Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PADA

NARAPIDANA
KELOMPOK 5
1. AMRI RAMZI
2. DEDY PURWANTO
3. UTI FARADIAN
4. YUDI HERDIANTO WIBOWO
DEFINISI
Narapidana adalah orang-orang sedang menjalani saksi kurungan atau saksi
lainnya, menurut perundang-undangan. Pengertian narapidana menurut
Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah orang hukuman (orang yang sedang menjalani
hukuman
karena tindak pidana) atau terhukum. Menurut Pasal 1 Undang-Undang
Nomor : 12
Tahun 1995 tentang Permasyarakatan, narapidana adalah terpidana yang
menjalani
pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Permasyarakatan.
Karena terkucilkan dari masyarakat umum, berbagai masalah kejiwaan
narapidana kemungkinan akan muncul, diantaranya :
- Harga diri rendah dan Konsep diri yang negative
- Risiko bunuh diri

20XX presentation title 2


Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative
terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan
diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri ( Keliat,
1998).

20XX presentation title 3


Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia
meyakini dan
memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat
berbuat apa – apa, tidak
kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan
kehilangan daya tarik
terhadap hidup. Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung
bersikap pesimistik
terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Akan ada
dua pihak yang bisa
disalahkannya, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif)
atau menyalahkan
orang lain (Rini, J.F, 2002).
20XX presentation title 4
Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut ini :
a. Citra tubuh (Body Image)
Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari
dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta
perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi. Yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru (Stuart &
Sundeen, 1998).

b. Ideal Diri (Self Ideal)


Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku
sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu (Stuart & Sundeen,
1998). Sering juga disebut bahwa ideal diri sama dengan cita – cita, keinginan,
harapan tentang diri sendiri.

c. Identitas Diri (Self Identifity)


Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikkan individu (Stuart
& Sundeen, 1998). Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus
berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja.

d. Peran Diri (Self Role)


Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang
diterapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang
diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu (Stuart & Sundeen,
1998).

e. Harga Diri (Self Esteem)


Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga
diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat,
walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai seorang yang
penting dan berharga (Stuart & Sundeen, 1998.

20XX presentation title 5


Penyebab Gejala
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang
tidak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system
pendukung
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang
negatif, difungsi
system keluarga serta terfiksasi pada tahap perkembangan awal
(Townsend, M.C.
1998 : 366).

20XX presentation title 6


Sedangkan menurut Townsend, M.C (1998 : 312) koping individu tidak efektif
merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan masalah
seseorang dalam memenuhi tuntutan kehidupan dan peran. Adapun Penyebab
Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah, yaitu :
a. Faktor Presdisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orangtua,
penolakan orangtua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri
yang
tidak realistis.

b. Faktor Presipitasi
Faktor Presipitasi Terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehillangan
bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas
yang
menurun.
20XX presentation title 7
Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah
- Mengejek dan mengkritik diri
- Merasa bersalah dan khawatir, menghukum dan menolak diri sendiri
- Mengalami gejala fisik, misal : tekanan darah tinggi
- Menunda keputusan
- Sulit bergaul
- Menghindari kesenangan yang dapat meberi rasa puas
- Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga, halusinasi
- Merusak diri : harga diri rendah menyokong pasien untuk mengakhiri
hidupnya
- Merusak/melukai orang lain
- Perasaan tidak mampu
- Pandangan hidup yang pesimistis
- Tidak menerima pujian
- Penurunan produktivitas
- Penolakan terhadap kemampuan diri
- Kurang memerhatikan perawatan diri
- Berpakaian tidak rapih
- Berkurang selera makan
- Tidak berani menatap lawan bicara
- Lebih banyak menunduk
20XX presentation title 8
- Bicara lambat dengan nada suara lemah
Masalah Keperawatan
1. Masalah utama : gangguan konsep diri : harga diri
rendah
2. Penyebab tidak efektifnya koping individu
3. Akibat isolasi sosial menarik diri

20XX presentation title 9


Data Subyektif
1. Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya. Mengungkapkan tidak ada
lagi yang peduli. Mengungkapkan tidak bisa apa-apa.
Mengungkapkan dirinya tidak berguna. Mengkritik diri sendiri.
Perasaan tidak mampu
2. Mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang lain.
Mengungkapkan malu dan tidak bisa ketika diajak melakukan
sesuatu. Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi.
3. Mengungkapkan enggan bicara dengan orang lain Klien mengatakan
malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain

20XX presentation title 10


Data Objektif
1. Merusak diri sendiri, Merusak orang lain, Ekspresi malu,
Menarik diri dari hubungan social, Tampak mudah tersinggung,
Tidak mau makan dan tidak tidur.
2. Tampak ketergantungan terhadap orang lain Tampak sedih dan
tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan
Wajah tampak murung
3. Ekspresi wajah kosong tidak ada kontak mata ketika diajak
bicara Suara pelan dan tidak jelas Hanya memberi jawaban
singkat (ya/tidak) Menghindar ketika didekati

20XX presentation title 11


Diagnosa Keperawatan

1.Harga Diri Rendah


2.Isolasi Sosial
3.Defisit Perawatan Diri

20XX presentation title 12


TERIMA
KASIH
20XX presentation title 13

Anda mungkin juga menyukai