Minipro DM
Minipro DM
oleh :
dr. Adeliyani Widyasari
dr. Nuryanti Utami E.P.N
dr. Arina Ratu Paradis
dr. St. Umrah Hardianti
Pembimbing:
dr. Hj. Halima Hafid
Pendahuluan
Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan status ekonomi, perubahan gaya hidup dan efek
200 samping modernisasi, kecenderungan penyakit yang timbul dimasyarakat pun
mengalami pergeseran ke arah penyakit tidak menular dan kronis. Beberapa
penyakit yang sering timbul antara lain diabetes melitus .
Untuk mengetahui gambaran profil penderita diabetes melitus peserta program pengelolaan
penyakit kronis (Prolanis) di Puskesmas Bungoro periode Juni-Agustus 2023 ditinjau dari umur,
jenis kelamin, IMT, lingkar perut dan GDP .
Manfaat Penelitian
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Prolanis dan
sebagai wadah dalam mengaplikasikan ilmu teori–teori kesehatan yang didapatkan serta
penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya yang membahas topik yang
sama.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Definisi
PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan
proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas
hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien .
POLIDIPSIA POLIFAGIA
POLIURIA
WEIGHT TINGLING
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL dengan keluhan klasik
Pemeriksaan glukosa darah puasa > 126mg/dL. Pasien tidak mendapat kalori
tambahan paling sedikit 8 jam
Edukasi ( Penyuluhan )
2. KOMPLIKASI KRONIS
MAKROANGIOPATI
MIKROANGIOPATI (RETINOPATI DIABETIK, NEFROPATI DIABETIK DAN
NEUROPATI DIABETIK)
BAB 3
Metode Penelitian
DESAIN PENELITIAN
POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta prolanis yang terdiagnosa DM di Puskesmas
Bungoro, yang berdasarkan data dasar Puskesmas Bungoro tahun 2023 sebanyak 50 peserta.
SAMPEL
Penentuan jumlah sampel dengan teknik purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih adalah
semua peserta prolanis yang menderita DM yang memeriksakan dirinya pada bulan Juni-Agustus
sebanyak 30 peserta.
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
UMUR 0 – 18 tahun
19 – 40 tahun
41 – 64 tahun
> 64 tahun
Hasil
&
Pembahasan
Distribusi Responden
berdasarkan umur
Umur Jumlah Persentase
0-18 Tahun 0 0%
Semakin bertambah usia maka semakin beresiko terkena DMT2 disebabkan karena berkurangnya aktivitas fisik, penyakit-
penyakit lain dan obat-obatan.
Kelompok umur > 50 tahun beresiko terhadap kejadian DMT2 karena adanya perubahan pada sel beta pankreas yang
menyebabkan perubahan sekresi insulin karena berhubungan dengan perubahan metabolisme glukosa pada usia tua.
Distribusi Responden
berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Perempuan 25 83,3%
Laki-laki 5 16,7%
Total 30 100%
Hormon estrogen dan progesterone memiliki kemampuan untuk meningkatkan respon insulin di dalam darah, Pada saat masa
menopause terjadi, maka respon akan insulin menurun akibat hormone estrogen dan progesterone yang rendah
Berat badan perempuan yang sering tidak ideal sehingga hal ini dapat menurunkan sensitivitas respon insulin.
Distribusi Responden
berdasarkan IMT
Normal 16 53,3%
Overweight 5 16,7%
Obesitas 5 16,7%
Total 30 100%
Maka dalam hal ini diharapkan persentase IMT dapat ditingkatkan lagi atau dipertahankan pada pasien DMT2 prolanis.
Pada orang obesitas terdapat penumpukan lemak dalam tubuh, jaringan lemak dapat melepaskan sitokin yang dapat mengganggu insulin
bahkan sampai menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar gula dalam tubuh meningkat.
Distribusi Responden
Berdasarkan Lingkar Perut
Jumlah Persentase
Obesitas Sentral 1 3,3%
pada Laki-laki
Normal 6 20%
Tinggi 24 80%
Total 30 100%
Upaya pencegahan terjadinya kadar GDP yang tidak terkendali sangat diperlukan, maka dari itu pasien perlu dimonitoring terhadap
kepatuhan pasien dalam melakukan kontrol metabolik, jenis obat anti diabetes yang dikonsumsi, kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi
obat atau suntik insulin apakah sesuai dosis, pola gaya hidup (aktivitas fisik, pola makan ).
BAB 5