Anda di halaman 1dari 13

KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Cleft Lip and Palatum

Tutor : dr. Doti

Kelompok 5

KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Suatu kegiatan memberikan keterangan, informasi, dan edukasi pada ibu mengenai penyakit bibir sumbing dan sumbing langitlangit, selengkap mungkin, tentunya dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh pasien yang tidak mengenyam pendidikan medis.

KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi)


1. Menetapkan Sasaran 2. Penjabaran tujuan 3. Pemberian materi/ pesan mengenai kelainan Cleft Lip and Palatum (Bibir sumbing dan sumbing langit-langit) 4. Menetapkan metode 5. Memilih media 6. Menetapkan kegiatan operasional 7. Menetapkan rancangan penilaian (evaluasi) Untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan KIE terhadap ibu

Sasaran KIE
Ibu penderita kelainan bibir sumbing dan sumbing langit-langit

TUJUAN KIE
1. 2. 3. 4. 5. Memberikan ibu pemahaman mengenai kelainan bibir sumbing dan sumbing langit-langit Memberikan ibu pemahaman mengenai penyebab terjadinya kelainan bibir sumbing dan sumbing langit-langit Memberikan dororongan psikis positif pada ibu penderita kelainan bibir sumbing dan sumbing langit-langit Untuk memberikan kemampuan/ kesiapan ibu dalam perawatan anak bibir sumbing dan sumbing langit-langit Meningkatkan kualitas hidup penderita bibir sumbing dan sumbing langit-langit

Kelainan sumbing bibir dan sumbing langitlangit


Labiognatopalatoschisis atau Cleft Lip and Palate (CLP) atau bibir sumbing dan sumbing langit-langit adalah kelainan bawaan berupa celah pada bibir atas dan langit-langit, yang timbul pada saat pembentukan janin sehingga ada celah antara kedua sisi bibir hingga langit-langit dan bahkan cuping hidung.

Kelainan sumbing bibir dan sumbing langit-langit


Kelainan sumbing bibir dan sumbing langit-langit lebih berefek kepada fungsi mulut seperti menelan, makan, minum, dan bicara. Pada kondisi normal, langit-langit menutup rongga antara mulut dan hidung. Pada bayi yang langit-langitnya sumbing ini tidak ada sehingga pada saat menelan bayi bisa tersedak. Kemampuan menghisap bayi juga lemah, sehingga bayi mudah capek pada saat menghisap, keadaan ini menyebabkan intake minum/makanan yg masuk menjadi kurang dan jelas berefek terhadap pertumbuhan dan perkembangannya selain juga mudah terkena infeksi saluran nafas atas karena terbukanya palatum tidak ada batas antara hidung dan mulut, bahkan infeksi bisa menyebar sampai ke telinga.

Penyebab
Kelainan ini disebabkan oleh kelainan genetik yang berpengaruh pada tahap pembentukan embrio, sehingga terdapat kelainan yang muncul setelah kelahiran. CLP adalah kelainan multifaktoral, jadi kemunculannya dipengaruhi oleh faktor gen dan lingkungan. Dikatakan merupakan gabungan antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan seperti agen teratogenik (seperti steroid, antikonvulsan, alkohol, merkuri, infeksi virus (misal rubela)) selama trimester I. Resiko terjadinya sumbing juga meningkat dengan semakin tuanya usia orangtua, terutama lebih dari 30 tahun.

Peran Psikologi
1. Melakukan konseling pada orang tua agar orangtua bisa menerima dan menyesuaikan diri dengan kecacatan anak. Bertujuan untuk membantu proses tumbuh kembang anak, mengurangi masalah-masalah yang dihadapi anak dengan cara memperkuat relasi orangtua anak, meningkatkan komunikasi positif antara orang tua dan anak, dan membina keyakinan orang tua serta membina keterampilan orang tua menghadapi masalah anak. Menyarankan orang tua agar membantu proses sosialisasi anak Mengingatkan orang tua mengenai perlunya menjelaskan pada saudarasaudara yang tinggal serumah mengenai keadaan anak Merencanakan masa depan anak Perlunya bergabung dengan orang tua lain untuk memahami bagaimana orang tua lain menghadapi masalah-masalah anak

2. 3.

4. 5.

Merawat Bayi Sumbing


Untuk membantu keadaan ini biasanya pada saat bayi baru lahir : 1. Di pasang selang Nasogastric tube Selang yang dimasukkan melalui hidung, berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan

2. Pemasangan Obturator semacam gigi tiruan tapi lebih lunak, jd pembuatannya khusus dan memerlukan pencetakan di mulut bayi.

Merawat Bayi Sumbing


3. Pemberian dot khusus dot khusus Tujuannya dot yang panjang menutupi lubang di langit2 mulut; susu bisa langsung masuk ke kerongkongan; karena daya hisap bayi yang rendah, maka lubang dibuat sedikit lebih besar

4.

Cara menyusui nya untuk menghindari tersedak, dengan posisi seperti di samping

Setelah operasi baik bibir maupun langit2 biasanya tidak di sarankan untuk memakai dot, disaranakan untuk memberikan susu pakai sendok, hal ini diperlukan untuk memberi waktu penyembuhan luka jaringan post operasi.

Reference
Evy. (7 Maret 2007). Merwat Bayi Sumbing. http:// www.Senyumsehat.wordpress.com/2007/03/07/merawat-bayisumbing Riyadi, agatha. (4 Desember 2009). Faktor Hereditas dan Kaitannya dengan Aspek Biologi Molekuler pada Kasus Cleft Lip and Palate. http://www.agathariyadi.wordpress.com/2009/09/04 (Desember 2009). Bibir Sumbing. Pdf (80kb). http://advelgopar.files.wordpress.com/2009/12/bibir-sumbing.pdf

Anakku, Hidupku Dare to be a happy parent

Anda mungkin juga menyukai