Anda di halaman 1dari 2

Kegawatdaruratan

Pengelolaan airway dalam situasi yang gawat sangat sulit dilaksanakan karena harus dilakukan dalam waktu singkat dan kondisi pasien yang dapat memburuk secara cepat. Tingginya angka komplikasi intubasi darurat lebih dari 20% disebabkan oleh percobaan intubasi berulang, penggunaan laryngoskop direk tanpa muscle relaxan, minimnya keterampilan operator.

Petugas Berpengalaman
‡ Rencana terapi harus segera dimulai dalam kompleksitas penatalaksanaan pasien dengan luka maxillofacial dan penentuan prioritas terapi. Penelitian Schmidth et al membuktikan bahwa angka komplikasi menurun pada intubasi trakea darurat yang diawasi anestesiologis. Dalam situasi darurat biasanya petugas kurang berpengalaman dan hal ini sangat fatal karena penatalaksanaan trauma maxillofacial memiliki keterbatasan waktu dan tempat. Oleh karena itu pengalaman petugas dalam manajemen airway pada pasien trauma harus ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai