Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Snowballing Strategi pembelajaran active learning snowballing adalah strategi yang sederhana tetapi memiliki keunggulan yakni

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir analisis bahkan sintesis. Menurut Zaini dkk, menyebutkan model snowballing digunkan untuk menemukan jawaban yang dihasilkan dari diskusi secara bertingkat, dimulai dar kelompok kecil kemudian lanjutkan dengan kelompok besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan jawaban-jawaban yang telah disepakati oleh seluruh kelompok. Sedangkan menurut Bookman dalam model snowballing sepasang menjawab pertanyaan kemudian 2 pasang siswa bergabung menjadi satu untuk membandingkan hasil jawaban masing-masing pasangan dan 2 pasang siswa tersebut dapat bergabung lagi dengan pasangan yang lain menjadi kelompok yang lebih besar. Salah satu model pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa adalah metode Snowballing. Secara bahasa Snowballing terdiri dari dua kata, yaitu snow = salju, ball = bola. Snowball = bola salju. Dinamakan metode Snowballing dikarenakan dalam pembelajaran siswa melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Berdasarkan pengertian diatas tersebut dapat dikatakan bahwa metode Snowballing merupakan metode pembelajaran dengan membentuk pasangan dalam setiap anggota kelas, yaitu tiap siswa dibagi menjadi pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang). Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah kurang lebih 5 menit tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiao 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seteruskan akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas. Zaini dkk, menyatakan sebagai berikut,Model pembekajaran ini akan berjalan baik jika materi yang dipelajari menuntut pikiran yang mendlam atau yang menuntut peserta didik untuk berifikir analisis bahkan mungkin sintesis. Materi-materi yang bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan metode ini. Fungsi dan tujuan motode Snowballing 1. Untuk merangsang peserta didik berfikir dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya sendiri, serta ikut menyumbangkan fikiran-fikiran dalam masalah bersama.

2. Untuk mengambil sutu jawaban aktual atau suatu rangkaian yang didasarkan atas pertimbangan seksama. Sedangkan tujuan pengguanaan diskusi snowballing dalam proses belajar mengajar di kelas, disamping sebagai alat untuk mencapai tujuan instruksional, juga dimaksudkan untuk memperoleh berbagai keuntungan yang lain. Keuntungankeuntungan itu antara lain: peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pengalaman menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus di pecahkan oleh mereka, dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi, serta keterlibatannya dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dapat meningkat. Strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik yang bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawban yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok. Langkah-langkah metode bola salju (snow balling): 1. Menginformasikan topik materi yang akan dibahas.
2. Meminta siswa untuk menjawab permasalahan secara berpasangan. (2 orang)

3. Setelah siswa yang bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabung dengan pasangan lain sehingga terbentuk kelompok baru yang beranggotakan 4 orang. 4. Kelompok baru ini bersama-sama mengerjakan tugas sebagaimana yang dilakukan kelompok 2 orang. Dalam kegiatan ini mereka bisa membandingkan jawaban kelompok 2 orang dengan kelompok 2 orang lainnya dan jawaban harus disepakati oleh semua anggota kelompok yang baru. 5. Setelah kelompok 4 orang ini selesai mengerjakan tugas, mereka digabung lagi dengan kelompok 4 orang lainnya. Sekarang setiap kelompok baru beranggotakan 8 orang. 6. Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah ke-4. Untuk membentuk kelompok yang lebih besar tentunya harus disesuaikan dengan jumlah siswa dan waktu yang tersedia. 7. Langkah selanjutnya, masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
8. Guru membandingkan hasil dari masing-masing kerja kelompok kemudian memberikan

ulasan-ulasan dan penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban siswa. Prasyarat untuk mengoptimalkan pelaksanaan metode bola salju (snow balling) yaitu:

1. Kemampuan guru

Mampu membimbing siswa saat berlangungnya pembelajaran Menguasai konsep yang dijadikan permasalahan Mampu mengelola kelas Mampu memberi penilaian secara proses

2. Kondisi dan kemampuan Siswa


Mampu bekerja dalam kelompok Mampu melaksanakan tugas (pemecahan masalah) Memiliki minat, perhatian, dan motivasi belajar Memiliki sikap tekun, teliti, dan kerja keras

Keunggulan metode bola salju (snow balling): 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa 2. Sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa 3. Melatih kerja sama kelompok dalam berdiskusi 4. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa 5. Praktis bukan pengajaran konvensional Kelemahan metode bola salju (snow balling): 1. Memerlukan persiapan yang matang 2. Tidak sesuai dengan jumlah siswa yang banyak 3. Memerlukan perhatian yang ektra ketat dari guru 4. Memerlukan waktu yang relatif lama 5. Kemungkinan didominasi oleh siswa yang berkemampuan cepat

Daftar pustaka Zaini, Hisyam. ,Munthe, Bermawi., Aryani, Sekar Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. Suuparman, Atwi. (ed.). 1997. Model-Model Pembelajaran Interaktif. Jakarta: STIA LAN Press.

Anda mungkin juga menyukai