Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENELITIAN KUANTITATIF

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pembimbing : Drs. Setiadi C. P., MT., M.Pd.

Oleh: Wiratno Mahardiko Faizatul Amalia Vebriyanti Dwi Anggraini

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Oktober, 2009

Ciri-ciri penelitian kuantitatif deskriptif, korelasi dan komparatif 1. Penelitian deskriptif Adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejalagejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif, cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Ciri-ciri penelitian deskriptif, antara lain: 2. Penelitan korelasi Adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara variable atau beberapa variable dengan variable lain. Variable yang digunakan untuk memprediksi disebut variable predictor atau variable independen atau bebas. Sedangkan variable yang diprediksi disebut variable kriterium/criteria atau variable terikat atau dependen. Cirri-ciri penelitian korelasi adalah: - Menghubungkan dua variable atau lebih - Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi - Dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi sebagaimana dalam penelitian eksperimental - Datanya bersifat kuantitatif. Contoh dari penelitian korelasional adalah: - Studi untuk mempelajari/ mengetahui hubungan antara skor tes UMPTN dengan prestasi belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi - Studi untuk memprediksi keberhasilan belajar mahasiswa berdasarkan skor motivasi belajarnya 3. Penelitian kausal komparatif Adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari factor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari factor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam hal ini ada unsure membandingkan antara dua atau lebih variable (Fraenkel dan Wallen, 1990:326). Penelitian kausal komparatif merupakan jenis penelitian expos facto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaanperbedaan dalam variable bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami (Donald Ary, dkk, dalam Arief Furchan, 1982:382) semua kejadian yang dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen. Menurut Kerlinger

(dalam Donald Ary) memberikan batasan tentang penelitian expost facto yakni merupakan penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalika variable bebas secara langsung karena perwujudan variable tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang hubungan diantara variable-variabel itu dilakukan tanpa intervensi langsung, berdasarkan perbedaan yang mengiringi variable bebas dan variable terikat itu. Ciri dari penelitian kausal komparatif adalah bahwa penelitian komparatif merupakan penelitian expost facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tidak dapat melakukan treatment. Dan penelitian ini cenderung mengandalkan data kuantitaif. Contoh dari penelitian kausal komparatif adalah: - Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar bidang studi IPA siswa SD yang berada di daerah perkotaan dan perdesaan - Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara mahasiswa yang samba bekerja dan yang tidak bekerja - Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar siswa dilihat dari jenis kelamin, usia dan tingkat social ekonomi orang tua

Daftar Pustaka Riyanto, Yatim, M.Pd.,Drs.,Dr. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya:Penerbit SIC.

Anda mungkin juga menyukai