Anda di halaman 1dari 45

METODE PENELITIAN

Ns. Hj. Tisnawati, SST, S.Kep, M.Kes


KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Mahasiswa mampu memahami Jenis dan


Desin Penelitian.

2.Mahasiswa mampu memahami Jenis Konsep


Penelitian Kuantitatif.

3.Mahasiswa mampu memahami Jenis-Jenis


Penelitian

4. Mahasiswa mampu memahami Jenis Konsep


Penelitian Kualititatif.
Jenis & Desain Penelitian

Studi deskriptif Studi Analitik


*Survei • Observasional:
*Laporan Kasus *Cross Sectional
*Kasus Kontrol
*Kohort

• Eksperimen:
*Murni
*Semu
Desain Penelitian
Rancangan penelitian yg disusun sedemikan
rupa sehingga peneliti dpt memperoleh
jawaban terhadap pertanyaan penelitian

Rancangan penelitian: Petunjuk bagi peneliti


dalam melaksanakan suatu penelitian

Penelitian bertujuan untuk menjelaskan,


menggambarkan suatu keadaan, situasi, atau
fenomena timbul ide baru
DESAIN PENELITIAN
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Desain penelitian merupakan cetak biru bagi peneliti.
Oleh karena itu, perlu disusun terlebih dahulu sebelum
penelitian dilaksanakan. Desain penelitian dapat memberikan
petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti tentang
kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan, kapan akan
dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.

Kategori Desain Penelitian:


A. desain penelitian deskriptif
B. desain penelitian kausalitas
C. desain penelitian korelasional
D. desain penelitian tindakan
E. desain penelitian eksperimental
F. desain penelitian Grounded.
Penelitian Non-Eksperimen
Penelitian non-eksperimen meliputi:
1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Korelasional
3. Penelitian Survey
4. Penelitian komparatif
5. Penelitian ex-post facto
PENDEKATAN PENELITIAN :
KUANTITATIF DAN KUALITATIF

• Istilah "kuantitatif dan "kualitatif' berkaitan


dengan modus penelitian,atau pendekatan
penelitian, yang mengacu pada metode
penelitian; bagaimana data dikumpulkan
dan dianalisis, jenis generalisasi dan
penyajian data yang diperoleh melalui
penelitian.
• Secara kasar/umum, perbedaan antara
penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif adalah bentuk data yang
disajikan.
• Penelitian kuantatitif berkaitan dengan
data dalam bentuk angka, dengan
penyajian statistik
• penelitian kualitatif berkaitan dengan
data yang bukan angka, disajikan dalam
bentuk naratif.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan
Penelitian Kualitatif
• Asumsi tentang dunia.
• Penelitian kuantitatif, berlandaskan atas bentuk
positivistis lojik, yang berasumsi bahwa fakta sosial itu
stabil, bahwa hubungan-hubungan dengan realitas tunggal
itu stabil, terpisah dari perasaan dan keyakinan individu-
individu.
• Penelitian kualitatif lebih bersifat konstruksionistik, yang
beranggapan bahwa realitas itu tidak tunggal, tetapi
majemuk, ada hubungan yang dinamik dan interaktif di
antara individu-individu pelaku. Realitas sosial adalah
buatan manusia dan dapat diubah oleh manusia.
Perbedaan kuan. .. kual……
• Tujuan penelitian.
Penelitian kuantitatif berupaya untuk menentukan
hubungan-hubungan dan men-
jelaskan sebab dari perubahan-perubahan yang
terukur dalam fakta sosial.

Penelitian kualitatif lebih peduli terhadap


pemahaman mendalam tentang
fenomena sosial dari perspektif partisipan (subyek).
Hal itu diperoleh melalui partisipasi

peneliti dalam kehidupan subyek.


Perbedaan kuan. .. kual……

• Metode dan proses penelitian.


Dalam penelitian kuantitatif digunakan
prosedur dan langkah-langkah penelitian
yang telah ditetapkan secara mantap
(sebelum penelitian dilaksanakan) sebagai
pedoman peneliti.
Sedangkan dalam penelitian
kualitatif
strategi dan proses penelitian itu lebih
fleksibel.
Perebedaan kuan. .. kual……
• Prototipepenelitian.
Dalam penelitian kuantitatif:
digunakan desain eksperimental atau
korelasioanal untuk mereduksi kekeliruan
(error), dan bias.
Prototipe penelitian kualitiatif adalah:
etnografi, yang membantu pembaca
memahami perspektif majemuk dalam
situasi yang ada pada subyek penelitian.
Model Analisis Kualitatif
(Huberman dan Miles, 1994)

Pengumpulan
data Presentasi data

Reduksi data

Kesimpulan:
Penarikan/verifikasi

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Kualitatif

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Wawancara Mendalam
Probing:
• Elaborasi/penjelasan lengkap
• Klarifikasi
• Mengulangi jawaban
• Memberikan semangat
• Tunjukkan bahwa jawaban
Terstruktur
informan dimengerti
• Silent probe.
• Mengulangi pertanyaan

Semi Terstruktur

INFORMAN:
• Snowbolling
• Kontak personal
• Pendekatan kepada Tidak Berstruktur
lembaga

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Fokus Grup Diskusi
6-12 org

Homogen +
Tdk saling
mengenal

Karakteristik
2 FGD/ktgri
+ Tidak mencari
Tdk ada info konsensus
baru

Data
60-90 menit
kualitatif

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Observasi-Partisipasi
Terseleksi

Terfokus
Observasi partisipasi:
Peneliti melakukan Deskriptif
pengamatan dan ikut
berpartisipasi dalam
kegiatan sosial yang
dilakukan oleh obyek
yang diteliti

Observasi:
Peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
A. DESAIN PENELITIAN DESKRIPTIF
Desain penelitian deskriptif adalah desain
penelitian yang disusun untuk memberikan
gambaran secara sistematis tentang informasi
ilmiah yang berasal dari subjek atau objek
penelitian.

Langkah-langkah Penelitian Deskriptif


a. Merumuskan masalah penelitian.
b. Merumuskan tujuan penelitian.
c. Mengkaji pustaka, yaitu menelaah teori yang relevan.
d. Menentukan sampel yang representatif.
e. Menyusun instrumen penelitian.
f. Mengumpulkan data.
g. Menganalisis data.
h. Menarik kesimpulan.
Studi Deskriptif
Mendiskripsikan distribusi frekwensi : penyakit/
determinan penyakit menurut orang/ populasi,
tempat/ geografis dan waktu

Manfaat:
1. Memberikan masukan ttg pengalokasian SDM dlm
rangka perencanaan program yg
efisienadministrator pel kes evaluasi
kecenderungan suatu masalah
2. Petunjuk awal u merumuskan hipotesis ----
dilanjutkan studi analitik menganalisis penyebab
masalah
Studi Deskriptif
ORANG
• Usia
• Jenis Kelamin
• Kelompok Eknis
• Status Sosek/ penghasilan
• Pekerjaan
• Pendidikan
• Variabel lain: paritas, jumlah anggota keluarga,
urutan kelahiran, usia ibu, dll
TEMPAT
Deskripsikan bangsa/ kondisi geografis,
• Didesa/ dikota ?

WAKTU periode waktu tertentu


• Tahun
• Musim
B. Studi Analitik

Studi/ Desain Analitik terbagi:


1. Observasional
a). Cross-sectional study Peneliti melakukan
observasi/ pengukuran variabel pd satu saat
subjek diukur satu kali pengukuran
Studi yg mempelajari hubungan penyakit &
paparan dgn cara mengamati status paparan &
penyakit secara serentak pd individu2 dari suatu
pop pd suatu saat/ periode.
Lanjutan :
Cross-sectional study

Penelitian ini disebut juga “prevalence study” karena dari


penelitian ini diperoleh prevalensi suatu penyakit.

Penelitian ini disebut juga “correlational study “ karena bisa


digunakan untuk mengukur kuatnya hubungan antara faktor
resiko dengan penyakit.

Dikatakan “cross-sectional study “ karena faktor resiko dan


penyakit diamati pada waktu yang bersamaan.

Penelitian ini tidak bisa digunakan untuk membuktikan


hubungan sebab akibat.
Lanjutan :
Cross-sectional study

saat penelitian
terpapar faktor resiko (E)
dan penyakit (D) diobservasi

Contoh......
b). Kasus kontrol/ Case Control
Mempelajari hub antara paparan & penyakit dgn cara
membandingkan kelompok kasus & kontrol
berdasarkan status paparannya
dimulai dari status penyakit/ efek

Kasus (menderita penyakit)..kasus baru/ lama


Kontrol (yg tdk sakit)….dicuplik secara acak

Pengukuran variabel bebas & terikat


tdk pada saat yang sama
Lanjutan :
Kasus kontrol

Penelitian diawali dengan penentuan kelompok


“disease” dan kelompok “non disease “. Selanjutnya di
lacak kemungkinan adanya faktor resiko di masa lampau
yang ada kaitannya dengan timbulnya “disease “ yang
dipelajari.

Dalam melacak adanya faktor resiko tentunya ada


kelemahannya yaitu bias karena individu diminta untuk
mengingat tentang apa yang pernah dialaminya dalam
terpapar faktor resiko di masa lampau. Bias tersebut
dikenal dengan “recall bias “ peluang bias lebih besar pada
kelompok “non disease” dibandingkan kelompok disease”.
Kasus kontrol

ND

masa lampau saat penelitian


di recall adanya faktor resiko disease (D) dan
non disease(ND)

Contoh......
c). Penelitian KOHORT
• Mempelajari hubungan paparan & penyakit
dgn cara membandingkan kelompok terpapar
& tdk terpapar berdasarkan status penyakit
dimulai dari status paparan/ faktor risiko
kohor murni----subjek belum mengalami
faktor risiko & belum mengalami efek/
penyakit
Lanjutan :
KOHORT

Penelitian diawali dengan kelompok yang terpapar


faktor resiko (E) dan kelompok yang tak terpapar faktor
resiko (NE)

selanjutnya diikuti dalam jangka waktu yang


ditentukan

kemudian dievaluasi timbulnya penyakit (D) atau tidak


timbul penyakit (ND) pada kedua kelompok.

Penelitian ini disebut juga “ incidence study “ karena


dengan penelitian ini diperoleh insiden suatu penyakit.
Lanjutan :
KOHORT
E

NE

saat penelitian dilakukan di masa mendatang


timbul D atau ND
Contoh......
C. Ekperimen
Peneliti dgn sengaja mengalokasikan berbagai
tingkatan variabel independen/ perlakuan/ treatmen
kpd subjek peneliti dgn maksud u mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen

Eksperiemen murni (menggunakan prosedur acak


sedemikian rupa pd setiap tingkatan perlakukan &
penunjukkan subjek jg secara acak)

Eksperimen semu (penunjukkan subjek tdk secara acak


& berbagai kemungkinan efek tdk bisa dikendalikan
oleh sipeneliti
1). Eksperiemen murni

Secara skematis dapat dilukiskan sebagai berikut.

R O1 ------- X ------- O2 Kelompok Perlakuan

R O3 ----------------- O4 Kelompok Kontrol


Pretest Posttest

Contoh.....
2). Eksperimen semu/ Kuasi ekperimen
Bertujuan : U/ Menjelaskan/ mengklarifikasi terjadinya sebuah hubungan dan
menjelaskan hub sebab, shg bisa dijadikan sbg dasr utk memprediksi
sebuah fenomena.

Jenis metode kuasi ekperimen:


a.Desain Satu Kelompok Post-test....... One shot case study

Suatu uji coba yg dilakukan pd sebuah kelompok tanpa kelompok kontrol,


selanjutnya uji coba pada kelompok tsb dinilai/ diukur

Contoh : Efek penggunaan komunikasi terapeutik pada tingkat


kepuasan
pasien dalam pelayanan ANC

Gambar Desain :

Kom Terapeutik Kepuasan Pasien


b. Desain Satu Kelompok Pre-Post test
Uji coba pada sebuah kelompok,tanpa kelompok kontrol,
dilakukan penilaian lebih dahulu sebelum di beri perlakuan/
intervensi, kemudian setelah perlakuan dilakukan penilaian
kembali.

Secara skematis dapat dilukiskan desainnya sebagai berikut.

O1 -------- X ---------- O2

Di mana X adalah perlakuan,

O1 adalah hasil pengamatan sebelum perlakuan (pretest)

O2 adalah hasil pengamatan sesudah perlakuan (posttest).


Contoh.....
Perbedaan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan ANC sebelum dan sesudah
dilakukan komunikasi terapeutik di......

Pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien pada pelayanan


ANC di....

Gambar Desain :

Kepuasan pasien Kepuasan pasien


sebelum Kom Terapeutik sesudah
perlakuan perlakuan
c. Desain The statistic group comparasion

Dirancang u/ meneliti pengaruh dari sebuah uji coba/ perlakuan terhadap


kelompok obyek penelitian dengan membandingkannya pada kelompok
kontrol

Contoh: Pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien pada


pelayanan ANC di....

Gambar Desain:

Pasien Hamil Kom.Terapeutik Kepuasan Pasien

Tidak
Pasien Hamil Kepuasan Pasien
Kom.Terapeutik
JENIS-JENIS PENELITIAN KUALITATIF

A. Fenomenologi
Studi fenomenologi merupakan: penelitian
yang mengkhususkan pada fenomena dan
realitas yang tampak untuk mengkaji
penjelasan di dalamnya.
Fenomenologi akan menggali data untuk
menemukan makna dari hal-hal mendasar dan
esensial dari fenomena, realitas, atau
pengalaman yang dialami oleh objek
penelitian.
B. Etnografi
Etnografi merupakan metode penelitian: yang
melihat kajian bahasa dalam perilaku sosial
dan komunikasi masyarakat dan bagaimana
bahasa tersebut diterapkan berdasarkan
konsep budaya yang terkait.

Kajian etnografi memiliki dua dasar konsep:


yang menjadi landasan penelitian, yaitu aspek
budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik),
dimana bahasa dipandang sebagai sistem
penting yang berada dalam budaya
masyarakat.
C. Studi Kasus
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu
kasus atau fenomena tertentu yang ada
dalam masyarakat yang dilakukan secara
mendalam untuk mempelajari latar
belakang, keadaan, dan interaksi yang
terjadi.

Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan


sistem yang bisa berupa suatu program,
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang ada pada keadaan atau
kondisi tertentu.
PENELITIAN STUDI KASUS
APAKAH STUDI KASUS ITU?
• Mengembangkan sebuah analisis
mendalam dari sebuah kasus yang tunggal
atau ganda.

• Studi / kajian mendalam terhadap kasus atau


kasus- kasus.

• Pendekatan untuk mempelajari,


menerangkan, atau menginterpretasi suatu
kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa
intervensi pihak luar.
PENELITIAN STUDI KASUS

APAKAH STUDI KASUS ITU? ..LANJUTAN

• Tren studi kasus ialah menyoroti sutau


keputusan atau seperangkat keputusan,
mengapa keputusan itu diambil, bagaimana ia
diterapkan, dan apa hasilnya.

• Studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan


bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan
terhadap seperangkat peristiwa masa kini yang
mustahil atau setidaknya sulit dikontrol.
PROSES STUDI KASUS
IDENTIFIKASI
KASUS

INTERPRETASI &
PEMAPARAN PEMILIHAN
HASIL SUDI KASUS

PENGOLAHAN KERJA
DATA LAPANGAN
METODE PENGUMPULAN DATA STUDI KASUS

INTERVIEW TERBUKA TIDAK TERSTRUKTUR

DOCUMENTARY DOKUMEN CATATAN/


FOTO
ANALYSIS PRIBADI LAPORAN DLL

OBSERVATION PARTISIPASIF GROUNDED FOCUS GRUP


DISKUSI
KELEBIHAN & KEKURANGAN STUDI KASUS
KELEBIHAN
a. Memiliki batas, lingkup, dan pola pikir tersendiri agar dapat
menangkap realitas serta menantang.
b. Detail, menangkap mekna di balik kasus sehingga
bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah spesifik.
c. Memberikan pengetahuan proporsional dan ekseperimental

KELEMAHAN
a. Isu validitas dan reliabilitas.
b. Generalisasi dalam upaya teorisasi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai