Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI MEMADUKAN TEKNOLOGI DALAM MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

1.

2.

3.

PGMI 2024

INSTITUT ELKATARIE

FAKULTAS TARBIYAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Strategi Memadukan
Teknologi dalam Media Pembelajaran ”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah TIK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zamharun M.Pd. selaku dosen TIK
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Selong,02 Mei 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuaan ...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................2

A. Pengertian Strategi Memadukan Teknologi dalam Media Pembelajaran.......................2


B. Faktor-faktor yang Perlu diperhatikan dalam Strategi memadukan Teknologi dan
Media Pembelajaran........................................................................................................2
C. Strategi memadukan Teknologi dalam Media Pembelajaran .........................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................11
A. Kesimpulan ....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin marak mempermudah manusia untuk melakukan


segala aktivitas, sehingga belakangan teknologi memberikan efek candu bagi para
penggunaanya. Seiring dengan hal tersebut, kini teknologi merambah ke dunia
pendididkan. Para pendidik yang semakin modern kini memanfaatkan teknologi dalam
proses pembelajaran. Selain itu, mempersiapkan pendidik dengan praktik terbaik untuk
menggabungkan teknologi dan media demi memenuhi kebutuhan peserta didik di abad 21
ini. Menarik memang kebutuhan peserta didik di zaman ini, maka pendidik harus bisa
menyesuaikannya dan perlu meng-upgrade berbagai ilmu pengetahuan, disamping akan
menumbuhkan kreatifitas bagi pendidik dan proses pembelajaran akan berlangsung
dengan menyenangkan. Teknologi pembelajaran awalnya di pandang sebagai teknologi
yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana dengan menggunakan alat
bantu. Namun, kini teknologi pembelajaran merupakan teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk
belajar. Namun, tidak jarang para pendidik kurang tepat dalam memberikan strategi dalam
pembelajaran yang memadukan antara teknologi dan media. Maka dalam makalah ini akan
dibahas mengenai macam-macam strategi pembelajaran dengan memadukan teknologi dan
media

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi Memadukan Teknologi dalam Pembelajaran ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam Strategi memadukan
teknologi dalam media Pembelajaran ?
3. Bagaimana Strategi memadukan teknologi dalam media Pembelajaran?

C. Tujuaan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Strategi memadukan teknologi dalam media
Pembelajaran Untuk Mengetahui Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan
dalam Strategi memadukan teknologi dalam media Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Strategi memadukan teknologi dalam media Pembelajaran

1
3. BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Memadukan Teknologi dalam Media Pembelajaran

Strategi pengajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan


materi pelajaran, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Strategi pengajaran dengan memadukan teknologi dan media dapat dijelaskan sebagai segala
bentuk kajian dan praktek etis yang mengunakan peralatan fisik komunikasi berupa hardware
dan sofwere untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan,
mengunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang sesuai. Dalam menentukan
strategi pengajaran dengan memadukan teknologi dan media dalam aktivitas pembelajaran
tentunya harus mempertimbangkan berbagai factor, karena mengingat penggunaan teknologi
yang berpengaruh memungkinkan terhadap kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada
peserta didik.

B.Faktor-faktor yang Perlu diperhatikan dalam Strategi memadukan Teknologi dalam


Media Pembelajaran

Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam penerapan strategi pengajaran yang
memadukan teknologi dan media, yang diantaranya adalah pusat setrategi pengajaran,
tahapan-tahapan literasi teknologi, serta pemilihan media
1) Pusat Strategi Belajar

Pusat strategi pengajaran dibagi menjadi dua kelompok yaitu berpusat pada guru, yang
diarahkan secara spesifik oleh guru, dan berpusat pada siswa, yang berorientasi untuk
memenuhi kebutuhan para siswa.

■ Strategi yang berpusat pada guru


Strategi yang berpusat pada guru, dimana seorang guru menjadi pusat dan sumber belajar
dalam proses pembelajaran. Guru bertindak mengarahkan fokus, bertindak mengarakan
belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan. Seringkali strategi

2
pembelajaran ini dikenal dengan istilah teacher based learning. Oleh karena itu, salah
satu hal yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami
kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar-
mengajar sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan
komponen pendidikan.

■ Strategi yang berpusat pada siswa


Strategi yang berpusat pada siswa fokus pada siswa yang memimpin yang
mengarahkan pada stuasi belajar. Guru masih bertanggungjawab atas perencanaan dan
pengembangan mata pelajaran yang fokus pada siswa yang di pusat pembelajaran.
Peran guru beralih menjadi fasilitator belajar, seringkali strategi yang dilakukan
dengan bekerjasama, individual, kelompok kecil dan membantu para siswa untuk
fokus pada pencapaian hasil yang diinginkan

C. Strategi memadukan Teknologi dan Media Pembelajaran

1) Presentasi
Dalam sebuah presentasi, sebuah sumber menyajikan atau menyebarkan informasi kepada
pemelajar. Komunikasi dikendalikan oleh sumber dengan respons segera atau interaksi
dengan pemelajar. Ketika guru menyajikan pembelajaran dengan presentasi, mereka akan
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk para siswa atau para siswa yang bertanya ketika
bahan pengajaran sedang disajikan.
A. Kelebihan :
1) Menyajikan hanya sekali, menyajikan informasi sekali saja bagi seluruh siswa.
2) Strategi mencatat, siswa bisa mencatat untuk menangkap informasi yang disajikan.
3) Sumber informasi, sumber daya teknologi, dan media bisa bertindak sebagai sumber
informasi berkualitas
B. Kekurangan :

1) Sulit bagi beberapa siswa, tidak seluruh siswa merespons dengan baik.
2) Berpotensi membosankan, tanpa interaksi presentasi bisa menjadi sangat membosankan.

3
3) Kesulitan mencatat, para siswa harus belajar mencatat hal-hal penting dari
presentasi.
C. Integrasi:

Presentasi tidak selalu harus berupa guru di depan kelas memberi pengajaran. Para
siswa bisa melihat video yang memberikan informasi yang mereka butuhkan
tentang topik, dan bisa meliputi tampilan yang menarik tentang bidang studi
tersebut. Bisa mengarahkan audio kedalam teks untuk mengarahkan pembelajaran
siswa. Guru bisa langsung mengarahkan siswa di dalam kelas, menggunakan
sumber daya seperti papan putih untuk catatan, transparan OHP atau slide power
point.

2) Demonstrasi

Dalam sebuah demonstrasi, para pemelajar melihat contoh nyata dari sebuah
keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demonstrasi mungkin direkam dan
diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah,
diperlukan tutor yang hadir secara lansung.

A. Kelebihan :
1) Melihat sebelum melakukan, para siswa melihat sesuatu dikerjakan sebelum
mereka melakukannya sendiri.
2) Panduan tugas, guru bisa memandu sekelompok siswa untuk menyelesaikan
sebuah tugas.
B.Kekurangan :

1) Tidak langsung dikerjakan, demonstrasi bukan merupakan pengalaman langsung


dikerjakan bagi siswa kecuali mereka ikut mengerjakannya saat guru
memperlihatkan tahapan atau keterampilannya.
2) Pandangan yang terbatas, setiap siswa tidak memiliki pandangan yang setara
terhadap demonstrsi, sehingga beberapa siswa mungkin melewatkan beberapa
aspek pengalaman tersebut.
C.Integrasi :

Sebagai seorang guru anda bisa menggunakan teknologi dan media untuk membantu
anda dengan demontrasi didalam ruang kelas. Anda bisa menyajikan video

4
demonstrasi di depan kelas, memperlihatkannya kepada seluruh kelas dan membahas
bersama mereka tentang apa yang mereka lihat.
3.Latihan dan praktik

Dalam latihan dan praktik, para pemelajar dibimbing melewati serangkaian latihan
praktis yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan
pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru.
A. Kelebihan :

1) Umpan balik untuk memperbaiki. Para siswa mendapatkan umpan balik sebagai
tindak perbaikan atas respons mereka
2) Memisah-misah informasi. Informasi disajikan dalam potongan kecil
B. Kekurangan :

1) Repetitif. Tidak semua siswa merespons dengan baik sifat repetitif dari latihan
dan praktik
2) Berpotensi membosankan. Para siswa bisa menjadi bosan kaarena terlalu banyak
pengulangan
C. Integrasi

Latihan dan praktik biasanya digunakan untuk mata pelajaran matematika, belajar
bahasa ataupun untuk mengembangkan bahasa asing. Media dan sistem pengajaran
biasanya bagus diterapkan untuk media latihan dan praktiknya. Seperti kaset audio,
kartu flash, dan worksheet dapat digunakan secara efektif untuk latihan dan praktik,
untuk pelajaran mengeja, aritmatika, dan bahasa.

3.Tutorial

Dalam tutorial, seorang tutor menyajikan konten, mengajukan pertanyan, meminta respons
dari pemelajar, menganalisis respons tersebut, memberikan umpan balik, dan memberikan
praktik hingga para pembelajar menunjukkan level dasar kompetensi.

Perbedaan antara tutorial dan latihan dan praktik adalah bahwa tutorial memperkenalkan dan
mengajarkan materi baru, sementara latihan dan praktik fokus pada konten yang diajarkan
dalam format lainnya.

5
A. Kelebihan :

1) Bekerja mandiri. Para siswa bisa bekerja mandiri mengenai materi baru dan
menerima umpan balik tentang kemajuan mereka
2) Menakar sendiri kemajuan. Para siswa bekerja berdasar tingkat kemajuan mereka
sendiri.
B. Kekurangan :

1) Berpotensi membosankan.
2) Berpotensi membuat frustasi.
3) Berpotensi kekurangan panduan
C. Integrasi :

Guru dapat mempertimbangkan menggunakan teknologi dan media sebagai cara


menyampaikan tutorial. Pelaksanaan tutorial meliputi instruktur ke pemelajar,
pemelajar ke pemelajar (misalnya, pemberian tutorial dengan sesama rekan atau pusat
belajar), komputer ke pemelajar (misalnya, peranti lunak tutorial yang dibantu
komputer) dan cetakan ke pemelajar.
5) Diskusi

Diskusi adalah pertukaran gagasan dan opini diantara para siswa atau guru.[5] Diskusi
bisa digunakan dalam tahap pembelajaran dan pengajaran apapun, bisa dengan
membagi kelompok kecil maupun kelompok besar. Strategi ini merupakan cara yang
bermanfaat dalam mengukur pengetahuan, keterampilan.
A. Kelebihan :

1) Menarik. Diskusi lebih menarik daripada duduk dan menyimak seseorang


menguraikan fakta-fakta.
2) Menantang. Siswa ditantang untuk memikirkan tentang topik dan menerapkan apa
yang telah mereka ketahui.
3) Inklusif. Diskusi memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk berbicara
B. Kekurangan :

1) Berpotensi melibatkan partisipasi terbatas.


2) Terkadang tidak menantang.

6
3) Tingkat kesulitan.

C. Integrasi :

Menampilkan sebuah video bisa memberikan pengalaman umum dan jika menampilkan
isu yang tepat memberikan sesuatu untuk didiskusikan. Dengan mengarahkan diskusi
menuju hasil-hasil belajar, mungkin bahwa para siswa akan menentukan sendiri
kebutuhan untuk mempelajari lebih jauh tentang topik tersebut sebelum mereka bisa
sepenuhnya berpartisipasi dalam sebuah diskusi.
6) Belajar kooperatif

Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan dimana para siswa bekerja sama
untuk saling mendapat keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya.Pembelajaran
kooperatif ini membuat siswa dapat bekerjasama dan adanya partisiasi aktif dari siswa.
Guru sebagai fasilisator dan pembimbing yang akan mengarahkan setiap peserta didik
menuju pengetahuan yang benar dan tepat.
A. Kelebihan :

1) Manfaat belajar. Mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang bergam


memberikan keuntungan bagi seluruh siswa.
2) Formal atau informal. Kelompok dapat bersifat formal atau informal
3) Kesempatan belajar. Menciptakan kesempatan belajar yang beragam
B. Kekurangan :

1) Keterbatasan ukuran. Kelompok harus berukuran kecil.


2) Berpotensi berlebihan-digunakan. Belajar kooperatif bisa digunakan secra berlebihan
dan bisa kehilangan keefektifannya.
3) Keterbatasan anggota kelompok.
C. Integrasi :

Para siswa bisa belajar kooperatif tidak hanya dengan mendiskusikan materi teks dan
menyaksikan media, tetapi juga dengan membuat media. Contohnya, diruang kelas hanya
memiliki beberapa komputer untuk digunakan, maka pembentukan kelompok kooperetif
dimungkinkan sehingga seluruh siswa bisa mengaksesnya.
7) Permainan

7
Pembelajaran dengan menggunakan permainan dapat membuat pemelajar tertarik bahkan
termotivasi terutama yang membosankan dan repetitive. Teknik permainan ini tidak jarang
menuntut keterampilan pemelajar untuk memecahkan permasalahan, kemampuan untuk
menghasilkan solusi, atau memperlihatkan penguasaan atau konten spesifik yang
mengharuskan tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi. Permainan memberikan kompetitif
yang di dalamnya para siswa mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha
mencapai tujuan pendidikan yang menantang
A. Kelebihan :

1) Keterlibatan para siswa.


2) Permainan dapat disederhanakan agar sesuai dengan tujuan belajar
3) Permainan dapat digunakan dalam berbagai suasana ruang kelas.
B. Kekurangan :

1) Permainan bisa bersifat kompetitif, kecuali kalau diawasi dengan baik


2) Siswa yang kurang mampu akan sulit mengikuti permainan
3) Beberapa permainan, terutama permainan komputer bisa sangat mahal
C. Integrasi :

Dalam teknik permainan banyak sekali yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Seperti
puzzle bisa digunakan untuk menerapkan informasi yang harus siswa pelajari misalnya kata
ejaan atau nama ibu kota. Contoh lainnya, untuk mempraktikkan kosakata baru, mungkin saja
diciptakan sebuah permainan papan untuk sebuah pusat belajar. Para siswa akan bisa bekerja
berpasangan atau dalam kelompok kecil untuk mempraktikkan kata-kata mereka sambil
menikmati permainan
8. Simulasi

Simulasi melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi diperkecil.
Memungkinkan praktik realistik tidak akan melibatkan banyak biaya hanya saja melibatkan
dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan, atau interaksi dengan komputer. Simulasi
bisa mewakili sesuatu yang terlalu besar ataupun kompleks untuk ditampilkan.
A. Kelebihan :

1) Keamanan. Simulasi menyediakan cara yang aman untuk terlibat dalam pengalaman belajar

8
2) Reka ulang sejarah. Misalnya memainkan peran dalam sejarah romawi kuno

3) Langsung dilaksanakan. Siswa memiliki kesempatan berpengalaman langsung

B. Kekurangan :

1) Representasi yang diragukan


2) Kompleksitas
3) Sesutu yang baru mungkin sulit

C. Integrasi :

Keterampilan antarpersonal dan percobaan laboratorium dalam ilmu fisika merupakan


bidang studi yang populer untuk simulasi. Bermain peran merupakan salah satu contoh
dari strategi simulasi.
9) Penemuan

Strategi penemuan menggunakan pendekatan induktif, atau penyelidikan, untuk belajar.


Strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan
kesalahan.Pendekatan umum yang biasa digunakan untuk penemuan yaitu dengan metode
ilmiah meliputi pembentukan hipotesis, pertanyaan, mencoba solusi yang mungkin, dan
menganalisis informasi yang dipelajari untuk menentukan apakah pendekatan tersebut
berhasil. Maka siswa akan menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan tersebut.
A. Kelebihan :

1) Keterlibatan. Melibatkan para siswa di seluruh tingkatan pembeajaran


2) Langkah-langkah yang berulang. Menggunakan prosedur yang telah diajarkan
sebelumnya
3) Kendali siswa atas pembelajaran. Siswa merasa bisa mengendalikan proses belajar
mereka sendiri
B. Kekurangan :

1) Faktor waktu. Memakan banyak waktu dari segi perancangan dan pelaksanaan
2) Membutuhkan pemikiran adanya kemungkinan masalah yang mungkin ditemui para
siswa
3) Bisa mengakibatkan salah pengertian
C. Integrasi :

9
Teknologi dan media pengajaran bisa membantu meningkatkan penemuan atau penyelidikan.
Misalnya, video bisa digunakan untuk pengajaran penemuan dalam ilmu-ilmu fisik. Contoh
pelajaran fisika yaitu dengan menampilkan tayangan sebuah balon yang ditimbang sebelum
dan sesudah diisi dengan udara, para siswa menemukan bahwa udara memiliki berat.

10) Penyelesaian masalah

Penyelesaian masalah melibatkan penempatan para siswa dalam peran aktif berhadapan
dengan masalah baru yang ditemukan dalam kehidupan nyata.Di mulai dari pengetahuan
terbatas tetapi melalui kolaborasi dengan rekan, penelitian dan konsultasi dengan ahli, mereka
mengembangkan, menjelaskan, dan mempertahankan solusi atau posisi mengenai masalah
tersebut.
A. Kelebihan :

1) Keterlibatan. Para siswa secara aktif terlibat dalam pengalaman belajar dunia nyata.
2) Konteks untuk belajar. Hubungan antara pengetahuan dan keterampilan menjadi jelas.
3) Tingkat kerumitan. Kerumitan masalah bisa dikendalikan, akan lebih banyak tingkatan
seiring jalannya waktu.
B. Kekurangan :

1) Sulit untuk diciptakan. Sulit untuk menciptakan masalah yang berkualitas untuk
pembelajaran.
2) Kesesuaian usia. Usia dan tingkat pengalaman para siswa mungkin membutuhkan lebih
banyak kontrol dari guru.
3) Makan waktu. Memakan waktu dalam ruang kelas
C. Integrasi :

Guru bisa menggunakan teknologi dan media yang ada untuk memperkaya masalah yang akan
disajikan. Contohnya masalah yang terstruktur yaitu pembelajaran matematika dalam soal
cerita sering kali merupakan aplikasi terstruktur dari kemampuan perhitungan matematika
yang telah dikuasai siswa. Ketika mereka memahami masalahnya, mereka mampu
menerapkan kemampuan matematika yang tepat dan mendapatkan jawabannya. Sedangkan
aplikasi yang kurang terstruktur yaitu pembelajaran seni yang mana ketika

10
akan membuat sebuah gambar, mungkin saja meminta siswa menggunakan bahan-bahan
untuk merancang sebuah gambar yang menggambarkan impian mereka.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pengajaran dengan memadukan teknologi dan media merupakan segala bentuk
kajian dan praktek etis yang mengunakan peralatan fisik komunikasi berupa hardware dan
sofwere untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan,
mengunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang sesuai. Dalam
pembelajaran tentunya mempertimbangkan berbagai faktor karena mengingat penggunaan
teknologi yang berpengaruh memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan
kepada peserta didik. Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam penerapan
strategi pengajaran yang memadukan teknologi dan media,

Beberapa strategi pengajaran dengan memadukan teknologi dan media dapat dilakukang
pada aktivitas pembelajaran, yang diantaranya dengan presentasi, demonstrasi, latihan dan
praktik, tutorial, diskusi, belajar kooperatif, permainan, simulasi, penemuan dan
penyelesaian masalah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Deni, Darmawan. Teknologi Pembelajaran. 2012. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Kurniawan Budi rahardjo. Model Pembelajaran Kooperatif.
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/model-pembelaiaran-kooperatif-
cooperative-learning/
Mudhofir. Teknologi Instruksional Sebagai Landasan Perencanaan Dan Penyususnan
Program Pengajaran. 1990. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Slamet, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. 2010. Jakarta: Rineka Cipta
Smalindo, Sharon E. Intructional technology and media for learning: teknologi pembelajaran
dan media untuk belajar. 2011. Jakarta : Kencana
Khairil, Sudarwan Danim. Psikologi Pendidikan. 2011. Bandung: Alfabeta

12

Anda mungkin juga menyukai