Anda di halaman 1dari 21

6.

3 Pemilihan
Pelumas Sesuai
Penggunaan
6.3.1 Pemilihan Pelumas Pada Otomotif
6.3.2 Pemilihan Pelumas Pada Bearing
6.3.3 Pemilihan Pelumas Pada Roda Gigi
6.3.4 Pemilihan Pelumas Pada Turbin Air
Nama Kelompok:

 Tatik Gusti Wulanndari 2314 030 004


 Diantika Imelda sintia 2314 030 019
 Pretty Riana 2314
030 089
 Rengganis Ella Monica 2314 030 094
 Maulana Rahendra Kusuma 2314 030 093
 Fatma Putrinta Devi 2314 030 098
 Ria Octaviyatun Ni’mah 2315 030 011
Pemilihan Pelumas Otomotif

Pengertian
Pelumas Pengertian
Otomotif
PEMILIHAN PELUMAS

 Tekuni buku panduan mesin otomotif yang berkaitan yang


tentunya berisi tentang kriteria pelumas yang dibutuhkan
 Jika tidak memiliki hal itu, maka bisa ditanyakan pada
mekanik yang biasa menangani mesin tersebut, sehingga
dapat merefrensikan spesifikasi pelumas yang pas dengan
jenis mesin otomotifnya.
 Sedang yang menyangkut kekentalan serta tingkatan
ketahanan pelumas yang dibutuhkan bakal diterangkan
menurut sertifikasi.
 Ketepatan type pelumas untuk suatu mesin otomotif lebih
ditetapkan oleh tingkat kekentalannya yang ditujukan
dengan SAE (Society of Automotive Enginers). Makin
rendah angka SEA bakal makin encer pelumas itu.
Selain itu pemilihan pelumas juga bisa dilihat dari
beberapa aspek berikut

JENIS

WAKTU

MUTU

JUMLAH

TEMPAT
JENIS
 Setiap jenis engine memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga
membutuhkan jenis pelumasan yang berbeda-beda pula. Contohnya
pelumas untuk mobil digunakan untuk motor tidak akan cocok karena
di motor menggunakan sistem "wet clutch" sedangkan mobil "dry
clutch" sehingga perlu adanya tambahan additive anti slip pada
pelumas motor.
WAKTU
 Pastikan tidak melewati batas waktu pakai yang dianjurkan. karena
seiring waktu pemakaian kinerja dari pelumas menurun.
MUTU
 Tidak halnya dengan jenis mutu juga harus diperhatikan, untuk jenis-
jenis mobil lama (tahun 80-90) membutuhkan jenis oli yang lebih
kental karena mesin di jaman itu memunyai beban yang cukup besar.
Sebaliknya dengan mesin baru di desain dengan teknologi lebih baik
sehingga gap antara piston dengan dinding chamber lebih rapat dan
jenis pelumas yang kental tidak mampu masuk dan melumasi celah-
celah yang sempit.
JUMLAH
 Jumlah yang kita injeksikan ke dalam ruang mesin
haruslah pas. Harus dalam batas toleransi yang
diinstrusikan. Karena apabila terlalu banyak mengurangi
ruang gerak dari mesin (piston) sehingga kerja mesin
menjadi lebih berat dan konsumsi bahan bakar menjadi
boros. Begitu juga sebaliknya.
TEMPATNYA
 Oli mengenal jenis single grade dan multi grade, untuk
pelumas multi grade diperuntukan penggunaanya pada
daerah-daerah yang memiliki lebih dari 2 musim.
Pemilihan Pelumasan Pada Bearing

Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi


untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih
komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang
diinginkan
Fungsi Lubrikasi Pada Bearing
 Membentuk lapisan film lubrikasi diantara dua bidang kontak
sehingga dapat membantu menahan beban kerja serta mencegah
keausan dan kerusakan prematur.
 Menyerap panas yang timbul.
 Mencegah kontaminasi kotoran-kotoran yang berasal dari luar.
 Menghindari suara bising.
 Mencegah korosi pada bearing.
 Sebagai sistem sealing tambahan.
Sistem Pelumasan Pada Bearing

Grease
Lubrication

Oil
Lubrication

Dry
Lubrication
Pemilihan Pelumasan Roda Gigi
Karakteristik Pelumas Roda Gigi

Kemampuan
Kekentalan memikul beban
sesuai

Tahan panas & tahan


oksidasi
Penggunaan Oli Transmisi Pada
Roda Gigi
 GL-1 : Untuk Worm Gear Axles
 GL-2 : Untuk Worm Gear Axles, kondisi operasi beban berat, T
rendah
 GL-3 :Untuk Transmisi (Sistem power train) bahan dasar dan
minyak ini Straight Mineral Oil, mengandung EP (exstreme
pressure).
 GL-4 : Untuk hipoid gear, kualitas lebih baik dari GL-3.
 GL-5 : Untuk hipoid gear yang mengandung EP lebih baik, tahan
beban kejut
PELUMASAN PADA
SISTEM TURBIN AIR
 Daerah-daerah yang memerlukan pelumasan
 Komponen utama dan pendukung sistem pelumasan
 Mekanisme kerja sistem pelumasan
 Hal-hal yang perlu dicek dan dikendalikan pada sistem
Agar tidak terjadi trip
Pengujian minyak pelumas pada
turbin
 Spectrometric analysis
 Rotade filter spectroscopy
 Viscosity
 Infrared analysis
 Total acid number
 Water
 Particle count
 Analytical ferrography
Mekanisme kerja sistem
pelumasan
 Minyak disimpan dalam suatu reservoir untuk mengisi
pompa kemudian didinginkan, disaring, didistribusikan
kepada pengguna akhir dan dikembalikan ke reservoir

 Reservoir dipanaskan untuk penyelaan awal dengan indikasi


suhu lokal
 Reservoir terpisah dari pelat dasar dan dipasang untuk
menahan kotoran dan air
 Waktu penyimpanan minyak pada reservoir 10 menit dari
aliran normal dan total volume dibawah level operasi
minimum
 Level rundown yaitu level tertinggi minyak dalam reservoir
dapat tercapai selama sistem tidak bekerja
 Sistem pelumasan dilengkapi dengan pompa minyak utama
dan katup kendali
 Kapasitas pompa utama harus 10-15%lebih besar dari
pemakaian sistem maksimum
Daerah yang memerlukan
pelumasan
 Jurnal bearing
 Roda gigi (digunakan untuk menghubungkan putaran turbin
ke generator)
 Governour(oli digunakan untuk menggerakkan
ujungpangkal piston)

Anda mungkin juga menyukai