LAPORAN KASUS CPD Cephalo Pelvic Disproportion
LAPORAN KASUS CPD Cephalo Pelvic Disproportion
LAPORAN KASUS CPD Cephalo Pelvic Disproportion
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia Alamat Agama Masuk RS tanggal Diagnosa Masuk
: Ny. DS
: 27 tahun : Jl. Rumah susun Rt.06/10, Clincing : Islam : 08 Februari 2012 : G1P0000
Page 2
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Os datang mengaku hamil 41 minggu, tidak merasa mulas Keluhan Tambahan :
Tidak dirasakan mual dan muntah. Tidak ada pengeluaran pervaginam seperti lendir, darah, dan keputihan.
Riwayat Haid :
Menarkhe
Siklus Haid Lama Haid
: 14 tahun
: 30 hari : 7 hari, haid teratur, dan nyeri ketika haid
HPHT
Page 3
: Mey 2011
: :
Riwayat Persalinan :
Anak pertama : Hamil ini Riwayat Pengobatan :
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik Kesadaran Tanda vital Heart Rate angkat. : Compos Mentis : : 90 x/menit, reguler, isi cukup, kuat
Respiratory Rate : 22 x/menit Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu Berat Badan Tinggi Badan
Page 5
: 36,5C : 61 kg : 132 cm
Kepala
Mata Konjungtiva :
Sklera
: tidak ikterik
Leher
Inspeksi tiroid. Palpasi : Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan : Tidak teraba masa dan nyeri tekan
Thorax
Inspeksi : Perkembangan dada simetris, tidak terdapat retraksi
Auskultasi
Pulmo rhonki. Cor
:
: Suara nafas vesikuler, tidak terdapat wheezing, dan : BJ 1 dan 2 reguler. Tidak terdapat murmur dan gallop.
Page 6
Abdomen
Inspeksi : Buncit, membesar sesuai usia kehamilan. Terdapat linea nigra. Tidak terdapat striae.
Palpasi : Leopold I : proc.xyphoideus. Teraba bulat lunak (Bokong). Fundus uteri terletak 4 jari dibawah Leoppold II : Teraba bagian keras dan datar di sebelah kiri. Leopold III : Teraba bulat keras (kepala). Belum enggagement. Leopold IV Genitalia : Belum masuk PAP. : Tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
Tanda pubertas
Ekstremitas
Page 7
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
HEMATOLOGI
DPL o Hemoglobin o Hematokrit o Leukosit o Trombosit HEMATOLOGI 11.2 33.9 g/dl % Sel/mm3 Ribu/mm3 g/dl 11.3 15.5 36.0 46.0 4.3 10.4 132 440 11.3 15.5
7.200
296 10.3
Hemoglobin
Page 8
Post SC
Page 9
DIAGNOSA KERJA Ibu : G1P0000, 27 tahun, hamil 41 minggu, dengan CPD Bayi : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala. RENCANA Terminasi kehamilan. PENGOBATAN / TINDAKAN Observasi TTV, DJJ CTG DJJ : 145 x/menit, variable : 2-15, akselerasi (+), deselerasi (-) Observasi denyut jantung janin Pasien puasa. Pemberian cairan Ringer Laktat IV 500cc.
LAPORAN PEMBEDAHAN
Anestesi Spinal
Disinfeksi abdomen, suprapubis dan sekitarnya dengan povidone iodine Insisi pfamentiel 12cm. Insisi & tumpul sampai peritoneum
Tutup luka
Cek alat lengkap Operasi selesai Page 11
FOLLOW UP
9 Februari 2012 S = Nyeri perut post op (+), lemas (+), pusing (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (-), nyeri di kaki kanan dan kiri, dan terdapat bullae. O = KU : Baik, Compos Mentis
TD : 120/70mmHg
Suhu: 36,5 C
A = P1001, post SC a/i CPD dengan luka bakar derajat 3 P = R/ Ciprofloxacin No.XV
/3dd1
R/ Mefinal No. X / 3 dd 1 R/ Bioplacenton No.I
Page 12
/ ue
10 Februari 2012 S = Nyeri perut post op berkurang, nyeri kaki kanan (+), mual (-), muntah (-), demam (-), lemas (+), BAK (+), BAB (-) O = KU : Baik, compos mentis TD : 110/70mmHg
Page 13
11 Februari 2012
S = Nyeri perut post op berkurang, nyeri kaki kanan (+), mual (-), muntah (-), demam (-), lemas (+), BAK (+), BAB (+) O = KU : Baik, compos mentis TD : 120/70mmHg HR : 80 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat. Suhu : 36.5 C
TINJAUAN PUSTAKA
Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Gangguan persalinan biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian ukuran antara bagian terendah janin dg kapasitas jalan lahir.
Power (Kekuatan His & kemampuan ibu meneran)
Gangguan atau kombinasi dari Passage (Kelainan Jalan Lahir) Passanger (Kelainan janin)
Page 15
Cephalopelvic disproportion (CPD) keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.
Penyebab kurangnya kapasitas panggul, berat badan janin yang besar, dan kombinasi keduanya. Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan distosia selama proses persalinan. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul, bidang tengah panggul pintu bawah panggul atau kombinasi diantaranya.
Page 16
Perkiraan Diameter AP Pintu Atas Panggul dilakukan melalui pengukuran Conjugata Diagonalis secara manual (VT) dan kemudian dikurangi 1.5 cm kesempitan pintu atas panggul sering ditegakkan bila ukuran CD < 11.5 cm.
Page 17
Diameter biparietal janin berukuran 9,5-9,8 cm, sehingga sangat sulit bagi janin bila melewati pintu atas panggul dengan diameter anteroposterior kurang dari 10 cm
Wanita dengan tubuh kecil kemungkinan memiliki ukuran panggul yang kecil, namun juga memiliki kemungkinan janin kecil
Page 18
Diameter Sagitalis Posterior - DSP ( titik pertengahan diameter interspinous dengan pertemuan S4 S5) 5 cm
Kesempitan BTP tidak dapat dinyatakan secara tegas seperti Page 19 kesempitan PAP
BTP diperkirakan mengalami kesempitan bila jumlah dari Diameter Interspinous + DSP ( normal 10.5cm + 5cm = 15.5 cm) kurang dari 13.5 cm. Ukuran terpenting yang hanya dapat ditetapkan secara pasti dengan pelvimetri roentgenologik ialah distansia interspinarum. Apabila ukuran ini kurang dari 9,5 cm, perlu diwaspadai kemungkinan kesukaran persalinan apalagi bila diikuti dengan ukuran diameter sagitalis posterior pendek.
Page 20
Berkurangnya nilai diameter intertuberosa menyebabkan sempitnya segitiga anterior sehingga pada kala II, kepala terdorong lebih kearah posterior dengan konskuensi terjadi robekan perineum yang luas.
Distosia akibat kesempitan Pintu Bawah Panggul saja jarang terjadi oleh karena kesempitan PBP hampir selalu disertai dengan kesempitan Bidang Tengah Panggul. Page 21
Page 22
Page 23
PERCOBAAN PERSALINAN
Tes terhadap kekuatan his, daya akomodasi, termasuk molase karena faktor tersebut tidak dapat diketahui sebelum persalinan. Persalinan percobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, tidak bisa pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak lainnya
Persalinan percobaan ada dua macam yaitu trial of labour dan test of labour
Test of labour fase akhir dari trial of labour karena baru dimulai pada pembukaan lengkap dan berakhir 2 jam kemudian
Page 24
Keberhasilan persalinan percobaan adalah anak dapat lahir sontan per vaginam atau dibantu ekstraksi dengan keadaan ibu dan anak baik Persalinan percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang baik
setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang gagal. Pada keadaan ini dilakukan seksio sesarea.
Page 25
SEKSIO SESAREA
Seksio sesarea elektif kesempitan panggul berat dengan kehamilan aterm, atau CPD yang nyata.
Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki. Seksio sesarea sekunder dilakukan karena persalinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan secepat mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi.
Page 26
Page 27