MEMBUAT BERITA
ACARA/RILIS
MOH HATTA TAHIR.,
S.SOS
Rangkai jadi satu cerita
Sejarah jurnalistik
pers
berita
Judul berita
Teras berita
Teras berita
Tubuh berita
reportase
BAGAN
RAGAM
BAHASA
JURNALIS
▪Bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa.
Bahasa jurnalistik itu harus jelas dan mudah dibaca
▪ Menurut JS Badudu (1988) bahasa jurnalistik memiliki
sifat – sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lugas,
TIK
dengan tingkat ukuran intelektual minimal, bahkan menarik, lancar dan jelas. Sifat – sifat itu harus
tukang becak pun mudah memahaminya. dimiliki oleh bahasa pers, bahasa jurnalistik
more
RAGAM
BAHASA
JURNALIS
▪ Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari
penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
▪ Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah
mampu menyampaikan informasi yang lengkap.
TIK
Semua yang diperlukan pembaca sudah tertampung
didalamnya. Menerapkan prinsip 5 WH, membuang
kata – kata mubazir dan menerapkan ekonomi kata.
more
RAGAM
BAHASA
JURNALIS
▪ Sederhana, artinya bahasa pers sedapat-dapatnya
memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat
▪ Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu
menyampaikan pengertian atau makna informasi
TIK
majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat secara langsung dengan menghindari bahasa yang
yang efektif, praktis, sederhana pemakaian kalimatnya, berbunga-bunga.
tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis).
more
RAGAM
BAHASA
JURNALIS
▪ Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata
yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang.
▪ Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis
dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum
TIK
Menghindari kata-kata yang sudah mati. (pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan
penyimpangan/pengertian makna yang berbeda,
menghindari ungkapan bersayap atau bermakna ganda
(ambigu).
more
BERITA
▪ Memahami berita, Kita harus fahami dahulu apa itu
Kalimat?
Ciri-ciri subjek :
▪ bisa menjadi inti / pokok pikiran
▪ berjenis kata benda atau yang dibendakan
▪ menjadi jawab pertanyaan dengan kata tanya “siapa” atau “apa”
P
▪ Predikat = tindakan atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh
subjek.
Ciri-ciri subjek :
▪ bertugas menjelaskan suBjek
▪ bisa berjenis kata benda, kata kerja, kata bilangan, dan kata depan
Ciri-ciri subjek :
▪ kategori katanya nomina/kata benda
▪ Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih
▪ Keterangan alat
• = menggunakan pisau, mengendarai motor, menggunakan sekop
▪ Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau
⮚ GUNAKAN SPOK
Sumber
berita
• siapa saja yang dinilai mempunyai posisi mengetahui
atau berkompeten terhadap suatu fakta,peristiwa,
kejadian, gagasan serta data/informasi yang bernilai
berita.
• Formula 5 W + 1 H
TASE
• Tidak mencari ya tidak mendapat
ra
▪ Persiapan
▪ Aturan Main Wawancara
Arti wawancara
▪Urat Nadi Berita (90 % berita butuh wawancara)
DOORSTOP
MEDSOS
APLIKASI
ATURAN
MAIN
• Redam Ego dan Kendali Diri (Jangan
Banyak bicara)
4 5 6
Membuat pertanyaan… Membuat “WISH LIST” Teknis ; tape recorder, notes,
(daftar keinginan). kamera dll
7 8 9
Tentukan Isu yang mau Pelajari dahulu isu Tentukan Narasumber
diangkat (covid, bansos tersebut di internet atau (David Protess 3
dll) sumber lain Lingkaran)
NARASU
Aksestabiltas (mudah
MBER Akuntabilitas
Reabilitas (bisa dipercaya,
dihubungi/akses, lewat telpon ( bertanggungjawab, pejabat
pakar,tahu masalah)
atau tertulis, tatap muka) terkait
NARASU
MBER Rumah (informal dan
Kuotabiliti (dapat atau Atur waktu dan tempat santai), kantor (formal).
tidak dikutip) wawancara (janjian) Atau di tempat lain sesuai
keinginan narsum.
SIFAT
WAWAN
CARA
On the
Off the
record
record
1. Di awal wawancara, tanyakan satu-dua pertanyaan yang Anda sudah tahu
Kiat-kiat
jawabannya. Ini akan menolong Anda untuk mengetahui seberapa bisa dipercaya
sumber itu. Skeptislah sepanjang wawancara, terutama pada jawaban yang Anda
belum bisa cek. Alasannya sumber seperti tokoh masyarakat bisa saja punya agenda
tersembunyi.
2. Jangan menyamar (kecuali untuk kepentingan investigasi yang sudah disetujui
wawancara
pemimpin redaksi) atau mengibul atau bahkan menutup-nutupi identitas wartawan.
3. Pastikan Anda mengerti betul yang dikatakan subjek. Kalau ragu, minta penjelasan.
Jika masih ragu, ungkapkan apa yang Anda pahami tentang perkataan sumber dan
minta dia untuk memeriksanya apa sudah sesuai dengan apa yang dia katakan atau
tidak.
4. Usahakan pertanyaan Anda modelnya terbuka, yang tidak bisa dijawab dengan
“ya” atau “tidak”. Jawaban atas pertanyaan model terbuka biasanya akan
membuka banyak hal. Cari kesempatan untuk bertanya “mengapa” atau
“bagaimana” atau “Bagaimana perasaan Anda saat itu?”. Pertanyaan
Tertutup : membatasi respons orang yang diwawancarai karena memungkinkan
untuk memilih salah satu dari dua pilihan, Contoh : Benar nih BBM bakal naik
30 persen minggu depan?
5. Cari anekdot Dorong sumber Anda untuk bercerita tentang diri mereka sendiri.
Salah satu caranya adalah dengan bertanya “Apa yang paling susah bagi Anda saat
berhadapan dengan …”
6. Jika subjek mengelak menjawab pertanyaan Anda, gubah redaksi pertanyaan Anda dan
Kiat-kiat
tanyakan kembali – ini tidak serta merta Anda harus melontarkan pertanyaan
selanjutnya.
7. Usahakan saat menyusun pertanyaan pra-wawancara, Anda memasukkan pertanyaan
model: “Si ini dan si itu bilang begini begitu tentang Anda. Apa reaksi anda?”
8. Pakai teknik diam. Jika subjek Anda tidak menjawab penuh pertanyaan di awal,
menunggulah dengan diam dan bersikap seolah menunggu sisa jawaban. Biasanya,
wawancara
dalam beberapa detik setelahnya, subjek akan berbicara tentang yang lebih detail
tentang jawaban yang sebelumnya. Kuncinya adalah diam menunggu subjek berbicara.
9. Menjelang akhir wawancara, tanyakan pertanyaan yang berat-berat; yang Anda pikir
subjek Anda akan enggan menjawabnya. Biasanya, kalau Anda berhasil membangun
kepercayaan dengan subjek sejak awal wawancara, keegganan seperti itu akan sirna.
Jikapun dia masih enggan, Anda toh sudah menadapat sebagian besar dari bahan yang
Anda buru.
10. Jangan lupa berterima kasih di akhir wawancara. Usahakan akhiri wawancara Anda
dengan membuka kesempatan untuk pertanyaan lanjutan, mungkin via telepon. Anda
mungkin akan berhadapan dengan sumber ini di lain waktu. Jika sumber Anda
kemungkinan tak bisa melihat tulisan Anda, kirimkan salinan tulisan Anda. Jangan lupa
menanyakan nama narasumber, umur, alamat, pekerjaan/ jabatan
11. Punya misi membangun lobi atas setiap wawancara yang kita lakukan, “Lebih baik
punya pertanyaan bodoh tapi hasilnya bagus, daripada sok pintar tapi tak
mendapatkan jawaban yang menarik dari narasumber”.
Role play
Praktik
reportase
lanjutan
Reportase artinya pemberitaan atau
Kegiatan meliput, mengumpulkan fakta,
dari berbagai sumber/narasumber
kemudian ditulis dalam bentuk berita.
peliputan. Melaporkan atau
memberitakan.
Kaidah
reportase
▪Kode Etik Jurnalistik dan Kode Etik Wartawan ▪Cover both side (news Balance) artinya
Indonesia perlakuan adil bagi semua pihak yang menjadi
Mendapatkan berita yang benar lebih penting ▪ Cek and ricek adalah meneliti kebenaran sebuah
daripada pertama menyiarkan. fakta atau data beberapa kali sebelum tayang.
Bill Kovach code
(moralitas)
Tahapan reportase
1 2 3
Reportase dasar adalah peliputan berita Reportase Madya adalah pemberitaan Reportase lanjutan /mendalam adalah
tahap dasar atau awal. Menghasilkan yang lebih luas daripada yang pelaporan lanjutan yang mendalam
straight news atau berita pertama. Menghasilkan berita kisah menghasilkan berita analisis (news analysis).
lugas/langsung/to the point. Cirinya (feature)/jurnalistik baru Exp.
singkat (2-6 paragraf),5 W + 1 H. (Kulit Interpretative/Reporting/investigasi/jurnalisti
Luar)/Jurnalistik lama k Baru
Teknik
Observasi : wartawan terjun
reportase
Wawancara : wartawan Riset : studi literatur atau riset
langsung ke lokasi peliputan mewawancarai narasumber dokumentasi (arsip,buku,
mengamati menyaksikan guna melengkapi berita dan referensi) terkait isu yang akan
mengumpulkan data dan fakta. menggali informasi lebih jauh. diangkat.
pertanyaan
Apakan wawancara sama dengan reportase?
STRATEGI
REPORTASE
Kenali narasumber , Tentukan isu apa yang Susun pertanyaan
nama jabatan nomor hp akan diangkat
STRATEGI MENULIS
▪Tidak ada teori atau teknik khusus yang bisa membuat orang mahir dalam
dan kehumasan
memiliki keterampilan yang sama, yakni keterampilan menulis (writing skills).
Jurnalis
vs humas
Salah satu tugas, peran humas adalah produksi informasi dan publikasi. Kemasan
informasi yang dibuat antara lain berupa karya jurnalistik (berita, artikel, feature).
Publikasi informasi dilakukan melalui pengiriman Press Release dan/atau
mempublikasikannya di media internal (portal web/medsos) lembaga. Rilis adalah
berita yang dibuat oleh humas lembaga.
Jurnalis
vs humas
Tugas Humas yaitu meliput peristiwa atau kegiatan lembaga atau
melaksanakan fungsi reportase, layaknya wartawan. Karenanya,
humas juga bisa disebut wartawan, yakni wartawan internal lembaga
atau “jurnalis korporat atau Corporate Journalism.
Jurnalis vs
humas
Berkomunikasi dengan publik Membangun kepercayaan publik
jurnalisme mdan humas, adalah para profesional yang terus jurnalisme dan humas sama-sama membangun kredibilitas
berkomunikasi dengan publik. Mereka menceritakan kisah dan kepercayaan dengan audiens.
dan berinteraksi dengan audiens (masyarakat) itulah yang Wartawan membangun kepercayaan dengan melaporkan dan
membuat organisasi tetap berjalan. menerbitkan konten yang adil dan akurat sehingga mereka
Wartawan memberitakan peristiwa penting dan menarik bagi diakui sebagai organisasi yang kredibel.
pembaca. Humas memberitakan kegiatan lembaga, produk Sementara humas membangun kepercayaan untuk
lembaga, atau kebijakan lembaga yang harus diketahui menginformasikan dan membujuk audiens target untuk
publik. mendukung organisasi atau produk dan kebijakan
lembaganya.
Jurnalis vs
humas
Ketika orang membaca artikel, mendengarkan cerita, atau Bercerita
menelusuri media sosial, mereka cenderung tetap terlibat Bisa dibilang, kesamaan yang paling menarik antara
jika ceritanya jelas dan ringkas. jurnalisme dan humas atau wartawan dan praktisi humas
Audiens (pembaca) tidak memiliki waktu untuk berpikir adalah keduanya bercerita (story telling).
keras tentang apa yang diberikan kepada mereka – kata- Menemukan dan menceritakan kisah yang bagus adalah
kata yang berlebihan atau gambar yang membingungkan pencapaian dalam banyak hal. Kedua jenis profesional
adalah penghalang dalam mempertahankan audiens. merasa memiliki hak dalam pekerjaan mereka dan itu
Baik humas dan jurnalis sama-sama harus menggunakan melibatkan pembaca atau pemirsa, yang penting untuk
bahasa jurnalistik, yaitu ragam bahasa khusus yang biasa mendapatkan dan mempertahankan audiens.
digunakan dalam pemberitaan media massa.
Jurnalis vs
humasPerbedaan
Peran dalam sebuah perusahaan Audiens yang ditargetkan atau diperoleh
Di sebuah organisasi berita (media massa/perusahaan pers), biasanya Humas atau PR menargetkan audiens tertentu untuk
karyawan memiliki satu peran – misalnya reporter akan melaporkan, menyampaikan pesan dan membangun dukungan untuk
editor akan mengedit, dan sebagainya. merek (brand), produk, atau ide.
Organisasi berita melayani satu tuan, yakni publik. Sedangkan Di Sedangkan, jurnalisme memiliki target audiens yang global.
para PR atau humas melayani banyak “master” dan dapat memiliki
banyak klien sekaligus.
Singkatnya, dalam konteks publikasi, wartawan adalah karyawan
sebuah perusahaan media dan humas adalah wartawan sebuah
lembaga. Tugasnya sama-sama reportase, membuat konten
(informasi berupa tulisan, foto, atau video), dan
mempublikasikannya. Inilah pentingnya journalism skills bagi
praktisi humas.
Jurnalis vs
humasPerbedaan
Kebebasan berekspresi atau berkreasi Objektif vs subjektif
Perbedaan terbesar di kedua industri ini adalah bahwa humas
biasanya subjektif, sedangkan jurnalisme harus selalu
Wartawan seringkali memiliki lebih banyak kebebasan untuk
objektif.
menceritakan kisah yang mereka inginkan karena mereka
terus-menerus mencari dan melontarkan ide. Humas bersifat subjektif karena membujuk audiens untuk
mendukung merek atau produk/jasa klien, serta terkait citra
Tetapi di dunia PR, para humas bekerja untuk klien/lembaga
lembaga. Tujuan informasi dan publikasi humas adalah
yang mempekerjakannya dengan cara mengubah ide dan
membangun reputasi lembaganya.
cerita menjadi merek dan berkomunikasi dengan cara yang
akan menarik minat audiens target. Namun, jurnalisme harus tetap objektif (kecuali di halaman
opini) karena jurnalisme memberitakan fakta dan harus
diberitakan setuju atau tidaknya wartawan.
Framming berita
Frammng
berita
framing adalah menyusun atau Framing berita merupakan Framing tidak berbohong, tapi
mencoba membelokkan fakta dengan
mengemas informasi tentang Perpanjangan dari Agenda halus melalui penyeleksian informasi,
suatu peristiwa dengan misi Setting, yaitu pemilihan fakta penonjolan aspek tertentu, pemilihan
pembentukan opini atau dalam sebuah peristiwa yang kata, bunyi, atau gambar, hingga
menggiring persepsi publik dinilai penting disajikan dan meniadakan informasi yang
terhadap sebuah peristiwa. dipikirkan pembaca (publik). seharusnya disampaikan.
Terima