Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muhammad Sandy Wijaya

NIM: 210210302016
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Bidang Studi

Penelitian Kualitatif
- Penelitian Kualitatif
• Terkadang seorang peneliti ingin mendapatkan pandangan mendalam pada individu,
situasi, atau kumpulan materi tertentu. Alih-alih mengajukan pertanyaan seperti 'Apa
pendapat orang tentang ini?' (seperti dalam penelitian korelasional/survei), atau 'Apa
yang mungkin terjadi jika saya melakukan ini? (seperti dalam penelitian
eksperimental). Penelitian menanyakan 'Bagaimana orang ini bertindak' atau
'Bagaimana hal-hal dilakukan?' atau 'Bagaimana orang digambarkan?'. Untuk
menjawab pertanyaan seperti ini, peneliti menggunakan sejumlah metodologi yang
diberi label ‘penelitian kualitatif’. (Fraenkel, 1992)
- Konsep dasar penelitian kualitatif
• Umumnya pemahaman tentang penelitian telah memadai, namun ketrampilan
produknya yang kurang, khususnya menyusun designTujuan, memahami ruang &
setting penelitiannya, pengklasifikasian data, memahami keabsyahan data, dan
mengalisis menurut fraenkel (1992), yang perlu dipahami dalam mengembangkan
pemahaman tentang ‘research questions, mengembangkan paradigma penelitian,
memantapkan data. Rancangan penelitian berbeda dengan laporan pennelitian. Fungsi
rancangan penelitian: 1) memberikan jawaban atas researh question, 2) memberi
batasan searah dengan fokus penelitian, dan 3) menghindari munculnya masalah di
tengah-tengah penelitian.
- Tujuan peneletian kualitatif
• Dalam penelitian kualitatif kita kenal adanya ‘fokus penelitian’ atau ‘permasalahan’
dalam penelitian kuantitatif, yang sangat berbeda artinya.
• Fokus dalam suatu rancangan penelitian kualitatif merupakan dimensi-dimensi yang
menarik untuk diteliti.
• Dimensi-dimensi tersebut berdasarkan fenomena-fenomena humaniora, sosial,
pendidikan, budaya dan sebagainya yang terjadi di masyarakat.
• Sesungguhnya fokus penelitian mengandung makna ‘motif’ penelitian.
• Fokus dapat dalam bentuk pernyataan yang tegas, tajam, singkat dan tidak bias
pengertiannya. Ada sementara pakar yang menerima dalam bentuk kalimat tanya.
• Laporan penelitian menyimpulkan fokes, ataupun menjawabnya. Kesimpulan utama ini
sering disebut ‘proposisi’. (istilah ini banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif).
• Dalam penelitian kualitatif tujuan harus dinyatakan dengan je-las, tegas dan eksplisit
• Arah tujuan untuk memahami bukan untuk menjelaskan seperti dalam penelitian
kuantitatif

- Kajian pustaka dan paradigma penelitian


• Kajian pustaka dimaksud untuk menemukan peperspektif teori guna memahami
berbagai fenomena ‘perspektif’ disini guna menghindari permahaman mencari
‘jawaban’ atas fokus.
• Dari motif suatu penelitian dapat diungkap motif teoritisnya. Juga dapat
diungkapkan paradigma penelitiannya.
• Setiap peneliti kualitatif cenderung menjadi ‘setengah filusuf’, sebab bergerak
dikhasanah abstrak juga mengembangkan ontologi, epistimologi dalam
paradigmanya, kerangka interpretatif yang berupa seperangkat kepercayaan
yang dapat membimbing tindakan.
• Pembentukan paradigma dilakukan secara evolusioner, dalam hal ini stagmasi
terapan praktis di lapangan.
• Paradigma positivesme dan postpositivisme, memiliki pandangan unsur
kebenaran melekat pada aspek credibility (validitas), tranferability (external
validity) depemdability (reliability) dan confermability (obectifity).

- Pendekatan dalam penelitian kualitatif


• Beberapa ciri-ciri penelitian kualitatif:
a. seting alami sebagai sumber data, dan peneliti adalah instrumen utamanya,
b. bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar,
bukan angka, bila terdapat angka merupa-kan data penunjang,
c. lebih menekankan pada proses kerja, sedangkan fenomenanya berkaitan
dengan bidang penelitian,
d. pendekatannya induktif, dalam bentuk abstra yang dan disusun semasih
dilapangan,
e. titik tekannya pada pemak-naan, sehingga fokusnya bertautan dengan
individu ataupun masyarakat.
• Dalam penelitian kualitatif model pendekatan atau sering pula disebut ‘types of
qualitative research’ sangat penting, yang sering diterapkan antara lain:
a. naturalistic observat-ion,
b. case studies,
c. content or document analysis,
d. focused interviews,
e. ethnographic research,
f. phenomeno-logical studies,
g. grounded theory,
h. historical research,
i. historical research,
j. primary and secondary sources,
k. external dan internal criticsm

- Sampel penelitian dan keabsyahan data


• Perbedaan motif penelitian, fokus, paradigma dan pende-katan penelitian
berimbas atas penentuan sampel dan keabsyahan penelitian.
• Sampel penelitian kualitatif terfokus pada representasinya terhadap suatu
fenomena. Prosedur penentuan sampel yang terpenting bagaimana menentukan
informan kunci (key informan) yang terlebih dalam situasi sosial ataupun
pendidikan selaras dengan fokus penelitian.
• Penentuan sampel dengan metoda acak tidaklah relevan, yang lebih tepat
dengan menggunakan ‘secara sengaja’ (purposive sampling).
• Orang yang kebetulan ditunjuk sebagai sampel bukannya menjawab pertanyaan
yang telah kita susun (merespon) tetapi memberi informasi tentang perihal
dirinya dengan berbagai situasi seperti yang tertera dalam fokus pene-litian.
Oleh sebab itu mereka (dia) disebut ‘informan’ bu-kan responden.
• Menurut spradley informan yang baik haruslah:
a. cukup lama dan intensif dengan informasi yang mereka berikan,
b. masih terlibat penuh dalam kegiatan yang diinforma-sikan,
c. banyak waktu untuk memberikan informasi,
d. informasi yang disampaikan bukan hasil kondisioning yang direkayasa,
e. siap memberikan informasi layaknya seorang guru dengan berbagai ragam
pengalamannya.
• Guba dan lincoln mengutarakan beberapa kriteria guna menjamin keabsyahan
data penelitian kualitatif, antara lain:
a. Standar kredibilitas, agar hasil penelitian memiliki kepercyaan yang tinggi
perlu dilakukan:
1. perpanjangan keterlibatan peneliti di lapangan,
2. mendalami fenomena dengan melakukan observasi terusmenerus,
3. melakukan trianggulasi,
4. keterlibatan rekan sejawat,
5. melakukan kajian kasus,
6. melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis
b. Standar transferabilitas, berupa penilaian masyarakat. Hasil penelitian
dianggap memiliki tranferabilitas tinggi apabila pembaca memahami dari
fokus sampai seluruh hasil penelitian
c. Standar dependabilitas, adanya pengecekan atau penilaian ketepatan peneliti
dalam mengkonsepsualisasi data secara ajeg. Konsistensi peneliti dalam
keseluruhan proses peneli-tian dianggap memiliki dependabilitas tinggi
d. Standar konfirmabilitas, menfokus pada pemeriksaan hasil penelitian,
misalnya adakah hasil penelitian didapat dari lapangan. Audit
konfirmabilitas dan audit dependabilitas umumnya dilakukan bersama

- Teknis analisis data


• Data tidak ada artinya apabila tanpa dianalisis disertai imajinasi yang tinggi dari
si peneliti, terutama dalam peneli-tian kualitatif yang sarat dengan pemaknaan
• Dalam penelitian kualitatif terdapat dua strategi analisis data:
a. model diskriptif kualitatif
b. model stra tegi analisis verifikasi kualitatif
• Beberapa teknis analisis data yang sering diterapkan:
a. teknis analisis isi,
b. teknis analisis domain,
c. teknis analisis taksonomi,
d. teknis analisis komponen-sial,
e. teknis analisis tema kultural,
f. teknis analisis komparatif konstan,
g. teknis analisis metoda reflektif
• Secara sederhana ada tiga prinsip bentuk analisis data kualitatif, yakni organi-
zing, summarizing, dan iterpreting.
Sumber Rujukan
Donald, A., Jacobs, L. C., & Sorensen, C. (2010). Introduction to Research in Education. In
C. Catlin (Ed.), Nucl. Phys. (Eight, Vol. 13, Issue 1). Cengage Learning ALL.

Anda mungkin juga menyukai