Anda di halaman 1dari 22

FAKTOR FAKTOR YANG

BERPERAN DALAM
MENCAPAI PRESTASI
Nendra Febrianto, S.Pd., M.Or
Olahraga mempunyai arti penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Olahraga itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu
aspek jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Kedua aspek
berkembang dan tumbuh secara selaras, maka akan timbul kehidupan yang
harmonis.
Men sana in corpore sano adalah di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat.
Prestasi yang setinggi-tingginya adalah tujuan utama dalam proses berlatih
melatih olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak faktor yang berperan,
berpartisipasi dan menentukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor-faktor
yang berperan, berpartisipasi dan menentukan dalam mencapai prestasi, yaitu :
1. Faktor atlet
2. Faktor pelatih
3. Peran pemerintah
4. Partisipasi masyarakat
5. Manajemen dan organisasi olahraga
6. Sarana dan prasarana, dan
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi
FAKTOR ATLET
Kesehatan adalah aspek yang mutlak harus
dimiliki oleh semua orang yang ikut serta
dalam latihan. sebelum menjadi anggota
klub olahraga dan melakukan kegiatan
latihan olahraga, hendaknya melalui tes
kesehatan meliputi fisiologis dan anatomis.
Selain tidak adanya penyakit, aspek
fisiologis yang perlu diobservasi antara lain
fungsi fisik dan organ-organ meliputi paru-
paru, jantung, ginjal, percernakan
makanan, tekanan darah dan lainnya.
Susunan anatomis, proporsi dan postur tubuh atlet perlu diperhatikan, terutama
keharmonisan proporsi dan postur tubuh secara keseluruhan sesuai dengan
tuntutan setiap cabang olahraga. Berkaitan dengan itu adalah kualitas
biometrik atau pengukuran antropometri dan somatotipe sangat diperlukan.
Ukuran tinggi badan, berat badan, panjang tungkai, panjang lengan merupakan
unsur-unsur yang mempunyai peranan penting untuk beberapa cabang
olahraga.
Kondisi fisik yang prima merupakan faktor yang harus dimiliki setiap atlet.
Kondisi fisik tersebut diindikatori oleh kesegaran jasmani yang menjadi
landasan untuk proses latihan-latihan berikutnya terutama untuk memperoleh
keterampilan teknik dan taktik. Kesegaran jasmani terdiri dari unsur-unsur
kekuatan dan power, daya tahan otot, daya tahan
kardiovaskular/kardiorespiratori, kecepatan, kelincahan, kelenturan,
keseimbangan dan koordinasi.
Keterampilan teknik yang sempurna
merupakan faktor yang sangat
berperan dalam mencapai prestasi
yang setinggi-tingginya. Tanpa
penguasaan keterampilan teknik yang
sempurna, seorang atlet mengalami
kesulitan untuk dapat mencapai
prestasi yang tinggi. Keterampilan
teknik tersebut meliputi teknik dasar,
teknik menengah dan teknik tinggi.
Kesehatan mental merupakan aspek kejiwaan yang harus dimiliki seorang atlet. Aspek kejiwaan tersebut antara
lain
1. Moral
2. Sportifitas
3. Sikap olahragawan sejati (fair play atau sportmanship)
4. Disiplin
5. Percaya diri
6. Konsentrasi
7. Daya pikir dan kreatifitas
8. Kemauan dan semangat juang
9. Tanggung-jawab
10. Rasa harga diri
11. Keberanian
12. Kerjasama
Motivasi adalah salah satu aspek kejiwaan yang penting sebagai sumber kekuatan yang dapat mendorong
tercapainya satu keberhasilan sesuai dengan harapan. Motivasi instrinsik maupun ekstrinsik diperlukan
ditumbuh-kembangkan bagi atlet.
FAKTOR PELATIH
Pelatih adalah tokoh sentral dalam proses
pelatihan olahraga. Tokoh sentral tersebut
harus memiliki ciri-ciri yang ideal antara lain,
kepribadian, kesegaran jasmani, kesehatan
mental, keterampilan, pengetahuan dan pola
pikir ilmiah, pengalaman, human relation dan
kerjasama, dan kreatifitas (Suharno: 1993)
Seorang pelatih harus selalu tampil prima
secara fisik maupun mental di lapangan pada
saat latihan maupun pertandingan. Maka
seorang pelatih harus memiliki kebugaran
jasmani dan kesehatan mental.
Seorang pelatih hendaknya memiliki keterampilan sesuai dengan cabang
olahraga yang dilatihkan. Pengalaman sebagai pemain akan lebih memberikan
nilai tambah tersendiri dalam berperan sebagai pelatih yang memerlukan
keterampilan.
Seorang pelatih hendaknya selalu berusaha untuk menjadi profesional dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan
pelatihan dan cabang olahraga yang dilatihkan.
Pelatih yang baik adalah jika mampu menghantarkan atlet yang
dilatihnya meningkatkan kemampuan dan mencapai prestasi yang
semaksimal sesuai dengan kemampuan atletnya. Secara total dan
penuh rasa tanggung jawab seorang pelatih menuangkan dan
mewujudkan kemampuan yang dimiliki dalam proses berlatih
melatih untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
PERAN PEMERINTAH
Dalam upaya pembangunan olahraga pada
umumnya dan khususnya upaya
peningkatan prestasi atlet, pemerintah
mempunyai peran sebagai fasilitator,
mengakomodasi dan menciptakan iklim
yang kondusif kegiatan olahraga.
Pemerintah dalam hal ini adalah para elite
atau para pemimpin pemegang kendali
kebijakan dan pengambil keputusan yang
secara langsung maupun tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan olahraga.
Ada 7 peran pemerintah dalam hal ini, antara lain :
1. Kemauan dan kemampuan para pemimpin atau pemegang kebijakan di bidang olahraga dalam
memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada untuk meningkatkan prestasi olahraga.
2. Pemerintah pusat maupun di daerah mampu membangun, pengadaan, dan menyediakan
sarana dan prasarana olahraga.
3. Memfasilitasi dan membantu peningkatan kualitas, profesionalisme dan kompetensi sumber
daya manusia bidang olahraga terutama pelatih-pelatih cabang olahraga yang secara langsung
terjun di lapangan.
4. Dukungan dana yang diperlukan untuk membiayai berbagai kegiatan olahraga, kegiatan
penunjang lainnya yang berkaitan dengan olahraga, serta pengadaan alat-alat dan
pembangunan fasilitas olahraga
5. Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan hukum material maupun immaterial
terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan olahraga.
6. Pemerintah berkewajiban memberikan penghargaan, tanda jasa, kesejahteraan atau fasilitas
lain kepada semua unsur yang berhasil mengangkat, mengharumkan dan membela nama
bangsa dan negara dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keolahragaan di tingkat
nasional maupun internasional.
7. Pemerintah mampu memfasilitasi dan menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan
industri yang berkaitan dengan olahraga dan koperasi olahraga.
Kegiatan Olahraga saat ini sudah menjadi komoditas industri yang menjanjikan
keuntungan secara ekonomis dan masa depan cerah di masa yang akan datang.
Banyak bidang industri yang dapat dikembangkan berkaitan dengan olahraga.
Industri-industri tersebut antara lain industri alat-alat dan pakaian olahraga,
industri penyelenggaraan kegiatan olahraga, industri hiburan olahraga, industri
media masa olahraga, industri periklanan.
Yang lebih penting adalah olahraga sebagai pembentuk jiwa sprotif, kebugaran
jasmani, dan pembentuk watak bangsa (nation and carachter building) yang
mengutamakan budi luhur.
PARTISIPASI MASYRAKAT
Perlu kita bangun paradikma baru tentang
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
olahraga dan khususnya partisipasi masyarakat
dalam meningkatkan kegiatan olahraga prestasi.
Sehingga tanggung-jawab dan peran serta
masyarakat akan lebih besar dibanding
pemerintah. Pengertian masyarakat di sini adalah
semua pihak yang bukan pemerintah, yang
terlibat dan mempunyai komitmen dalam upaya
pembangunan olahraga, kegiatan olahraga
prestasi, dan kegiatan olahraga lainnya.
Salah satu hal penting dalam perumusan berbagai kebijakan olahraga untuk mencapai visi DBON
adalah pengukuran Sport Development Index (SDI). Dengan SDI kita bisa melihat seberapa tinggi
tingkat capaian partisipasi masyarakat untuk berolahraga. SDI adalah indeks gabungan yang
mencerminkan keberhasilan pembangunan olahraga berdasarkan 9 dimensi dasar, yaitu sumber daya
manusia olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan,
ekonomi, performa dan partisipasi.

SDI Tahun 2022 menunjukkan tingkat partisipasi olahraga masyarakat Indonesia sebesar 30,93
persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada tahun 2021 yang mencapai 32,80
persen. Artinya kondisi tersebut kemungkinan terjadi karena belum adanya intervensi kebijakan dan
program yang memacu pengembangan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.
Sumber: Deputi 3 Kemenpora
MANAJEMEN DAN ORGANISASI OLAHRAGA
Keberhasilan pembangunan dan pembinaan bidang olahraga dan khususnya pembinaan olahraga
prestasi ditentukan oleh faktor manajemen olahraga dan seluruh organisasi dan lembaga yang terlibat
dan terkait dengan olahraga. Manajemen olahraga harus dilaksanakan secara sistematis dan terpadu,
mencakup seluruh kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
1. Kementerian Pemuda dan Olahraga, Direktorat Jenderal Pemuda dan Olahraga
2. Direktorat Jenderal Pemuda dan Olahraga
3. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
4. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), National Paralympic Comitte (NPC) dan Komite
Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI)
5. Organisasi Cabang Olahraga
6. Organisasi profesi yang terkait dengan bidang keolahragaan
Lembaga pemerintah, non pemerintah, dan semua organisasi profesi yang terkait dengan olahraga
hendaknya bekerja-sama secara sinergis menentukan arah kebijakan dan tindakan, meningkatan kinerja
untuk mencapai perkembangan, kemajuan olahraga secara keseluruhan, terutama pembinaan olahraga
prestasi.
SARANA DAN PRASARANA

Untuk melaksanakan kegiatan olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan


olahraga pendidikan diperlukan penyediaan dan pengadaan sarana dan
prasarana olahraga yang memadai. Penyediaan dan pengadaan sarana dan
prasarana olahraga perlu mendapat perhatian dan realisasinya. Sarana meliputi
perlengkapan atau perkakas (equipment) dan alat-alat olahraga (supllies).
Prasarana adalah fasilitas yang meliputi stadion olahraga, lapangan permainan,
kolam renang, gedung-gedung olahraga (sport hall), ruang senam, ruang
beladiri.
Macam-macam fasilitas olahraga mencakup kebutuhan untuk pengelompokan
olahraga, kegiatan cabang cabang olahraga dan fasilitas yang mendukung
kegiatan olahraga lainnya. Perlu diingat bahwa pengelompokan tujuan olahraga
dibedakan menjadi olahraga prestasi, olahraga pendidikan, dan olahraga
rekreasi. Pengadaan dan penyediaan sarana dan prasarana perlu
memperhatikan kebutuhan tersebut. Pemerintah, masyarakat, dan swasta
bersatupadu dalam menyediakan sarana dan prasarana olahraga (Suharsono:
1981).
ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
Salah satu faktor yang menentukan dan tidak bisa diabaikan dalam mengembangkan olahraga terutama
pembinaan olahraga prestasi adalah pemanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga ilmiah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi olahraga tingkat nasional maupun daerah, dan yang ada di instansi pemerintah harus diberdayakan
dan ditingkatkan kinerjanya dan didukung oleh sumber daya manusia, alat dan fasilitas, dan dana. Lembaga
pendidikan antara lain:
1. Fakultas Ilmu Keolahragaan
2. Sekolah Khusus Olahragawan
3. Akademi Olahraga
4. Program studi Kedokteran Olahraga
5. Program studi Kesehatan Olahraga
6. Penataran Guru Pendidikan Jasmani
Yang tidak kalah pentingnya adalah pengkajian ilmiah melalui seminar, lokakarya
atau workshop, lewat tulisan di jurnal artikel di bidang olahraga harus digiatkan
dan ditingkatkan kualitasnya.
Pembangunan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga perlu didukung
kemampuan pemanfaatan, pengembangan, penguasaan teknik produksi,
teknologi, ilmu pengetahuan terapan, dan pengetahuan dasar, secara seimbang
dan terpadu. Selain itu perlu dukungan kelembagaan ilmu pengetahuan dan
teknologi olahraga yang dinamis, efektif dan berkelanjutan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai