Anda di halaman 1dari 27

MODUL 5

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

Kelompok 3
Riza Nurlia
Berta Asmarani
Yunik Ngaisah
KB.1 ASPEK-ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA

A. PERPADUAN ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA DI KELAS TINGGI


Keterampilan berbahasa terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu:
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dimana
yang termasuk kemampuan berbahasa yaitu mendengarkan
cerita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara,
bunyi bahasa, lagu, kaset, pidato, dialog atau percakapan
serta perintah yang didengar dengan memberikan respon
secara tepat.
STANDAR KOMPETENSI BAHASA INDONESIA
KELAS
a. 3
Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan penjelasan petunjuk,
baik petunjuk verbal maupun dengan symbol dan mendengarkan pembacaan cerita dan teks drama
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui kemampuan
menceritakan pengalaman lucu, menjelaskan urutan, mendeskripsikan tempat, menceritakan pengalaman
dan peristiwa, serta bermain peran
c. Membaca
Mampu membaca dengan pemahaman teks agak panjang dengan cara membaca lancar (bersuara), dan
membaca dalam hati secara intensif, dan membaca secara memindai suatu denah serta membaca
dongeng dan puisi
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karangan
berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk.
STANDAR KOMPETENSI BAHASA INDONESIA
KELAS 4
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan melalui menjelaskan isi petunjuk, mendengarkan
pengalaman teman, dan mendengarkan pengumuman serta pembacaan pantun.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui kemampuan bertanya/
menyapa, menceritakan kegiatan sehari-hari, melakukan percakapan, menceritakan pengalaman, melaporkan,
dan mendeskripsikan sesuatu serta mendeklamasikan pantun, menceritakan kembali cerita, dan bermain peran.
c. Membaca
Mampu membaca dan memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca melalui membaca
memindai, membaca sekilas, membaca intensif dan membacakan teks untuk orang lain serta membaca cerita
rakyat dan pantun
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan
melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi, mengisi formulir sederhana, melanjutkan cerita narasi,
menulis surat, menyusun paragraf, dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan
pantun
STANDAR KOMPETENSI BAHASA INDONESIA
KELAS
a. Mendengarkan5
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan pengumuman, mendengarkan
penjelasan dan nara sumber, dan mendengarkan pesan lewat tatap muka atau telepon serta mendengarkan cerita
pendek dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu persoalan
atau peristiwa yang terjadi di sekitar, berwawancara dan melaporkan hasil wawancara, mendeskripsikan benda atau
alat dan menyampaikan dialog atau percakapan serta memerankan drama pendek.
c. Membaca
Mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan informasi tertentu
melalui membacakan tata tertib/ pengumuman, membaca cepat, membaca intensif dan ekstensif, membaca sekilas
dan membaca memindai teks-teks khusus serta membacakan puisi
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai tulisan melalui
menyusun karangan, menulis surat pribadi, meringkas buku bacaan, membuat poster, dan menulis catatat dalam
buku harian serta menulis prosa sederhana dan puisi
STANDAR KOMPETENSI BAHASA INDONESIA
KELAS
a. Mendengarkan 6
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui menengarkan dan meringkas cerita dan
mendengarkan dan mendiskusikan isi undang undang serta mendengarkan pembacaan salah satu ayat dalam suatu
undang-undang dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menceritakan hasil pengamatan,
menyampaikan pesan/informasi, membahas isi buku, mengkritik sesuatu, memuji sesuatu, berpidato, dan berdiskusi serta
memerankan drama anak.
c. Membaca
Mampu memahami ragam/teks bacaan dengan berbagai cara/teknik membaca melalui membacakan teks untuk orang lain,
membaca intensif berbagai teks serta mmbaca novel anak, cerita rakyat, dan cerita lama yang masih popular.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan ke dalam berbagai ragam tulisan melalui
mengisi formulir sederhana menyusun naskah sambutan/pidato, menulis iklan sederhana, menyusun ringkasan, menyusun
rangkuman, dan menulis surat resmi serta memparafrasekan puisi dan menyusun percakapan.
B. PERPADUAN ASPEK KETERAMPILAN
BAHASA DENGAN ASPEK SASTRA DI KELAS
TINGGI
Yang termasuk kemampuan bersastra yaitu: mengapresiasi dan berekspresi
sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita
anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan
menonton drama anak. Pada kelas 3 aspek sastra terdapat pada materi
pokok teks cerita dan teks drama serta teks fiksi dan dongeng. Pada kelas 4
aspek sastra terdapat pada materi pokok dongeng dan pantun. Pada kelas
5 aspek sastra terdapat pada materi pokok teks cerita rakyat, drama anak,
puisi karya anak. Pada kelas 6 aspek sastra terdapat pada materi pokok
cerita anak, drama anak, novel anak dan puisi anak.
3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 8
KB.2 KAJIAN BUKU TEKS
A. SYARAT-SYARAT BUKU TEKS
Menurut W.F. Mackey ( dalam Hanafi, 1981) prinsip-prinsip
penyususnan buku teks adalah:
1. Seleksi, hal-hal yang dipertimbangkan adalah:
a. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan dan jumlah
waktu belajar
b. Tipe bahasa yang diajarkan (dialek, register, style, dan media)
c. Jumlah materi yang disajikan
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan mencangkup fonetik, tata
bahasa, kosakata dan makna kata.
e. Kreteria yang dipakai melandasi pilihan
2. Gradasi Bahan Pelajaran

yakni mempersoalkan tataan yang 3. Presentasi Bahan


dipandang paling baik untuk menyajikan pengomunikasikan bahan ajar kepada siswa
bahan pelajaran yang telah dipilih atau yakni:
diseleksi. Dalam Gradasi:
a. Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah
a. Dikelompokan berdasarkan system maupun satuan-satuannya.
(pengelompokan fonetis, leksikal) dan b. Pendemonstrasikan bahan pelajaran baik
berdasarkan bunyi-bunyi bahasa secara lisan maupun tertulis.
menjadi kata, kata menjadi frase, frase
menjadi kalimat, kalimat menjadi c. Prosedur yang ditempuh dalam
konteks. menyajikan isi pelajaran yang terdiri
ragam prosedur yaitu
b. Pengurutan / sekuensi mencakup eksplanasi,translasi, otentik atau
sekuensi berdasarkan sistem di satu peragaan (dengan benda, gerak atau
pihak dan struktur di pihak lain. situasi), gambar dan konteks.
10
4. Repetisi Bahan Pelajaran

perilaku guru dalam menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku pelajaran
(telah terseleksi, degradasi, dan dipresentasikan) yang berhubungan dengan pembinaan
keterampilan kepada peserta didik dalam hal menyimak, berbicara, menulis atau
mengarang. Menurut Tarigan (1986) ada dua patokan dalam penyusunan buku teks adalah:
a. Patokan Umum (belaku untuk setiap buku) bersumber dari kurikulum.
b. Patokan Khusus (berlaku untuk buku teks tertentu) bersumber dari karakteristik setiap mata
pelajaran.
c. Patokan Umum
harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap mata pelajaran meliputi: a) Pendekatan
Keterampilan proses , b)Tujuan yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor, c) Bahan
Pengajaran, d) Program yang meliputi kelas, semester/cawu, jam pelajaran, e) Methode, f)
Sarana dan sumber, g) Penelitian, h) Bahasa
Menurut Imam Machfuds dan Solchan (1995) dalam
menyusun naskah buku pelajaran harus memperhatikan:
a. Ketentuan Umum
Pertama, naskah yang ditulis hendaknya mempunyai bagian yang lengkap:
a. Bagian awal naskah (halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
tabel, daftar lampiran.
b. Bagian isi naskah
c. Bagian akhir naskah (daftar pustaka dan jika ada lampiran, indeks)
Kedua, naskah yang ditulis harus asli dan belum pernah diterbitkan artinya uraian
dan susunan kalimat dalam menyajikan naskah merupakan hasil formulasi penulis
sendiri.
b. Ketentuan Khusus berkaitan dengan (1) keamanan nasional (2) isi buku teks, (3) cara
penyajian, (4) penggunaan bahasa, (5) ilustrasi.
B. BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS TINGGI
 Buku teks resmi yang wajib digunakan dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD
Kelas Tinggi adalah yang dikeluarkan oleh Diknas yaitu Lancar Berbahasa Indonesia 2
untuk Sekolah Dasar Kelas 4 oleh Dendy Sugono.
 Tugas guru sebelum pembelajaran dilaksanakan harus menetapkan terlebih dahulu
kompetensi siswa yang mana yang akan dikembangkan.
Modul 6
PEMBELAJARAN MEMBACA
MENULIS PERMULAAN

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 14


KB. 1 Pembelajaran Membaca Menulis di Kelas Rendah

Pengertian MMP
MMP merupakan kependekan dari Membaca Menulis Pemulaan. MMP merupakan program pembelajaran
yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal pada saat anak-anak
mulai memasuki bangku sekolah. Pada tahap awal anak memasuki bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar, MMP
merupakan menu utama.
Peralihan dari masa bermain di TK (bagi anak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah (bagi
anak yang tidak menjalani masa di TK) ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak. Kemampuan membaca dan
menulis adalah kemampuan yang akan menjadi landasan dasar bagi pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di
sekolah.
Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar yakni :
Kemampuan melek huruf adalah anak-anak dapat mengubah dan melafalkan lambanglambang tertulis menjadi bunyi-
bunyi bermakna. Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan kemampuan
membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana.
Kemampuan melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah
lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang-lambang tersebut.
Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik.
Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar).

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 15


Tujuan Pembelajaran MMP

Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


merupakan kurikulum terkini yang digunakan di sekolah-sekolah sebagai
pengganti atas kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum 1994.
Penyempurnaan kurikulum ini mengacu pada undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Ir. Indra Jati Sidi
dalam kata pengantar untuk kurikulum 2004 mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia menjelaskan bahwa upaya penyempurnaan kurikulum
dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi
manusia Indonesia seutuhnya.
Dimensi-dimensi meliputi Aspek-aspek moral , Akhlak, Budi
pekerti, Pengetahuan, Keterampilan, Kesehatan, Seni & Budaya

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 16


Standar kompetensi aspek membaca di kelas 1 sekolah dasar ialah siswa mampu membaca dan
memahami teks pendek dengan cara membaca lancar (bersuara) dan membaca nyaring beberapa kalimat
sederhana. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam empat buah kompetensi dasar, yakni :
1. Membiasakan sikap membaca yang benar
2. Membaca nyaring
3. Membaca bersuara (lancar)
4. Membacakan penggalan cerita.
Untuk keterampilan menulis di kelas 1 (kelas rendah), kurikulum 2004 menetapkan standar
kompetensi sebagai berikut. Siswa mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas
dan huruf sambung, menulis kalimat yang ditektekan guru, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung.
Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah kompetensi dasar, yakni :
1. Membiasakan sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat tulis)
2. Menjiplak dan menebalkan
3. Menyalin
4. Menulis permulaan
5. Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung
6. Menulis kalimat yang didiktekan guru
7. Menulis dengan huruf sambung

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 17


3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 18
KB 2 STRATEGI PEMBELAJARAN MMP
A. METODE PEMBELAJARAN MMP
1. Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya
dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis.

2. Metode Bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem yaitu pelafalan abjad atau
huruf dengan metode bunyi.

3. Metode Suku Kata dan Metode Kata


Proses ini diawali dengan pengenalan suku kata,seperti
ba, bo, bu, be, ca, ci, cu, ce, co, da. Di, do
Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna.
Sebagai contoh,:
ba – be cu – ci da – da ka – ki ba – bu ca – ci du – da ku – ku

Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat
sederhana. Contoh perangkaian kata menjadi kalimat seperti tampak pada
contoh di bawah ini.
ka – ki ku – da
ba – ca bu – ku
cu – ci ka – ki

4. Metode Global
Metode ini disebut juga sebagai “Metode Kalimat” karena alur proses
pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan
penyajian beberapa kalimat global. Untuk membantu pengenalan kalimat
dimaksud biasanya digunakan gambar.

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 20


5. Metode Global
Metode ini disebut juga sebagai “Metode Kalimat” karena alur proses
pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan
penyajian beberapa kalimat global. Untuk membantu pengenalan kalimat
dimaksud biasanya digunakan gambar.

B MODEL PEMBELAJARAN MMP


Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar MMP ini terbagi ke dalam dua tahapan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tanpa buku
a. Menunjukkan gambar
b. Menceritakan gambar
c Siswa bercerita dengan bahasa sendiri
d Memperkenalkan bentuk- bentuk huruf melalui bantuan gambar
e. Membaca tulisan bergambar
2. Membaca tulisan tanpa gambar
a. Memperkenalkan huruf, suku kata, atau kalimat dengan bantuan kartu
b. Pembelajaran dengan menggunakan buku
c. Membaca buku pelajaran (buku paket)
d. Membaca buku dan majalah anak
e. Membaca tulisan tanpa gambar

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 21


3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 22
KB 3 . PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MMP
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data
tersebut. Sasaran penilaian harus mencakupi tiga ranah, yakni ranah kognitif (kemampuan
intelektual), ranah afektif (emosi dan sikap), dan ranah psikomotor (keterampilan). Alat penilaian
yang berbentuk tes dan nontes yang dilakukan, baik terhadap proses maupun hasil diharapkan
akan dapat memberikan gambaran kemampuan dan kemajuan belajar siswa secara utuh.

A. PENILAIAN PROSES
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar-
mengajar. Yang dimaksud dengan tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab,
pernyataan yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan testee (peserta tes).
. Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara tertulis,
lisan, dan perbuatan.

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 23


1) Tes tertulis merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam
bentuk tertulis. Pengerjaannya oleh sisa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan,
baik atas pernyataan maupun tugas yang diberikan atau diperintahkan.
2) Tes lisan merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam
bentuk lisan. Dalam cara ini pun, pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan
atau tanggapan atas pernyataan.
3) Tes perbuatan merupakan alat penilaian yang penugasannya dapat dismpaikan secara tertulis
atau lisan dan pengerjaannya oleh siswa dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan

Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai
karakteristik minat, sikap, dan kepribadian. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk
memperoleh informasi tentang hal-hal yang tengah terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
kata lain, teknik nontes lebih cocok digunakan dalam penilaian proses. Sedangkan untuk penilaian
hasil dapat dilakukan dengan kedua-duanya, baik teknik tes maupun teknik nontes

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 24


B. PENILAIAN HASIL
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa. Alat penilaian yang
digunakan bisa berupa tes maupun nontes. Untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam
pembelajaran MMP di kelas rendah dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa yang meliputi
pengenalan atas satuan-satuan lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat
sederhana.
Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk seperti berikut ini.
 Membaca nyaring; siswa diminta untuk melafalkan lambang tertulis baik berupa lambang yang , huruf,
suku kata, kata, atau kalimat sederhana.
 Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai dengan pemokusan pembelajaran
yang diberikan. Teknik isian rumpang untuk membaca permulan tidak berpatokan pada teknik isian
rumpang sebagaimana halnya untuk membaca tingkat lanjut (membaca pemahaman) yang aturannya
sudah baku, misalnya dengan pelesapan setiap kata kelima, keenam, atau ketujuh secara konsisten.
 Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari teks tertulis (teks sederhana). Guru dapat mengajukan
beberapa pertanyaan sederhana untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami lambing-lambang
tertulis. Siswa juga dapat dirangsang untuk mengajukan pertanyaan sehubungan dengan teks yang
dibacanya.

3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 25


3/1/20XX SAMPLE FOOTER TEXT 26
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai