Referat Kolesistitis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

Trias Adam

KOLESISTITIS
112020052
&
KOLELITIASIS
Pembimbing : dr. Melvin P. Togatorop, Sp.B
ANATOMI KANDUNG EMPEDU

Vesica fellea
FISIOLOGI
Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu
Empedu secara primer terdiri dari air, lemak, organik, dan elektrolit, yang normalnya
disekresi oleh hepatosit
Empedu memiliki fungsi, yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak,
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh
Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
DEFINISI
Kolesistitis Reaksi radang pada kandung empedu

Akut:
• Nyeri perut kanan atas
• Demam Kronik
• Nyeri yang menjalar ke (akut berulang)
skapula
EPIDEMIOLOGI
Pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit traktus bilier, 20% mengalami
kolesistitis akut.
Insidensi kolesistitis meningkat seiring dengan usia. Penerangan secara fisiologi
untuk meningkatnya kasus penyakit batu empedu dalam populasi orang yang lebih
tua
Distribusi jenis kelamin untuk batu empedu adalah 2-3 kali lebih sering pada wanita
dibandingkan pada pria
ETIOLOGI

Batu kandung empedu atau


kolelitiasis (90%) yang terletak
di kandung empedu

Kolisistitis akut Faktor predisposisi  batu empedu


alkalkulus • Perubahan komposisi kandung
- Nutrisi pareneteral empedu
• Statis empedu  gangguan kontraksi
empedu / spasme sfingter oddi
• Infeksi  bakteri berperan
pengendapan
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri perut di sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan
Takikardia serta kenaikan suhu tubuh
Sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60
menit
Muntah relatif sering terjadi
Murphy sign positif menandakan adanya peradangan kandung empedu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
CT-SCAN dan MRI
Foto Polos Abdomen
ERCP
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Antibiotik salah satu dari golongan sefalosporin, metronidazol, ampisilin sulbaktam
dan ureidopenisilin.
Ranitidin mengatasi rasa mual dan muntah / anti emetic
Buscopan (analgetik /anti nyeri)
NaCl 0,9 % berisi Sodium Clorida / Natrium Clorida
PEMBEDAHAN
Pembedahan Cholesistektomy
Tujuan perawatan pre operasi pada bedah cholesistectomy
Meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang prosedur operasi.
Meningkatkan kesehatan klien baik fisik maupun psikologis
Meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang hal-hal yang akan dilakukan
pada post operasi.
PENATALAKSANAAN DIET
Konsumsi makanan cair rendah lemak
Menghindari kolesterol yang tinggi terutama yang berasal dari lemak hewan
Buah yang dimasak, nasi ketela, daging tanpa lemak, sayuran yang tidak membentuk
gas, roti, kopi / teh.
PROGNOSIS
Pemberian antibiotic yang adekuat pada awal serangan dapat mencegah terjadinya
komplikasi.
Tindakan bedah akut pada pasien usia tua (>75 tahun) mempunyai prognosis yang
jelek
KOLELITIASIS
DEFINISI
Kolelitiasis adalah endapan yang mengeras dari cairan
pencernaan empedu, yang dapat terbentuk di dalam
kandung empedu ataupun saluran empedu.
Kolelitiasis merupakan pembentukan batu pada kandung
empedu (kolesistolitiasis) atau pada sistem duktus bilier
(koledokolitiasis) dan memerlukan tindakan pembedahan.
Batu kolesterol merupakan jenis kolelitiasis yang paling
sering ditemukan.
JENIS BATU EMPEDU

Batu kolesterol tipe ini biasanya jumlahnya multipel, bentuk


dan ukurannya bervariasi, keras dan bersegi atau irreguler,
berbentuk seperti buah mullberry dan lembut. Warnanya
bervariasi dari warna kuning keputihan dan hijau sampai hitam.
Kebanyakan batu kolesterol merupakan batu radiolusen;
hanya kurang dari 10% yang radioopak.
Batu Kolesterol
JENIS BATU EMPEDU
Batu pigmen mengandung kurang dari 20% kolesterol dan
berwarna gelap karena mengandung kalsium bilirubinat
Batu pigmen hitam biasanya kecil, rapuh, berwarna hitam, dan
kadang berspikula.
Batu ini terbentuk dari supersaturasi kalsium bilirubunat,
karbonat, dan fosfat, seringnya terbentuk secara tidak langsung
dari kelainan hemolitik seperti sferositosis herediter dan penyakit
sickle cell, dan pada mereka yang mengalami sirosis.

Batu Pigmen Hitam


JENIS BATU EMPEDU

Batu colat biasanya berukuran kurang dari 1 cm, berwarna


coklat kekunhingan, lembut dan biasanya lembek. Batu ini
dapat terbentuk dalam kandung empedu ataupun dalam
duktus biliaris, biasanya secara sekunder terbentuk karena
infeksi bakterial yang menyebabklan stasis empedu.
Presipitat kalsium bilirubinat dan badan sel bakteri membentuk
mayoritas bagian dari batu ini.

Batu Pigmen Coklat


MANIFESTASI KLINIS
Batu Kandung Empedu (Cholecystolithiasis)
a. Asimptomatik
Batu yang terdapat dalam kandung empedu sering tidak memberikan gejala (asimptomatik). Dapat
memberikan gejala nyeri akut akibat cholecystitis, nyeri bilier, nyeri abdomen kronik berulang ataupun
dispepsia, mual. Tidak ada data yang merekomendasikan cholecystectomy rutin dalam semua pasien dengan
batu empedu asimptomatik
MANIFESTASI KLINIS
Batu Kandung Empedu (Cholecystolithiasis)
b. Simptomatik
Keluhan utamanya berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas. Rasa nyeri lainnya adalah
kolik bilier yang berlangsung lebih dari 15 menit, dan kadang baru menghilang beberapa jam
kemudian. Kolik biliaris, nyeri pascaprandial kuadran kanan atas, biasanya dipresipitasi oleh makanan
berlemak, terjadi 30-60 menit setelah makan, berakhir setelah beberapa jam dan kemudian pulih,
disebabkan oleh batu empedu, dirujuk sebagai kolik biliaris. Mual dan muntah sering kali berkaitan
dengan serangan kolik biliaris.
MANIFESTASI KLINIS
Batu Saluran Empedu (Choledocholithiasis)
Pada batu Ductus choledochus, riwayat nyeri atau kolik di epigastrium dan perut kanan atas disertai tanda
sepsis, seperti demam dan menggigil bila terjadi Cholangitis. Apabila timbul serangan Cholangitis yang
umumnya disertai obstruksi, akan ditemukan gejala klinis yang sesuai dengan beratnya Cholangitis tersebut.
Cholangitis akut yang ringan sampai sedang biasanya Cholangitis bakterial non piogenik yang ditandai dengan
Trias Charcot yaitu demam dan menggigil, nyeri didaerah hati, dan ikterus.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Setengah sampai dua pertiga penderita kolelitiasis adalah asimtomatis. Keluhan yang mungkin timbul adalah
dispepsia yang kadang disertai intoleran terhadap makanan berlemak. Pada yang simtomatis, keluhan utama
berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas atau perikondrium. Rasa nyeri lainnya adalah kolik
bilier yang mungkin berlangsung lebih dari 15 menit
Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak bahu, disertai mual dan muntah.
Lebih kurang seperempat penderita melaporkan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Batu Kandung Empedu
 nyeri tekan dengan punktum maksimum didaerah letak anatomis kandung empedu.
 Tanda Murphy positif
Batu Saluran Empedu
Batu saluran empedu tidak menimbulkan gejala dalam fase tenang. Kadang teraba hati dan sklera
ikterik. Perlu diketahui bahwa bila kadar bilirubin darah kurang dari 3 mg/dl, gejal ikterik tidak jelas.
Apabila sumbatan saluran empedu bertambah berat, akan timbul ikterus klinis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Batu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan kelainan pada pemeriksaan
laboratorium.
Apabila terjadi peradangan akut, dapat terjadi leukositosis.
Apabila terjadi sindroma mirizzi, akan ditemukan kenaikan ringan bilirubin serum akibat penekanan
duktus koledokus oleh batu.
Kadar bilirubin serum yang tinggi mungkin disebabkan oleh batu di dalam duktus koledokus.
Kadar fosfatase alkali serum dan mungkin juga kadar amilase serum biasanya meningkat sedang
setiap setiap kali terjadi serangan akut.
Pemeriksaan fungsi hepar menunjukkan tanda-tanda obstruksi. Ikterik dan alkali fosfatase pada
umumnya meningkat dan bertahan lebih lama dibandingkan dengan peningkatan kadar bilirubin.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto Polos Abdomen
Foto polos abdomen biasanya tidak memberikan gambaran
yang khas karena hanya sekitar 10-15% batu kandung
empedu yang bersifat radioopak. Kadang kandung empedu
yang mengandung cairan empedu berkadar kalsium tinggi
dapat dilihat dengan foto polos.
ULTRASONOGRAFI (USG)

Pelebaran saluran empedu merupakan tabung (tubulus)


yang anekoik (cairan) dengan dinding hiperekoik yang
berkelok-kelok dan sering berlobulasi. Kadang-kadang
berkonfluensi membentuk gambaran stellata yang tidak
terdapat pada vena porta.
ULTRASONOGRAFI (USG)
Pada dinding bawah bagian posteriornya mengalami penguatan
akustik (acoustic enhancement). Bila kita ragu-ragu apakah suatu
duktus choledochus melebar atau tidak, maka pemeriksaan
dilakukan setelah penderita diberi makan lemak terlebih
dahulu.
Pada keadaan obstruksi duktus choledochus, maka setelah fatty
meal tersebut akan terlihat lebih lebar; sedangkan pelebaran
fisiologik, misalnya pada usia tua, di mana elastisitas dinding
saluran sudah berkurang, maka diameternya akan menjadi
lebih kecil.
ERCP menunjukkan batu empedu di ductus ekstrahepatik (panah
pendek) dan di ductus intrahepatic (panah panjang)
CT SCAN

CT scan dapat memperlihatkan saluran empedu yang melebar,


massa hepatik dan massa retroperitoneal (misalnya, massa
pankreatik).Bila hasil ultrasound masih meragukan, maka
biasanya dilakukan CT scan

CT-scan abdomen atas menunjukkan batu empedu multiple


PENATALAKSANAAN
Konservatif Operatif
• Lisis batu dengan obat- • Cholecystostomy
obatan • Open cholecystectomi
• Disolusi kontak • Cholecystectomy
a.Lithotripsy laparoscopy
(Extracorvoral Shock • Cholecystectomy
Wave Lithotripsy minilaparotomy
=ESWL)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai