Anda di halaman 1dari 12

no URAIAN 1 Eliksir Parasetamol 120mg/ 5 cc 2 Tujuan Praktikum Mengetahui dan mampu membuat formulasi eliksir Paracetamol yang baik

k serta tekhnik pembuatannya Mengetahui cara penentuan konstanta dielektrik suatu pelarut campur eliksir Mengatahui dan mampu melakukan evaluasi sediaan eliksir Teori Singkat Eliksir adalah sediaan beruoa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi, dan zat pengawet : digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilen glikol : sebagai pengganti gula dapat digunakan sirop gula. Acetaminophen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893. Efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Efek analgesic parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat. Reaksi alergi terhadap derivate para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa (Syarif Amir, 2007) 3 Deskripsi Zat Aktif dan Preformulasi Bahan Eksipien a. Paracetamol Bahan aktif sebagai analgesik, antipiretik - Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit. - Nama lain (sinonim) : asetaminofen - nama kimia : 4-hidroksiasetanilida - struktur kimia :

Rumus molekul : C8H9NO2 dan bobot molekul 151.16 Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N; mudah larut dalam etanol pH stabilitas : data tidak ditemukan Titik leleh : 168o 172 o C Stabilitas : stabil pada pH 3.8 6.1 Inkompatibilitas : data tidak ditemukan Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya Koefisien partisi zat aktif : Data tidak ditemukan

b. Etanol sebagai pelarut - Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; baukhas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala api biru yang tidak berasap. - Nama lain (sinonim) : Aethanolum, Alkohol, Etil Hidroksida, Metil Karbinol - Nama kimia : Etil Alkohol - Struktur kimia :

Rumus molekul : C2H5OH dan Bobot molekul 46.07 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P pH stabilitas : data tidak ditemukan Titik didih : 78.15 C Stabilitas : Larutan etanol stabil dengan autoklaf atau filtrasi dan harus disimpan di tempat yang sejuk Inkompatibilitas : Dalam suasana asam, etanol bereaksi dengan bahan teroksidasi Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api, dan disimpan di tempat yang sejuk Koefisien partisi zat aktif : data tidak ditemukan

c. Propilen glikol sebagai pelarut campur - Pemerian : jelas, tidak berwarna, kental, cairan yang tidak berbau, dengan rasa manis sedikit tajam menyerupai gliserin. - Nama lain (sinonim) : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethyl-ene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum. - nama kimia : 1,2-Propanediol [57-55-6] - struktur kimia :

Rumus molekul : C3H8O2 dan bobot molekul 76.09 Kelarutan : Larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada 1 dalam 6 bagian eter; tidak larut dalam minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi dapat larut beberapa minyak atsiri.

pH stabilitas :36 Titik lebur : - 59 C Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil pada wadah tertutup, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia cenderung untuk mengoksidasi, sehingga menghasilkan produk seperti propionaldehida, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat. Propilen glikol secara kimiawi stabil saat dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan air dapat disterilisasi dengan autoklaf. - Inkompatibilitas : Propilen glikol tidak sesuai dengan reagen oksidasi seperti kalium permanganat - Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik - Koefisien partisi zat aktif : Data tidak ditemukan d. SORBITOL : sebagai - Pemerian : serbuk higrskopik, berwarna putih atau hamper tidak berwarna. Bergranul dan biasanya digunakan sebagai pemanis. - Nama lain (sinonim) : C+ PharmSorbidex ; E420; 1-2-3-4-5-6 hexanehexol ; Liponic 70-NC ; Liponic 76-NC ; Meritol ; Neosorb ; Sorbitab ; Sorbite ; D-Sorbitol ; Sorbitol Instan ; Sorbitolum ; Sorbogem - Nama Kimia : D-Gluticol [50-70-4] - Struktur Kimia : -

