Anda di halaman 1dari 11

Komunikasih dan konseling kebidanan

Dosen pengampu : Haryati sahrir, SST,S.Psi, M.Keb

Kelompok

Srinurhidayah : 22305010
Eyrene Elwuar : 22305003
Fransina Merlin Mapekar : 223050
Susana Jenet Reselwab : 22305012
Merlinda J Suleman : 22305007
Janun Bugis : 22305006
MATERI

Sikap Empati dalam komunikasi


Pengertian Empati

Empatik dalam komunikasi adalah komunikasi yang menunjuka


adanya saling pengertian antar komunikator dan komunikan.
Komunikasi ini menciptakan interaksi yang membuat satu pihak
memahami sudut pandang pihak lainnya. Empati merupakan
kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu adegan utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan
atau memahami terlebih dulu sebelum didengarkan atau dipahami
oleh orang lain.
Langkah untuk bersikap empati yaitu :

1. Kemampuan untuk berempati secara langsung bergantung pada


kemampuan seseorang merasakan perasaannya semdiri dan
mengenalinya. Jika seseorang tidak pernah merasakan suatu perasaan
tertentu, maka akan sulit baginya untuk memahami bagaimana perasaan
orang lain. Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah harus mampu
mengalami perasaan/emosi dalam diri sendiri. maksudnya adalah kita
harus terbuka dengan perasaan sendiri dan tidak mengalihkan diri dari
perasaan tersebut atau mencoba mematikan perasaan sendiri dengan
obat-obatan, alkohol lain sebagainya.
2. Kita perlu menyadari apa yang sebenarnya dirasakan atau mengakui,
mengenali dan menerima apa yang kita rasakan. Dengan kata lain,
tetaplah selalu berhubungan dengan perasaanmu. Dengan begitu, baru
kita dapat berempati dengan orang lain. Empati dimulai dengan
menyadari perasaan yang dialami oleh orang lain. Hal ini akan lebih
mudah jika orang tersebut mengatakan apa yang dirasakannya. Tetapi
orang lebih sering tidak mengatakannya. Kita harus bertanya, membaca
apa yang tersirat, menerka-nerka dan mencoba mengartikan isyarat/non
verbal. Emosi yang diekspresikan lebih mudah dibaca karena mata dan
wajah secara konstan menunjukan bagaimana perasaan seseorang.
Menunjukan sikap empati

Setelah memahami bagaimana perasaan orang lain, kita kita


menunjukkan sikap empati dengan mengakui emosi tersebut. Mungkin
dengan menunjukan sikap empati melalui tanda sederhana dari kasih
sayang seperti pelukan atau sentuhan lembut.
Sentuhan adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi
non verbal. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan
tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat
menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negative.
Walaupun empati biasanya digunakan pada perasaan yang menyakitkan
bagi seseorang, tapi dapat juga digunakan untuk perasaan positif
seseorang atau keberhasilan, kepandaian, kebanggaan, prestasi dan lain
sebagainya. Dalam hal ini tepukan tangan kita dengan orang lain (Tos) juga
sebagai tanda empati.
Khususnya, rasa empati meningkat dalam kesamaan budaya dan kondisi
kehidupan. Kita juga lebih cenderung berempati dengan orang-orang yang
lebih sering kita berinteraksi. Empati bukanlah suatu proses untuk
menyampaikan penilaian terhadap keadaan emosi orang lain. Ini
merupakan keahlian/kemampuan yang dikembangkan secara bertahap
sepanjang hidup dan yang meningkatkan kontak kita denga siapa kita
berempati. Jika ingin berkomunikasi dengan orang lain, akan berguna bila
menunjukan sikap empati. Hal ini dilakukan untuk membuka saluran
komunikasi dengan orang lain.
Cara mengatasi hambatan komunkasi

Berbagai hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan ketidak


efektifan komunikasi, hal tersebut dapat kita atasi dengan
memperhatikan hal berikut :
1. Pengirim pesan atau komunikator
 Menyatakan suatu ide atau gagasan dalam satu waktu
 Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat
 Memberikan penjelasan ketika perlu
 Menerima dan memberikan umpan balik
 Melakukan pilihan kata, nada atau suara dan bahasa tubuh yang
tepat
 Mengembangkan sikap empati yang tepat terhadap
penerima/komunikan dalam mengatasi hambatan kultural atau
budaya dalam komunikasi
2. Pesan
 Menggunakan sebuah terminology yang tepat
 Berbicara dengan jelas
 Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan
penerimapesan untuk mendengarkan atau menerima pesan.
 Menggunakan volume suara yang sesuai

3. penerima/komunikasi
 Verivikasi terfokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan
memberikan momen prioritas
 Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal
sama baiknya ketika mendengarkan kata-kata
 Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian
 Melakukan apa yang di dengar atau disampaikan
3. Umpan balik
• Penerima Yang Efefektif Memverifikasi Pemahaman Mereka T
erhadap Pesan Yang Dikirim Oleh Pengirim Pesan. Mereka
Menyadari Kata-kata,Nada, Dan Bahasa Tubuh Ketika Mereka
Memberikan Umpan Balik.Berbagai Bentuk Umpan Balik Yang
Diberikan Dapat Berrupa Pengakuan,Pengulangan, Dan Parafrase.

Anda mungkin juga menyukai