Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY.S GII P10001 UK 20 MINGGU DI RSIA IBI DUPAK - SURABAYA 20 November 3 Desember 2010

Disusun Oleh :

IRMA SARI FITRIANA P27824109059


Semester V / Non Reguler

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA 2010 - 2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kunjungan ibu hamil merupakan pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006). Menurut Sarwono, 2009 kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahun (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut LB.3 KIA tahun 2006 penyebab terbesar kematian ibu berturut-turut adalah perdarahan 34,62 % diikuti keracunan kehamilan (Pre eklamsi) 14,01 %, infeksi 3,02 % dan penyebab yang lainnya 40,11 %. (Profil Kesehatan Indonesia, 2008) Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis empat pilar safe motherhood dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal. Target pencapaian kegiatan ANC tahun 2008 sebesar 92,9 dan tahun 2010 sebesar 95%. (Menurut Depkes RI , 2005) Dalam upaya untuk lebih meningkatakan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan Antenatal Care secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dalam segi penampilan, sikap juga profesionalisme, karena sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan diri dan kehamilannya ke tepat yang sama jika dirinya merasa dihargai dan diasuh dengan baik. Dengan pelayanan bidan yang baik dan profesional, diharapkan dapat lebih

meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu hamildalam memeriksakan diri dan kehamilannya secara teratur. Oleh karena itu salah satunya penulis membuat suatu laporan berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. S GIIP10001 Usia Kehamilan 20 Minggu

1.2

Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil multigravida trimester II dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. 1.2.2 Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan langkah-langkah berikut : 1.2.2.1 Melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif dari ibu hamil multigravida trimester II 1.2.2.2 Interpretasi data dasar untuk menentukan diagnosa dan masalah aktual 1.2.2.3 Merumuskan diagnosa potensial dan masalah potensial 1.2.2.4 Melakukan identifikasi kebutuhan tindakan segera 1.2.2.5 Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan 1.2.2.6 Melaksanakan asuhan kebidanan 1.2.2.7 Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan

1.3

Manfaat 1.3.1 Manfaat Bagi Penulis Penulis mendapatkan tambahan pengetahuan tentang penulisan laporan dan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil, terutama asuhan kebidanan pada multigravida fisiologis trimester II. 1.3.2 Manfaat Bagi Klien Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang baik

1.4

Pelaksanaan Tempat Kegiatan Praktik Waktu : RSIA IBI Dupak Surabaya : Tanggal 20 November 3 Desember 2010

1.5

Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan kegiatan praktik ini kami menyusun sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan laporan yang terdiri dari tujuan umum dan khusus, menfaat penulisan laporan, pelaksanaan serta sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan pustaka, menguraikan rincian dari batasan asuhan kebidanan antenatal, konsep dasar kehamilan, konsep asuhan kebidanan. Bab III : Tinjauan kasus, menguraikan Asuhan Kebidanan pada Ny. S GIIP10001 Usia Kehamilan 20 Minggu. Bab IV : Pembahasan Bab V : Penutup Daftar Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Batasan Asuhan Kebidanan Antenatal dan Tujuan Antenatal 2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Asuhan kebidanan dalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 369/MENKES/SK/III/ 2007) 2.1.2 Pengertian Asuhan Antenatal Asuhan Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo. S, 2009 : 278) Kunjungan Antental Care (ANC) merupakan kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan

kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006). 2.1.3 Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, S., 2009 : 213) Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, S., 2009 : 213) 2.1.4 Tujuan Antenatal Care Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu: 2.1.4.1 Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan

2.1.4.2 Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. 2.1.4.3 Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya. 2.1.4.4 Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi. 2.1.4.5 Memberi pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi. 2.1.4.6 Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. (Prawirohardjo,S.,2009:278)

2.2

Konsep Dasar Kehamilan 2.2.1 Tanda dan gejala kehamilan 2.2.1.1 Tanda- tanda Presumtif 1. Tidak dapat haid (Amenorrhea) Adanya konsepsi dapat mencegah terjadinya pembentukan folikel degraf sehingga ovulasi tidak terjadi. 2. Mual dan muntah (Nausea and Vomiting) Pada wanita hamil terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat mempengaruhi kadar asam lambung.

Peningkatan kadar asam lambung dapat menyebabkan mual dan muntah. 3. Ngidam Wanita hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu. 4. Pingsan (Sinkope) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan ischemia susunan saraf pusat yang dapat menimbulkan pingsan. 5. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri Pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara untuk mengsekresi air susu. 6. Tidak ada nafsu makan (Anorexia) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian akan kembali seperti biasanya. 7. Sering miksi

Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada trimester II dan akhir kehamilan akan timbul lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. 8. Konstipasi atau obstipasi Tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid. 9. Pigmentasi kulit Disebabkan oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), aerola mammae, dan dinding perut (linea nigra). 10.Epulis Hipertropi dari papil gusi. 11.Varices Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Biasanya terjadi pada sekitar genetalia eksternal kaki dan betis serta payudara dan dapat hilang setelah persalinan

2.1.2.2 Tanda-Tanda Mungkin Hamil 1. Perut membesar. 2. Uterus membesar, terjadi perubahan dan bentuk, besar dan konsistensi dari uterus. 3. Tanda Hegar Istmus uteri sedemikian rupa lunaknya seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan servik. 4. Tanda Chadwik Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu kebiru-biruan. 5. Tanda Piscaseck Terjadi pembesaran dan pelunakan unilateral pada tempat implantasi. 6. Kontraksi Braxton Hicks Karena palpasi atau toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi keras karena berkontraksi. 7. Ballotement Reaksi kehamilan positif

2.2.1.3 Tanda Pasti Hamil 1. Melihat, meraba atau mendengarkan pergerakan anak, juga bagianbagian janin 2. Mendengarkan denyut jantung janin : 1) Dengan stetoskop monoral laennec 2) Dengan alat doppler 3) Dicatat dengan feto elektro kardiogram 4) Dilihat dengan ultrasonografi

2.2.2 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil 2.2.2.1 Perubahan Pada Sistem Reproduksi 1. Uterus 1) Ukuran Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hiperatrofi dan hiperplasia otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik, endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. 2) Berat Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan). 3) Bentuk dan konsistensi Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. 4) Posisi rahim dalam kehamilan, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1). Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi. 2). Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis kemudian mulai memasuki rongga perut yang dalam

pembesarannya dapat mencapai batas hati. 5) Vaskularisasi Arteri uterina dan arterina ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Dan pembuluh darah vena mengembang dan bertambah.

