Anda di halaman 1dari 2

ARYA SENTONG

Rabu, 15 Juli 2009 | Diposkan oleh Lanang Dawan | Om Swatiastu Sejarah mengatakan dalam ekspedisi Maha Patih Gajah Mada ke Bali di dampingi oleh para Kestrya Arya Kediri besaudara Raden Cakradara (suami Tribhuwana) Arya Damar (Adityawarman) Arya Kenceng Arya Kuta wandira Arya Sentong Arya Belog. Masingmasing ksatria ini memimpin pasukannya menyerang dari segala penjuru mata angin. Diceritakan setelah Bali berhasil ditaklukan, Arya Damar kembali ke majapahit, kemudian diangkat sebagai Raja di Palembang. Adik-adik beliau ditempatkan sebagai raja di masingmasing daerah di Bali seperti Arya Kenceng di Tabanan, Arya Sentong di Perean , Arya Belog di Kaba-kaba dan sebagainya Sejarah berdirinya Kerajaan Marga. Di dalam perjalanan yang panjang, Keturunan Ida Betara Sinuhun Sira Arya Sentong yang pada mulanya di awali dengan mendirikan Kerajaan Uma Kaang di Alas Pere (Purana Marga/Wratmara), setelah menempuh perjalanan dari Nusa Penida ke Pucak Asah (Babad Nusa). Dengan mendapatkan titah dari Ida Betara Dalem Nusa agar tidak membangun kerajaan dari Pucak Asah ke selatan agar tidak melewati Pura Puser Tasik. namun kerajaan yang berada di sebelah barat laut (kaja kauh) Pura Puser Tasik tersebut tidak bertahan lama karena diserang oleh semut yang begitu banyak, sehingga Kerajaannya di pindahkan ke utara Marga dengan nama Puri Perean. Raja Perean pada saat itu Anglurah Perean, Ki/I Gusti Ngurah Pacung Sakti memiliki dua orang Istri, yang pertama I Gusti Luh Pemacekan (Perami) berputra dengan nama I Gusti Ngurah Batan Duren (cikal Bakal Puri Carang Sari) sedangkan kedua Ni Luh Jepun (Penawing tak lain putri dari Ki Dukuh Titigantung) berputra dengan nama Ida Arya (cikal bakal Puri Marga). Maka dengan demikian, Ida Arya menjadi Putra Mahkota Perean sekaligus Marga. karena di tinggal oleh I Gusti Ngurah ke Carang sari, maka Beliau kembali ke Marga dengan mendirikan sebuah kerajaan sementara di Taman Lebah. kemudian Beliau mendirikan kerajaan yang lebih besar sebelah timur laut (kaja-kangin)Pura Puser Tasik dengan nama Puri Agung Marga/Wratmara. Adapun Silsilah Puri Marga keturunan Ida Arya dengan kerajaan yang di pegang antara lain: 1. I Gusti Balangan (Puri Agung Marga) 2. I Gusti Wayahan Geria (Puri Taman Marga) 3. I Gusti Nyoman Anda/Istri (mengisi ke Puri Perian) 4. I Gusti Ketut Celuk (Puri Belayu) 5. I Gusti.... (Manjingan ke Mengwi) Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Arya_Sentong" Sejarah mengatakan dalam ekspedisi Maha Patih Gajah Mada ke Bali didampingi oleh para Kestrya Arya Kediri bersaudara Raden Cakradara (suami Tribhuwana, Arya Damar (Adityawarman, Arya Kenceng, Arya Kuta wandira, Arya Sentong, Arya Belog. Masingmasing ksatria ini memimpin pasukannya menyerang dari segala penjuru mata angin. Diceritakan setelah Bali berhasil ditaklukan, Arya Damar kembali ke Majapahit, kemudian diangkat sebagai Raja di Palembang. Adik-adik beliau ditempatkan sebagai raja di masingmasing daerah di Bali seperti Arya Kenceng di Tabanan, Arya Sentong di Perean , Arya Belog di Kaba-kaba dan sebagainya Sejarah berdirinya Kerajaan Marga yang berada di Kab.Tabanan. Di dalam perjalanan yang panjang, Keturunan Ida Betara Sinuhun Sira Arya Sentong yang pada mulanya diawali dengan mendirikan Kerajaan Uma Kaang di Alas Pere (Purana Marga/Wratmara), setelah menempuh perjalanan dari Nusa Penida ke Pucak Asah (Babad Nusa). Dengan mendapatkan titah dari Ida Betara Dalem Nusa agar tidak membangun kerajaan dari Pucak Asah ke selatan agar tidak melewati Pura Puser Tasik. Namun kerajaan yang berada

di sebelah barat laut (kaja kauh) Pura Puser Tasik tersebut tidak bertahan lama karena diserang oleh semut yang begitu banyak, sehingga Kerajaannya dipindahkan ke utara Marga dengan nama Puri Perean. Raja Perean pada saat itu Anglurah Perean, Ki/I Gusti Ngurah Pacung Sakti yang menguasai wilayah sebelah utara Beringkit sampai selatan Danau Tamblingan dan barat sungai Yeh Ayung dan Timur sungai Yeh Pana. Ki Anglurah Perean memiliki dua orang Istri, yang pertama I Gusti Luh Pemacekan (Perami) berputra dengan nama I Gusti Ngurah Batan Duren (cikal bakal Puri Carang Sari) sedangkan kedua Ni Luh Jepun (Penawing tak lain putri dari Ki Dukuh Titigantung) berputra dengan nama Ida Arya (cikal bakal Puri Marga). Maka dengan demikian, Ida Arya menjadi Putra Mahkota Perean sekaligus Marga. karena ditinggal oleh I Gusti Ngurah ke Carang sari, maka Beliau kembali ke Marga dengan mendirikan sebuah kerajaan sementara di Taman Lebah. kemudian beliau mendirikan kerajaan yang lebih besar sebelah timur laut (kaja-kangin) Pura Puser Tasik dengan nama Puri Agung Marga/Wratmara. Adapun Silsilah Puri Marga Keturunan dari Ki Ida Arya dengan kerajaan yang dipegang antara lain: 1. I Gusti Balangan (Puri Agung Marga) 2. I Gusti Wayahan Geria (Puri Taman Marga) 3. I Gusti Nyoman Anda/Istri (mengisi ke Puri Perian) 4. I Gusti Ketut Celuk (Puri Belayu) 5. I Gusti.............(Manjingin ke Mengwi) Sumber: http://wapedia.mobi/id/Arya_Sentong

Anda mungkin juga menyukai