Anda di halaman 1dari 41

PENGANTAR TEORI EKONOMI [MAKRO]

INFLASI DAN PENGANGGURAN


SLIDESMANIA
Kelompok 5
2240104166 Ersa Rifaul Hawa

2240104171 Erida Dwi Agustin

2240104176 Ridwan Pandu Wiguna

2240104181 Farkhanul Khakim

2240104186 Yudanti Ratnasari

2240104191 Naeni Amro

2240104196 Danang Livianto

2240104201 Endras Larasati


SLIDESMANIA

2240104206 Edho Rifky Al Farez

The home icon is linked to the first slide.


SEARCHING

APA ITU INFLASI?


SLIDESMANIA
Inflasi [Inflation]

Adalah menaiknya harga barang-barang yang


bersifat umum dan terus menerus. Terdapat 3
komponen dalam inflasi, yaitu;
a. Kenaikan harga
b. Bersifat Umum
c. Berlangsung secara terus-menerus
SLIDESMANIA
1. Kenaikan Harga
Adalah Harga suatu komoditas lebih tinggi
daripada periode sebelumnya.

Contoh
Harga sabun mandi 80 gr per unit kemarin adalah Rp 10.000,00. Dan hari ini, menjadi Rp 11.000,00. Maka
harga sabun mandi lebih mahal Rp 1.000,00 dari harga kemarin. Dapat dikatakan telah terjadi kenaikan
harga sabun. Perbandingan tingkat harga bisa dilakukan dengan jarak waktu yang lebih Panjang, yaitu
seminggu, sebulan, triwulan, dan setahun. Namun perbandingan tingkat harga juga bisa dilakukan
berdasarkan patokan musim. Misal, saat musim paceklik harga beras mencapai Rp 10.000,00 per kg. Namun
saat musim panen, harga akan turun atau lebih murah karena gabah biasanya lebih murah.
SLIDESMANIA
2. Bersifat Umum
Kenaikan harga suatu komoditas tidak dapat dikatakan inflasi
apabila tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.

Di Indonesia kenaikan BBM mempengaruhi harga komoditas lainnya karena BBm komditas strategis. Apakah
kenaikan BBM akan mempengaruhi harga pada buah manga harumanis? Tentu dapat dipastikan akan ikut naik,
karena biaya transportasi pastinya akan naik.
Selain itu, kenaikan harga BBM juga membuat harga jual produk-produk industry, sebab biaya operasional
menjadi lebih mahal, sehingga kenaikan BBM dapat membuat kaum buruh menuntut kenaikan upah harian,
untuk mempertahankan daya beli mereka.
SLIDESMANIA
Perhitungan inflasi dilakukan dalam kurun waktu
3. Berlangsung Secara minimal bulanan. Maka kenaikan harga suatu

terus menerus komoditas tidak dapat dikatakan inflasi jika terjadi


sesaat. Rentang waktu yang lebih Panjang adalah
triwulan dan tahunan.
SLIDESMANIA
4 Golongan Inflasi

Inflasi di bedakan menjadi empat golongan yang diantara nya yaitu:

1. Inflasi ringan yaitu terjadi nya kenaikan harga di bawah 10% per tahun.

2. Inflasi sedang yaitu diantara 10% - 30% per tahun.

3. inflasi berat berada di angka 30% sampai 100%.

4. hiperinflasi atau inflasi yang tidak terkendali yaitu kenaikan harga yang
melebihi 100% per tahun.
SLIDESMANIA
ANALISIS PERMINTAAN AGREGAT DAN PENAWARAN AGREGAT

Kenaikan harga barang adalah proses penyesuaian dari segala terjadinya peningkatan permintaan, begitu
pula sebaliknya dengan penurunan harga barang.
Jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan pada kondisi keseimbangan merupakan output
keseimbangan atau PDB, yang umumnya dinotasikan Y. Karena inflasi gejala ditingkat makro, maka
permintaan dan penawaran yand dianalisis adalah bersifat agregat (menyeluruh).
SLIDESMANIA
Permintaan Agregat [Agregate Demand]
Adalah total permintaan barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama satu periode tertentu. Kurva nya sama seperti
permintaan terhadap satu komoditas tertentu, yang membedakan hanya pada tingkat harga yang secara umum dalam angka
indeks. Angka indeks tersebut didapatkan dengan cara perhitungan menggunakan metode pembobotan (weighted) tertentu.

Jika yang berubah hanya tingkat harga umum, maka permintaan hanya
bergerak di sepanjang kurva (movement along curve).
Namun, jika yang berubah itu faktor-faktor yang dianggap tetap (ceteris
Shifting
paribus), maka kurva permintaannya bergeser (Shifting).
Faktor-factor atau (cateris paribus) dalam analisis mikro ada 2, yaitu;
1. Membaiknya pendapatan perkapita

AD2
AD1
2. Bertambahnya jumlah penduduk
Sedangkan yang dalam analisis makro ditambahkan 2 faktor dari factor yang
mikro. Dua faktor tambahan tersebut adalah kebijakan pemerintah; yaitu
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
SLIDESMANIA
Kurva kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
KEBIJAKAN MONETER KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan moneter
ekspansif Kebijakan anggaran defisit

AD1
AD1

AD2
AD2

Kebijakan moneter AD3


kontraktif Kebijakan anggaran
surplus AD3

Kebijakan moneter (monetary policy) adalah Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengarah ke kondisi yang
kebijakan yang mengarah ke kondisi yang lebih lebih baik dengan mengatur anggaran pemerintah, baik dari
baik, dengan mengatur jumlah uang yang beredar. penerimaan maupun pengeluaran. Bentuk kebijakan ini berupa
Kebijakan moneter kontraktif akan mengurangi pajak dan subsidi. Jika pemerintah menggunakan kebijakan
jumlah uang yang beredar dimasyarakat, sehingga anggaran defisit, maka permintaan agregat akan meningkat,
besar kemungkinan mengurangi daya beli secara karena harus mengurangi pendapatan pemerintah dengan
agregat. Sedangkan kebijakan moneter ekspansif mengurangi pajak dan menambah pengeluaran. Sehingga kurva
akan menambah jumlah uang yang beredar, dan permintaan bergeser ke kanan.
mampu menyebabkan bertambahnya daya beli
secara agregat. Sedangkan kebijakan fiskal surplus memberikan dampak
SLIDESMANIA

seperti pada gambar kurva diatas.


Penawaran Agregat [Agregate Supply]
Kebijakan moneter AS3 AS3
kontraktif Kebijakan anggaran
AS2 kontraktif AS2

AS1 AS1

Kebijakan moneter Kebijakan anggaran


ekspansif kontraktif

Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal

Pada kebijakan moneter ekspansif, pemerintah memberikan bantuan kredit yang meningkatkan penawaran
agregat, sehingga kurva penawarannya bergeser ke kanan.
Begitu juga pada kebijakan fiskal ekspansif yang akan meningkatkan penawaran agregat, sehingga kurva
penawaran agregatnya bergeser kekanan.
SLIDESMANIA
Inflasi dan Keseimbangan Ekonomi
AS
Keterangan:
A B C
P1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

-
------------------
Y0 adalah tingkat output (PDB) dan P 0 adalah tingkat harga umum
P0 - - - - - - - - - - - - - E

Dari kurva tersebut menunjukkan keseimbangan ekonomi tercapai di titik E


AD pada saat garis kurva AD berpotongan dengan garis kurva AS. Inflasi terjadi
Y0 jika tingkat harga umum dalam keseimbangan baru menjadi lebih tinggi.
Contoh P1 > P0 titik keseimbangan kemungkinan berada di A, B, dan C.

Pada titik A, inflasi disertai penurunan output (kontraksi ekonomi) sering disebut resesi. Pada titik B, Inflasi
disertai kemandekan output (pertumbuhan ekonomi sebesar 0%) sering disebut stagflasi, yaitu kombinasi
kondisi kemandekan output (stagflasi) dan inflasi. Sedangkan pada titik C, Inflasi disertai pertumbuhan
ekonomi yang membaik (ekspansi).
SLIDESMANIA
Inflasi tekanan permintaan [Demand-Pull Inflation]
Dan
Inflasi dorongan biaya [Cost-Push Inflation]
Inflasi tekanan permintaan dan inflasi dorongan biaya merupakan faktor penyebab terjadinya gejala pada inflasi dan
keseimbangan ekonomi.

Inflasi tekanan permintaan [Demand-


Pull Inflation]
AS

1. Inflasi tekanan permintaan [Demand-Pull Inflation] ------------------

--
-----------------
------------

-------------
AD1

Inflasi yang terjadi karena dominannya tekanan permintaan agregat.


AD0

Y0 Y1
SLIDESMANIA
2. Inflasi dorongan biaya [Cost-Push Inflation]

AS1

Terjadi karena kenaikan biaya produksi.


