Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PRAKTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Praktik Teknologi Pembelajaran
yang diampu oleh Dr. Christina Ismaniati M.Pd.

Oleh :
Siti Any Maya Shulhah NIM. 16707251026

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya
Laporan Praktik Teknologi Pembelajaran.

Makalah ini disusun bukan semata untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik
Teknologi Pembelajaran, namun lebih pada upaya untuk menunjukkan jabaran kompetensi
yang telah dicapai mahasiswa pada saat mengikuti praktik, serta sebagai bentuk
tanggungjawab profesional mahasiswa dalam ruang lingkup praktik teknologi pembelajaran.

Laporan ini telah disusun dengan secermat mungkin, namun jika terdapat kesalahan
dalam penulisan maupun konten materi mohon koreksi ke arah perbaikan.

Akhirnya kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang bertanam budi, antara lain:

1. Yth. Ibu Dr. Christina Ismaniati M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Praktik Teknologi Pembelajaran atas ilmu dan bimbingannya;
2. Yth. Bapak Dr. Sunaryo Soenarto M.Pd. atas bimbingan dan kesempatan untuk
mengikuti program magang di P2KIS UNY;
3. Teman-teman seangkatan kelas TP B Prodi Teknologi Pembelajaran atas
bantuan, dukungan dan kerjasama yang baik selama ini;
4. Adik-adik Prodi S1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan atas dukungan dan
partisipasinya selama praktik implementasi desain instruksional dan praktik
produksi program video pembelajaran;
5. Serta seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikannya praktik TP.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
sekalian.

Yogyakarta, 14 Juli 2017

Penyusun

Halaman | 2
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................ i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B Tujuan ............................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 4


A. Konsep Esensial Teknologi Pembelajaran dalam
Definisi AECT 1994 dan AECT 2004 ........................................... 4
B. Identifikasi Kawasan dan Bidang Garapan
Teknologi Pembelajaran ................................................................ 11
C. Analisis dan Identifikasi Bentuk-Bentuk Aplikasi
Teknologi pembelajaran di Lembaga Pendidikan
maupun Lembaga Diklat ................................................................ 16
D. Analisis dan Identifikasi Bentuk-Bentuk Aplikasi
Teknologi Pembelajaran di Dunia Usaha/Dunia Industri .............. 20

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN PRAKTIK TP............................................ 23


A. Praktik Penyusunan Desain Instruksional ...................................... 24
B. Praktik Implementasi Pengelolaan Program Pembelajaran .......... 25
C. Praktik Pengembangan Media Pembelajaran ............................... 29
D. Praktik Produksi Media Pembelajaran di P2KIS UNY ................. 34
E. Praktik Evaluasi Media Pembelajaran ........................................... 36

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38

Halaman | 3
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Magister (S2) Teknologi Pembelajaran (TP) berada di bawah
naungan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
diselenggarakan secara resmi mulai Tahun 2002 berdasarkan SK Ditjen Dikti
Depdiknas No. 778/D/T/2002 Tanggal 23 April 2002.
Sesuai dengan tuntutan kemajuan serta diferensiasi peranan dalam
penyelenggaraan pendidikan, maka profil lulusan program studi S2 Teknologi
Pembelajaran Universitas Negeri Yogyakarta adalah:
1. Peneliti bidang teknologi pendidikan
2. Pengembang teknologi pendidikan
3. Perancang instruksional
4. Pengembang multimedia pembelajaran
5. Pengembang dan pengelola e-learning
6. Pengelola sumber belajar
(sumber: http://tp.pps.uny.ac.id/profil-lulusan)
Untuk dapat mencapai profil lulusan yang diharapkan, mahasiswa dibekali
berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui mata kuliah-mata kuliah penunjang
profesionalitas sebagai teknolog pembelajaran, salah satunya adalah Praktik
Teknologi Pembelajaran.
Mata kuliah Praktik Teknologi Pembelajaran bertujuan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa prodi S2 TP PPs UNY untuk mempraktikkan serta
mengimplementasikan pemahaman teoretis ilmu dan bidang garapan teknologi
pembelajaran di lapangan. Praktik Teknologi Pembelajaran difokuskan pada kegiatan
menganalisis kebutuhan akan fasilitasi belajar dan peningkatan kinerja serta masalah-
masalah belajar lainnya yang dihadapi manusia (learners); dan upaya-upaya nyata
pemecahannya melalui kegiatan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses-

Halaman | 4
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

proses dan sumber-sumber belajar yang tepat secara teknologis. (sumber: RPS mata
kuliah Praktik Teknologi Pembelajaran)
Melalui pelaksanaan Praktik TP yang berbobot 2SKS ini sebagai salah satu
mata kuliah wajib dalam kurikulum Program Magister Teknologi Pembelajaran,
diharapkan para mahasiswa memiliki bekal pengalaman yang bersifat akademik dan
profesional sehingga lebih kompetitif mampu bersaing dalam dunia kerja.
Pola pelaksanaan mata kuliah Praktik Teknologi Pembelajaran dilaksanakan
dalam beberapa program praktik, yaitu:
1. Praktik penyusunan desain instruksional
2. Praktik implementasi pengelolaan program pembelajaran (pengelolaan
kegiatan perkuliahan)
3. Praktik pengembangan media pembelajaran di lembaga produksi media
4. Praktik produksi media pembelajaran
5. Praktik evaluasi media pembelajaran

B. Tujuan
Pelaksanaan Praktik TP ini memiliki beberapa tujuan yaitu;
1. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam kawasan teknologi
pembelajaran.
2. Mempersiapkan diri serta menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
untuk dapat menghadapi permasalahan di bidang teknologi pembelajaran
yang akan dihadapi di dunia kerja yang sesungguhnya.

C. Manfaat
Manfaat yang di dapat dalam melakukan Praktik Teknologi Pembelajaran ini
adalah:
1. Bagi Penulis
 Menerapkan kompetensi yang diperoleh selama kuliah.
 Dapat berinteraksi secara langsung dengan dunia kerja bidang teknologi
pembelajaran.

Halaman | 5
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

 Memiliki gambaran yang nyata mengenai proses kerja teknologi


pembelajaran.
2. Bagi Program Studi S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri
Yogyakarta dan Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional dan Sumber
Belajar (P2KIS)
 Ikut menunjang visi-misi program studi Teknologi Pembelajaran, serta
membantu menyiapkan tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya.
 Menjalin hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara
lembaga pendidikan dan dunia kerja.

Halaman | 6
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Esensial Teknologi Pembelajaran dalam Definisi AECT 1994 dan


AECT 2004
Dalam dunia pendidikan, definisi teknologi pendidikan telah dikemukakan
oleh para praktisi yang tergabung dalam AECT (Association for Educational
Communications and Technology).

1. Konsep Teknologi Pembelajaran Menurut Definisi 1994


Berdasarkan definisi 1994: Instructional technology is the theory and practice
of design, development, utilization, management, and evaluation of processes
and resourches of learning. Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek
dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses
dan sumber untuk belajar.1
Seels&Richey (1994: 9-11) menyatakan bahwa definisi terdiri teknologi
pembelajaran dari empat komponen:
1) teori dan praktik;
2) desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi;
3) proses dan sumber daya; dan
4) belajar.
Keempat komponen tersebut bukan sepenuhnya merupakan unsur yang baru
dalam definisi teknologi pembelajaran. Namun, dalam definisi 1994, unsur-
unsur teknologi pembelajaran diorganisir/diuraikan kembali, disederhanakan,
dan saling terhubung, sehingga membuat definisi 1994 unik dan menjadi rujukan
yang sistematis untuk menjelaskan secara detail mengenai bidang garapan
teknologi pembelajaran.

1
Seels, Barbara B., and Rita C. Richey. 1994. Instructional Technology: The Definition and Domains of the
Field. Washington DC: AECT.

Halaman | 7
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

Definisi 1994 menggunakan istilah yang terdapat dalam definisi 1963, yang
menyebutkan teknologi instruksional sebagai "teori dan praktik." Demikian
halnya bahwa sebuah profesi harus memiliki basis pengetahuan yang
mendukung praktiknya implementasinya (Seels&Richey, 1994, hal. 9). Konsep
1994 menggunakan gagasan sederhana namun jelas bahwa "teori terdiri dari
konsep, konstruk, prinsip, dan proposisi yang berkontribusi pada pengetahuan
manusia" dan bahwa "praktik adalah penerapan pengetahuan" (hal 11).
Penjelasan tersebut menguraikan makna teori yang telah dikembangkan dari
penulis definisi 1977, sebuah definisi teori yang berkembang seiring
perkembangan teknologi pembelajaran itu sendiri.

PENGEMBANGAN

PERANCANGAN PEMANFAATAN

TEORI &
PRAKTIK

EVALUASI PENGELOLAAN

Gambar 1. Hubungan masing-masing domain


Teknologi Pembelajaran menurut Definisi AECT 1994

Kritik utama dari definisi 1994 adalah bahwa teknologi pembelajaran


memiliki kecenderungan penerapan konsep teknologi pembelajaran yang
pendekatannya terbatas hanya pada sistem pembelajaran. Sementara perubahan
dalam praktik di lapangan (misalnya, inisiatif berbasis konstruktivisme dan
penerimaan umum inovasi komputer dalam metodologi kelas) membuat definisi
1994 terlalu membatasi untuk guru utama dan administrator sekolah serta
peneliti dan ilmuwan. Kritik dan evolusi selanjutnya dari penelitian dan praktik
di lapangan menyebabkan kebutuhan untuk mempertimbangkan kembali serta
merevisi definisi ini setelah lebih dari satu dekade penggunaan.

Halaman | 8
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2. Konsep Teknologi Pembelajaran Menurut Definisi 2004


Adapun definisi menurut AECT 2004: Educational technology is the study
and ethical practice of facilitating learning and improving performance by
creating, using, and managing appropriate technological processes and
resources.2 Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis untuk
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja pembelajaran melalui
penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber belajar yang tepat
secara teknologis.
AECT meninjau kembali definisi 1994 dengan mempertimbangkan
pengembangan dimensi belajar manusia yang sangat berhubungan dengan
peningkatan kinerja melalui pelatihan, menyesuaikan dengan upaya teknologi
pendidikan dalam memfasilitasi belajar manusia dalam berbagai cara yang tepat,
sehingga pada definisi berikutnya (2004), ruang lingkup teknologi pendidikan
mampu mencakup beragam jenis Praktisi dan masyarakat diharapkan dapat
menaruh perhatian baru terhadap teori dan penelitian berkelanjutan mengenai
teknologi pendidikan.
Komponen-komponen dalam definisi menurut AECT 2004, terdiri dari:
1) Study (Studi)
Praktek dalam teknologi pendidikan didasarkan pada penyelidikan
beberapa jenis-penelitian dasar tentang pembelajaran; Penelitian
terapan tentang proses perancangan, pemanfaatan, dan pengelolaan;
Evaluasi formatif dan sumatif terhadap bahan tertentu; Penelitian
tindakan pada proyek di lapangan; Studi kasus, terutama sistem yang
gagal; Dan refleksi pribadi tentang pengalaman dengan teknologi.
2) Ethical Practice (Praktik secara Etik Profesional)
Kode etik adalah pernyataan mengenai nilai-nilai profesionalitas yang
harus dikuasai oleh seorang teknolog pendidikan terkait bidang ilmu

2
Molenda, M & Januszewski, A. 2008. Educational Technology – A Definition with Commentary. New York:
Taylor & Francis Group

Halaman | 9
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

yang dimilikinya. Persyaratan etik yang paling utama dari seorang


teknolog pendidikan adalah bahwa mereka harus menerapkan bidang
keilmuannya secara profesional.
3) Facilitating Learning (Memfasilitasi Belajar)
Selain bertujuan untuk membantu manusia untuk belajar, teknologi
pendidikan berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui teknologi. Strategi pengidentifikasian karakter peserta didik
dapat membantu mengetahui bagaimana belajar, lebih memahami diri
mereka sebagai peserta didik, dan menjadi mitra setara dalam
persamaan pembelajaran dengan lebih baik. Selain itu, salah satu
tujuan tersirat teknologi pendidikan adalah untuk memperbaiki akses
pembelajaran melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Melalui
teknologi ini, lebih banyak orang dapat memiliki akses untuk belajar
terlepas dari jarak, batas, atau ekonomi, sehingga berkontribusi
terhadap persamaan sosial.
4) Improving Performance (Meningkatkan Kinerja)
Teknologi pendidikan berusaha untuk membantu manusia, tidak
hanya untuk belajar lebih baik, tetapi juga untuk terampil menyimpan
memori pengetahuannya lebih lama, serta menerapkannya di
lingkungan yang nyata. Nilai efisiensi dan efektivitas, walaupun
berlaku untuk semua elemen definisi, terutama berkaitan dengan
peningkatan kinerja pelajar individual, guru dan perancang, dan
organisasi secara keseluruhan. Teknologi pendidikan membantu
individu dan organisasi mencapai tujuan mereka dengan
memanfaatkan sebaik-baiknya waktu serta sumber daya yang tersedia.
5) Creating, Using, and Managing (Penciptaan, Penggunaan dan
Pengelolaan)
Pendekatan teknologi pendidikan terhadap penciptaan bahan ajar dan
lingkungan belajar umumnya mencakup prosedur sistemik,
sistematis, dan ilmiah. Dan proses penciptaan, penggunaan, serta

Halaman | 10
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

pengelolaan tersebut dilakukan selayaknya seperti penciptaan karya


seni yang artistik. Yang memenuhi kaidah-kaidahnya.
6) Appropriate Processes and Resources (Proses dan Sumber Belajar
yang Tepat secara Teknologis)
Agar tepat guna, proses kerja teknologi pendidikan harus memenuhi
prinsip-prinsip yang berlaku. Standar kompetensi menjadi tujuan yang
harus dirumuskan terlebih dahulu. Agar tepat guna, proses kerja
teknologi pendidikan juga harus sesuai dengan situasi/lingkungan
penggunaannya – serta bermanfaat bagi institusi dan peserta didik.
Sumber daya yang dipilih atau dibuat untuk digunakan oleh peserta
didik dapat dinilai berdasarkan kriteria yang berbeda. Nilai yang harus
mendorong pengembangan dan penerapan kriteria tersebut adalah
kepekaan terhadap kebutuhan dan kepentingan peserta didik.
Tidak ada yang lebih logis dari makna teknologi pendidikan daripada
konotasi istilah teknologi. Ini menyiratkan komitmen terhadap solusi
yang berbasis sistematik dan ilmiah (aspek teknologi yang "soft") dan
/ atau yang menggabungkan ICT sebagai sarana untuk melibatkan
peserta didik dalam kegiatan belajar (aspek "hard" dari teknologi).
Aspek yang terakhir, teknologi pendidikan mendorong analisis kritis
atas konsekuensi yang tidak diinginkan dari pengembangan teknologi
keras, yang menuntut agar kepentingan manusia lebih unggul
daripada masalah teknis.
Definisi teknologi pendidikan menurut AECT 2004 dapat digambarkan dalam
bagan sebagai berikut:

Halaman | 11
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

CREATING MANAGING
PROCESSES&
RESOURCHES

Study USING Practice

Facilitating Learning
+
Improving Performance

Gambar 2. Hubungan masing-masing domain


Teknologi Pembelajaran menurut Definisi AECT 2004

3. Visualisasi Hubungan Antar-Konsep dalam Definisi Teknologi


Pembelajaran 1994 dan 2004

Jika dijabarkan dalam visualisasi sederhana yang menunjukkan hubungan antara


definisi 1994 dan definisi 2004, maka akan diperoleh gambaran bahwa
komponen pada definisi 1994 menjadi landasan pada definisi 2004, namun
dengan ditekankan pada perkembangan konteks teknologi pendidikan yang lebih
luas, terutama dalam upaya peningkatan kinerja pendidikan dan fasilitasi
pembelajaran.

Dalam bagan yang sederhana dapat divisualkan sebagai berikut:

Halaman | 12
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

evaluation

CREATING MANAGING
 Design  Management
PROCESSES&
 Develop
RESOURCHES
ment

USING
 Utilization

Study evaluation Practice

Facilitating Learning
+
Improving Performance

Gambar 3. Hubungan antara Definisi AECT 1994 dan 2004

Halaman | 13
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

B. Identifikasi Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran


Kawasan dan bidang garapan teknologi pembelajaran meliputi 5 domain yang
dapat dijelaskan dalam bagan berikut:

DEVELOPMENT UTILIZATION
 Print Technologies  Media Utilization
 Audiovisual Technologies  Diffusion of Innovations
 Computer-based  Implementation and
Technologies Institutionalization
 Integrated Technologies  Policies and Regulations

DESIGN

THEORY
 Instructional System Design
 Message Design
 Instructional Strategies
 Learner Characteristic
PRACTICE

EVALUATION MANAGEMENT
 Problem Analysis  Project Management
 Criterion-Referenced  Resource Management
Measurement  Delivery Sistem
 Formatif and Sumatif Management
Evaluation  Information Management

Gambar 1.
Kawasan Teknologi Pembelajaran menurut Definisi AECT 1994

1. Kawasan Desain
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain
adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti
program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul
(Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994). Bidang garapan desain meliputi studi
mengenai desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan
karakteristik pemelajar.

Halaman | 14
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey (1994:33-35) defenisi dan


deskripsi dari masing-masing daerah liputan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Desain Sistem Pembelajaran. Desain Sistem Pembelajaran (DSI) adalah
prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah
penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan
penilaian pembelajaran.
2) Desain Pesan. Desain pesan meliputi “perencanaan untuk merekayasa
bentuk fisik dari pesan” (Grabowski, 1991 : 206). Hal tersebut mencakup
prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur
penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara
pengirim dan penerima.
3) Strategi Pembelajaran. Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi untuk
menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan
pembelajaran dalam suatu pelajaran.
4) Karakteristik Pemelajar. Karakteristik pemelajar adalah segi-segi latar
belakang pengalaman pemelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas
proses belajarnya.

2. Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan berakar pada produksi produk tertentu. Teknologi
merupakan tenaga penggerak dari kawasan pengembangan, oleh karena itu kita
dapat merumuskan berbagai jenis media pembelajaran dan karakteristiknya.
Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat bidang garapan
yaitu: teknologi cetak (yang menyediakan landasan untuk kategori yang lain),
teknologi audiovisual, teknologi berazaskan komputer, dan teknologi terpadu.
(Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994).
1) Teknologi Cetak. Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau
menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang
statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis dan fotografis.

Halaman | 15
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2) Teknologi Audiovisual. Teknologi audiovisual merupakan cara


memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan
mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
3) Teknologi berbasis Komputer. Teknologi berbasis computer merupakan
cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan
perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.
4) Teknologi Terpadu. Teknologi terpadu merupakan cara untuk
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa
jenis media yang dikendalikan computer.

3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk
mencocokan pemelajar dengan bahan dan aktivitas yang tertentu, menyiapkan
pemelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih,
memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang
dicapai pemelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang
berkelanjutan.
Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey (1994:50-51) terdapat empat
kategori dalam kawasan pemanfaatan yaitu : Pemanfaatan media, difusi inovasi,
implementasi dan institusionalisasi (pelembagaan), serta kebijakan dan regulasi.
1) Pemanfaatan Media. Pemanfaatan media ialah penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga
dikaitkan dengan karakteristik pemelajar. Seorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat
memahami media belajar.
2) Difusi Inovasi. Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui
strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang
ingin dicapai ialah untuk terjadinya perubahan. Tahap awal dalam proses
ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi informasi. Proses

Halaman | 16
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

tersebut meliputi tahap-tahap seperti kesadaran, minat, percobaan dan


adopsi.
3) Implementasi dan Pelembagaan. Implementasi ialah penggunaan bahan
dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya.
Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian
dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
4) Kebijakan dan Regulasi. Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan
tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau
penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.

4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan
biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem nilai. Kerumitan dalam
mengelolah berbagai macam sumber, personil, usaha desain maupun
pegembangan akan semakin meningkat dengan membesarnya usaha dari sebuah
sekolah. Terdapat empat kategori dalam kawasan pengelolaan yaitu :
pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan
pengelolaan informasi.
1) Pengelolaan Proyek. Pengelolaan proyek meliputi perencanaan,
monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Para
pengelola proyek bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang
lain.
2) Pengelolaan Sumber. Pengelolaan sumber mencakup perencanaan,
pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber.
3) Pengelolaan Sistem Penyampaian. Pengelolaan sistem penyampaian
meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian cara bagaimana
distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan.
4) Pengelolaan Informasi. Pengelolaan informasi meliputi perencanaan,
pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan,

Halaman | 17
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka


tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.

5. Kawasan Evaluasi
Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah aktivitas manusia sehari-
hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar nilai aktivitas atau
kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Penilaian ialah proses
penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian mulai dengan
analisis masalah. Ini adalah langkah yang penting dalam pengembangan dan
penilaian pembelajaran karena tujuan dan hambatan dijelaskan pada langkah ini.
(Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994).
Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan yaitu : Analisis
masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif dan penilaian sumatif.
1) Analisis Masalah. Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan
parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan infomasi
dan pengambilan keputusan.
2) Pengukuran Acuan-Patokan (PAP). Pengukuran acuan patokan meliputi
teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pemelajar menguasai
materi yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran acuan patokan
yang sering berupa tes, juga dapat disebut acuan isi, acuan tujuan, atau
acuan kawasan. Sebab, kriteria tentang cukup tidaknya hasil belajar
ditentukan oleh seberapa jauh pemelajar telah mencapai tujuan. PAP
memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai
pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan.
3) Penilaian Formatif dan Sumatif. Penilaian formatif berkaitan dengan
pengumpulan informasi kecukupan dan penggunaan informasi ini
sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif
berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk
pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.(Barbara B. Seels, dan
Rita C. Richey, 1994:61-63).

Halaman | 18
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

C. Analisis dan Identifikasi Bentuk-Bentuk Aplikasi Teknologi pembelajaran di


Lembaga Pendidikan maupun Lembaga Diklat

Dalam definisi teknologi pendidikan menurut AECT (2008), “Educational


Technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using and managing appropriate technological processes
and resources.” (Januszewski & Molenda, 2008: 1), tampak jelas bahwa fungsi
teknologi pendidikan adalah memfasilitasi belajar, sehingga mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran, maupun kualitas sumber daya manusia dan organisasi belajar
yang terlibat di dalamnya.
Teknologi pendidikan diharapkan mampu mengakomodir berbagai bentuk
pengalaman belajar sesuai karakteristik pembelajar. Dan proses belajar, dapat terjadi
di mana pun, kapan pun dengan menggunakan proses dan sumber daya yang tepat,
sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang bermakna dan bernilai efektif.
Keberhasilan proses pembelajaran dapat menjadi indikator keberhasilan kinerja guru
atau instruktur dalam merancang dan mengelola proses pembelajaran, serta
berdampak pada peningkatan kinerja serta efektivitas organisasi belajar.
Pengertian teknologi pendidikan tersebut juga meliputi penerapan atau aplikasi
teknologi sebagai sebuah proses, yaitu didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas yang
mengacu pada tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga muncul istilah
instructional soft technology yang dapat dikaitkan dengan model, teknik atau metode
pembelajaran; serta aplikasi teknologi sebagai sumber atau resources, yang lebih
berorientasi pada alat, material atau teknologi sebagai instructional hard technology.
Dan aplikasinya ditujukan untuk memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja.
(Molenda & Januszewski, 2008: 11-12)
Pengertian teknologi pendidikan sebagai studi dan etika praktik dalam upaya
memfasilitasi belajar, memiliki 2 (dua) prinsip dasar yang harus menjadi acuan
penerapan teknologi pendidikan:
1) Teori belajar dan teori pembelajaran menjadi acuan dasar yang digunakan oleh
para teknolog pendidikan dalam mengembangkan berbagai macam model dan
metode pembelajaran;

Halaman | 19
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2) Teknolog pendidikan harus memiliki kemampuan untuk memahami berbagai


bentuk media penyampai pesan dan memilih serta menggunakan yang dianggap
paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sehingga, penerapan teknologi pendidikan yang dimaksud untuk dapat
memfasilitasi belajar, menurut Heinich, dkk (2002) dapat dikategorikan menjadi 2:
1) sebagai Instructional soft technology, yang merujuk pada penerapan teknologi
pendidikan sebagai suatu proses untuk memfasilitasi belajar. Dalam hal ini,
teknologi dapat berupa teknik atau metode yang membentuk kerangka sosial
maupun psikologis terhadap terbentuknya suasana belajar (dapat berupa
strategi, model, maupun metode dan teknik yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran).
Dan aplikasi nyata rancangan pembelajaran antara lain dalam bentuk:
a. Silabus atau RPS (Rencana Perkuliahan Semeseter)
Mengacu pada Permendikbud Nomor 22 tahun 2016, silabus merupakan
acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran pada suatu
mata pelajaran.
Sedangkan pada kurikulum pendidikan tinggi, RPS dapat diartikan sebagai
dokumen program pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan sesuai CPL yang ditetapkan, sehingga
harus dapat ditelusuri keterkaitan dan kesesuaian dengan konsep
kurikulumnya. (Dirjen Belmawa, 2016: 29)
b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau SAP (Satuan Acara
Perkuliahan)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Halaman | 20
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

Sedangkan SAP merupakan rancangan perkuliahan per-tatap muka yang


dikembangkan berdasarkan RPS.
2) sebagai Instructional hard technology, yang merujuk pada penerapan teknologi
sebagai sumber-sumber untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja.
Dalam hal ini dapat berupa media, alat, maupun produk yang diintegrasikan
penggunaannya dalam pembelajaran.
Adapun aplikasi nyata teknologi pembelajaran dalam bentuk sumber belajar,
antara lain:
a. Print Technologies (Teknologi Media Cetak)
Teknologi media cetak merupakan salah satu media untuk menyampaikan
materi pembelajaran dalam bentuk cetak (modul, buku teks, brosur, dll).
Bentuk konten media yang terlibat di dalam media cetak dapat berupa:
teks, gambar, foto, maupun olah foto (reproduksi).
b. Audiovisual Technologies (Teknologi Audio Visual)
Teknologi audio visual merupakan bentuk untuk menyajikan meteri
pembelajaran dalam bentuk auditori dan visual dengan bantuan mesin atau
alat. Alat bantu audio-visual memungkinkan untuk dapat menyampaikan
pesan pembelajaran dalam bentuk motion-picture, menyajikan suara dan
tampilan proyeksi dalam satu kesatuan.
Beberapa jenis teknologi audio visual antara lain: materi yang disajikan
melalui proyektor, seperti: film, siaran televisi, slides dan transparansi.
c. Computer-based Technologies (Teknologi Berbasis Komputer)
Teknologi pembelajaran berbasis komputer merupakan bentuk
penyampaian materi pembelajaran dengan menggunakan alat komputer
(berbasis mikroprosesor-pengolah data). Teknologi komputer berbeda
dengan jenis teknologilainnya dalam hal penyimpanan informasi yang
dapat dilakukan dalam media storage-nya.
d. Integrated Technologies (Teknologi Terintegrasi)
Teknologi terintegrasi merupakan bentuk penyajian informasi maupun
materi pembelajaran dengan memadukan berbagai media dengan kontrol
komputer, yang saat ini juga telah berkembang dalam bentuk kontrol

Halaman | 21
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

mobile. Teknologi integrasi ini juga melibatkan struktur hypermedia


dengan menggunakan koneksi internet.

Sebagai bagian dari konsep pendidikan, maka teknologi untuk memfasilitasi


belajar, baik soft maupun hard harus dirancang dan dikembangkan dalam koridor
saintifik yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1) teknologi dapat terintegrasi secara sistematis (systemic application) dalam
pembelajaran;
2) dikembangkan berdasarkan kajian ilmiah (hasil penelitian) yang telah diuji-
cobakan dan terbukti efektif.
3) memiliki struktur atau tahapan maupun konten yang jelas sehingga dapat
diterapkan secara andal pada situasi belajar mana pun yang sesuai dengan
karakteristiknya.
Menurut Miarso (2007: 78) beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi
pendidikan dan implemasinya, antara lain:
1) Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi,
manajemen, rekayasa dan lain-lain
2) Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serampak,
dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di
antaranya.
3) Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan
masalah belajar.
4) Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan
atau unsure mempunyai nilai-nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian
pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih
daripada memecahkan masalah secara terpisah.

Halaman | 22
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

D. Analisis dan Identifikasi Bentuk-Bentuk Aplikasi Teknologi Pembelajaran di


Dunia Usaha/Dunia Industri
Dalam penerapannya di dunia kerja/industri, beberapa lembaga, baik swasta
maupun pemerintah turut mengupayakan fasilitasi belajar dengan merancang,
mengembangkan, memanfaatkan, mengelola serta mengevaluasi sumber-sumber
belajar. Untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat beberapa lembaga
yang bergerak di bidang teknologi pembelajaran yang dapat menjadi rujukan Praktik
Teknologi Pembelajaran, antara lain:
1. Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional dan Sumber Belajar (P2KIS)
Universitas Negeri Yogyakarta

Pusat Kurikulum, Instruksional dan Sumber Belajar (PKIS) adalah satu unit
pelaksana strategis dari struktur utama Lembaga Pengembangan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY. PKIS merupakan pengembangan akademis
dan fungsional dari Pusat Pembinaan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional
(P3AI) yang diresmikan tahun 1999.

PKIS memiliki tiga divisi, yaitu: divisi kurikulum, divisi instruksional, dan
divisi sumber belajar. Ketiga divisi dipimpin oleh ketua divisi dan sekretaris
divisi. Untuk mendukung tugas divisi kurikulum dan instruksional dibutuhkan
tim ahli yang merupakan perwakilan fakultas sehingga kajian dan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran relevan dengan kebutuhan dan
tuntutan program studi. Demikian pula halnya, untuk mendukung peran dan
tugas divisi sumber belajar haruslah didukung teknisi yang potenisial dan
komitmen di bidang audio, visual, dan programmer multimedia.

2. Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) DIY

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) adalah suatu lembaga unit


Pelaksanaan Teknis di bidang Teknologi Komunikasi Pendidikan yang
merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Provinsi DIY yang mempunyai Tugas Menyelenggarakan

Halaman | 23
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

Pengembangan, Produksi dan Layanan Pembelajaran Teknologi Komunikasi


Pendidikan.

BTKP DIY memiliki tugas dan fungsi, antara lain:


1) Merumuskan Program Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan;
2) Menyiapkan bahan kebijakan teknis di bidang Teknologi Komunikasi
Pendidikan dan efisiensi;
3) Pemberian Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pendidikan;
4) Pengembangan potensi pendidikan dibidang pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran;
5) Pengembangan dan Produksi bahan Pembelajaran dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi;
6) Evaluasi pemanfaatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi;
7) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan program Balai
Teknologi Komunikasi Pendidikan;
8) Penyelenggaraan ketata usahaan; serta
9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.

3. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP )

Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) atau yang biasa


dikenal dengan sebutan Radio Edukasi merupakan stasiun radio yang
menyajikan komposisi acara siaran pendidikan (baik formal maupun nonformal),
informasi/berita pendidikan, hiburan, dan acara pendidikan yang mendidik
(edutainment). Radio Edukasi (RE) mengudara pada frekuensi AM (Ampiltude
Modulation) 1251 KHz mulai pukul 12:25 sampai 19:30 WIB dengan slogan
“cerdas, santun dan menghibur”.

BPMRP memiliki tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan media


radio untuk pendidikan, dengan fungsi lembaga sebagai berikut:

1) Pengkajian model media radio untuk pendidikan;


Halaman | 24
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2) Perancangan model media radio untuk pendidikan;


3) Pembuatan model media radio untuk pendidikan;
4) Pengelolaan sarana dan peralatan media radio;
5) Fasilitasi pengembangan model dan pemanfaatan media radio untuk
pendidikan;
6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan balai.

Selain itu, masih terdapat berbagai lembaga non-pemerintahan yang juga


bergerak dalam bidang teknologi pembelajaran, yang pada praktiknya melaksanakan
proses perancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta melaksanakan
funsi evaluasi terhadap produk yang dihasilkan.

Halaman | 25
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN PRAKTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Mata kuliah Praktik Teknologi Pembelajaran memberikan pengalaman nyata kepada


mahasiswa untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber belajar. Melalui kegiatan praktik, diharapkan
mahasiswa memperoleh pengalaman langsung menjalankan profesi teknolog pendidikan,
serta memiliki pemahaman dan wawasan yang memadai tentang bidang kerja keprofesian.

Pelaksanaan Praktik Teknologi Pembelajaran terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu:


1) Tahap pembekalan, dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah melalui tatap muka
di kelas selama 8 (delapan) kali tatap muka.
2) Tahap praktik lapangan, dilakukan oleh mahasiswa selama 8 (delapan) minggu.
3) Tahap pengawasan, dilakukan oleh dosen pengampu maupun dosen pembimbing di
industri selama mahasiswa melaksanakan parktik lapangan.
4) Tahap pelaporan, mahasiswa membuat laporan tertulis mengenai deskripsi
kinerjanya selama melaksanakan praktik teknologi pembelajaran.

Kegiatan praktik yang dilakukan oleh mahasiswa, meliputi:


1) Praktik penyusunan desain instruksional/rancangan program pembelajaran
2) Praktik implementasi pengelolaan program pembelajaran (pengelolaan kegiatan
perkuliahan)
3) Praktik pengembangan media pembelajaran di lembaga produksi media – P2KIS
Universitas Negeri Yogyakarta
4) Praktik produksi media pembelajaran di P2KIS UNY
5) Praktik evaluasi media pembelajaran

Pengaturan Jadwal Praktik Teknologi Pebelajaran berdasarkan minggu efektif adalah


sebagai berikut:

Halaman | 26
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

TIMELINE KEGIATAN MATA KULIAH


PRAKTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN BULAN
N
DESKRIPSI KEGIATAN FEB MAR APR MEI JUN
O
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengantar mata kuliah Praktik
Teknologi Pembelajaran
2  Pembekalan materi praktik
teknologi pembelajaran
 Pengumpulan informasi tentang
lembaga bidang TP
 Orientasi dan penempatan di
lembaga industri (P2KIS)
3 Praktik penyusunan rancangan
instruksional dalam bentuk
pembuatan RPS
4 Praktik implementasi strategi
pengelolaan program
pembelajaran (pengelolaan
program perkuliahan)
5 Praktik pengembangan media
pembelajaran di lembaga
produksi media – P2KIS
Universitas Negeri Yogyakarta
6 Praktik produksi media
pembelajaran di P2KIS UNY,
berupa video pembelajaran.
7 Praktik evaluasi media
pembelajaran
8 Pelaporan

Halaman | 27
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

A. Praktik Penyusunan Desain Instruksional/Rancangan Program Pembelajaran

Dalam pengertian desain pembelajaran sebagai proses sistematis dalam


mengembangakan spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan teori
mengajar untuk mewujudkan kualitas pembelajaran (Abdul Gafur, 2012: 3) terdapat
makna bahwa pada tataran aplikasinya, desain pembelajaran menghasilkan rancangan
makro dan mikro yang menggambarkan secara sistematis bagaimana proses pembelajaran
berlangsung. Produk pengembangan desain pembelajaran pada level makro berupa
silabus, sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan produk
pengembangan desain mikro.

Sedangkan acuan yang digunakan dalam level perguruan tinggi dalam penyusunan
kurikulum pendidikan tinggi, termasuk di dalamnya berupa Rencana Pembelajaran
Semester (RPS, istilah yang digunakan merujuk pada pengertian silabus) dan Satuan
Acara Perkuliahan (SAP, istilah yang digunakan untuk merujuk pada RPP) adalah
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi tahun 2016.

Untuk Praktik Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran, Penulis membuat Rencana


Perkuliahan Semester untuk Mata Kuliah Model Pembelajaran dan mata kuliah
Pengembangan Kurikulum untuk program studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

B. Praktik Implementasi Strategi Pengelolaan Program Pembelajaran

Untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam merencanakan serta mengelola


program pembelajaran, maka pada praktik TP, mahasiswa wajib melaksanakan praktik
mengajar, yang di dalamnya harus meliputi kegiatan mempersiapkan program
pembelajaran, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran.

Praktik pengelolaan program pembelajaran ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali tatap
muka, dengan rincian sebagai berikut:

Halaman | 28
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

JADWAL TATAP DESKRIPSI


NO DESKRIPSI MATERI
MUKA KEGIATAN

1 Rabu, 5 April 2017 Pokok Bahasan Tujuan Perkuliahan


Prodi S1 TP B Strategi untuk Perubahan Setelah melaksanakan
Mata Kuliah: Sikap, Motivasi dan Minat perkuliahan, mahasiswa
Strategi Pembelajaran diharapkan dapat:
1. Menjabarkan Strategi
Dosen Pengampu: Sub-Pokok Bahasan
Peningkatan Motivasi
Dr. Christina Ismaniati 1. Strategi Peningkatan
dan Minat dengan
M.Pd. Motivasi dan Minat menggunakan Model
Jumlah Mahasiswa Hadir: dengan Model ARCS ARCS, meliputi:
2. Penerapan Model ARCS
32 orang a. Attention-Gaining
dalam Pembelajaran Strategies
3. Penilaian untuk Ranah
b. Relevance-
Sikap (Afektif) Producing Strategies
c. Confidence-Building
Strategies
d. Satisfaction-
Generating
Strategies
2. Mengidentifikasi
tahapan-tahapan
pembelajaran serta
menganalisa strategi
yang diperlukan untuk
mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Mengidentifikasi
kriteria penilaian yang
digunakan untuk
mengukur ranah sikap.

Metode Perkuliahan:
Presentasi, Diskusi dan
Penugasan

2 Rabu, 3 Mei 2017 Pokok Bahasan Tujuan Perkuliahan


Prodi S1 TP B Strategi Pembelajaran Setelah melaksanakan
Mata Kuliah: terkait Pengetahuan Prinsip perkuliahan, mahasiswa
Strategi Pembelajaran diharapkan dapat:
1. Menjabarkan proses
Dosen Pengampu: Sub-Pokok Bahasan
kognitif yang terjadi
Dr. Christina Ismaniati 1. Proses Kognitif yang
pada pembelajaaran
M.Pd. Terjadi pada Proses prinsip
Jumlah Mahasiswa Hadir: Pembelajaran mengenai 2. Mengidentifikasi
Prinsip komponen-komponen
32 orang
2. Lingkungan
konsep yang berperan
Pembelajaran yang dalam suatu prinsip

Halaman | 29
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

JADWAL TATAP DESKRIPSI


NO DESKRIPSI MATERI
MUKA KEGIATAN

Efektif untuk 3. Merencanakan strategi


Memfasilitasi pembelajaran yang
Pembelajaran Prinsip efekrif untuk
pembelajaran prinsip

Metode Perkuliahan:
Presentasi, Diskusi dan
Penugasan

3 Ujian Tengah Semester Materi Uji meliputi seluruh Responsi dilaksanakan


(Responsi) materi Strategi dalam beberapa
Prodi S1 TP B Pembelajaran yang telah kelompok.
Mata Kuliah: disampaikan
Strategi Pembelajaran Nama Mahasiswa:
Dosen Pengampu: 1. Agustina Dewi W
Dr. Christina Ismaniati 2. Ahmad Shodiq
M.Pd. 3. Binar Kristi Lasika
Jumlah Mahasiswa Hadir: 4. Dewi Retno Sari
32 orang 5. Ibrahim Noor M Zulfa
6. Resma Trianto
7. Rudy Hermawan
8. Wenry

Pada praktik implementasi pengelolaan program pembelajaran terdapat masukan dari


mahasiswa S1 untuk pelaksanaan program secara keseluruhan, antara lain:

Kelebihan:

1. Secara umum pelaksanaan praktik TP di kelas perkuliahan mendapat apresiasi


yang baik. Mahasiswa menjadi tidak bosan dengan suasana perkuliahan yang
monoton karena pematerinya berganti-ganti setiap minggu.
2. Materi yang disajikan sangat menarik.

Kekurangan:

1. Ada mahasiswa yang mampu mengelola kelas dengan baik, tetapi ada juga yang
kurang jelas dalam menyampaikan materi.

Halaman | 30
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2. Ada mahasiswa yang kurang mampu menggunakan merancang strategi


pemusatan perhatian.
3. Ada mahasiswa yang hanya memberikan materi dengan hanya membaca
presentasi.
4. Bahasa komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa S2 masih sulit dipahami
oleh level S1.
5. Kurangnya jumlah handout/modul untuk dibagikan.
6. Mahasiswa cukup kesulitan dengan tes evaluasi formatif yang selalu diberikan.

Gambar 5.
Suasana Perkuliahan
Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran

Gambar 6.
Suasana Perkuliahan
Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran

Halaman | 31
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

C. Praktik Pengembangan Media Pembelajaran di Pusat Pengembangan Kurikulum,


Instruksional dan Sumber Belajar (P2KIS) Universitas Negeri Yogyakarta

Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional dan Sumber Belajar (P2KIS)


adalah salah satu unit pelaksana strategis dari struktur utama Lembaga Pengembangan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY. P2KIS merupakan pusat
pengembangan akademis dan fungsional perubahan dari Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Aktivitas Isntruksional (P3AI) yang diresmikan tahun 2006.

P2KIS memiliki tiga divisi, yaitu divisi kurikulum, divisi instruksional, dan
divisi sumber belajar. Ketiga divisi dipimpin oleh ketua divisi dan sekretaris divisi. Untuk
mendukung tugas divisi kurikulum dan instruksional dibutuhkan tim ahli yang merupakan
perwakilan fakultas sehingga kajian dan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
relevan dengan kebutuhan dan tuntutan program studi. Demikian pula halnya, untuk
mendukung peran dan tugas divisi sumber belajar selain ahli media haruslah juga
didukung oleh teknisi yang potensial dan komitmen di bidang audio, visual, dan
programmer multimedia.

1. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi P2KIS


Adapun visi dan isi dari P2KIS sebagai berikut:

Visi

Menjadi intitusi pusat pengembangan kurikulum, aktivitas instruksional, dan sumber


belajar terkemuka menuju peningkatan mutu pendidikan dan profesi kependidikan.

Misi
1) Mengembangkan, mengkaji, dan mengkoordinasikan kurikulum program
studiuntuk program kelaas regular dan program kelas internasional sesuai
kebutuhan pemangku kepentingan pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha.

Halaman | 32
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

2) Mengembangkan, mengkaji, dan memanfaatkan model-model pembelajaran


untu kmeningkatkan mutu pembelajaran di pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikantinggi, dandiklat.
3) Mengembangkan, mengkaji, dan memanfaatkan sumber belajar dan media untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi, dan diklat.
4) Membina peningkatan kompetensi dosen di bidang pengembangan kurikulum,
pembelajaran, sumber belajar, media dan multimedia.

Struktur Organisasi P2KIS

2. Kegiatan-kegiatan di Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional dan


Sumber Belajar (P2KIS)
1) Program Divisi Kurikulum
a. Mengembangkan dan mengkaji kurikulum KKNI program kependidikan
dan program non kependidikan.

Halaman | 33
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

b. Mengevaluasi implementasi kurikulum KKNI program kependidikan dan


program non kependidikan.
c. Mengkaji kurikulum pendidikan menengah dan pendidikan dasar.
d. Memberikan masukan kepada pimpinan lembaga pendidikan dalam
kebijakan pengembangan kutikulum.
e. Meningkatkan layanan konsultasi kurikulum bagi sivitas akademisi UNY
dan masyarakat pendidikan.
f. Memberikan layanan pelatihan pengembangan kurikulum.
g. Mengembangkan database kurikulum program studi di perguruan Tinggi
dan kurikulum sekolah.

2) Program Divisi Sumber Belajar


a. Mengembangkan dan mengkaji sumber belajar (media) untuk pendidikan
dasar, pendidikanmenengah, danpendidikantinggi.
b. Mengembangkan dan mengkaji media audio visual, multimedia berbasis
komputer, media pembelajaran online, dan media cetak.
c. Mengembangkan dan memproduksi media audio, visual, video, dan
multimedia pembelajaran interaktif.
d. Memberikan layanan konsultasi program audio, visual, video dan
multimedia pembelajaran interaktif.
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dan dosen
dalam mengembangkan program audio, video, dan multimedia
pembelajaran interaktif.
f. Memberikan pelatihan produksi program audio, visual, video, dan
multimedia pembelajaran interaktif.

3) Program Divisi Instruksional


a. Mengembangkan dan mengkaji system dan pendekatan pembelajaran.
b. Mengembangkan dan mengkaji model pembelajaran perkuliahan teori
dan praktik.
c. Mengembangkan dan mengkaji model-model pembelajaran inovatif.

Halaman | 34
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

d. Mengembangkan dan mengkaji model bagian ajar online.


e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dan dosen
dalam mengembangkan model-model pembelajaran.
f. Membina profesionalitas dosen junior dan dosen senior di bidang
pembelajaran.
g. Memberikan layanan konsultasi pembelajaran bagi civitas akademika
UNY dan masyarakat pendidikan.
h. Memberikan layanan pelatihan pembelajaran, program PEKERTI dan
Program AA bagi dosen junior/senior.

4) Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional


(PEKERTI)
a. Menghasilkan rancang program pembelajaran jangka pendek (silabus)
satu semester dan jangka panjang (satuan perkuliahan).
b. Memiliki keterampilan dasar mengajar.
c. Mampu mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dengan benar.

5) Program Applied Approach (AA)


a. Merancang program evaluasi perkuliahan
b. Mengkonstruksi mata kuliah yang diampu
c. Membuat kontrak perkuliahan
d. Mengembangkan bahan ajar

6) Program Divisi Administrasi


a. Menyusun laporan hasil pelatihan pekerti.
b. Evaluasi dan laporan hasil kegiatan dan pelatihan pekerti.
c. Pengkoordinasian kegiatan dan pelatihan pekerti.
d. Penyususnan rencana, program, kegiatan dan anggaran.
e. Pelaksanaan kehumasan
f. Pelayanan pengaduan
g. Pengelolaan teknologi informasi

Halaman | 35
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

h. Pelaksanaan pemantauan
i. Pelaksanaan protokoler
j. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumahtangga
k. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan tata usaha.

3. Deskripsi Kegiatan Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan adalah dalam bentuk


naskah produksi video pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:

Judul : Penerapan Model Role Playing


untuk Melatih Ketrampilan Problem Solving Masalah
Sosial
Sasaran : Tenaga Pendidik dan Calon Tenaga Pendidik
Durasi : 25 menit
Produksi : Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional dan Sumber
Belajar (P2KIS)
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
Kegiatan pengembangan naskah video ini sesuai dengan kawasan
pengembangan pada teori teknologi pembelajaran. Secara teori kawasan
pengembangan didasarkan oleh memproduksi suatu produk dengan teknologi
tertentu untuk mengatasi permasalahan pembelajaran ataupun pendidikan. Teknologi
yang dikembangakn pada kegitan ini adalah teknologi audio visual. Teknologi
audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan visual (Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey, 1994). Oleh karena itu kegiatan ini
merupakan salah satu pengaplikasian teori pembelajaran secara real.

Halaman | 36
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

D. Praktik Produksi Media Pembelajaran

Pada tahapan produksi, beberapa kegiatan praktik yang dilakukan mahasiswa


selama menempuh proses magang di P2KIS adalah produksi beberapa video
pembelajaran dengan melibatkan kru produksi serta talent yang terdiri dari mahasiswa.
Adapun deskripsi kegiatan produksi video pembelajaran adalah sebagai berikut:

NO JADWAL PRODUKSI PERAN

1 Kamis, 1 Juni 2017 Berperan sebagai Presenter


Judul Produksi:
Implementasi Model Self Directed Learning
pada Pembelajaran

Sutradara
Rahmatul Akbar

Lokasi:
Ruang Lab. Komputer LPPMP UNY

2 Jumat, 2 Juni 2017 dan Sabtu 3, Juni 2017 Berperan sebagai Presenter dan
Judul Produksi: Talent Mahasiswa
Penerapan Model Role Playing
untuk Melatih Ketrampilan Problem Solving
Masalah Sosial

Sutradara
Siti Any Maya Shulhah

Lokasi:
Ruang Micro Teaching LPPMP UNY

3 Sabtu, 3 Juni 2017 Berperan sebagai Dosen


Judul Produksi:
Model Group Discussion

Sutradara
Prilia Ardissa

Lokasi:
Ruang Perkuliahan LPPMP UNY

Halaman | 37
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

NO JADWAL PRODUKSI PERAN

4 Kamis, 8 Juni 2017 Berperan sebagai Presenter


Judul Produksi:
Model Cooperative Integrated Reading and
Compotitiion pada Pelajaran Bahasa Inggris
SMA

Sutradara
Anang Syafiudin

Lokasi:
Ruang Perkuliahan LPPMP UNY

Halaman | 38
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

Gambar 7.
Suasana Praktik Produksi Video Pembelajaran
Bersama Tim Produksi P2KIS

E. Praktik Evaluasi Media Pembelajaran

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang teknolog pendidikan
adalah kompetensi untuk merancang instrumen evaluasi serta melakukan penilaian
terhadap proses maupun sumber belajar.
Untuk Praktik Teknologi Pembelajaran, tugas mahasiswa adalah menyusun
instrumen evaluasi berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan yang telah dipelajari.
Adapun rancangan instrumen evaluasi media adalah sebagaimana terlampir.

Halaman | 39
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Praktik Teknologi Pembelajaran
merupakan mata kuliah yang sangat penting, karena implementasinya meliputi
pengetahuan, pemahaman, serta penerapan konsep-konsep teknologi dalam praktik yang
sesungguhnya di lapangan, baik di dalam pengelolaan program pembelajaran/
perkuliahan, maupun di industri.
Secara khusus, dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi mata kuliah
Praktik Teknologi Pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa diberi bekal pengetahuan serta kompetensi terkait bidang keilmuan
Teknologi Pembelajaran untuk dipersiapkan agar dapat mempraktikkan disiplin
keilmuannya pada lingkungan kerja yang sesuai dengan kawasan-kawasan TP.
2. Mahasiswa mengimplementasikan seluruh domain TP, meliputi: perancangan,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber belajar.

B. SARAN
Mengingat sangat esensialnya proses belajar yang terjadi dalam mata kuliah
Praktik Teknologi Pembelajaran ini, maka beberapa saran yang dapat disampaikan antara
lain:
1. Agar jumlah SKS mata kuliah yang semula 2 SKS, ditingkatkan menjadi 3 SKS,
karena dengan jumlah 2 SKS, mahasiswa masih belum maksimal dalam memperoleh
pengetahuan serta bekal untuk terjun ke dunia industri.
2. Mengingat pentingnya mata kuliah ini, maka perlu dibuat perencanaan yang lebih
detil dan sistematis, serta uraian tugas yang jelas bagi mahasiswa.

Halaman | 40
Laporan
Praktik Teknologi Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Seels, Barbara B., and Rita C. Richey. 1994. Instructional Technology: The Definition and
Domains of the Field. Washington DC: AECT.

Heinich, Robert [et al]. 2002. Instructional Media and Technology for Learning. New
Jersey: Merrill Prentice Hall.

Molenda, M & Januszewski, A. 2008. Educational Technology. New York: Taylor &
Francis Group

Chyung, Seung Youn. 2008. Foundation of Instructional and Performance Technology.


Massachusetts: HRP Press, Inc.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Alessi, Stepen M & Trollip, Stanley R. 2001. Multimedia for Learning – Methods and
Development. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana


Prenadamediagroup.

Mukminan. 2012. Teknologi Pendidikan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran.


Makalah disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Diselenggarakan
oleh Program Pascasarjana Universitas Tanjungpura, 9 November 2012

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003

Halaman | 41

Anda mungkin juga menyukai