula As-Sunnah. Tingkat keimanan seseorang berbeda beda. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa keimanan seseorang dapat berubah menjadi lebih baik melalui beberapa tingkat, mulai dari dasar hingga tingkatan yang lebih tinggi. Namun karena keimanan seseorang dari hati, terkadang iman ini dapat naik ataupun turun. Tetapi apabila masing masing dari kita dapat beristiqomah insyallah iman kita akan tetap terjaga. THAN YOU! K