Anda di halaman 1dari 3

BUATLAH RESUM PERBEDAAN PENELITIAN JENIS KUALITATIF DAN

KUANTITATIF DALAM KESEHATAN

RESUM KUALITATIF

Penelitian kualitatif umumnya menggunakan bahasa yang informal dan personal


seperti pemahaman (understanding), temuan (discover), dan nilai (meaning). Secara
metodologis, penelitian ini menggunakan logika induktif melalui kategorisasi data yang
didapatkan selama penelitian berlangsung.

● Ringkasan penelitian kualitatif


1. Realitas bersifat objektif dan singular, terpisah dari peneliti
2. Peneliti independent dari yang diteliti
3. Bebas nilai
4. Penggunan bahasa: formal berdasarkan definisi impersonal menggunakan
bahasa kuantitatif
5. Proses penelitian: Proses deduktif , Sebab akibat, desain statis, kategori
dibatasi sebelum penelitian dilakukan bebas konteks, generalisasi, mengarah
pada prediksi, eksplanasi, dan pemahaman

Desain penelitian kualitatif antara lain: fenomenologi, etnografi, studi kasus,


grounded theory dan narrative research. Fenomenologi adalah studi tentang fenomena. Ini
menjelaskan sesuatu yang ada sebagai bagian dari dunia di mana kita hidup fenomena bisa
berupa kejadian, situasi, pengalaman atau konsep.

Beberapa metode yang sering digunakan untuk memperoleh data penelitian kualitatif
antara lain: telaah dokumen, observasi, Focus Group Discussion (FGD), dan wawancara
mendalam (indepth interview). Dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati
mengajar. Analisis kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya secara sistematis agar
mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis yang dilakukan
bersifat bersifat induktif dan berkelanjutan.

Berikut beberapa penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan

1. Studi kualitatif sosio-psikologi masyarakat terhadap penyakit malaria di daerah


endemis malaria (Studi Kasus di Kecamatan Gunung Sitoli, Kabpaten Nias)
2. Studi kualitatif tentang adaptasi remaja terhadap penyakit kanker yang diderita.
3. Use of drugs, perceived drug efficacy and preferred providers for febrile children:
implications for home management of fever.
4. Local illness concepts-implications for management of childhood pneumonia in
eastern Uganda.
5. Context matters: Successes and challenges of intrapartum care scale-up in four
districts of Afghanistan.
RESUM KUANTITATIF

Metode kuantitatif berkembang dari paradigm tradisional, positivistic, eksperimental


atau empiricist. Penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang
diturunkan pada variable yang dijabarkan pada indikator dengan memperhatikan aspek
reliabilitas. Penelitian ini dapat ditampilkan dalam bentuk data statistic karena bersifat bebas
nilai dan konteks, serta mempunyai banyak subjek atau kasus untuk diteliti.

● Ringkasan penelitian kuantitatif


1. Realitas bersifat subjektif dan ganda seperti yang terlihat oleh partisipan
dalam studi.
2. Peneliti berinteraksi intens dengan yang diteliti
3. Nilai muncul dalam penelitian
4. Penggunan bahasa: informal, mengembangkan hal-hal baru personal,
menggunakan bahasa kualitatif.
5. Proses penelitian: Proses induktif, faktor-faktor terbentuk secara simultan
Desain, berkembang kategori diidentifikasi saat penelitian dilakukan terikat
konteks, pola dan teori dibenuk untuk pemahaman.

Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menentukan hubungan antar variabel
dalam sebuah populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua macam yaitu deskriptif dan
eksperimental. Studi kuantitatif deskriptif melakukan pengukuran hanya sekali.

Kelebihan metode penelitian kuantitatif:

◊ Mendukung studi ilmu sosial yang cakupannya makro karena bisa melibatkan
subjek penelitian dalam jumlah besar. Banyaknya subjek baik individu atau kelompok yang
terlibat mendukung proses generalisasi.

◊ Memiliki modal untuk meraih objektivitas hasil penelitian. Secara umum, penelitian
kuantitatif didesain untuk menghasilkan penjelasan yang sifatnya umum atau general dari
suatu fenomena. Untuk mendapat penjelasan yang general ini, beberapa variabel digunakan.

◊ Mampu mengaplikasikan angka rata-rata dari suatu perhitungan sehingga desain


penelitian bisa direplikasi dan dianalisis relevansinya di tempat lain.

◊ Mampu melalukan studi perbandingan secara objektif.

◊ Potensi bias yang sifatnya personal bisa dihindari dengan cara peneliti menjaga
jarak dengan partisipan yang diteliti dan dengan cara menggunakan software komputer ketika
menganalsis.
Kekurangan metode penelitian kuantitatif:

◊ Seringkali mengabaikan detail konteks sosial yang diteliti.

◊ Pendekatannya statis dan rigid sehingga tidak fleksibel ketika peneliti di lapangan.

◊ Memiliki potensi bias yang sifatnya struktural karena rumusan masalah yang dibuat
biasanya merefleksikan kepentingan peneliti tanpa mempertimbangkan permasalahan yang
sebenarnya dihadapi oleh partisipan.

◊ Hasil penelitian seringkali kurang detail dalam menjelaskan perilaku dan motivasi
tindakan individu.

◊ Peneliti bisa saja mengumpulkan data yang lingkupnya sempit dan superfisial.

◊ Hasil penelitian memiliki kualitas penjelasan yang terbatas pada deskripsi numerik
dan kurang detail dalam mengelaborasikan aspek persepsi manusia.

◊ Hasil penelitian cenderung menggambarkan hasil laboraturium ketimbang hasil


nyata apa yang terjadi lapangan.

Anda mungkin juga menyukai