Anda di halaman 1dari 1

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang

menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada : Aku memang mencintaimu dengan sangat sederhana. Tak pernah ku janjikan kau karpet merah terpasang selalu Tak pula ku berkata kan kuhidangkan gemintang di hadapanmu Atau ku selalu siapkan tilam sutra tuk alas tidurmu Tak pernah. Tak pernah sekalipun. Aku hanya ingin menghiburmu di kala kau sedang duka Atau sekedar membuatmu tersenyum saat kau gundah gulana Dan mungkin memijatmu ketika kau sedang lara Serta menjadikan kau bahagia tatkala melihatku dan anak-anak kita menuai canda.. Hanya itu : Aku juga inginkan kau mencintaiku dengan sangat sederhana Tak ingin ku melihatmu bawakanku tandu emas bertahta permata Tak pula ingin kau korbankan waktumu tuk petikkanku edelweis di lereng gunung yang menjulang perkasa Atau kau persembahkan rembulan dengan cahyanya yang indah di depan mata Tak pernah. Tak pernah sekalipun. Aku hanya inginkan kau tak lelah dengarkan keluhanku Aku hanya maukan kau mengertikan maksud yang tersimpan di hatiku Aku hanya dambakan kau tunjukkan kasihmu padaku Hanya itu : Aku ingin kita saling mencinta dengan sangat sederhana Sesederhana bumi yang setia kitari matahari, dengan cinta Sesederhana malam yang rela gantikan siang, dengan cinta Sesederhana pelangi yang tampakkan diri setelah hujan, dengan cinta Sesederhana bintang yang anggun temani bulan terangi malam, dengan cinta Sesederhana itu

Anda mungkin juga menyukai