Anda di halaman 1dari 7

Nama : TASA WEHARIMA

NIM : 170710101425
Kelas : HUKUM ADAT KELAS D

1. Setiap mata kuliah selalu mempunyai tujuan dan manfaat untuk dipelajari termasuk hukum
adat.
a. Apa tujuan mempelajari hukum adat?
• Tujuan mempelajari hukum adat untuk saling menghormati antar budaya dengan nilai, azas
hukum adat dan norma hukum adat yang pluralisme atau beragam
• Pengembanan keilmuan ilmu hukum, khususnya ilmu hukum adat yang ada di Indonesia
• Untuk mengerti antara keilmuan hukum yang berlaku di Indonesia dengan ilmu hukum adat
yang berjalan dengan bersama – sama
b. Apa manfaat mempelajari hukum adat?
Manfaat ilmu untuk Ilmu (Pure sciense) :
a) Sumber inspirasi pembentukan hukum baru melalui penelitian dan kajian
b) Sumber inspirasi pengembangan ilmu hukum disesuaikan dengan zaman
Manfaat ilmu untuk Kemaslahatan atau Kemasyarakatan (applied sciense) :
a) Pedoman berperilaku atau dasar berbuat
b) Memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat hukum adat
c) Memberikan dasar bagi fungsionaris dalam upaya penyelesaian sengketa
c. Apa fungsi hukum adat?
Menurut aliran fungsionalisme, hukum adat berfungsi sebagai ‘pedoman’ hidup
bermasyarakat agar masyarakat hidup dengan tertib, tenang, tentram dan damai menuju
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

2. Belanda berupaya untuk menjajah bangsa Indonesia, yaitu ingin menguasai kekayaan alam.
Untuk menguasai bangsa Indonesia, yang pertama-tama dilakukan ialah dengan cara
menghancurkan hukum adat.
a. Apa upaya Belanda untuk menghancurkan hukum adat. Sebut dan jelaskan 2 upaya
Belanda itu.

1
 Upaya 1 dengan cara UNIFIKASI
Unifikasi yaitu menyatukan hukum Indonesia (Hukum Adat dihapus) dengan
Hukum Belanda. Namun, belanda gagal atau tidak berhasil karena transplantasi hukum
yang gagal. Faktor gagalnya adalah orang belanda dengan orang adat berbeda
kebudayaannya, dan karena factor agama yang berbeda juga.
a. Wichers (Presiden MA Belanda) – gagal (hukum adat terlalu sederhana – Pola pikir
sederhana)
b. Van der Putte (Menteri Jajahan Belanda) – gagal (perlu dilakukan kajian dulu)
c. Cremer (Menteri Jajahan) : - gagal (penduduknya pluralisme agama, budaya, adat)
d. Kuyper = gagal juga ditolak oleh Van Idsinga yang dipengaruhi oleh tulisan Van
Vollenhoven (untuk bangsa Indonesia jangan diberlakukan hukum untuk hakim)
e. Pemerintah Belanda = gagal juga karena ditentang oleh Van Vollenhoven
f. Cowan = gagal ditolak oleh Van Vollenhoven
 Upaya II dengan cara Azas Konkordansi atau Unifikasi Hukum = Penundukan Diri
(1816 – 1848 ) : transplantasi hukum (gagal) – eenheids beginsel ditolak oleh Scolten van
Oudharlem Anggota Raad Van State / DPA) dan Van der Vinne
b. Siapakah yang membela hukum adat? Apa saja yang dilakukannya untuk membela
hukum adat?
Van Vollenhoven adalah orang yang membela hukum adat. Van Vollenhoven
melakukan beberapa cara untuk membela hukum adat, yaitu :
1. Van Vollenhoven menemukan dasar ilmu hukum adat dan membuat metode ontologi,
epistemologi, dan aksilogi
2. Pembela hukum adat atau pendekar hukum adat yang ingin menghancurkan hukum adat
3. Van Vollenhoven mengkontruksi teori kenyataan tentang hukum adat
4. Van Vollenhoven membagi 19 wilayah hukum adat (Adatrechtskringen)

3. Dalam hukum adat mempunyai nilai-nilai universal, yaitu nilai-nilai yang berlaku di seluruh
masyarakat hukum adat di seluruh Indonesia.
a. Sebut dan jelaskan dengan contoh keempat nilai-nilai universal itu.
1. Nilai magis yaitu kerahasiaannya belum diungkapkan, bukan berarti tidak logis.
Contoh : Pada masa zaman dahulu, masyarakat adat percaya kepada ruh nenek moyang,
kepercayaan kepada kekuatan gaib
2. Nilai komunalisme = komunal = kebersamaan

2
Contoh : masyarakat yang masih menggunakan musyawarah untuk mencapai mufakat
dalam menyelesaikan masalah, masih adanya gotong royong
3. Nilai kontan (langsung) yaitu kesesuaian antara pikiran, perkataan, dan perbuatan =
konsisten
Contoh : berperilku jujur kepada orang lain
4. Nilai riel (nyata)/kongkri yaitu simbol karena budaya masyarakat indonesia adalah
budaya tutur (bukan budaya tulis)
Contoh : simbol karena budaya masyarakat Indonesia adalah budaya tutut dari Timur
b. Apa arti ‘magis-relijius’ menurut hukum adat? Mengapa disebut ‘magis?’ (magische
kracht).
Nilai magis – relijius (relijiusitas). Magis berarti kerahasiaannya belum diungkapkan,
bukan berarti tidak logis. logika yang digunakan bukan logika dari luar, tetapi logika
masyarakat dimana hukum adat itu hidup.
c. Apa fungsi ‘sesajen’ dalam ritual menurut hukum adat?
Fungsi sesajen sebagai tanda penghormatan kepada ruh nenek moyang, bisa juga
sebagai penghormatan atau rasa syukur kepada semua yang terjadi di masyarakat.

4. Setiap hukum, termasuk hukum adat, harus memiliki kekuatan berlaku atau ‘keberlakuan
hukum’ dalam Bahasa Belanda disebut Gelding atau Bahasa Jerman disebut ‘Geltung.’
a. Apa itu gelding atau geltung?
Geding atau ‘keberlakuan huku’ adalah kemampuan hukum atau norma untuk memaksa
seseorang untuk tunduk dan taat pada hukum.
b. Sebut dan jelaskan kekuatan berlaku menurut Sudikno?
 Kekuatan berlaku secara filosofis = kekuatan berlakunya hukum karena ia bersumber
pada falsafah hidup masyarakat dimana hukum itu hidup, tumbuh, dan berkembang.
Misalnya hukum positif Indonesia yang bersumber dari Pancasila.
 Kekuatan berlaku secara yuridis-normatif = kekuatan berlakunya hukum karena ada dasar
hukumnya dalam peraturan perundang-undang. Jadi, berdasarkan bentuknya. Misalnya
UUPA, UU Perkawinan, UU Kesejahteraan Anak
 Kekuatan berlaku secara sosiologis = kekuatan berlakunya secara nyata. Artinya, nyata-
nyata ditaati, dilaksanakan, dan dipertahankan oleh anggota masyarakat sekalipun tidak
berbentuk undang-undang. Jadi, tidak bergantung pada bentuk tetapi pada isi/materi.
Kekuatan berlaku secara sosiologis = kekuatan berlaku secara empirik = efektivitas.

3
c. Jika orang diberi sanksi fisik (penjara, dicambuk, dipotong tangan, dikebiri), teori apa
yang menjelaskan hal ini?
Teori Paksaan. Karena, kemampuan hukum untuk memaksa seseorang tunduk dan taat
pada hukum secara fisik, represif (paksaan fisik, misalnya: penjara, denda), coersion

5. Dalam hukum adat selalu ada keterkaitan (holistic/interrelasi) antara: Perilaku, Nilai, Azas,
dan Norma.
a. Buatkan skema hubungan antara 4 komponen dalam pembentukan hukum adat itu.

NILAI

PERILAKU MANUSIA AZAS

NORMA

b. Dari skema tersebut dari manakah hukum adat itu lahir?


Menurut Teori O.W Homes bahwa hukum itu tidak lahir dari logika, tetapi dari
pengalaman. Oleh karena itu dimulai dari perilaku atau pengalaman yang baik terjadi selama
bertahun – tahun sehingga, menjadi suatu keberlangsungan, kebersamaan, saling mengasihi
dan melindungi
c. Teori apa/siapakah yang menjelaskan hal tersebut?
Teori Sociological-jurisprudence dari O.W Holmes
Teori Historis – kulturalisme dari Von Savigny
d. Bagaimanakah isi teori tersebut?
Isi Terori Sociological-juriprudence ini “the law is not been logic, but experience” atau
hukum itu tidak lahir dari logikan, tetapi dari pengalaman.

4
Isi Teori Historis ini “das recht wirdt nicht gemacht es ist und wird mit dem volke”
hukum itu tidak dibuat, tetapi ia ada, hidup, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat
( volkgeeist )

6. Setiap hukum, termasuk hukum adat tentu mempunyai subjek hukum.


a. Siapakah subjek hukum adat itu? Buat skemanya supaya jelas?
Subjek hukum adat itu ada dua yaitu personal atau pribadi dan Masyarakat Hukum Adat (
Rechtgemeenschap )

SUBJEK HUKUM
ADAT

Personal / Masyarakat
Pribadi Hukum adat

Society / Masyarakat = Community / Komunitas


Hukum Kebiasaan = Hukum Adat

b. Apa dasar hukumnya dalam hukum positif Indonesia (sesudah reformasi)?


• UUD NRI Tahun 1945 Pasal 18b (2), 28 I (3), Jo UU No. 32 TAHUN 2004; UU No. 6
Tahun 2014 Tentang DESA= ADA DESA DAN DESA ADAT ATAU YANG DISEBUT
DENGAN NAMA LAIN
• Permendagri No. 52 Tahun 2014
• UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
• UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Jo UU No. 32 Tahun 2004
• UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan
• UU No. 7 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

5
c. Apa fungsi masyarakat hukum adat itu?
Menurut Van Vollenhoven bahwa fungsi masyarakat hukum adat itu adalah sebagai
bingkai dan di dalam bingkai terdapat corak hukum adat, hubungan antara masyarakat dengan
hukum diibaratkan wadah dan isi atau jiwa raga tumbuh bekembang bersama masyarakat (
VOLGEEIST )
d. Bagaimanakah bentuk pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat?
 Dalam buku (Pengantar HukumAdat ) dijelaskan bahwa pengakuan dan perlindungan
masyarakat hukum adat telah dibentuk Undang – Undang tentang Pengakuan dan Perlindungan
Masyarakat Hukum adat (Yaitu RUU PPHMHA) Tahun 2013 Telah resmi menjadi
Inisiatif DPR .
 Pasal 18 B ayat 2 UUD RI 1945 : Negara mengakui dan menghormati masyarakat Hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalamUndang–
undang .
 Pasal 28 I ayat 3 UUD RI 1945 : Identitas budaya dan hak masyarakat tradisonal dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban .

7. Setiap hukum, termasuk hukum adat tentu memiliki objek hukum.


a. Sebutkan hak-hak masyarakat hukum adat (ada 2)? Jika perlu dibuatkan skema.
1) Hak Asasi = Sejak Lahir
2) Hak Hukum = Diberikan oleh Hukum adat
Hak Personal = Hak Milik
Hak Kolektif = Komunitas = Hak masyarakat Hukum Adat

Hak – Hak Masyarakat


Hukum Adat

Hak Hukum :
Hak Asasi 1. Hak Personal
2. Hak Kolektif

6
b. Apa dasar hukumnya dalam hukum positif Indonesia (sesudah reformasi)?
• UUD NRI Tahun 1945 Pasal 18b (2), 28 I (3), Jo UU No. 32 TAHUN 2004; UU No. 6
Tahun 2014 Tentang DESA= ADA DESA DAN DESA ADAT ATAU YANG DISEBUT
DENGAN NAMA LAIN
• Permendagri No. 52 Tahun 2014
• UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
• UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Jo UU No. 32 Tahun 2004
• UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan
• UU No. 7 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
c. Berikan contoh hak komunal.
Dalam Buku Pengantar Hukum Adat
Pada dasarnya Hak komunal itu adalah hak masyarakat (Teritorial) contohnya adalah: 1Hak
memanfaatkan tanah, air, hutan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama Masyarakat Hukum
adat
d. Berikan contoh hak kolektif.
Dalam Buku Pengantar Hukum Adat
Pada dasarnya Hak kolektif adalah Hak yang berasal dari Individu yaitu Hak masyarakat
hukum adat (geneologis) contohnya adalah:
1) Hak atas Lingkungan
2) Hak atas Pembangunan
3) Hak atas Perdamaian dan Keamanan

Anda mungkin juga menyukai