Anatomi, Histologi Dan Fisiologi Dari Kelenjar Saliva-Kelompok 4
Anatomi, Histologi Dan Fisiologi Dari Kelenjar Saliva-Kelompok 4
Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah
Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter.
-
dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas. Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis yang menembus dan melalui kelenjar ini. Histologi:
-
mengandung sejumlah besar enzim antara lain amylase, lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase.
-
yang pada manusia adalah serosa murni. Kelenjar ini dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah duktus striata.
-
steensen terdiri dari epitel berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas. Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis epidemika. Fisiologi:
-
Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar
parotis.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus
mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid.
-
Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat. Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa
kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan, karena itu disebut mukoserosa. Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan panjang.
-
wharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar submandibularis. Fisiologi:
-
(cairan ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah yang padat).
-
Kelenjar
submandibularis
merupakan
kelenjar
yang
submandibularis.
mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar kelenjar mayor lainnya.
-
Bhartolin yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah. Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya. Histologi:
-
kelenjar tubulosa kompleks. Pada manusia kelenjar ini adalah kelenjar campur meskipun terutama kelenjar mukosa karena itu disebut seromukosa. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat.
-
kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu duktus sublingualis, yang bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri. Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara pada karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu. Fisiologi:
-
sublingualis.
Kelenjar
ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar
Kelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle. Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat.
Kelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu : 2.5.1 Kelenjar anterior lingual Lokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah. 2.5.2 Kelenjar lingual Van Ebner Kelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata. 2.5.3 Kelenjar posterior lingual Dapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan dengan tonsil.
REFERENSI
1. Amerogen AV. Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi. Alih
Hipokrates. 1993
5. Roth GL, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: CV Mosby. 1981 6. Geneser, Finn. Buku Teks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994.