6) Serviks Uteri Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (tanda goodell). Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertumbuhan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid (tanda chadwick). 2. Indung Telur (Ovarium) Dengan terjadinya kehamilan, indung telur mengalami : 1) Ovulasi terhenti. 2) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. 3. Vagina dan vulva Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur struktur ini sekret yang banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda chadwick. (F. Gary Luningham, 2005:186). 4. Dinding perut (Abdominall wall) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.

2.2.2.2 Perubahan Pada Organ Dan Sistem Lainnya 1. Sistem Sirkulasi Darah 1) Volume Darah Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah bertambah banyak kira-kira 25,00% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (Cardiac Output) yang meningkat kurang lebih 30,00%. Perubahan pembagian aliran darah:

Uterus trimester I 3%, Trimester II 17%, Mamae dari 1% menjadi 2%, Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10% dari curah jantung permenit. 2) Protein Darah Jumlah protein, albumin, dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. 3) Hemoglobin Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relative volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memnuhi kebutuhan transport oksigen yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun walaupun sebenarnya lebih besar dibanding Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Leukosit meningkat sampai 10.000/cc begitu pula dengan produksi trombosit. Menurut WHO Hb ibu hamil dikatakan anemia bila kurang dari 11.00 gr%. Kurang dari 11gr% dianggap anemia: berat

5-6 gr%, sedang 7-8 gr% dan ringan 9-10 gr%. 2. Sistem Pernapasan Wanita hamil kadangkadang mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menanjak adalah pernafasan dada (thoracic breathing). Perubahan fisiologis paru selama kehamilan : Volume tidal meningkat sekitar 30-40 %. Inspiratory reverse volume makin meningkat. Hiperventilasi akibat progesteron yang dapat meningkatkan sensitivitas pada CO2. Hiperventilasi bermanfaat juga untuk menjaga kestabilan asam basa darah. PCO2 ibu lebih rendah daripada janin. PO2 janin lebih rendah tapi afinitas hemoglobin fetus tinggi. Kapasitas total paru turun sekitar 5% 3. Sistem Pencernaan Saliva meningkat pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Reabsorpsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah

(emesis gravidarum) sering tejadi di pagi hari (morning sickness). Penyebab morning sickness, emisis gravidarum sampai hyperemesis gravidarum, tidak diketahui dengan jelas. Ada kemungkinan merupakan kombinasi antara HCG dan meningkatnya esterogen dan progesteron. Proses morning sickness, emesis gravidarum serta kaluhan ringan lainnya akan makin berkurang seiring dengan makin tuanya kehamilan. Pada kasus hyperemesis gravidarum memerlukan terapi khusus bahkan hospitalisasi dan isolasi. 4. Tulang Dan Gigi Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak (softening). Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin maka kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. 5. Kulit Pada daerah tertentu terjadi hiperpigmentasi : 1) Muka (masker kehamilan atau cloasma gravidarum) 2) Payudara (pada putting susu dan areola mamae) 3) Perut (linea nigra, linea alba, linea fusca) 4) Vulva 6. Kelenjar Endokrin 1) Kelenjar thyroid, dapat membesar sedikit 2) Kelenjar hipofise, membesar terutama lobus anterior 3) Kelenjar adrenal, tidak begitu berpengaruh 7. Payudara Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertropi kelenjar alveoli, bayangan venavena lebih membiru, terjadi hiperpigmentasi areola mammae dan putting susu dan keluar colostrum 8. Traktus Urinarius Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69.00% - 70.00%. Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya

pembentukan urine, terutama ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat. 9. Metabolisme

Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapannya memberikan ASI. 10.Sistem Kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler menglami perubahan untuk dapat mendukung peningkatan metabolisme sehingga tumbuh kembang janin sesuai dengan kebutuhan. Perubahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Jantung 1).Mengalami perubahan letak karena diafragma terdesak ke atas sehingga jantung sedikit melebar. 2).Ventrikel kiri relatif hipertrofi untuk mengimbangi peningkatan curah jantung. 3).Puncak kenaikan denyut jantung pada umur 24-32 minggu. 4).Denyut jantung naik sekitar 10detak/menit. Jadi bertamabahnya detak jantung ibu selama hamil adalah 280 x 24 x 60 x 10 = 4.032.000 detak. 2) Curah jantung 1).Meningkat rata-rata 33% atau antara 30-35% 2).Meningkat dari 4,5 liter/menit menjadi 6 liter/menit 3).Stroke volume meningkat dari rata-rata 5-10 ml menjadi 70-75 ml 4).Pembagian curah jantung: Ginjal 20%, Otak 10%, Jantung 5%, Kulit 10%, Uterus trimester I 3% trimester II 17%, Mamae trimester I 1%, trimester II 2%, 3) Tekanan darah ekstrimitas 1).Tahanan pembuluh darah relatif menurun karena pengaruh progesteron dan prostasiklin. Progesteron menurunkan tonus otototot pembuluh darah sehingga terjadi relaksasi. 2).Terdapat perbedaan tekanan darah antara berdiri, duduk, tidur terlentang dan miring ke kanan atau ke kiri. Akibat posisi uterus yang dapat menekan pembuluh darah vena cava inferior. 3).Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 10-15 mmHg umumnya sampai minggu ke-24 kehamilan, selanjutnya tekanan darah normal. 4) Tekanan darah 1).Ektrimitas bagian atas relatif tetap

2).Ekstrimitas bawah meningkat : Pada minggu ke-10 kehamilan sebesar 10 cm H2O Pada aterm sebesar 25 cm H2O Pada lokalisasi plasenta sedikit lebih tinggi 2-3 cm H2O 3).Perubahan tekanan darah ini disebabkan membesaranya uterus yang menekan vena pelvis, menekan aliran vena cava inferior sehingga menghambat aliran darah balik dan aliran limfe terganggu. 4).Terjadi sindrom hipotensive supin. Aliran darah menuju sistem saraf pusat menurun sekitar 30% sehingga menimbulkan turunnya kesadaran. Di sebabkan gangguan aliran darah ke jantung. Tertutupnya vena cava inferior.

2.2.3 Perubahan Psikiologis Pada Ibu Hamil Trimester II Perubahan psikologi pada trimester II fase praquickening, meliputi: 1. Ibu ingin terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan ibunya. 2. Menerima segala nilai yang diberikan ibunya dan mearasa hormat. 3. mengalami perubahan identitas, dari menerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). 4. Perut belum terlalu besar sehinga belum dirasakan suatu beban. Perubahan psikologi pada trimester II fase postquickening, meliputi: 1. Identitas keibuan makin muncul. 2. Fokus pada kehamilan dan persiapan menghadapi peran baru sebagai ibu. 3. Timbul kesedihan pada wanita karir karena harus meninggalkan perannya saat sebelum hamil. 4. Pada multigravida, ibu berpikir tentang peran baru, bagaimana menjelaskan kepada anak lainnya dan bagaimana bila nanti harus meninggalkan rumahnya saat bersalin. 5. Merasa bahwa bayinya adalah individu yang terpisah 6. Memikirkan tentang jenis kelamin bayinya kelak. Secara umum, ibu hamil pada trimester II mengalami : 1. Sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. 2. Ibu mulai merasakan gerakan bayinya.

3. Merasa terlepas dari rasa kecemasan dan tidak nyaman 4. Meningkatnya libido 5. Lebih sensitif dan menjaga ikatan dengan pasangannya agar tetap kuat.

2.2.4 Masalah Fisiologis Yang Muncul Pada Trimester II Masalah fisiologis yang terjadi pada trimester II masih berkaitan dengan masalah yang terjadi pada trimester I yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan Payudara Perubahan payudara disebabkan oleh hipertropi kelenjar, hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara, dan putting serta areola bertambah, yang semuanya akibat hormonal. Cara mengatasinya: 1) Memakai bra yang memakai penyerap, dapat dipakai pada malam hari. 2) Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahankan keadaan kering. Beri tahu bahwa payudara lembek sifatnya sementara. 2. Nocturia Sering kencing disebabkan oleh gangguan fungsi kandung kemih akibat perubahan vasikular yang berhubungan dengan hormonal, dan volume kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta presentasi janin. Cara mengatasinya: 1) Upayakan kencing teratur, terutama saat ada dorongan untuk kencing, usahakan jangan ditahan. 2) Perbanyak minum pada siang hari. 3) Jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia kecuali jika nocturia mengganggu dan menyebabkan keletihan. 4) Batasi minum bahan diuretic (kopi, teh, cola) 5) Latihan kegel 3. Rasa lelah, letih dan lemah Rasa lelah, letih dan lemah penyebabnya sulit diterangkan, mungkin dipengaruhi peningkatan hormone progesterone, estrogen dan HCG. Cara mengatasinya: 1) Istirahat secukupnya 2) Diet seimbang 4. Mual dan muntah

Mual dan muntah penyebabnya tidak diketahui, mungkin perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan. Cara mengatasinya: 1) Jaga agar tidak terlalu lapar / kekenyangan. 2) Tidak merokok 3) Bangun pagi makan biscuit 4) Berbaring sebentar sampai keluhan berkurang 5) Minum teh rendah kafein hangat 6) Makan sedikit-sering dalam porsi kecil 7) Hindari makanan yang menyengat dan berbumbu. 5. Keputihan Keputihan disebabkan oleh serviks terangsang oleh hormone sehingga menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan banyak lendir. Cara mengatasinya: 1. 2. Sulit dicegah. Biarkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva. Sering ganti pakaian dalam.Kalau gatal, berbau, perubahan warna lendir, segera periksa. 3. Pigmentasi bertambah, jerawat, dan kulit berminyak. Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak disebabkan oleh Melanin Stimulating Hormone (MSH) dari hipofisis anterior. Cara mengatasinya: Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium 4. Tahi Lalat Bertambah Tahi lalat bertambah disebabkan oleh dilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen. Cara mengatasinya: Tidak apa-apa, menghilang perlahan selama laktasi. Jarang sembuh sempurna. 5. Telapak Tangan Merah Telapak tangan merah dapat disebabkan karena hiperestrogen atau genetic. Cara mengatasinya: Bukan merupakan masalah, menghilang seminggu postpartum. 6. Pruritus

Pruritus penyebabnya tidak diketahui, tanpa ruam, bila ruamnya menyatu menjadi bentuk papula. Disebabkan karena kelenjar-kelenjar kulit hiperfungsi, bisa juga akibat kulit teregang (diperut). Cara mengatasinya: 1. kuku harus pendek 2. lapor kepetugas kesehatan 3. gunakan lotion 4. ganti sabun yang cocok 5. gunakan baju longgar 7. Palpitasi Palpitasi tidak diketahui penyebabnya, jangan sampai terdapat gangguan jantung. Cara mengatasinya: Lapor petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi jantung seperti nyeri dada. 8. Hipotensi baring dan bradikardia Hipotensi baring dan bradikardia dirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada vena kava inferior ketika berbaring. Ini dapat mengganggu aliran darah ke uterus, plasenta, dan ginjal. Cara mengatasinya: 1. Berbaring miring 2. Posisi semi-fowler dengan lutut sedikit fleksi. 9. Sering pingsan Sering pingsan disebabkan oleh gangguan vasomotor/hormonal. Bila terjadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai. Cara mengatasinya: 1. Latihan fisik ringan 2. Nafas dalam 3. Bangun dari tidur perlahan-lahan 4. Suhu kamar diatur sejuk 5. Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil tetapi sering 6. Pakaian elastis dan tidak terlalu ketat 7. Duduk seperlunya saja 8. Kalau gejala bertambah, periksakan.

10. Perasaan terbakar pada dada, sering kali regurgitasi Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi disebabkan oleh progesterone memperlambat gerakan usus dan pencernaan, peristaltic berlawanan, sfingter lambung berelaksasi juga akibat lambung tertekan rahim. Cara mengatasinya: 1. Hindari makanan yang mengandung gas seperti kubis dan berlemak 2. Minum teh 3. Kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara waktu makan 4. Bila gejala menetap, periksakan. 11. Flatulensi Flatulensi disebabkan berkurangnya peristaltic usus sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas, ditambah udara yang tertelan. Cara mengatsinya: 1. Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama 2. Hindari makanan yang menghasilkan gas seperti kubis dan berlemak 3. Hindari makan banyak 4. Latihan fisik dan buang air besar teratur. 12. Sakit kepala Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilan biasanya disebabkan oleh gangguan emosi: sering migraine, mata lelah, gangguan vascular dan kongesti/sumbatan sinus akibat pengaruh hormone. Cara mengatasinya: 1. Relaksasi 2. Konsul untuk mengontrol hipertensi 13. Kesemutan pada ujung jari Kesemutan pada ujung jari disebabkan oleh penekanan pada fleksus brachialis. Cara mengatasinya: 1. Atur sikap tubuh yang baik 2. Posisi tangan netral dorso fleksi dan elevasi kaki. (Salmah, 2006).

2.2.5 Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil 2.2.5.1 Pemeriksaan Kehamilan Umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan : 1. Mulai hamil sampai umur kehamilan 28 minggu, periksa sebulan sekali 2. Umur kehamilan 28-36 minggu periksa 2 minggu sekali 3. Umur kehamillan > 36 minggu periksa 1 minggu sekali 2.2.5.2 Diet Wanita hamil harus terpenuhi kebutuhan kalorinya karena berguna untuk : 1. Pertumbuhan janin 2. Kesehatan ibu 3. Mencegah terjadinya anemia, abortus, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan postpartum, dan sepsis puerpuralis Pada anak aterm memerlukan 400 gram protein, 220 gram lemak, 80 gram karbohidrat dan 40 mg mineral. Uterus dan plasenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 40 gram. 2.2.5.3 Hygiene 1. Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit dan kebersihan daerah genetalia 2. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut 3. Memakai sepatu dengan tumit yang tidak tinggi. 2.2.5.4 Istirahat 1. Sekurang-kurangnya istirahat kurang lebih 8 jam 2. Menghindari pekerjaan yang terlalu berat 2.2.5.5 Obat-obatan 1. Obat-obatan dari bidan atau dokter harus diminum secara rutin dan teratur 2. Hindari penggunaan obat-obatan yang bisa membahayakan kehamilan 2.2.5.6 Perawatan Payudara 1. Payudara merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utama bagi bayi. Oleh karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat 2. Dua bulan terakhir kehamilan dilakukan massage, colostrum

dikeluarkan untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan areola mammae dirawat baik-baik dengan

dibersihkan menggunakan air sabun. Bila putting susu masuk ke dalam maka harus diperbaiki dengan jalan menarik dan memutar keluar. 2.2.5.7 Koitus Koitus tidak dihalangi bila ada sejarah : 1. Sering abortus atau prematur 2. Pada minggu terakhir kehamilan koitus harus berhati-hati 3. Orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus, partus prematurus.

2.2.6 Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester I, II, III : 2.2.6.1 Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan sebelum 14 minggu Informasi penting pada kunjungan ini adalah : 1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil 2. Mendeteksi masalah dan menanganinya 3. Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan 4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi 5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) 2.2.6.2 Pada trimester II, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan antara minggu 14-28 Informasi penting pada kunjungan ini adalah : 1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil 2. Mendeteksi masalah dan menanganinya 3. Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan 4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi 5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)

6. Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (beritahu ibu tandatanda gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evakuasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria) 2.2.6.3 Pada trimester III, minimal 2 kali ANC yaitu 1. Jadwal kunjungan antara minggu 28-36 Informasi penting pada kunjungan ini adalah : 1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil 2) Mendeteksi masalah dan menanganinya 3) Melakukan tindakan pencegahan, seperti memberi tablet besi, kalsium, multivitamin. 4) Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik, mental dan sosial ibu 5) Menginformasikan tentang 6 tanda bahaya yaitu : 1). Perdarahan pervaginam 2). Sakit kepala berat 3). Penglihatan kabur 4). Oedema pada wajah dan tangan 5). Gerak bayi kurang dari biasanya 6) Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenai gizi ibu hamil, latihan, dan personal hygiene 7) Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda 2. Jadwal kunjungan setelah usia kehamilan 36 minggu Informasi penting pada kunjungan ini adalah : 1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil 2) Mendeteksi masalah dan menanganinya 3) Melakukan tindakan pencegahan, seperti pemberian tablet Fe 4) Memulai persiapan kelahiran bayi, baik fisik, mental dan sosial ibu 5) Menginformasikan tentang tanda-tanda persalinan (his adekuat minimal 2 kali dalam 10 menit, keluar darah dan lendir) 6) Menginformasikan tentang 6 tanda bahya dan menganjurkan agar segera ke petugas kesehatan jika menemukan satu atau lebih dari 6 tanda bahaya 7) Mendorong perilaku yang sehat, yaitu mengenal gizi ibu hamil, latihan dan personal hygiene

8) Mendeteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di sarana kesehatan yang lengkap

2.3

Konsep Asuhan Kebidanan Pada Multigravida Fisiologis Trimester II 2.3.1 Pengkajian Data Pengkajian dapat diperoleh data subjektif dan objektif 2.3.1.1 Data Subjektif 1. Identitas 1) Nama Ibu dan Suami Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama. 2) Umur Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Semua wanita usia subur merupakan saat yang tepat untuk persalinan dengan jarak lebih dari 2 tahun merupakan masa reproduksi yang sehat. 3) Suku atau Bangsa Untuk mengetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi perilaku kesehatan. 4) Agama Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus berhubungan, misalnya agama islam memanggil ustadz dan sebagainya. 5) Pendidikan Untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang. 6) Pekerjaan Ditanyakan baik pada ibu maupun suami. Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekomoni agar nasihat kita sesuai. Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain.

7) Penghasilan Untuk mengetahui status ekonomi yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. 8) Alamat Untuk mengetahui ibu tinggal di mana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Ditanyakan alamatnya, agar dapat dipastikan ibu yang mana hendak ditolong. Alamat juga diperlukan bila mengadakan kunjungan kepada penderita. 2. Kunjungan Apakah kunjungan ini adalah kunjungan awal atau kunjungan ulang. 3. Alasan Kunjungan Apakah alasan kunjungan ini karena ada keluhan atau hanya ingin memeriksakan kehamilannya. 4. Keluhan Utama Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan trimester III adalah punggung terasa sakit, konstipasi, sering kencing. 5. Riwayat Menstruasi Informasi mengenai haid sangat penting untuk memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan, memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dengan rumus NAEGLE yaitu tanggal ditambah 7, bulan ditambah 9, misalnya : haid hari pertama tanggal 15 Januari 2008, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah : Tanggal Bulan : 15 + 7 = 22 : 1 + 9 = 10

Sehingga dugaan persalinan adalah tanggal 22 Oktober 2008. Atau bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1, misalnya : haid pertama tanggal 8 November 2007 maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah: Tanggal Bulan Tahun : 8 + 7 = 15 : 11 3 = 8 : 2007 + 1 = 2008

Sehingga dugaan persalinan adalah tanggal 15 Agustus 2008

Selain HPHT ditanyakan pula menarche pada umur pubertas 12-16 tahun, selama haid siklus teratur 8-25 hari dan lama 3-5 hari. Pengeluaran darah kurang lebih 50-70cc. Hal ini ditanyakan untuk memperoleh gambaran mengenai fungsi alat reproduksi 6. Riwayat Obstetric Yang Lalu 1) Riwayat Kehamilan Dahulu Hal ini ditanyakan khusus untuk multigravida, apakah pada kehamilan yang lalu ada penyakit seperti perdarahan, mual, muntah, dan lain-lain. Berapa kali periksa ANC dan pernah imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet dan Vitamin B Compleks dan Yodium, penyuluhan perawatan payudara selama hamil dan nutrisi. 2) Riwayat Persalinan Dahulu Adakah penyakit dalam persalinan terdahulu seperti perdarahan, sectio saesaria, solutio plasenta. Hal ini ditanyakan untuk persiapan persalinan ini. 3) Riwayat Nifas Dahulu Adakah penyakit pada nifas yang lalu seperti perdarahan, febris, kemungkinan ada yang terjadi pada nifas kehamilan ini nantinya. 7. Riwayat Kehamilan Sekarang Amenorrhea berapa bulan, apakah pernah diperiksa sebelumnya, berapa kali, di mana, apakah ada keluhan yang dirasakan seperti sering kencing, muntah, mual, hipersalivasi, dan merasa ada gerakan janin. 8. Riwayat Keluarga Berencana Ditanyakan jenis kontrasepsi yang digunakan, lama memakai alat kontrasepsi, alasan pemakaian, ada keluhan selama memakai alat kontrasepsi. 9. Riwayat Penyakit Ibu 1) Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung baik sebelum hamil maupun selam hamil sebaiknya dilakukan kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog, supaya pengobatannya tepat guna dan seberapa besar resiko untuk mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit. 2) Ibu hamil dengan riwayat hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan karena itu pengawasan antenatal seperti biasa namun

dengan memperhatikan pertumbuhan janin, istirahat dan kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dicegah. 3) Anemia pada kehamilan sering terjadi karena kekurangan besi. Apabila kekurangan besi saat hamil tidak dicegah dapat menyebabkan abortus, syok, partus prematurus, partus lama, perdarahan dan lain-lain. Agar tidak terjadi anemia maka harus diberi zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg (Hj. Salmah, Rusmiati, Dra. Maryanah, dkk 2006:114). 4) Ibu hamil dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinan, kemungkinan terjadi inersia uteri, atonia uteri karena anak besar. 10. Riwayat Penyakit keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga tentang : 1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular (TBC, Hepatitis) 2) Penyakit keluarga yang dapat diturunkan (Asma, Jantung) 3) Keturunan hamil kembar Informasi ini sangat penting untuk melihat kemungkinan yang terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan pencegahan dan

penanggulangannya. 11. Riwayat Sosial Menguraikan tentang status perkawinan, reaksi keluarga dan orang tua terhadap kehamilan ini, apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak serta berapa lama pernikahan itu berlangsung. 12. Riwayat Emosional Pada status emosional ditanyakan perasaan ibu pada kehamilan ini. 13. Pola Kebiasaan 1) Nutrisi Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi yaitu makan 4-5 kali/ hari sebanyak 1 piring, makan selingan seperti buah, biscuit, minum air putih kurang lebih 8-9 gelas/ hari, selama kehamilan ibu diperbolehkan makan dan minum sebagai asupan nutrisi bagi pertumbuhan janin dalam kandungan.

2) Eliminasi Pada kehamilan akan terjadi perubahan frekuensi kencing karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin membesar. Gejala ini akan menghilang pada triwulan dua dan akan kembali lagi pada triwulan ketiga karena terjadi penekanan pada kandung kemih. 3) Istirahat Selama kehamilan kebutuhan istirahat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna perkembangan dan pertumbuhan janin. Waktu istirahat untuk ibu hamil harus lebih lama dari keadaan biasa. Untuk istirahat malam kurang lebih 6-8 jam dan pada siang hari kurang lebih 1-2 jam. 4) Personal Hygiene Ibu hamil selalu menggunakan pakaian yang bersih, menjaga kebersihan tubuh khususnya jalan lahir. 5) Aktifitas Anjurkan ibu hamil agar tidak terlalu cepat capek, boleh melakukan pekerjaan seperti biasa namun jangan terlalu berat. 6) Seksualitas Pada awal kehamilan, hubungan seksual lebih baik ditinggalkan atau dikurangi karena dapat terjadi abortus, selain itu pada kehamilan trimester III, hubungan seksual lebih baik ditinggalkan karena dapat menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas.

2.3.1.2 Data Objektif Data objektif diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium. 1. Pemeriksaan Umum Pemeriksaan umum pada ibu hamil meliputi : 1) Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kiposis, scoliosis, atau berjalan pincang dan sebagainya. 2) Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan cukup dilakukan sekali saja, yaitu pada kunjungan yang pertama. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi. 3) Berat Badan Ditimbang tiap kali kunjungan untuk mengetahui penambahan berat badan ibu. Normalnya penambahan berat badan tiap minggu adalah 0,50 kg dan penambahan berat badan ibu dari awal samapai akhir kehamilan adalah 6,50 kg sampai 16,50 kg. 4) LILA (Lingkar Lengan Atas) Pada Tangan Kiri Lila kurang dari 23,50 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang/ buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi serta ibu agar dan lebih kualitas

memperhatikan makanannya. 5) Tekanan Darah

kesehatannya

jumlah

Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmhg atau lebih, dan diastolik 15 mmhg atau lebih, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklampsia dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat. 6) Nadi Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit. Denyut nadi 100 x/menit atau lebih dalam keadaan santai merupakan pertanda buruk. Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut : 1). Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu 2). Perdarahan Berat 3). Anemia 4). Sakit/ demam 5). Gangguan thyroid 6). Gangguan jantung 7). Penggunaan obat 7) Pernafasan

Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit. 8) Suhu Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5C. Suhu tubuh lebih dari 37C perlu diwaspadai adanya infeksi.

2. Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan khusus pada ibu hamil meliputi : 1) Inspeksi adalah memeriksa dengan cara melihat atau memandang. Tujuannnya untuk melihat keadaan umum klien, gejala kehamilan dan adanya kelainan. Inspeksi/ pemeriksaan pandang tersebut meliputi : 1). Rambut : Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau kelainan tertentu. 2). Muka : Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigment yang berlebihan, tidak sembab. Bentuk simetris, bial tidak menunjukkan adanya kelumpuhan. 3). Mata : Bentuk simetris, konjunctiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sclera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjunctivitis, kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya preeklampsia. 4). Hidung : Normal tidak ada polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup, PCH tidak ada. 5). Telinga : Normal tidak ada serumen yang berlebih dan tidak berbau, bentuk simetris. 6). Mulut 7). Gigi : Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya.

: Adakah Caries, atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium.

8). Leher

: Normal tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid yang disebabkan oleh virus sal.uran

pernapasan menyebabkan

atas, abortus.

hiperthyroid Serta tidak

dapat ada

bendungan vena jugularis yang merupakan salah satu ciri adanya Congestive Heart Failure (jantung tidak mampu mmemompa darah secara maksimal) . 9). Dada : Normal bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu bersih dan menonjol. 10). Abdomen : Terdapat linea nigra, striae livide dan terdapat pembesaran abdomen. 11). Vagina : Normal tidak terdapat varices pada vulva dan vagina tidak oedem, tidak ada condyloma akuminata dan condyloma lata seperti jengger ayam yang bergerumbul yang dapat menularkan infeksi saat persalinan. Indikasi SC sangat tinggi bila bila penyakit tersebut tidak segera

ditangani.Adakah bekas episiotomi. 12). Anus : Normal tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus. 13). Ekstrimitas : Normal simetris dan tidak oedema.

2) Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba. Tujuannnya untuk mengetahui adanya kelainan, mengetahui perkembangan kehamilan. Pemeriksaan palpasi tersebut meliputi : 1). Leher : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar thyroid. Pembesaran kelenjar limfe dan ada tidaknya bendungan pada vena jugularis. 2). Dada : Mengetahui ada tidaknya benjolan atau massa pada payudara. 3). Abdomen (1) Leopold I : Normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan.

Tujuan

: Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang teraba di fundus

(2) Leopold II

: Normal teraba bagian panjang, keras seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil.

Tujuan

: Untuk mengetahui batas kanan kiri pada uterus ibu, yaitu punggung pada letak bujur dan kepala pada letak lintang.

(3) Leopold III

: Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.

Tujuan

: Mengetahui presentasi / bagian terbawah janin yang ada di symphisis ibu.

(4) Leopold IV

: Posisi tangan masih bisa bertemu, dan belum masuk PAP-konvergen, posisi

tangan tidak bertemu dan sudah masuk PAP-divergen. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh

masuknya bagian terndah janin ke dalam PAP.

3) Auskultasi Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri atau di bagian kanan). Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ketiga. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan empat, sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120 x/menit sampai 140 x/menit.

4) Perkusi Reflek patella Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda preeklampsia. Bila reflek patella negatife kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1.

3. Pemeriksaan Laboratorium Terdiri dari : 1) Darah Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, kadar Hb, dan Hbs Ag. Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mendeteksi factor resiko kehamilan yang adanya anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10.00 gr% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb kurang dari 8.00gr% berarti ibu anemia berat. Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan 10 gr%. Wanita yang mempunyai Hb kurang dari 10 gr% baru disebut menderita anemia dalam kehamilan. Pemeriksaan Hb minimal dilakukan dua kali selama kehanilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Sedangkan pemeriksaan Hbs Ag digunakan untuk mengetahui apakah ibu menderita Hepatitis atau tidak. 2) Urine Pemeriksaan yang dilakukan adalah reduksi urine dan kadar albumin dalam urine sehingga diketahui apakah ibu menderita preeklampsia atau tidak.

2.3.2 Interpretasi Data Anlaisa data adalah kemampuan mengaitkan dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori, dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan. 2.3.2.1 Diagnosa Aktual Diagnosa pada kehamilan dapat ditegakkan dengan menjawab 9 pertanyaan, yaitu : 1. Hamil atau tidak 2. Primigravida atau multigravida

3. Tuanya kehamilan 4. Anak hidup atau mati 5. Anak tunggal atau kembar 6. Letak anak 7. Anak intrauterine atau ekstrauterine 8. Keadaan jalan lahir 9. Keadaan umum penderita 2.3.2.2 Masalah Aktual Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan psikologis, sosial, cultural, dan spiritual ibu. Masalah ini biasanya menyertai diagnosa.

2.3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah potensial 2.3.3.1 Diagnosa Potensial Identifikasi masalah atau diagnosa potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan. 2.3.3.2 Masalah Potensial Ditegakkan berdasarkan masalah yang telah ditentukan.

2.3.4 Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera Konsultasi, Kolaborasi, dan Rujukan.

2.3.4 Perencanaan Dalam merumuskan rencana asuhan kebidanan, harus dirasakan pada data yang diperoleh serta harus disertai dengan rasional dari perencanaan tersebut. Perencanaan tindakan pada ibu hamil multigravida fisiologis trimester II adalah : 2.3.4.1 Bangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan denagn ibu hamil Rasional : Dapat terjalin hubungan kerjasama serta ibu akan merasa lebih nyaman dan tenang 2.3.4.2 Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan Rasional : Dengan menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan diharapkan ibu bisa kooperatif dengan petugas dan dapat menambah

pengetahuan ibu.

2.3.4.3 Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Rasional : Dengan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan diharapkan ibu mengetahui tentang keadaan janin dan kesehatannya. 2.3.4.4 Deteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya Rasional : mengerti dan memahami serta dapat memberikan penanganan terhadap masalah dan keluhan tersebut sehingga tidak menjadi masalah yang lebih serius. 2.3.4.5 Anjurkan ibu untuk: Istirahat cukup Mengkonsumsi gizi seimbang Rasional : Agar kondisi ibu dan janin tetap sehat. 2.3.4.6 Jelaskan tanda-tanda abortus Rasional : Agar ibu mengerti apa saja tanda abortus dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus 2.3.4.7 Beri tablet multivitamin dan jelaskan cara pemakaiannya Rasional : Meningkatkan kondisi kesehatan ibu. 2.3.4.7 Anjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi Rasional : Untuk mengetahui perkembangan kehamilan.

2.3.5 Pelaksanaan Langkah tindakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain.

2.3.6 Evaluasi Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau sama sekali tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan apakah rencana tindakan kebidanan itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau direvisi ulang. Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yang mencakup soap.

BAB III TINJAUAN KASUS

Pengkajian ini dilakukan oleh : Nama : Irma Sari Fitriana Hari : Kamis, 25 Nopember 2010

Tempat: Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Dupak Surabaya Pukul : 10.30 WIB

3.1

Pengakjian 3.1.1 Data Subjektif 3.1.1.1 Identitas Nama Umur : Ny. S : 29 Tahun Nama suami : Tn. S Umur : 35 Tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMA : Swasta

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaaan : Islam : SMA : Swasta

: Dupak Bandarejo III/70 Surabaya

3.1.1.2 Kunjungan pertama 3.1.1.3 Keluhan utama Ibu hanya ingin kontrol kehamilannya. Keluhan (-). 3.1.1.4 Riwayat menstruasi HPHT Menarche Siklus : 30 Juni 2010 : 14 tahun : 28 hari Sifat darah Banyaknya : encer : sedang

Teratur/tidak : teratur Flour Albus Lamanya : ya : 5 hari

Dismenorrhea : ya Bau : anyir

3.1.1.5 Riwayat Obstetri


Kehamilan N o Sua mi 1 1 Anak ke 1 UK 40 mg Penyulit Peno long Bidan Jenis Tempat RS Penyulit L/ P L BB/ PB 3800g /lupa Hidup /Mati Hidup (51/2 th) Penyulit ASI Persalinan Bayi/Anak Nifas Ket

Spontan

6bl

HAMIL INI

3.1.1.6 Riwayat KB Ibu mengatakan selama ini menggunakan kontrasepsi IUD / spiral setelah lahirnya anak pertama. 3.1.1.7 Riwayat Kehamilan Sekarang TPL Keluhan 1. Trimester I Ibu mengatakan nafsu makan berkurang, sering kencing, dan sering pusing. 2. Trimester II Ibu mengatakan tidak ada keluhan, nafsu makan sudah kembali normal. 3. Trimester III 3.1.1.8 Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu pada UK 16 minggu 3.1.1.9 Imunisasi TT sebanyak 2 kali TT 1 : saat SD kelas 6 TT 2 : saat sebelum menikah (pra nikah) 3.1.1.10 Riwayat Penyakit Ibu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti sering makan, sering minum, sering kencing (diabetes Melitus), Juga tidak pernah tekanan darah tinggi (hipertensi), dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk dalam jangka waktu lama : 7 April 2010 :

(TBC), dan tidak pernah menderita penyakit kuning (hepatitis). Tidak pernah merasakan gatal pada kemaluan. 3.1.1.11 Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti sering makan sering minum dan sering kencing (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti batuk yang lama lebih dari 3 bulan (TBC), penyakit kuning (epatitis), gangguan pembekuan darah (hemofilia) dan dalam keluarga tidak ada riwayat kelahiran kembar maupun cacat kongenital baik dari pihak ibu maupun dari pihak suami. 3.1.1.12 Riwayat Sosial Status perkawinan, ibu mengatakan menikah 1 kali, ketika berumur 22 tahun dan telah menikah selama 7 tahun. Kehamilan ini direncanakan dan keluarga menerima dan senang terhadap kehamilan ke dua ini. 3.1.1.13 Riwayat Emosional Ibu mengatakan senang atas kehamilannya yang kedua ini. 3.1.1.14 Pola Kebiasaan Sehari-hari 1. Nutrisi Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi sedang, 1 enthong nasi, lauk pauk 1 potong daging atau 1 ekor ikan, sayur dan buah kadang-kadang. Dan minum 7-8 gelas/hari dengan air putih. 2. Aktivitas Ibu mengatakan bekerja dan tetap melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel, dan merawat anak. 3. Istirahat Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam. 4. Eliminasi Ibu mengatakan bak 6-7 x/hari, warna kuning, bau khas, jumlah cukup. Dan bab 1x/hari warna kuning, bau khas, jumlah cukup, konsistensi lembek. 5. Personal hygiene Ibu mengatakan mandi 2x/hari dengan sabun, siakt gigi 2x/hari dengan pasta gigi, keramas 3x/minggu dengan shampo, perawatan

payudara, vulva hygiene, ganti baju 1x/hari dan pakaian dalam tiap kali mandi. 6. Seksual Pada kehamilan trimester II ibu tidak pernah melakukan hubungan seksual.

3.1.1.15 Riwayat Psikologis, Sosial, Spiritual dan Budaya 1. Psikologis 1) Ibu mengatakan kehamilan ini sangat diharapkan 2) Ibu merasa senang dan menerima kehamilannya 3) Ibu mengatakan ingin melahirkan ditolong oleh bidan saja 4) Ibu mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami 2. Sosial 1) Ibu mengatakan tinggal bersama suami 2) Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya baik 3. Spiritual Ibu mengatakan beragama islam dan rajin mengerjakan perintah dan menjauhi laranganNya. 4. Budaya 1) Ibu mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan dan tidak minum jamu

3.1.2 Data Objektif 3.1.2.1 Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tinggi badan BB sebelum hamil BB sekarang Tekanan darah Nadi Suhu Pernafasan : Baik : Composmentis : 156 cm : 52 kg : 57 kg : 110/70 mmhg : 82 x/menit : 36,5C : 20 x/menit

3.1.2.2 Pemeriksaan Khusus 1. Inspeksi 1) Postur tubuh Sedang, cara berdiri baik, cara berjalan baik, sikap tubuh lordosis. 2) Rambut Tampak hitam, lurus, kebersihan cukup, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka bekas operasi. 3) Muka Tampak tidak oedem, tampak tidak pucat, tidak tampak cloasma. 4) Mata Tampak simetris, conjuctiva merah muda, sklera putih. 5) Hidung Tampak simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret, PCH tidak ada. 6) Telinga Tampak simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret. 7) Mulut Tidak tampak stomatitis, lidah bersih, tidak tampak karies gigi, tidak tampak gigi yang berlubang. 8) Leher Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan tidak tampak bendungan vena jugularis. 9) Ketiak Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukup. 10)Tangan Tampak simetris, kuku pendek, bersih, tidak tampak polidactili, tidak tampak clubing finger. 11)Dada Bentuk payudara tampak simetris, putting susu tamapk menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak tampak luka bekas operasi, colostrum belum keluar. 12)Perut

Membesar sesuai usia kehamilan, pusat tampak mendatar, tidak tampak bekas SC, tampak linea nigra dan striae albicans. 13)Kaki Tampak simetris, tampak tidak oedem, kuku pendek, kebersihan cukup, tidak tampak polidaktili, tidak tampak varices. 14)Vulva Tidak tampak oedem, tidak tampak varices, tidak tampak condilomalata dan condiloma acuminata, tidak tampak flour albus. 15)Punggung Tampak simetris, lordosis, tidak tampak spina bifida. 16)Anus Kebersihan cukup, tidak tampak hemoroid.