P1 - - - - - - - - - - - - - AS0
-
----------------

Biasanya menyebabkan penawaran agregat


P0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-----------

berkurang.
AD

Y1 Y0
SLIDESMANIA
3. STAGFLASI
AS1
P1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
AS0

-----------------------
P0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
AD1

AD0

Y1
Stagflasi menerangkan kombinasi dari dua keadaan buruk, yaitu stagnasi dan inflasi.
SLIDESMANIA
INDIKATOR INFLASI

INDEKS HARGA
INDEKS HARGA PERDAGANGAN
KONSUMEN BESAR
(IHK) (IHP)

INDEKS HARGA AFIRMASI


IMPLISIT INDEKS HARGA
(IHI) IMPLISIT
SLIDESMANIA
1. INDEKS HARGA KONSUMEN [ IHK ]

IHK adalah angka indeks yang menunjukan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam
satu periode tertentu. Angka IHK diperoleh dengan menghitung harga harga barang dan jasa utama yang
dikonsumsi masyarakat dalam satu periode tertentu.

INFLASI = ( IHKtahun – IHKtahun-1 )


X 100%
IHKtahun-1
SLIDESMANIA
AKHIR PERIODE IHK PERUBAHAN IHK (%)
2014 119,00 8,36
2015 122,99 3,35
2016 126,71 3,02
2017 131,28 3,61
2018 135,39 3,13

Misalnya pada akhir periode 2014 IHKnya adalah 119, yang menunjukan bahwa selama tahun
2012 – 2014 telah terjadi inflasi. Angka perubahan IHK (Kolom 3) adalah angka inflasi pertahun .
Misalnya , IHK 2018 adalah 135,39 , angka perubahan IHK-nya 3,13%. Berarti selama periode
2017 – 2018 telah terjadi inflasi sebesar 3,13%.

INFLASI = ( IHK2018 – IHK2017 ) INFLASI = ( 135,39 – 131,28 )


X 100%
X 100%
131,28
IHK2017
SLIDESMANIA

= 3,13%
2. INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR [IHPB]

IHPB dilihat dari sisi produsen, oleh karena itu IHPB juga disebut sebgaia harga produsen
(producer price index). Berikut cara menghitungnya:

AKHIR IHPB PERUBAHAN


PERIODE IHPB (%)
INFLASI = ( IHPBtahun – IHPBtahun-1 )
2014 132,44 19,19
X 100%
IHPBtahun-1 2015 138,26 4,39
INFLASI = ( IHPB2017 – IHPB2016 ) 2016 149,16 7,88
X 100% 2017 156,09 4,65
IHPB2016
INFLASI = ( 156,09 – 149,16 )
2018 164,60 5,17
X 100%
149,16
SLIDESMANIA

= 4,65
3. INDEKS HARGA IMPLISIT [ GDP Deflator ]

INFLASI = ( IHItahun – IHItahun-1 )


X 100%
IHItahun-1

Untuk mengetahui gambaran inflasi yang


paling mewakili kenyataan atau
sebenarnya.
SLIDESMANIA
3. ALTERNATIF DARI INDEKS HARGA IMPLISIT

Perhitungan inflasi berdasarkan deflator PDB ( GDP Deflator ) adalah membandingkan tingkat
pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan riil. Selisih dari kedua nya merupakan tingkat
inflasi.

PDBN = PDBR x D
Dimana PDBN merupakan PDB menurut harga yang berlaku, sedangkan PDBR menurut
harga konstan
Dan D merupakan Deflator PDB
SLIDESMANIA
Indeks Harga Implisit (IHI), tahun 2012-2018

AKHIR PERIODE IHI PERUBAHAN IHI (%)


2012 111,50 3,75
2013 117,04 4,97
2014 123,41 5,44
2015 128,38 4,03
2016 131,53 2,45
2017 137,08 4,22
2018 142,32 3,82
RUMUS DALAM BENTUK LOGARITMA

X = Q+P
X = log PDB
Q = log PDBR
SLIDESMANIA

P = log Deflator (D)


BIAYA SOSIAL INFLASI
Terdapat beberapa masalah sosial yang muncul dari inflasi yang tinggi (≥10% pertahun)

TAHUN PDB PDB Riil Pertumbuha Pertumbuha Inflasi


n% n%
Nominal (Th. Dasar Nominal (RN) Riil (RR) (RN – RR)
2010)
2012 8.372.512 7.727.083 10,01 6,03 3,98

2013 9.260.808 8.156.498 10,80 5,56 5,24

2014 10.215.312 8.564.867 10,72 5,01 5,71

2015 11.143.993 8.982.517 9,05 4,88 4,17

2016 12.004.715 9.434.613 7,59 5,03 2,56


SLIDESMANIA

2017 13.145.901 9.912.704 9,56 5,07 4,49

2018 14.837.358 10.425.316 9,20 5,17 4,03


BIAYA SOSIAL INFLASI

1. Menurunnya tingkat kesejakteraan rakyat

Di ukur dengan tingkat daya beli pendapatan yang diperoleh. Inflasi menyebabkan daya beli pendapatan semakin rendah.

2. Makin buruknya distribusi pendapatan

Dampak buruk inflasi terhadap tingkat kesejakteraan dapat dihindari jika pertumbuhan tingkat pendapatan lebih tinggi dari
tingkat inflasi.

3, Tergantungnya stabilitas ekonomi

Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak perkiraan tentang masa depan (ekspetasi) para pelaku ekonomi.
SLIDESMANIA
SEARCHING

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGANGGURAN?


SLIDESMANIA
PENGERTIAN PENGANGGURAN
Seseorang dapat dikatakan menganggur bila ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja,
namun belum mendapatkannya. Orang-orang ini masuk dalam kelompok pendudukan yang
disebut Angkatan kerja. Berikut cara mencari tingkat pengangguran;

TINGKAT PENGANGGURAN
SLIDESMANIA
STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN USIA
TOTAL PENDUDUK

Usia kerja Bukan usia kerja


15-64 tahun 0-14 tahun + > 65 tahun

Bukan Angkatan kerja Angkatan kerja


(Bahkan Pengangguran)

Penduduk usia kerja, tetapi


tidak mencari kerja.
Bekerja Tidak bekerja
1. > 35 jam/minggu Pengangguran
SLIDESMANIA

2. <35 jam/minggu (Underemployed)


Berdasarkan tabel di slide sebelumnya menunjukkan jumlah angkatan kerja yang tidak
bekerja atau belum mendapatkan pekerjaan sebagai berikut;

2000 2010 2018

6,08% 7,14% 5,34%


SLIDESMANIA
TABEL JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2000, 2010, DAN 2018

Penduduk 201,2 237,6 265,0


A. Bukan usia 70,4 80,6 85,1
bekerja 61,3 68,6 70,5
Berdasarkan table disamping menunjukkan dalam a) 0-14 tahun 9,1 12,0 14,6
dua decade terakhir ini, proporsi penduduk b) > 65 tahun
menganggura berada dalam kisaran 5% hingga 7%.
B. Usia kerja 130,8 157,0 179,9
Besar kecil angka pengangguran didefinisikan dari a) Bukan Angkatan 35,1 40,5 48,8
dua klasifikasi, yaitu pendekatan Angkatan kerja kerja 95,7 116,5 131,1
b) Angkatan kerja 89,8 108,2 124,0
(labour force approach) dan pendekatan
1. Bekerja 5,8 8,3 7,0
pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization 2. Menganggur
approach)
Tingkat pengangguran 6,08 7,14 5,84
(%/tahun)
SLIDESMANIA
PENDEDAKATAN ANGKATAN KERJA (LABOUR FORCE APPROACH)

Pendekatan ini mendifinisikan penganggur di angkatan kerja, contohnya seperti pada tabel
sebelumnya.

PENDEDAKATAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA (LABOUR FORCE APPROACH)


Angkatan kerja dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. MENANGGUR ( Unemployed ) atau sering disebut pengangguran terbuka , yaitu
mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
2. Setengah menganggur ( Underemployed ), yaitu mereka yang bekerja tidak secara
penuh seperti contoh part time atau kurang dari 35 jam per minggu.
3. Bekerja penuh ( Employed ), yaitu orang-orang yang bekerja penuh mencapai 35 jam
per minggu.
SLIDESMANIA
PENGANGGURAN FRIKSIONAL (FRICTIONAL UNEMPLOYMENT)
PENGANGGURAN STRUKTURAL (STRUCTURAL UNEMPLOYMENT)
PENGANGGURAN SIKLIS (CYLICAL UNEMPLOYMENT)
PENGANGGURAN MUSIMAN (SEASONAL UNEMPLOYMENT)

JENIS - JENIS PENGANGGURAN


SLIDESMANIA
A. PENGANGGURAN FRIKSIONAL (FRICTIONAL UNEMPLOYMENT)
Pengangguran ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja
dan jumlah lowongan perkerjaan.

B. PENGANGGURAN STRUKTURAL (STRUCTURAL UNEMPLOYMENT)


Pengangguran ini sifatnya mendasar dan terjadi karena pencari kerja tidak mampu memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan yang tersedia.

C. PENGANGGURAN SIKLIS (CYCLICAL UNEMPLOYMENT) Pengangguran yang


diakibatkan oleh perubahan perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.

D. PENGANGGURAN MUSIMAN (SEASONAL UNEMPLOYMENT)


Berkaitan dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
SLIDESMANIA
BIAYA SOSIAL PENGANGGURAN

Terganggunya Stabilitas Melemahnya permintaan


Ekonomi agregat

Pengangguran struktural atau Jika tingkat pengangguran tinggi


kronis akan menganggu stabilitas dan bersifat struktural maka daya
perekonomian dilihat dari sisi beli akan menurun yang
permintaan dan penawaran menimbulkan penurunan
agregat permintaan agregat
SLIDESMANIA
BIAYA SOSIAL PENGANGGURAN

Melemahnya penawaran Terganggunya stabilitas social


agregat politik

Jika permitan agregat sangat


Pengangguran yang tinggi
lemah, maka keseimbangan
ekonomi terjadi ditingkat yang meningkatkan kriminalitas
sangat rendah akibatnya tingkat
sehingga biaya ekonomi yang
produksi harus diturunkan drastis.
Penurunan tingkat atau skala dikeluarkan untuk mengatasi
produksi akan menaikkan biaya
masalah masalah ini sangat besar
produksi per unit.
dan susah diukur tingkat efisiensi
dan efektifitasnya.
SLIDESMANIA
INFLASI DAN PENGANGGURAN : KURVA PHILIPS (PHILLIPS CURVE)

KURVA PHILLIPS PENJELASAN


PENJELASAN

Hasil penelitian Profesor Phillips Kondisi awal yang dihadapi


adalah titik B, di mana tingkat
menunjukkan adanya hubungan
pengangguran U2 .
A
negatif dan nonlinier antara W1 - - - - -

--------------------
kenaikan tingkat upah/inflasi W2 - - - - - - - - - - -
B

---------------
dengan pengangguran
W3 - - - - - - - - - - - - - - - - - C

-
--------
U1 U2 U3
Pengangguran
SLIDESMANIA
KURVA PHILLIPS JANGKA PENDEK (SHORT RUN PHILLIPS CURVE)
AS0

AS1 Hasil temuan Profesor Phillips diadopsi oleh


AS2 ekonom Keynesian untuk menjelaskan
adanya trade off (imbang korban atau harga
P2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - C yang harus dibayar) antara tingkat inflasi dan
-
--------------------
P1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - pengangguran. Jika ingin mengurangi tingkat
------------------

P0 - - - - - - - - - A
B AD2
pengangguran, harga yang harus dibayar
---------------

AD1
adalah naiknya inflasi.

P2 - - - - - - - - - - - -
AD0

--------------
Y0 Y1 Y2 P1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - KURVA

-
--------
PHILLIPS
P0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

----
Saat permintaan agregat mengalami
U2 U1 U0
peningkatan, maka kurva AD bergeser PENGANGGURAN

ke kanan hingga mencapai titik B.


SLIDESMANIA

Sehingga tingkat inflasi relatif tinggi dan


tingkat pengangguran relative rendah.
ADOPSI KAUM KLASIK: KURVA PHILLIPS JANGKA PANJANG (LONG RUN PHILLIPS CURVE)
AS

P2 - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Menurut kaum klasik, dalam jangka panjang perekonomian


AD2
P1 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
berada dalam keadaan kesempatan kerja penuh (full-
employment). Jadi, menurut kaum Klasik, dalam jangka AD1

P0 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
panjang tidak ada trade-off antara inflasi dan pengangguran. AD0

Y1
SLIDESMANIA
STUDI KASUS
Pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
105,68. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung
Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 102,47. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk
sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen
dengan IHK sebesar 105,52.
• Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks
kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,49 persen;
kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; kelompok transportasi
sebesar 0,46 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen;
dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen. Sementara kelompok yang
tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.
SLIDESMANIA
DAFTAR PUSTAKA

Pratama R. Pengantar Ilmu Ekonomi(Mikroekonomi dan Makroekonomi) Edisi 4. Penerbit: Selemba


Empat

Badan Pusat S., (2021). Inflasi terjadi pada Desember 2020 sebesar 0,45 persen. Inflasi tertinggi
terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen. (
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/04/1759/inflasi-terjadi-pada-desember-2020-s
ebesar-0-45-persen--inflasi-tertinggi-terjadi-di-gunungsitoli-sebesar-1-87-persen-.html
). Diakses : 28 November 2022.
SLIDESMANIA
Thank You
SLIDESMANIA

The hamburger button is linked to the first slide.

Anda mungkin juga menyukai