Rumus molekul : C6H14O6 Kelarutan : mudah larut dalam air dan sangat mudah larut dalam aqua calida pH larutan dan pH stabilita : 4,5 7,0 Stabilitas : data tdk ditemukan Inkompatibilitas : dengan air dan ion logam valensi 2 dan valensi 3 Wadah dan penyimpanan : pada wadah kaca, alamunuim, dan stainless stell, serta disimpan pada tempat sejuk dan kering Sifat khusus : data tdk ditemukan

Formula Utama R/ Paracetamol Sorbitol Propilenglikol Etanol Sunset Yellow

1440mg 30 %

qs

Oleum Citrid Aquadest

ad 60ml

Formula Alternatif R/ Paracetamol Sorbitol Propilenglikol Etanol Na Benzoate Sunset Yellow Oleum Citrid Aquadest ad 60 ml Alas an 1. Penggunaan sunset yellow FCF disesuaikan dengan rasa dari eliksir yang akan dibuat, berwarna orange yang mengindikasikan rasa jeruk 2. Penggunaan oleum citri bertujuan untuk memberikan rasa jeruk pada eliksir parasetamol yang dibuat. 3. Penggunaan Na Benzoat adalah sebagai pengawet, sebab kadar etanol yang digunakan kurang dari 12 %, sehingga membutuhkan zat pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroba. 5 6 Perhitungan Penimbangan Nama Bahan Volume 5 ml Volume 60 ml 5 botol, 300ml Volume

Paracetamol Sorbitol Propilenglikol Etanol Prosedur pembuatan (alur kerja) A. Penentuan KD parasetamol
PARACETAMOL Ditimbang sebanyak 1498 mg Dilarutkan dengan etanol 11ml dalam erlenmeyer Di titrasi AIR Dititrasi hingga titik ekuivalen (mulai keruh) Dihitung KD parasetamol dari volume titrasi yang didapatkan KD parasetamol

B. Pembuatan sediaan eliksir cara 1 (berdasarkan kelarutan ) Kalibrasi 5 botol @60m


parasetamol Ditimbang sebanyak 8078,4 mg dilarutkan Etanol 11ml Diaduk ad homogen ditambahkan

Sorbitol 100,98 mg Diaduk ad homogen Ditambahkan Propilenglikol 32,13ml


Diaduk ad homogen Ditambahkan

Diaduk ad homogen Ditambahkan

Aquadest Ditambah sedikit demi sedikit Ditambahkan Asam sitrat qs Ditambahkan FD yellow qs Diaduk ad homogen Ditambahkan Aquadest ad 306 ml

Eliksir parasetamol Di bagi dalam 5 botol Di beri etiket dan dimasukkan dalam kemasannya Produk Eliksir parasetamol

C. Pembuatan sediaan eliksir parasetamol (cara 2/pendekatan KD) kalibrasi botol @ 60 ml Menghitung KD parasetamol
Parasetamol 8,08 gram Etanol 33,67ml

Di aduk ad homogen dan ditambahkan

Sorbitol 100,98 ml Diaduk ad homogen Ditambah Propilenglikol 84 ml Diaduk ad homogen ad larut ditambahkan Aquades ad 300ml Ditambahkan

Asam sitrat qs Di aduk ad homogen Ditambahkan

F & C Orange qs Diaduk ad homogen dan disaring

Eliksir Parasetamol Di bagi dalam 5 botol Di beri etiket dan dimasukkan dalam kemasan

Produk Eliksir Parasetamol

Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir Uji Organoleptik : Dilihat penampilan,warna dan bau (FI 4). Uji Ph Alat: potensiometri (pH meter) terkalibrasi. Pengukuran dilakukan pada suhu 25o 2o C, kecuali dinyatakan lain pada masingmasing monografi (FI 4). Uji berat Jenis Alat: piknometer bersih, kering & terkalibrasi. Ukur bobot piknometer kosong & pikno + air pd suhu 25o C. Ukur bobot pikno + sample. BJ sample: bobot pikno+sample bobot pikno dibagi dengan bobot pikno+air bobot pikno (FI 4).

Uji kejernihan Alat: tab reaksi alas datar 15 mm- 25 mm, tdk berwarna, transparan, dari kaca netral.

Masukan dlm 2 tabung masing-masing sample dan pembanding (pelarut yg digunakan) hingga setinggi 40 mm. Bandingkan selama 5 menit dgn latar belakang hitam, tegak lurus ke arah bawah tabung.

Sediaan dinyatakan jernih jika kejernihan sample sama dengan pembanding (FI 4). Kadar Etanol Alat: timbangan digital,gelas ukur, buret Timbang 1 ml minyak dalam gelas ukur bersumbat kaca 25 ml dan masukkan ke dalam alat yang mempunyai suhu tetap yang dipertahankan pada suhu 19,8 O hingga 20,2O Tambahkan 20 ml etanol pada buret dengan kadar yang dinyatakan pada monografi,tiap kali dengan 0,1 ml sampai larut sempurna kemudian tiap kali dengan 0,5 ml sampai jumlah 20 ml dan sering kocok kuat Catat volume etanol yang diperlukan untuk mendapatkan larutan jernih dan lanjutkan penambahan etanol dengan cara yang sama Jika larutan menjadi berkabut atau keruh sebelum penambahan 20 ml etanol, catat volume pada saat terjadi kabut atau kekeruhan hlang Jika tidak diperoleh larutan jernih dengan penambahan 20 ml etanol, ulangi pengujian dengan kadar etanol yang lebih tinggi (FI 4). Evaluasi uji pertumbuhan Mikroorganisme Prinsip : Menghitung Jumlah mikroorganisme sediaan eliksir Tujuan : Mengevaluasi ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme sediaan eliksir Metode : - larutkan 10ml spesimen berbentuk cair yang diukur seksama didalam dapar fosfat PH 7,2 media FSCD/FCDSLP hingga diperoleh 100ml - masukan spesimen kedalam media tidak lebih dari 1 jam setelah membuat enceran yang sesuai untuk inokulasi - jika perlu encerkan cairan lebih lanjut sedemikian rupa hingga 1 ml diharapkan dapat menghasilkan 30 koloni sampai 300 koloni - pipet 1ml encerkan akhir masing-masing kedalam 2 cawan petri steril -segera tambahkan ke dalam cawan 15ml sampai 20 ml media SCDA yang sebelumnya telah diencerkan dan didinginkan hingga 450C - tutup cawan petri ini, campur contoh dan agar dengan cara memiringkan atau memutarnya dan biarkan isi cawan memadat pada suhu kamar -Balikan cawan dan Inkubasi selama 48 jam hinga 72 jam -setelah inkubasi amati pertumbuhan didalam cawan - Hitung jumlah koloni dan dari kedua cawan nyatakan rata-rata jumlah mikroba tiap gram/ml spesimen

-jika tidak ditemukan koloni mikroba didalam cawan dengan enceran awal (1:10) nyatakan hasil pengujian sebagai kurang dari 10 mikroba per gram/ml spesimen Uji adanya kristal

Eliksir dibiarkan dengan waktu tertentu dan diperiksa ada tidaknya kristal Uji volume terpindahkan Alat: gelas ukur terkalibrasi. Pilih 30 wadah. Kocok isi 10 wadah satu persatu. Tuang isi perlahan-lahan ke dlm gelas ukur. Diamkan selama 30 menit. Ukur volume tiap wadah. Volume rata-rata 10 wadah tdk kurang dari 100% Tdk satupun volume wadah yg <95% dari etiket 9 Tabel Data Pengamatan Cara 1 NO PERLAKUAN 1 2 3 Kalibrasi botol 60ml Kalibrasi Beaker Glass 336,6 ml Timbang Parasetamol 8,08 gram PENGAMATAN Botol terkalibrasi 60ml Beaker Glass terkalibrasi 336,6 ml Didapat Parasetamol 8,08 gram

berwarna putih 4 Ukur etanol 33,67 ml Didapat etanol dengan volume 33,67 ml 5 Ukur propilenglikol 84 ml Didapat propilenglikol dengan

volume 84 ml 6 Ukur sorbitol 100,98 ml Didapat 100,98 ml 7 Masukkan (3) + (4) didalam beaker Larutan berwarna putih keruh glass, aduk ad larut dan homogen 8 9 (7) + (6) aduk ad homogen (8)+(5) aduk ad homogen Larutan berwarna putih keruh kental Larutan berwarna putih keruh agak sorbitol dengan volume

encer 10 (9) + air ad 300ml Larutan eliksir dengan volume

300ml, berwarna putih agak jernih 11 (10) + asam sitrat qs aduk ad larut dan Eliksir berwarna putih jernih rasa homogen 12 13 (11) + F & C orange qs getir Eliksir berwarna orange

(12) disaring dan dimasukkan ke botol Eliksir terdapat dalam botol 60ml 60 ml

14

Uji berat jenis

Eliksir terdapat dalam piknometer

(13) dimasukkan ke dalam piknometer, dengan berat jenis 21,45 lalu ditimbang 15 Uji pH Kertas lakmus dimasukkan dalam (13) 16 17 Uji kejernihan Uji Volume Terpindahkan Eliksir yang telah dibuat jerni Volume botol 1 : 58 ml Volume botol 2 : 59 ml Volume botol 3 : 59 ml Volume botol 4 : 60 ml Volume botol 5 : 60 ml Rata Rata volume botol : 59,2 ml pH eliksir yaitu 4

Cara 2 No Perlakuan 1 2 Kalibrasi botol 60 ml Pengamatan Didapatkan botol terkalibrasi 60ml

Timbang Paracetamol 1498 mg (tanpa Didapatkan paracetamol 1498 mg digerus)

(2) + etanol 11 ml dalam erlenmeyer

Paracetamol dan Etanol tercampur homogen di erlenmeyer

(3) di titrasi dengan air hingga titik V1 = 7,0 ml (mulai keruh ) ekuivalen

Timbnag Paracetamol 1498 (dengan Didapatkan paracetamol 1498 mg

digerus) 6 (5) + etanol 11 ml dalam erlenmeyer Paracetamol dan etanol tercampur homogen di erlenmeyer 7 (6) dititrasi dengan air hingga titik V = 7,8 ml (mulai keruh) ekuivalen 8 9 10 Dihitung KD Paracetamol Timbang paracetamol 8078,4 mg (9) + atanol 11 ml, aduk ad homogen KD paracetamol = 53,615 Didapatkan paracetamol 8078,4 mg Paracetamol dan Etanol tercampur homogen 11 12 13 14 15 Timbang sorbitol 100.98 mg (10) + (11) aduk ad homogen Timbang propilenglikol 32,13 ml (12) + (13) aduk ad homogen Didapatkan sorbitol 100,98 mg larutan putih keruh Didapatkan propilenglikol 32,13 ml Larutan berwarna putih keruh

(14) + aquadest sedikit demi sedikit Larutan jernih sampai mendekati batas

16 17 18 19

(15) + asam sitrat qs (16) + pewarna F & C orange qs (17) + aquadest ad 306 ml (18) dibagi pada 5 botol @ 60 ml

Larutan memiliki aroma jeruk (asam) Larutan berwarna orange Volume larutan 306 ml Didapatkan larutan eliksir 60ml pada tiap botol

20 21

Ambil kertas pH untuk tes uji pH

pH yang didapat 3

Dilakukan evaluasi organoleptik (bau, Didapatkan aroma jeruk, rasa asam, rasa, warna) getir, dan warna orange Larutan eliksir jernih Volume rata- rata : 60 ml

22 23

Dilakukan uji kejernihan Dillakukan uji volume terpindahkan

Daftar Pustaka Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Rowe, et al. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipiants 5 th edition. London : Royal

Pharmaceutical society of great britain Syarif, Amir dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi III. Jakarta: Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai