Anda di halaman 1dari 14

Pendahuluan

Dalam ilmu lingkungan kita tidak terlepas dari penelitian dan zat kimia . Penelitian ini guna untuk mengetahui kandungan unsur kimia yang ada pada suatu lokasi yang menjadi tujuan penelitian . Untuk mendapatkan data pengamatan atau hasil yang akurat, bukan hanya dibutuhkan peralatan dan personel pengambilan sampel, tetapi juga prosedur dan teknik pengambilan sampel Kegiatan pengumpulan sejumlah kecil sampel dari populasi yang banyak namun masih mewakili secara keseluruhan (Representative). Karena itu, pengambilan sampel harus mewakili kumpulannya dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: perencanaan pengambilan sampel, petugas pengambil sampel, prosedur pengambilan sampel, peralatan pengambil sampel yang digunakan, frekuensi pengambilan sampel, keselamatan kerja dan dokumentasi terkait pengambilan sampel. Proses pengambilan sampel jika tidak dilakukan secara benar, maka secanggih apapun peralatan yang dipergunakan tidak akan menghasilkan data yang dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya.

I.

SAMPLING AIR

Sampling air atau pengambilan sampel air adalah Kegiatan pengumpulan sejumlah kecil sampel air dari populasi yang banyak namun masih mewakili secara keseluruhan (Representative). A. Syarat Sampling Air 1. Sampel air yang representatif * Agar sampel air Representatif: Pemilihan lokasi yang tepat Terknik pengambilan sampel Metode pengawetan sampel

2. Metode analisis dengan tingkat akurasi dan presisi yang dapat diterima 3. Peralatan dan instrumentasi yang terkalibrasi 4. SDM yang memadai (analis dan laboran dengan pengetahuan dan keterampilannya) B. PERENCANAAN PENGAMBILAN SAMPEL Pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap awal yang
1 MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil pekerjaan pada berikutnya. Secara garis besar prosedur pengambilan sampel terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control (QC) pengambilan sampel. Hal penting bagi pengambil sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu dokumen yang membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan sistematik. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pengambilan sampel adalah : Menentukan tujuan pengambilan sampel Menentukan alat pengambil sampel yang sesuai; Menentukan apakah pengambilan sampel harus sesuai dengan standar atau peraturan tertentu; Menentukan metode analisis; Pemilihan teknik sampling dan menetukan apakah sampling dilakukan secara random atau acak; Menentukan jumlah, volume dan jenis wadah sampel; Menentukan waktu, lokasi sampling dan jenis sampel; Menentukan frekuensi sampling; Menyiapkan pengendalian mutu; Menyiapkan dokumentasi (daftar periksa persiapan pengambilan sampel, formulir rekaman dat pengambilan sampel, laporan pengambilan sampel) Pengamanan sampel terdiri dari : o Identifikasi/pengkodean sampel o Pengemasan sampel o Penyegelan wadah sampel, bila diperlukan o Tindakan pencegahan selama transportasi ke laboratorium, jika ada ketidak sesuaian o Penyimpanan sampel di laboratorium

C. PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL Persiapan yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel di lapangan adalah: Personel pengambil sampel Persiapan peralatan pengambil sampel Persiapan peralatan pengukuran di lapangan Persiapan peralatan pendukung Persiapan prosedur pengambilan sampel Persiapan wadah sampel Persiapan bahan pengawet, bila diperlukan Mengkalibrasi alat pengukur parameter lapangan Persiapan dokumentasi
2 MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

Persiapan pengendalian mutu lapangan Persiapan rekaman lapangan.

Personil Sampel harus diambil oleh personil yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, mendapatkan pelatihan pengambilan sampel, cukup pengalaman, dan mampu mendemonstrasikan keahlian serta ketrampilannya. Apabila pengambilan sampel dilakukan oleh personel pihak lain, misalnya pelanggan, pengawas atau penyidik dari instansi yang berwenang, pihak laboratorium harus menyediakan prosedur atau instruksi yang terdokumentasi, dan hal-hal lain yang diperlukan, seperti peralatan, wadah sampel dll. Peralatan Peralatan yang harus disiapkan sebelum melakukan pengambilan sampel terdiri dari : alat pengambil sampel, alat ukur parameter lapangan dan wadah sampel. Alat Pengambil Sampel Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel sehingga bahan tersebut tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel, tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel, dan tidak bereaksi dengan sampel, (misal : alat pengambil sampel pengujian parameter minyak dan lemak menggunakan wadah/gelas kaca); 2. Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya; 3. Sampel mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya; 4. Mudah dan aman dibawa; 5. Kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian. Wadah Sampel Persyaratan wadah penyimpan sampel, sebagai berikut : Terbuat dari bahan gelas atau plastik polyethylene (PE) atau polypropylene (PP) atau teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE); Dapat ditutup dengan kuat dan rapat; Bersih dan bebas kontaminan; Tidak mudah pecah atau bocor; Tidak berinteraksi dengan sampel.

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

D. METODE / TEKNIK SAMPLING AIR Metode pengambilan sampel air yang paling sering digunakan terdiri dari tiga macam , yaitu grab sample , integrated sample dan composite sampel 1. Grab Sample Yaitu sampel yang dikumpulkan atau diambil pada satu tempat pada suatu saat saja . Hasilnya hanya menggambarkan saat sampling dilakukan saja . Hasilnya tidak mewakili jadi bisa sangat tinggi atau rendah. Metode ini tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam perencanaan dll.

2. Composite sample Yaitu sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan dengan kata lain grab sampel yang diulang , Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual atau otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu waktu tertentu sekaligus dapat mengukur debit air . Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui gambaran karakteristik air secara terus menerus .

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

3. Integrated Sampel Yaitu sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat , dengan volume yang sama 4. Continue Sampel Yaitu sampling air yang bersifat monitoring kualitas air E. PELAKSANAAN SAMPLING Beberapa tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pengambilan contoh dilapangan sampai contoh sebelum dibawa dan dianalisis di laboratorium. a. Menyiapkan Wadah contoh b. Membilas alat pengambil contoh dengan air suling. c. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3x dengan contoh yang akan di ambil. d. Mengambil contoh sesuai sesuai titik sampling dan memasukanya ke dalam wadah yang sesuai. e. Melakukan dan memberi bahan pengawet yang sesuai ke dalam contoh yang sudah diambil. f. Memberi label pada wadah contoh g. Mengamankan contoh serta wadahnya minsalnya disegel dengan benar. h. Mengukur parameter lapangan. i. Mencatat kondisi lapangan

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

F. PENGAWETAN SAMPEL AIR Pengawetan sampel meliputi perlakuan pendinginan, pengaturan pH, penambahan bahan kimia untuk mengikat polutan yang akan dianalisis. Perlakuan pendinginan Perlakuan pendinginan sampel dengan menggunakan dry ice dalam ice box pada suhu 4 C 2 C, kemudian wadah sampel ditutup rapat sehingga tidak ada pengaruh udara dari luar. Perlakuan pengaturan pH Perlakuan pengaturan pH bertujuan untuk cross check penambahan bahan kimia sebagai bahan pengawet pada sampel yang ditentukan berdasarkan parameter uji (sesuai persyaratan). Perlakuan penambahan bahan kimia Perlakuan penambahan bahan kimia dilakukan setelah sampel diambil, untuk tetap memelihara keutuhan dan memastikan tidak terkontaminasi, atau mencegah terjadinya perubahan. Bahan kimia yang digunakan untuk pengawetan harus memenuhi persyaratan parameter uji untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan di uji, dengan tujuan menghambat aktivitas mikroorganisme dan mengurangi penguapan gas serta bahan-bahan organik, yang dilakukan mulai dari lokasi pengambilan sampel sampai analisis di laboratorium. Batas penyimpanan maksimum sampel tergantung pada karakteristik sampel, sifat parameter uji dan teknik pengawetan. Penggolongan cara pengawetan Cara Pengawetan Pendinginan T = 4oC Parameter yang diukur BOD, asiditas-alkalinitas, konduktivitas COD, ZO total, Fosfat, Ammonia warna,

Penambahan H2SO4 pekat s.d. pH <2 Pendinginan T = 4oC Penambahan HNO3 pekat s.d. pH <2 Pendinginan T = 4oC Penambahan NaOH sampai pH 12

Logam berat, kesadahan

H2S, CN-

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

G.

LOKASI SAMPEL

Pemilihan lokasi yang tepat SUNGAI PILIHLAH LOKASI YANG DIANGGAP BERCAMPUR SEMPURNA ! 1. Hindari pengambilan contoh di tempat yang diam (stagnan) 2.Jika sungai terdiri dari beberapa aliran yang terpisah, pilih aliran yang terbesar 3.Jika ada anak sungai dari air limbah, sampling dilakukan pada sungai utama sebelum dan sesudah pencampuran dari anak sungai dan di lokasi anak sungai 4.SNI 06-2421-1991, lokasi sampling air dipengaruhi kecepatan air: Debit air < 5 m3/s 5 150 m3/s > 150 m3/s Lokasi Sampling Satu titik di tengah sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan Dua titik, @ 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman sungai Minimum 6 titik, @ , , , lebar sungai pada 0,2 dan 0,8 x kedalaman sungai

DANAU atau WADUK Kedalaman < 10 m 10 30 m 30 100 m SNI 06-2421-1991, lokasi sampling air dipengaruhi kedalaman air:

Lokasi Sampling Dua titik, permukaan dan dasar danau Tiga titik, permukaan, tengah dan dasar Empat titik, permukaan, tengah dan dasar

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

AIR SUMUR atau AIR TANAH 1.Air sumur/ air tanah relatif stabil 2.Sampling dilakukan pada kedalaman 20 cm dari atas permukaan air 3.Untuk sumur bor, sampling dilakukan di tempat keluar air (kran), setelah dibuang beberapa saat (5 10 menit) untuk mengeluarkan air yang terperangkap dalam pipa Gambar Lokasi Sampling

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

II.

SAMPLING MINERAL

Sampling mineral atau pengambilan sampel mineral adalah Kegiatan pengumpulan sejumlah kecil sampel mineral dari populasi yang banyak namun masih mewakili secara keseluruhan. Disetiap laboratorium sebelum melakukan analisis sampel dipreparasi terlebih dahulu , Karena sampel berbentuk bongkahan dan dalam jumlah yang cukup banyak , sehingga tidak dapat langsung dianalisis unsure-unsur yang terkandung. Sampel sebelum masuk preparasi harus disertai kode daerah dan kode nomor sampel. Jadi secara umum , preparasi adalah pengolahan penyediaan suatu sampel dengan cara pembersihan , pemecahan dan penghalusan serta penghomogenan sehingga siap dianalisa. Contoh sampel yang umum ada 5 jenis : 1. Core : sampel yang berasal dari hasil pengeboran 2.Rock : sampel yang berasal dari singkapan batuan 3.Soil : sampel berasal dari tanah 4. Stream Sediment : sampel berasal dari endapan sungai 5. Pan Concentrate : sampel berasal dari pasir sungai A. MACAM MACAM PREPARASI MENURUT TINGKATANNYA 1. Preparasi dari contoh Asal Meliputi proses pemurnian , penggerusan , pengayakan sampai didapat butir-butir yang diinginkan serta pembagian contoh (kwartering) sehingga didapat sejumlah tertentu sampel yang mewakili sampel asal contoh :

1 kg

0,5 kg

250 g

150 g

30 g

bongkah
-16 mesh

2-3 cm

mesh

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

-30 <x<60 mesh - X< 80 Mesh -150 Mesh

b. Preparasi Untuk Analisa Meliputi proses pelarutan dan pengkondisian sampel sehingga siap untuk dianalisa Sampel asal yang diterima di laboratorium kimia mineral berdasarkan jenisnya dikelompokan menjadi: 1. Gambut : dari sisa jenis tumbuhan 2. Batuan : gamping , phospat , perlit , zeloit 3.Lempung : kaolin ,bentonit , nikel , tembaga 4. Bijih : besi , timah, pasir besi 5. Pasir : pasir kwarsa 6. Mineral : kromit , hepatit , magnetit , kwarsa dan tanah 7. Steam sediment 8. Bahan : semen kapur , pupupk bahan kimia ,dll 9. Batu bara : Antrasit (paling keras) , lignit , brown coal B. KELENGKAPAN ALAT PREPARASI 1.Alat kebersihan contoh : compressor , dust absorber 2. Alat penghancur contoh : palu , gergaji , jaw crusher 3. Grinder Contoh : ball mill , hand mill , tema mill , dll 4. Pengering
10 MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

contoh : ruang dengan dehumudifer , oven 5. Pengayak contoh : ayakan ( stainless steel , alumunium , bross, monel ) ,sieve shaker 6. Pembagi contoh : splitter , riffle splitter, RSD ( Rotary Sampel Devider ) 7.Container 8. Alat keselamatan Kera contoh : jas lab , sarung tangan , masker , kacamata

C.

MACAM MACAM TEKNIK SAMPLING MINERAL

1. Teknik sampling secara umum Teknik sampling secara umum dilakukan dalam dua cara : 1. Hand sampling yaitu cara sampling dengan menggunakan tangan 2. Mechine sampling yaitu cara sampling dengan menggunakan bantuan mesin . 2. a. Splitter Prinsipnya membagi sampel menjadi dua bagian yang sama banyak , dilakukan untuk conto yang jumlahnya banyak dan memerlukan waktu sedikit b. Rotating Sampling Prinsipnya membagi sampel menjadi enam bagian sama banyak pada tempat berbentuk lingkaran . Cara ini dilakukan apabila sampel yang diambil cukup banyak . c. Sistem Perempatan (Cone Quartering ) Serbuk sampel diletakan diatas plastic tebal , lalu dilakukan homogenisasi . Setelah itu dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak (bersilang). Dua segitiga yang berlawanan diambil dan disimpan sebagai arsip , sedangkan dua bagian lagi diaduk kembali sampai didapatkan bobot sampel yang diiinginkan. Teknik sampling secara Laboratorium

11

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

d.Cara Acak (Grab Sampling) Prinsipnya adalah pengambilan contoh yang dilakukan diberbagai tempat yang dianggap telah mewakili jumlah contoh yang ada. e. Sampel quoning Cara ini hampir sama dengan pemerataan , hanya saja conto tidak dibagi menjadi empat bagian , tetapi diambil secara melingkar sampai didapat sampel sebanyak 200 gram , lalu sampel dimasukan ke dalam plastic yang berlabel. f.Bulk Sampling Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar. Pada fase sebelum operasi penambangan, bulk sampling ini dilakukan untuk mengetahui kadar pada suatu blok atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum dilakukan untuk uji metalurgi dengan tujuan mengetahui recovery (perolehan) suatu proses pengolahan. Sedangkan pada kegiatan eksplorasi, salah satu penerapan metode bulk sampling ini adalah dalam pengambilan conto dengan sumur uji. g. Channel Sampling Channel sampling adalah suatu metode (cara) pengambilan conto dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus kemiringan lapisan. Ada beberapa cara atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau melakukan pengelompokan conto (sub-channel) yang tergantung pada tipe (pola) mineralisasi, antara lain : Membagi panjang channel dalam interval-interval yang seragam, yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona bijih relatif lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam sumur uji pada endapan laterit atau residual. Membagi panjang channel dalam interval-interval tertentu yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona mineralisasi. Untuk kemudahan, dimungkinkan penggabungan sub-channel dalam satu analisis kadar atau dibuat komposit. Pada batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per tebal seam (lapisan) atau ply per ply (jika terdapat sisipan pengotor).

12

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

h.Chip Sampling Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal dan pecahan-pecahan batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu kantong conto. Kadang-kadang pengambilan ukuran conto yang seragam (baik ukuran butir, jumlah, maupun interval) cukup sulit, terutama pada urat-urat yang keras dan brittle (seperti urat kuarsa), sehingga dapat menimbulkan kesalahan seperti oversampling (salting) jika ukuran fragmen dengan kadar tinggi relatif lebih banyak daripada fragmen yang low grade. i.Pipe Sampling Menggunakan pipa sampling

Kesimpulan
Pengambilan sampel adalah Kegiatan pengumpulan sejumlah kecil sampel dari populasi yang banyak namun masih mewakili secara keseluruhan . Sampling air secara umum dibedakan menjadi 4 macam yakni grab sampling , composite sampling , integrated sampling , continue sampling sedangkan pada sampling mineral secara umum dibagi menjadi 2 yaitu hand sampling dan mechine sampling , sedangkan secara laboratorium yaitu splitter , rotating sampling , Cone quartering , grab sampling , sampel quoning , pipe sampling , chip sampling , bluk sampling ,channel sampling.

13

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

Daftar Pustaka
-http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/12/metode-sampling-batubara-coal-sampling.html -http://tatyalfiah.files.wordpress.com/2009/10/sampling-air.pdf -http://blhbu.net/index.php?option=com_content&view=article&id=60%3Ateknik-samplingair&catid=16&Itemid=19 - dc195.4shared.com/doc/FcY99a5c/preview.html -file://localhost/C:/swsetup/My%20Documents/tugas/KIMIA%20AIR/beberapa-metodesampling.html -Laporan Prakerin , Direktorat Sumber Daya Mineral -Laporan Prakerin , PT. Antam (Persero) , Tbk. Unit Geomin

14

MAKALAH KIMIA AIR | Teknik Sampling Air dan Mineral

Anda mungkin juga menyukai