Anda di halaman 1dari 14

SIROSIS HATI

(melena, anemia, &dm)

Disusun oleh:
1. Jeckson Ayhuan (2343700234)
2. Melisa Natalia Popang (2343700235)

Nama Pembimbing : Apt. Asri Rahayu M.Clin.Pharm


SIROSIS HEPATIS

Hati adalah organ penting dalam tubuh manusia yang Sirosis hati adalah kondisi yang ditandai dengan
bertanggung jawab atas serangkaian fungsi yang pembentukan jaringan parut pada organ hati sebagai
membantu mendukung metabolisme, kekebalan, hasil dari kerusakan berkepanjangan
pencernaan, detoksifikasi, penyimpanan vitamin, dan
fungsi lainnya. Ini terdiri dari sekitar 2% dari berat
badan orang dewasa.

Gejala Klinis
Nyeri perut
Perut begah
Mual
Muntah
Nafsu makan menurun
Hematemesis/melena
Penyebab utama Ikterik
Splenomegali/Hepatomegali
Ascites
Infeksi virus hepatitis B
Hepatitis C
Konsumsi alkohol.

Lestari Adinda and Tyas Tri Ariguntar Wikaning Profil Pemeriksaan Hematologi dan Fungsi Hati pada Lansia dengan Sirosis Hepatis [Journal]. - Jakarta : [s.n.], 2023. - Vol. Vol. 4 No. 1.
DATA PASIEN
DATA PASIEN

Nama TB. MH
No. RM 0014xx98
Umur/BB/TB 60 Tahun 1 Bulan 17 Hari
Tanggal MRS/KRS 17/04/24
Riwayat Penyakit -
Riwayat Obat Paracetamol
Riwayat Alergi Vitamin K
Alasan MRS Pasien merasa begah, lemas, pucat dan BAB darah
Sosial History Minum kopi, mengonsumsi makanan berlemak (coto dan rawon), konsumsi obat warung
(paramex dan mixarip dengan dosis tidak tepat yaitu 4 tablet sekali minum dan menginsumsi
minuman berenergi yaitu krating daeng, M150, demaviton, pilkita dan hamu saset), sering
begadang
Family History Pasien tinggal bersama istri dan pasien ini tidak memiliki riwayat penyakit turunan.
Diagnosis Sirosis Hati, Melena, Anemia, DM
HASIL LAB
Data Klinik
Data Klinik Rujukan Tanggal
17/4/24 18/04/24 19/04/24 20/04/24 21/04/24 22/04/24
Suhu 36°-37,5°C 36,5 36,6 36,5 36,5 36 36,5
PR 60-100 x/m 87 87 84 83 80 75
RR 20-24 x/m 20 20 20 20 20 20
TD ≤ 140/90 110/70 123/75 128/75 123/70 127/70 125/70
mmHg
SpO2 ≥95% 98 97 98 96 98 96
GDS >200 199 346 345

HB 6,8 – 9,1 6,8 6,8 6,8 6,1 9,1 9,1


BAB Darah (+) (+) (+) (+) (+) (+)
Mual (+) (+) (+) (+) (+) (+)

Data Laboratorium
Data Laboratorium Rujukan Tanggal
17/04/24 18/04/24 19/04/24 20/04/24 21/04/24 22/04/24
HB 13 g/dl 6.8 6.8 6.8 6.8 9.1 9.1
Hemotokrit 41% - 50% 21 21 21 28
Leukosit 3.500 – 10. 000 4.420 4.420 4.420 3.500
Trombosit 150.000 – 400.000 235.000 235.000 235.000 251.000
TERAPI OBAT SELAMA DIRAWAT
PROFIL PENGOBATAN

Nama TB, MH Ruang Tulip Diagnosis Sirosis Hati, Melena, Anemia,


: : Awal : DM
Umur : 60 tahun 11 bulan No. RM 00147998 Diagnosis Sirosis hati, Melena dan DM
117 hari : Akhir :
Tanggal Masuk: 17/04/2024

NO Nama Obat Regimen Nama Dokter Tangga;


17/4/24 18/4/24 19/4/24 20/4/24 21/4/24
1. Ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1     
2, Ondansentron HCL Injeksi 2x1     Tablelt
4mg/2 mL 2x1
3. Omeprazole 40 mg injeksi 2x1     Tablet
2x1
4. Tranexamic acid 250 mg/5 ml 3x1     Tablet
2x1
5. Carvicur Tablet 2x1    
6. Humalog KwikPen 3x4 unit 
7. Transfusi Darah  
OBAT PULANG

NAMA OBAT INDIKASI DOSIS SEDIAAN ATURAN PAKAI

URSODEOXYCHOLIC BATU EMPEDU 250 MG PO 1-0-1


ACID

CARVICUR VITAMIN HATI PO 1-0-1

KALNEX PENGHENTI 500 MG PO 1-0-1


PENDARAHAN

OMEPRAZOLE LAMBUNG 20 MG PO 1-0-1

DOMPERIDONE MUAL/MUNTAH 10 MG PO 1-0-1


ANALISIS
KASUS
ETIOLOGI SIROSIS HEPATIS
• Sirosis hepatis dapat disebabkan oleh banyak hal. Penyebabnya antara lain
adalah penyakit infeksi, penyakit keturunan dan metabolik, obat-obatan dan
toksin. Di negara barat penyebab terbanyak sirosis hepatis adalah konsumsi
alkohol, sedangkan di Indonesia terutama disebabkan oleh virus hepatitis B
maupun C. Keseluruhan insiden sirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100.000
penduduk, penyebabnya sebagian besar akibat penyakit hati alkoholik maupun
infeksi virus kronik. Sirosis hati secara klinis dibagi menjadi sirosis hati
kompensata yaitu sirosis hati yang belum menunjukkan gejala klinis dan sirosis
hati dekompensata yaitu sirosis hati yang menunjukkan gejala-gejala yang jelas.
Stadium awal sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan secara tidak
sengaja saat pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena penyakit
lain (Budhiarta, 2017).
PATOFISIOLOGI SIROSIS HEPATIS
• Patofisiologi melibatkan degenerasi progresif hepatosit yang menyebabkan
nekrosis, fibrosis, dan pembentukan nodul degeneratif. Matriks ekstraseluler
yang terbentuk dari sel stellate setelah terjadi cedera pada hepar akan
menyebabkan perubahan formasi pada vaslkularisasi hepar sehingga dapat
terjadi penurunan fungsi hepatoseluler dan hipertensi portal (Engelmann et
al., 2021).
PATOFISIOLOGI SIROSIS HEPATIS
SOAP
Masalah Medik Terapi Subjek Objek Assesment Plan
Sirosis Hati •Ursodeoxycholic acid 250 mg Begah, Lemas, Mual dan HB: 9.1 •Pemberian dosis dan SGOT, SGPT, Bilirubin Direk
•Carvicur BAB Darah Hemotokrit (HCT) : 28 terapi Ursodeoxycholic dan Indirek, Gamma GT,.
Leukosit: 3.500 acid sudah tepat. Albumin, Globulin.
Trombosit: 251.000
SOAP
Masalah Medik Terapi Subjek Objek Assesment Plan
Melena •Kalnex 500 mg BAB darah, mual Hb 9.1 Pemberian omeprazole selama •Seharusnya diberikan kombinasi
•Domperidone 10 mg Hemotokrit 28 dirawat kurang tepat omeprazole daan ranitidin inj untuk
•Omeprazole mengurangi pendarahan ada saat
Pemberian dosis pada domperidone perawatan.
tidak tepat. Dalam jurnal penelitian •Saran pemberian dosis pemakaiain
menunjukan dosis pemakaian domperidone 3x1 sebelum makan.
domperidone 3x1 tablet. •Perlu dilakukan pemeriksaan lab
pasien (albumin, kadar globulin
serum, bilirubin, SGOT dan SGPT

Anemia •Transfusi 1 PCR Labu/hari Telah dilakukan transfusi PCR 1 Perlu dilakukan pemeriksaan lab
labu/hari. Hb awal 6.8 dan Hb lengkap terbaru penunjang fungsi
pulang 9.1 hati pasien (albumin, kadar
globulin serum, peningkatan
bilirubin direct dan indirect, SGOT
dan SGPT
SOAP
Masalah Medik Terapi Subjek Objek Assesment Plan
Dm tipe 2 •Humalog kwikpen GDS 345 •Pemakaian obat dm • pemantauan kontrol
sudah tepat. glukosa darah mandiri.
Pasien harus sadar
mengenai pentingnya
modifikasi gaya hidup,
monitoring glukosa darah
mandiri, serta
penggunaan insulin yang
mudah dan aman.
• pemriksaan lanjutan
HbA1c agar pasien dapat
menglakukan kotrol
mandiri.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai