Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMINAR KASUS

STASE ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


NY. E USIA 28 TAHUN G2 P1 A0 UMUR
KEHAMILAN 25 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP
DENGAN ANEMIA RINGAN DiTPMB Rahmiyati,
S.Si.T.,M.Kes
BAB 1 PENDAHULUAN

Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan


masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Secara global,
prevalensi anemia pada wanita usia 15-49 tahun yaitu
sebesar 29,9% (WHO, 2019). Kejadian anemia atau
kekurangan darah pada ibu hamil di Indonesia masih
tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9% (menurut Kemenkes RI
tahun 2019).
Rumusan Masalah
Bagaimanakah Praktik asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. E Usia 28 Tahun G2 P1 A0
Umur Kehamilan 25 Minggu Janin Tunggal Hidup Dengan Anemia Ringan

Tujuan Umum
Melakukan pengkajian dan analisis asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Es Usia 28 Tahun 2 P1 A0 Umur
Kehamilan 25 Minggu Janin Tunggal Hidup Dengan Anemia Ringan

Tujuan Khusus
 Melakukan pengkajian dan pemeriksaan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Es Usia 28 Tahun G2 P1
A0 Umur Kehamilan 25 Minggu Janin Tunggal Hidup Dengan Anemia Ringan
 Melakukan analisis diagnosa pada asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Es Usia 28 Tahun G2 P1 A0
Umur Kehamilan 25 Minggu Janin Tunggal Hidup Dengan Anemia Ringan
 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Es Usia 28 Tahun G2 P1 A0 Umur
Kehamilan 25 Minggu Janin Tunggal Hidup Dengan Anemia Ringan

Manfaat
 Bagi Klien
BAB II TINJUAUAN LITERATURE
 Definisi anemia dalam kehamilan: Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr/dl pada trimester I dan III sedangkan pada
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr/dl (Bobak
dalam Yanti, dkk, 2015).
 Klasifikasi anemia dalam kehamilan: Anemia ringan :
10,0 – 10,9 gr/dl , Anemia sedang : 7,0 – 9,9 gr/dl ,
Anemia berat : <7,0 gr/dl
 Etiologi anemia dalam kehamilan
 Patofisologi: Peningkatan plasma tidak seimbang dengan
jumlah sel darah merah
BAB II TINJUAUAN LITERATURE
 Tanda dan gejala: peningkatan nadi, pernapasan meningkat, pusing,
Lelah, kulit pucat, mual, penurunan kualitas rambut
 Faktor risiko anemia dalam kehamilan: umur, paritas, KEK, jarak
kehamilan, social ekonomi, pendapatan, pengetahuan, riwayat
kesehatan, pola konsumsi tablet Fe, penyakit infeksi
 Deteksi dini anemia dalam kehamilan : anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang
 Dampak anemia: abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengakibatkan
gangguan His, dll
 Penanganan anemia: diberikan tablet fe minimal 90 tablet selama
kehamilan, Konsumsi makanan mengandung zat besi,
KAJIAN ISLAM

” Aku (Usamah bin Syarik) menghadap Rasulullah. Di tempat itu aku


menjumpai para sahabat (sedang duduk dengan khusyuk) seakan
burung sedang hinggap di kepala mereka. Usai mengucapkan salam,
aku duduk. Beberapa orang Arab pedalaman lalu datang dari berbagai
arah. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita harus
berobat?” Beliau menjawab, “Berobatlah! Sesungguhnya Allah tidak
menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula penyembuhnya, kecuali
satu penyakit, yaitu usia tua.” (Riwayat Abu Dawud, at-Tirmiziy, Ibnu
Majah, dan an-Nasa’iy dari Usamah bin Syarik).
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
NY. ES USIA 30 TAHUN G3 P2 A0 UMUR KEHAMILAN 25 MINGGU JANIN
TUNGGAL HIDUP DENGAN ANEMIA RINGAN Di PUSKESMAS 9 NOPEMBEr

A. Pengkajian Data Subjektif 2. Keluhan Utama


1. Identitas Ibu/ Suami Ibu mengatakan tidak ada keluhan
 Nama : Ny” E”/ Tn “M” 3. Riwayat Haid
 Umur : 28Tahun/ 30Tah un • Menarche : 13 tahun
• Siklus haid : 28 hari
 Suku : Banjar/ Banjar
• Lamanya haid : 7-8 hari
 Agama: Islam/Islam • Masalah: tidak ada
 Pendidikan : S1/S1
 Pekerjaan : Swasta
 Alamat :JLn. Pramuka
4. Riwayat Obstetri

Umur Temp at Jenis Anak


N Tahu n Kehamil an Partu Part us Penolo ng Penyu lit Nif as
o s Se x BB/P B Keada an

1. 2019 38 minggu RS normal Dokter & Tidak ada normal LK 2900/51 cm Hidup
bidan
2. ini

5. Riwayat Ginekologi : Ibu tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi seperti miom, kista,
dll
6. Riwayat KB: ibu menggunakan kb suntik 3 bulan selama 2 tahun, alas an berhenti karena
ingin program hamil
7. Riwayat Kehamilan sekarang 8. Riwayat Kesehatan: tidak ada riwayat
ANC TM1 penyakit menular dan menurun
 Frekuensi: 2x 9. Riwayat Biologis: masalah ibu sering
 Tempat : Puskesmas & PMB minum the
 UK : 6 dan 12 minggu 10. Eliminasi: normal tidak ada masalah
 Keluhan: pusing 11. Personal hygiene: mandi dan gosok gigi
ANC TM II 2x/hari
 Frekuensi : 2x 12. Aktivitas: bekerja dan aktivitas rumah
 Tempat : puskesmas tangga
 UK : 16 & 20 minggu 13. Tidur/istirahat: 7-8 jam
 Pergerakan: aktif 14. Seksual: tidak ada masalah
 Keluhan: pusing 15. Data psikologis, ekonomi & spiritual:
kehamilan ini diinginkan oleh ibu &
suami, hubungan ibu dengan suami dan
keluarga baik, pengahasilan cukup,
 Pemeriksaan Khusus
B. Pengkajian Data Objektif
 Pemeriksaan Umum • Kepala : rambut warna hitam, bersih, tidak
ada ketombe, dan tidak rontok
Keadaan umum: Baik • Wajah : tidak pucat, tidak odema, tidak ada
Kesadaran : Composmentis cloasma gravidarum
TB : 155 cm • Mata : sclera tidak icterus dan konjungtiva
BB sblm hamil : 43 kg pucat
• Telinga : simetris, canalis bersih, tidak ada
BB sekarang: 52 kg, IMT : 19,5
secret
Lila : 23,5 cm • Hidung : hidung bersih tidak ada secret,
tidak ada perdarahan, dan tidak ada polip
Tanda-tanda Vital • Mulut/gigi: bibir tidka kering, tidak ada

TD: 120/80 mmHg stomatitis, tidak ada karies, gusi tidak


berdarah, tidak ada gingivitis, lidah bersih
Nadi: 88x/menit • Leher: tidak ada pemengkakan pada kelenjar
Suhu Badan: 36,50C getah bening dan kelenjar tiroid
Pernapasan: 20x/menit • Payudara: tidak dilakukan pemeriksaan
 Pemeriksaan Khusus
• Abdomen
Leopold I : TFU 2 jari diatas
• Ekstremitas : tidak ada varises dan
pusat, bagian teratas Janis teraba odema pada tangan dan kaki
bulat lunak tidak melenting (bokong) • Genetalia : tidak dilakukan
Leopold II : bagian kanan perut pemeriksaan
ibu teraba keras memanjang seperti • Cek ginjal : tidak dilakukan
papan (PUKA), bagian kiri perut ibu pemeriksaan
terba bagian terkecil janin • Reflex patella : +/+
(ekstremitas) • Ergometri/ ukuran panggul luar: tidak
Leopold III : bagian terbawah dilakukan pemeriksaan
janin teraba keras bulat dan melenting
(kepala), belum masuk PAP
Leopold IV : kepala belum masuk
PAP (konvergen)
TFU : 19 cm
Taksiran berat janin (TBJ) : 1085 gram
Detak Jantung Janin (DJJ):
152x/menit
C. Pemeriksaan Penunjang
Golongan darah: AB
HB: 10,3 gr/dl
Albumin negatif: negatif
Reduksi negatif. : negatif

D. Diagnosa Kebidanan
G3P2A0 Umur Kehamilan 25 minggu Janin Tunggal Hidup dengan Anemia Ringan
E. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu keadaan umum baik, tekanan darah 99/52
mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu 36,5oC, Pernapasan 20x/menit, pemeriksaan mata: konjungtiva pucat,
HB 10,6 gr/dl
2. Menjelasakan kepada ibu bahawa ibu mengalami anemia ringan yang ditandai dengan konjungtiva
pucat, dan HB 10,6 gr/dl
3. Menjelaskan dampak anemia pada ibu dan janin yaitu abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan saat persalinan, ketuban pecah dini,
saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan kontraksi, pada masa nifas terjadi perdarahan, risiko
infeksi masa nifas, berkurangnya produksi ASI, risiko BBLR, dan cacat bawaan pada janin
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi teh karena dapat menghambat penyerapan zat besi
5. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran hijau,
daging, hati ayam
6. Menjeskan tanda bahaya pada ibu hamil yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah terus menerus,
demam, janin kurang bergerak aktif, bengkak di beberapa bagian tubuh, air ketuban pecah sebelum
waktunya
7. Menganjurkan ibu untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah setiap 2x/ hari dan kalk 1x/ hari
BAB IV PEMBAHASAN

 Ny. E usia 28 tahun umur kehamilan 25 minggu datang ke TPMB Rahmiyati pada tanggal
27 April 2024 mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
 Hasil pemeriksaan menunjukkan Ny. E mengalami anemia ringan, ditandai dengan
konjungtiva pucat dan HB 10,3 gr/dl. Menurut Ani (2013), Deteksi dini anemia pada ibu
hamil dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
seperti tes hemoglobin.
 Penulis menjelaskan dampak anemia pada ibu dan janin yaitu abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi,
perdarahan saat persalinan, ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengakibatkan
gangguan kontraksi, pada masa nifas terjadi perdarahan, risiko infeksi masa nifas,
berkurangnya produksi ASI, risiko BBLR, dan cacat bawaan pada janin. Menurut Aryanti
dkk dalam Astriana (2017),
 Penulis menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi teh karena dapat
menghambat penyerapan zat besi. Hal ini sesuia dengan penelitian Nelson et al
(2004). Menurut penelitian Fuzi et al (2017) mengonsumsi teh 1 jam setelah makan
efektif dapat meningkatkan penyerapan zat besi, oleh karena itu bagi masyarakat
yang ingin mengonsumsi teh dianjurkan 1 jam setelah makan
 Penulis menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
seperti sayuran hijau, daging, hati ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Simbolon
dkk (2018 )
 Penulis menjeskan tanda bahaya pada ibu hamil yaitu perdarahan pervaginam, mual
muntah terus menerus, demam, janin kurang bergerak aktif, bengkak di beberapa
bagian tubuh, air ketuban pecah sebelum waktunya. Hal ini sesuai berdasarkan
Kemenkes (2020),
 Penulis menganjurkan ibu untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah setiap 2x/
hari dan kalk 1x/ hari. Hal ini sudah sesuai dengan pendapat Kemenkes RI (2020),
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan bahwa pasien mengalami anemia
ringan pada kehamilan. Hal ini ditandai dengan hasil anamnesa pasien mengatakan
sering mengonsumsi teh, hasil pemeriksaan konsjungtiva pucat, dan hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu 10,3 gr/dl
 Analisis diagnose pada kasuis yaitu Ny. E umur kehamilan 25 minggu Janin Tunggal
Hidup, dengan Anemia Ringan
 Penulis mennganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi teh, konsumsi makanan yang
mengandung banyak zat besi, dan menganjurkan minum tablet Fe 2x/hari. Hal ini
telah sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku padaTPMB
B. Saran
Bagi klien, bagi tenaga kesehatan

Anda mungkin juga menyukai