Sejarah Hukum 1
Sejarah Hukum 1
Oleh YAS
For a whole society to lose its sense of history would be tantamount to giving up its civilization. We live and are moved bu historical ideas and imeges, and our national existence goes on by reproducing them.
Soedjatmoko:1968
history instructions is an important means of trainaing goog zitizens and of developing love and loyalty for noes country; its essential to a young country like Indonesia for the nation building in which its people are all engaged
Soekanto: 1951
Mereka yg bekerja dalam lapangan sejarah mempelajari dan menyelidiki kenyataan(feiten)dgn bertanya pada diri sendiri, untuk mencari, mendekati dan akhirnya mendapatkebenaran tentang kehidupan dalam dunia
Arti
History (Ing), historiai (Yunani)=hasil penelitian; oleh Heroditus (abad 5 SM); Historia (Spanyol), historie (Belanda), histoire (Perancis), storia(Italia); Geschichte, berasalan dari geschehen=sesuatu yg terjadi (sampai abad XVIII), historie (abad XIX-XX dipegunakan untuk menunjukkan koleksi fakta kehidupan manusia dan perkembangannya; Merupakan penulisan secara sistematis dari gejala2 tertentu yg berpengaruh pd suatu bangsa, suatu lembaga atau kelompok sosial,yg biasanya disertai dengan suau penjelasan mengenai sebab2 timbulnya gejala tsb; Pencatatan secara deskriptif dan intepretatif mengenai kejadian2 yg dialami manusia pd masa lampau yg ada hubungannya dengan masa kini.
Analogi: timbulnya hukum seperti timbulnya bahasa, tidak ada yg universal; Hukum bukan karena perintah penguasa atau karena kebiasaan tetapi karena perasaan keadilan yang terletak dalam jiwa bangsa itu (instinktif); jiwa bangsa (volksgeist) adalah sumber hukum (law is an expression of the common consiuness or spiit of people);
Puchta (1798-1866) Merupakan murid von Savigny hukum suatu bangsa terikat pada jiwa bangsa (volksgeist) ybs. Bentuk hukum(1) langsung berupa hkm.adat,(2) melalui uu, (3)ilmu hukum dlm karya ilmiah para ahli hukum.
Sistem Hukum(2)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. The Principle of Legality (Fuler:1971), maka syarat menjadi sistem hukum, antara lain: Tidak boleh mengandung keputusan yang sifatnya ad hoc; Peraturan2 yg dibuat harus diumumkan; Tidak boleh berlaku surut; Disusun dalam rumusan yg mudah dimengerti; Tidak boleh bertentangan satu sama lain; Tidak melebihi kewenangan yang diaturnya; Tidak boleh ada kebiasaan sering mengubah2 sehingga orang2 kehilangan orientasi; Harus ada kecocokan antara peraturan yg diundangakan se-hari2 dgn pelaksanaan se-hari2.
Teori2
Eksistensi antara H. Islam dan H. adat memunculkan teori2 yi: 1.Teori Receptio in Complexu yi setiap penduduk berlaku hukum agamanya masing-masing (LWC.van den Berg); ada pengadilan agama (priesterrad) disamping landraad. 2. Teori Receptie (van Vollenhoven dan Snouck Hugronye)yi hukum Islam berlaku bagi bagi orang Islam bila diterima dan telah menjadi hukum adat mereka. 3. Teori Receptie Exit: Jakarta Charter 22 Juni 1945. 4. Teori Receptio A contrario yi hukum adat baru berlaku bila tidak bertentangan dengan hukum Islam.