Anda di halaman 1dari 16

2023

KELOMPOK III
PENYUSUN
OLEH
SRINURHIDAYAH
BERGITA SALAY

DOSEN PENGAMPUH
NI LUH GEDE SRI WAHYUDIANTI, SST, M KEB
PEMBAHASAN

REGULASI YANG MENGATUR


SERTIFIKASI, LISENSI BIDAN
INDONESIA
DAN
CRITICAL THINKING DAN CRITICAL
REASONING
Regulasi merupakan suatu
peraturan yang di buat untuk
membantu mengendalikan suatu
Lembaga demi mencapai tujuan
dalam pelayanan kebidanan
(sofyan,Mustika 2007 )
Menurut kepmenkes no 320 tahun 2020 Regulasi adalah
standar profesi bidan menjamin pelayanan yang aman dan
berkualitas sebagai landasan untuk standarisasi dan
perkembanag propesi.
Regulasi merupakan sebuah peraturan yang sengaja di
rancang, di susun serta di buat sedemikian agar membatu
pengendalian suatu kelompok masyarakat.
Lisensi adalah proses administrasi yang di lakukan
oleh pemerintah yang berwewenang berupa surat izin praktek
yang di berikan kepada tenaga profesi yang teregistrasi untuk
pelayanan mandiri
Sertifikasi adalah surat tanda pengakuan terhadap
kompetensi bidan yang telah lulus uji kompetensi untuk melalui
praktek kebidanan, manfaat dari sertifikasi adalah memberikan
kepercayaan terhadap keandalan, pengetahuan,dan juga
kompetensi yang di miliki seorang bidan profesi
Tujuan regulasi sertifikasi dan lisensi dalam pelayanan kebidanan
Indonesia
 Regulasi bertujuan untuk mengontrol Masyarakat dengan aturan-
aturan tertentu
 Sertifikasi memiliki dua tujuan
1. tujuan khusus sertifikasi yaitu:
a. melindungi Masyarakat pengguna jasa profesi
b. meningkatkan pelayanan
c. memperluas jangkauan pelayanan
2. tujuan umum sertifikasi yaitu:
a. menyatakan kemampuan pengetahuan ketrampilan dan
kompetensi tenaga profesi
b. menetapkan kualifikasi dari linfgkup kompetensi
Tujuan regulasi sertifikasi dan lisensi dalam pelayanan kebidanan
Indonesia
 Regulasi bertujuan untuk mengontrol Masyarakat dengan aturan-
aturan tertentu
 Sertifikasi memiliki dua tujuan yakni tujuan khusus dan tujuan umum
 Lisensi, tujuan umum dari lisensi adalah untuk memberikan izin sah
kepada pihak lain untuk menggunakan,,
menggandakan,mendietribusikan atau inofasi yang dimiliki pemilik
hak kekayaan intelektual.
Critical thinking dan critical
reasoning
Crecital thinking dan critical reasoning
Cricital thinking (berfikir kritis)merupakan seni gambaran sikap
seseorang dalam menganalisis, mengefaluasi sesuatu yang ia lihat
dan mengklarifikasi sesuatu setelah hal tersebut Ia Yakini.
Defenisi berfikir kritis yaitu:
 Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil dalam
penjelasan, menerapkan meyelidiki dan mengevaluasi
informasi yang di kumpulkan atau di hasilkan,dari pengamatan,
pengalaman, refleksi penalaran atau komunikasi untuk
memendu keyakinan dan Tindakan
(Sveriven dan paul 2017)
 Kemampuan untuk menganalisis fakta,mencetuskan dan menata
gagasan,mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik
kesimpulan, mengefaluasi argument dan memecahkan masalah
(chance 2017)
 Suatu proses yang sadar dan sengaja di gunakan untuk menafsirkan
dan mengevaluasi informasi mengamalkan dengan sejumlah sikap
efektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan Tindakan
(mertes 2015)
 Berfikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan
dirinya sendiri dalam membuat suatu keputusan proses tersebut
memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan dalam menentukan
bukti atau kriteria yang sesuai (americal philosophical delphi 2018)
Berfikir kritis menghafal, mengumpulkan informasi
 Berfikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi seseorang
dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti orang
pemikir kritis
 Seseorang berfikir kritis mampu menyimmpulkan dari apa yang di
ketahuinya cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah dan
mencari sumber-sumber informasi yang relavan untuk dirinya

Keterampilan dalam berfikir kritis yakni


1. Analysis (analisis)
2. Inference (menyimpulkan)
3. Explanation (penjelasan)
4. Interpretation (penafsiran)
5. Evaluation (evaluasi)
6. Self regulation (mengoreksi diri)
Konsep dalam berfikir kritis
 Berfikir kritis
merupakan berfikir kritis harus memiliki tujuan sistematis
menggunakan sudut pandang alternatif terjadi dalam bingkai
referensi dan didasarkan pada informasi
 Memecahkan masalah
Merupakan proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi jangan hanya menanyakan tentang apa yang terjadi
tetapi
Bagaimana dan mengapa. sehingga kita daoat menyimpulkan suatu
peristiwa
 Mengambil keputusan
Merupakan proses pengambilan keputusan untuk memecahkan
masalah secepatnta dan pengambilan keputusan yang efektif
sehinnga permaslahan tersebut dapat di selesaikan
Keterampilan inti berfikir kritis
 Interpretasi mengklarifikasi makna
 Analisis memeriksa gagasan , mencari kebenaran
 Avaluasi pernyataan
 Inferensi menarik kesimpulan, memecahkan masalah
 Penjelasan menemuakan kebenaran , menyatakan
hasil ,mengambil keputusan
 Regulasi diri mengoreksi diri

Elaborate on the featured statistic.


,

CRITICAL REASOMING
Critical reasoming, melibatakan self regulating dari interpretasi,
Analisa dan evaluasi, informasi klinis membuat argument untuk
hipotesa, menarik kesimpulan dari informasi dan menjelaskan
alasan di balik diagnosis (Tindakan)yang di pilih.
Komponen critical reasoning termasuk komponen berfikir kristis
dan penalaran Kritis dalm konteks klinis.
,

Hubungan critical thinking dan critical reasoning


Reasoning merupakan kegiatan berfikir untuk menghasilkan suatu
kesimpulan
Critical reasoning merupakan suatu proese berfikir untuk membuat
suatu keputusan sebagai bagian integral dan praktIk klinik atau
proses rasionalisasi dari setiap Tindakan klinis
Jadi dapat di simpulkan bahwa critical thinking dan critical
reasoning sama-sama melibatkan proses berfikir.
Terima kasih
Mari kita sama-sama belajar karena proses tidak
menghianati hasil mungkin pembutan ppt kami ini jauh
dari kata sempurna tetapi tetaplah berusaha untuk
mendapatkan kesempurnaan itu semua itu butuh proses
karena semuanya tidak ada yang instan

Anda mungkin juga menyukai