2. Palpasi 1) Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis. 2) Payudara Tidak ada massa dan benjolan. 3) Abdomen 1. Leopold I Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat. Bagian fundus teraba tidak bulat, tidak keras, tidak melenting dan sulit digerakkan. 2. Leopold II Pada bagian kiri ibu teraba bagian panjang, keras seperti papan (pungung janin) dan bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin. 3. Leopold III Bagian terendah teraba bulat, keras, dan melenting. Presentasi : Kepala belum masuk PAP, punggung kiri

3. Auskultasi DJJ (+) 12-12-11 : 140 x/menit 4. Perkusi Reflek patella +/+

3.2

Interpretasi Data 3.2.1 Diagnosa Kebidanan GIIP10001 UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, punggung kiri, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik. 3.2.2 Masalah

3.3

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

3.4

Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera

3.5

Perencanaan dan Rasional Perencanaan asuhan 3.5.1 Bina hubungan yang baik dengan klien Rasional : Ibu merasa nyaman dan lebih terbuka dengan petugas kesehatan, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas. 3.5.2 Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien. Rasional : Klien mengetahui kondisi janin dan dirinya. 3.5.3 Anjurkan ibu untuk: - Istirahat yang cukup - Mengkonsumsi gizi seimbang Rasional: Menjaga kondisi ibu dan janin tetap sehat. 3.5.4 Jelaskan tanda-tanda abortus : - Perdarahan pervaginam - Nyeri perut bagian bawah - Gerakan janin menghilang

Rasional: Agar ibu mengerti apa saja tanda abortus dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus 3.5.5 Jelaskan tanda-tanda pre eklampsia/eklampsia : - Kehamilan lebih 20 minggu - terjadinya kenaikan tekananan sistolik sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg) - Pembengkakan kaki / edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah. Rasional : Agar ibu menegerti apa saja tanda pre eklampsia dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda tersebut 3.5.6 Berikan tablet kalsium dan multivitamin serta menjelaskan cara mengonsumsi. Rasional : Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin serta pencegahan terjadinya caries gigi/osteoporosis stamina ibu. 3.5.7 Beri tahu ibu jadwal kontrol selanjutnya yaitu 1 bulan lagi pada tanggal 24 Desember atau sewaktu-waktu jika ada keluhan. Rasional: Dengan kontrol secara teratur dan sesuai jadwal dapat digunakan untuk memantau perkembangan kesehatan bagi ibu dan janin. pada ibu. Multivitamin untuk menambah

3.6

Pelaksanaan Tanggal 25/11/10 Pukul 10.40 10.42 10.45 Pelaksanaan 1. Membina hubungan yang baik dengan klien 2. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien. 3. Menganjurkan ibu untuk: - Istirahat yang cukup - Mengkonsumsi gizi seimbang 10.50 4. Menjelaskan tanda-tanda abortus : - Perdarahan pervaginam - Nyeri perut bagian bawah - Gerakan janin menghilang 10.55 5. Menjelaskan eklampsia : - Kehamilan lebih 20 minggu tanda-tanda pre eklampsia/ TTD

- terjadinya kenaikan tekananan sistolik sebesar 30 mm Hg (atau mencapai 140 mm Hg) dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg (atau mecapai 90 mm Hg) - Pembengkakan kaki / edema tekan pada tungkai (pretibial), dinding perut, jari tangan, dan wajah. 11.00 6. Memberikan tablet kalsium 10 tablet dan multivitamin 10 tablet serta menjelaskan cara mengkonsumsinya. 11.05 7. Memberi tahu ibu jadwal kunjungan ulang 1 bulan lagi.

3.4 Evaluasi Hari kamis tanggal 25 Nopember 2010 pukul 11.05 WIB. S : - Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan. - Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

O : KU: Baik TD : 110/70 mmHg Nadi : 82 x/menit

Kesadaran : composmentis Suhu : 36,50C RR : 20 x/menit

A : GIIP10001 UK 20 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.

P : 1. Anjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur 2. Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui tanda abortus/ pre aklampsia 3. Meminta ibu datang kontrol ulang 1 bulan lagi ( 24 Desember 2010 ) atau jika sewaktu-waktu mengalami keluhan.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan Dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S didapatkan diagnosa G1IP10001 usia kehamilan 20 minggu, hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik tidak ada keluhan. Tahap pengkajian pada ibu hamil multigravida perlu dilakukan dengan teliti dan selengkap mungkin, karena data yang diperoleh akan diperlukan dalam kelengkapan selanjutnya. Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka, adanya perubahan dan kesenjangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil. Interpretasi Data Dasar adalah mengidentifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiapsiap diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi. Intervensi/perencanaan untuk mengatasi masalah klien sebaiknya didiskusikan dengan klien agar benar-benar mempu dilaksanakan. Pelaksanaan merupakan wujud dari perencanaan akan tetapi tidak semua rencana dapat dilaksanakan. Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses Asuhan Kebidanan dan merupakan penilaian berhasil tidaknya asuhan yang kita laksanakan.

4.1 Saran 1. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar semua ibu hamil bersedia melakukan antenatal care secara rutin dan tepat waktu. 2. Untuk RSIA IBI Dupak Surabaya supaya lebih meningkatkan mutu yang sudah baik menjadi lebih baik lagi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. 3. Perpustakaan Prodi Kebidanan Sutomo supaya ditambah lagi koleksi buku-buku terbarunya agar membantu mahasiswa dalam mendapatkan referensi.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP Salmah, Rusmiati, Maryanah, dkk.. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta. EGC Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan (Essential Midwifery). Jakarta : EGC. F.Gary Cunningham dkk., 2006., Obstetri Williams edisi 21., Jakarta., EGC Depkes RI . Profil Kesehatan Indonesia . 2008 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 369/Menkes/SK/III/ 2007

Anda mungkin juga menyukai