Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA AIR


TSI-620227

DOSEN PENGAMPU :
DR. IR. DARWIZAL DAOED, MS.
TUGAS 3
TIARA NOVITA SARI 2010921014
CINTYA MILLIAN 2010921040
M. ADITYA BAKTI DARMAWAN 2010922025
RAYHAN RIZALDY 2010922033
ARIFIN SHALEH 2110921052
FARHAN KURNIA RAMADHAN 2110923004
PLTA ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR )
Pengujian :
1. Pengujian beton,
Pengujian dilakukan supaya pemakaian beton terhadap konstruksi
underground powerhouse bisa memenuhi kriteria pembangunan terowongan
PLTA pada jangka panjang sebagai akibatnya meminimalisir biaya pemugaran
yang relatif besar. Adapun pengujian quality control yang dilakukan terhadap
bahan penyusun beton, yaitu : quality control semen, quality control agregat
halus, quality control agregat kasar, dan quality control air.
2. Pengujian turbin,
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kinerja turbin, dengan cara
menguji berapa watt, ampere yang dihasilkan pada proses pengujian.
CHECK DAM
Pengujian :
1. Pengujian Stabilitas,
Berikut adalah beberapa pengujian yang umumnya diperlukan untuk
proyek check dam.
1) Pengujian Tanah
- Uji Penetrasi CPT ( Cone Penetration Test )
Untuk menentukan sifat rekayasa geoteknik tanah.
- Uji Kekuatan Tekan Tanah
Untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menahan beban.
Referensi: SNI 03-2837-2000: Tata cara uji penetrasion ke dalam tanah untuk
penentuan sifat fisika dan daya dukung tanah di lokasi tanah rencana bendungan.
CHECK DAM

2) Pengujian Material Konstruksi


- Uji Kuat Tekan Beton
Untuk mengetahui apakah kuat tekan beton sesuai dengan kebutuhan struktur.
- Uji Tarik Baja
Untuk mengetahui kuat tarik baja sesuai dengan kebutuhan struktur..
4) Pengujian Stabilitas
- Analisis Stabilitas Lereng
Untuk merencanakan agar kuat terhadap guling dan geser.
- Uji Beban Statis dan Dinamis
Untuk mengetahui kekuatan dalam menahan beban statis dan dinamis.
Referensi: SNI 03-2836-2000: Tata cara perhitungan stabilitas lereng bendungan.
CHECK DAM
4) Pengujian Hidrolik
- Simulasi Banjir
Untuk perencanaan dalam mengatasi kondisi banjir.
- Pengujian Aliran Air Tanah
Untuk mengukur tinggi muka air serta pola pergerakan air tanah.
Referensi: SNI 03-2453-1991: Tata cara perhitungan hidrologi untuk bangunan
bendungan.
BENDUNG
Pengujian :
1. Prosedur Pengujian Material Batu 2. Prosedur Pengujian Material Pasir
BENDUNG

3. Prosedur Pengujian Tanah 4. Prosedur Pengujian Lapangan


BENDUNG

5. Uji Mutu Kadar Air


Perubahan kadar air dapat terjadi di lubang borow akibat hujan, penguapan,
atau penambahan air. Kontraktor pekerjaan tanah harus bertindak untuk
mempertahankan kadar air material galian borow mendekati kadar air material
sebelum dihampar.
Manfaat Pengujian Pengembangan Bendung
1. Keamanan dan Pengendalian Banjir 5. Perlindungan Lingkungan
2. Penyediaan Air 6. Pengelolaan Sumber Daya Air
3. Pembangkit Energi 7. Pemeliharaan Preventif
4. Pengembangan Ekonomi
OUTPUT PENGUJIAN PENGEMBANGAN BENDUNG
EMBUNG
Pengujian :
1. Survey Topografi
·Untuk perencanaan waduk berskala menengah dengan tinggi sampai dengan
50 m meliputi:
1) Peta Daerah Tangkapan Air (River Basin), berdasarkan peta topografi dari
BAKOSURTANAL skala 1 : 25,000, sehingga didapatkan sistem aliran sungai.
2) Peta Daerah Genangan dan Sekitarnya, untuk menghitung kapasitas tampungan,
tata letak bendungan dan fasilitas, relokasi jalan, pembebasan tanah dan
kompensasi, pemetaan geologi dan tempat pengambilan bahan bangunan.
3) Penampang Memanjang & Melintang (Longitudinal & Cross Section),
diperlukan untuk merencanakan galian dan timbunan dam, menghitung
volumenya dan perbaikan pondasi.
EMBUNG

2. Investigasi Geologi dan Pengujian Laboratorium


1) Pemetaan Geologi Permukaan Daerah Genangan, pengamatan dilakukan di
lintasan yang relatif tegak lurus dengan jurus (strike) batuan, sehingga
diketahui variasi batuan dan penyebarannya di daerah genangan.
2) ·Pemetaan Geologi di Daerah Borrow Area dan Quarry, mencari material
yang akan digunakan untuk tahap konstruksi perlu dipersiapkan areal untuk
material timbunan di daerah borrow area dan material lainnya di daerah
quarry dengan memetakan daerah tersebut dan menginformasikan luas area
dan volume materialnya.
EMBUNG

3) Pemboran Inti, untuk mendapatkan data dari


kondisi batuan/ tanah di bawah bendung/
bangunan lainnya, serta untuk mengetahui daya
dukung dan nilai rembesan air di bawah
bangunan.
4) Standart Penetration Test (SPT), untuk
mengetahui resistansi dari pada tanah terhadap
penetrasi, dan dilaksanakan dengan interval
kedalaman 2 meter atau di setiap pengantian
bahan pada lapisan tanah.
EMBUNG

5) Pengujian Permeabilitas, untuk menentukan besarnya daya rembesan tanah/


permeabilitas.
6) Sumur Uji (Test Pit), untuk mengetahui jenis dan tebal
lapisan di bawah permukaan tanah dengan lebih jelas,
baik untuk pondasi bangunan maupun bahan timbunan
pada daerah sumber galian bahan (borrow area).
7) Paritan Uji (Trench), galian yang dibuat seperti parit
dengan tujuan untuk mengetahui lebih jelas gejala
geologi di permukaan, misalnya batas atau bidang
kontak lapisan batuan, rekahan (fracture), patahan,
tingkat pelapukan dan tebal lapisan penutup (over burden)
EMBUNG
WADUK
Pengujian :
1. Melakukan Kegiatan Operasi Waduk, Yaitu Kegiatan yang meliputi :
a) Pengumpulan dan pengolahan data hidrologi.
b) Menyusun Pola Operasi Waduk (POW).
c) Menyusun RencanaTahunan Operasi Waduk (RTOW).
d) Melaksanakan dan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi waduk.
e) Melaksanakan operasi waduk pada kondisi darurat.
f) Pemeriksaan OP dalam rangka mengetahui: kondisi, kebutuhan pemeliharaan,
perbaikan, penggantian biaya OP.
g) Penyusunan laporan dan dokumentasi.
WADUK

2. Pengecekan Tanah dan Tanah Lempung


Pengujian karakteristik tanah, seperti uji kekuatan tanah, uji pembebanan, dan uji
konsolidasi. Referensi: ASTM D2487 - Standard Practice for Classification of Soils
for Engineering Purposes (Unified Soil Classification System).
3. Studi Hidrologi dan Hidrogeologi
Pengujian untuk menentukan aliran air dan kebutuhan air di lokasi waduk.
Referensi: Panduan Praktis Hidrologi dari American Society of Civil Engineers
(ASCE).
WADUK

4. Pengecekan Geoteknik
Pengujian untuk menilai stabilitas dam dan fondasi, termasuk uji deformasi tanah
dan batuan. Referensi: ASTM D2435 - Standard Test Methods for One-
Dimensional Consolidation Properties of Soils.
5. Pengecekan Struktural
Pengecekan struktural reguler selama konstruksi dan pemantauan deformasi
struktur. Referensi: Panduan rekayasa sipil terkait dengan struktur dan konstruksi.
6. Pengecekan Hidraulis
Pengujian hidraulis untuk memastikan bahwa komponen seperti pintu air dan
sistem pembuang berfungsi dengan baik. Referensi: Panduan Hidraulis dan
Pengendalian Banjir.
WADUK

7. Pengujian Kualitas Konstruksi


Pengujian kualitas konstruksi, termasuk uji nondestruktif (NDT) pada beton dan
pengujian material. Referensi: ASTM C31 - Standard Practice for Making and
Curing Concrete Test Specimens in the Field.
8. Pengecekan Lingkungan
Evaluasi dampak lingkungan, termasuk pengujian kualitas air dan udara.
Referensi: Panduan Lingkungan dan Evaluasi Dampak Lingkungan (EIA) sesuai
dengan hukum dan regulasi setempat.
9. Pengecekan Keamanan
Simulasi banjir, penilaian risiko, dan pengujian darurat. Referensi: Pedoman
Keamanan Dam dari International Commission on Large Dams (ICOLD).
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/8543/NINA
%20MELODY.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://digilib.unila.ac.id/69736/2/LAPORAN%20AKHIR%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/5637f_MDL_Prinsip_Perencanaan_Bendungan.pdf
https://jurnalth.pusair-pu.go.id/index.php/JTH/article/download/308/219
Standar Perencanaan Teknis Bangunan Embung. Wilayah Sungai Lombok Dan
Wilayah Sungai Sumbawa. Edisi Pertama Desember 2015
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai