Anda di halaman 1dari 6

GAWAT JANIN BESERTA TANDA-TANDANYA Nama : Gusti Putu Ary Dharmawan NIM : H1A 010 020

A. Definisi Takikardi (Menurut Tucker Martin 1997 Pemantauan Janin) Takikardi adalah denyut jantung dasar di atas 160 dpm, yang bertahan selama 10 menit atau lebih. Takikardi sulit dibedakan dengan akselerasi, yang merupakan perubahan periodik sementara. Bila takikardi janin terjadi umumnya de hubungkan dengan penurunan variabilitas dasar karena hilangnya aktivitas atomic parasimpatik.

B. Penyebab tanda-tanda gawat janin (Menurut Tuckor Martin 1997 Pemantauan janin) 1. Hipoksia awal pada janin Janin melakukan kompensasi untuk mengurangi aliran darah dengan meningkatkan stimulasi simpatik atau melepaskan epinefrin dari medulla adrenal atau keduanya. 2. Demam pada maternal Mempercepat metabolisme dari miokardium janin, meningkatkan aktivitas kardia akselerasi simpatik sampai 2 jam sebelum ibu demam.

Demam dalam kehamilan pada maternal menurut WHO 2005 , diagnosis demam dalam kehamilan

Gejala dan tanda selalu ada Gejala dan tanda kadang-kadang ada Diagnosis kemungkinan Disuria

Frekuensi kencing meningkat 1. Nyeri supra simfisis Nyeri perut Sistitis Disuria Frekuensi Nyeri abdomen Nyeri Pinggang Nyeri Dada Mual / muntah Anoreksia Pielonefritis akut Cairan vagina berbau pada kehamilan < 22 minggu Demam Nyeri Uterus Nyeri lepas Perdarahan, nanah di serviks Abortus septic Demam/menggigil Cairan vagina barbau pada kehamilan > 22 minggu Nyeri abdomen 1. Ketuban pecah DJJ cepat Perdarahan sedikit Amnionitis Sesak nafas Batuk Nyeri dada Lendir (+) Dada/tenggorokan sakit Sesak Rhonkhi Pneumonia Nyeri kepala Nyeri otot Limpa membesar Malaria tanpa komplikasi Gejala demam, menggigil, nyeri kepala, nyeri kepala, nyeri otot Koma

Keterangan : Di berikan ampisilin 1 gr per oral 4 kali sehari atau amoksilin 1 gr per oral 3 kali sehari

3. Obat-obatan simpatometik beta (ritodrine dan isoksuprin ) Obat-obatan tokolitik ini, di berikan untuk mengontrol persalinan, mempunyai efek jantung yang mirip seperti efenefrin. 4. Obat-obatan parasimpatolitik (antropin, skopolamin, hidroksizin, fenotiazin). Menghambat bagian parasimpatik dari sistem syaraf otonom. 5. Hiportiroid Long lackting tyroid stimulating hormone kemungkinan menembus plasenta dan meningkatkan curah jantung dan perfusi jaringan.

C. Intervensi tanda-tanda gawat janin (menurut Sarwono Prawiroharjo 2002 Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)

Intervensi tanda-tanda gawat janin tergantung pada faktor penyebab. Demam pada maternal dapat di kurangi dengan antibiotic, hidrasi, dan tindakan pendinginan. Pemberian oksigen 8-12 L / menit dapat membantu. Takikardi dapat menjadi tanda yang berbahaya bila berhubungan dengan deselorasi lambat, deselorasi berubah-ubah yang berat atau tidak adanya variabilitas. Takikardi persiston dengan variabilitas dasar rata-rata atau tidak adanya perubahan periodik, tidak muncul serius pada kondisi bayi baru lahir, hal ini benar bila takikardi dihubungkan dengan maternal yang demam. Denyut jantung janin lebih dari 160 dpm dalam kehamilan variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontaksi uterus. Bila Hipoksia menetap glikollsis anaerob menghasilkan asam laktat dengan PH janin yang menurun.

Adapun janin yang beresiko tinggi untuk mengalami gawat janin adalah : a. Janin yang pertumbuhannya terhambat. b. Janin dari ibu dengan diabetes matitus. c. Janin Proterm dan Posterm. d. Janin dengan kelainan letak. e. Janian kelainan bawahan atau infeksi.

D. Perencanaan Data diagnostic tambahan menurut Sarwono Prawiroharjo Pemantauan denyut jantung janin Pemantauan denyut jantung janin yang segera dan continue dalam hubungan dengan kontraksi uterus memberikan suatu penilaian\an kesehatan janin yang sangat membantu selama proses persalinan. Akselerasi periodik pada gerakan janin merupakan ketenangan dari reaktivitas janin yang normal. Indikasi-indikasi dari kemungkinan gawat janin: 1. Beradikardia, denyut jantung janin (+) yang kurang dari 120 DPM. 2. Takikardia, akselerasi denyut jantung janin yang memanjang lebih dari 160x/menit. Dapat dihubungkan dengan demam ibu sekunder terhadap infeksi intrauteri. Prematuritas dan atropin juga di hubungkan dengan denyut jantung dasar yang meningkat. 3. Variabililtas denyut jantung dasar yang menurun, yang berarti depresi sistem syaraf anatomi janin untuk medikasi ibu (atropin, skopopamin, diazepam, fenolbarbitas, magnesium dan analgesic naikotik) 4. Pola deselerasi, deselerasi lanjut menunjukkan hipoksia janin yang disebabkan oleh isufisiensi uteroplasma. Deselerasi yang bervariasi tidak berhubungan dengan uterus adalah lebih sering dan muncul untuk menjalankan kompresi sementara waktu saja dari pembuluh darah umbillikus.

Peningkatan hipoksia janin adalah deselerasi lanjut, penurunan variabilitas, bradikaria yang menetap dan pola gelombang sinus.

E. Penatalaksanaan Jika denyut jantung janin diketahui tidak normal, lakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Tergantung faktor penyebab: perubahan posisi lataran dan pemberian O2 8-12 l/menit membantu mengurangi demam pada maternal dengan hidrasi anti piretik dan tindakan pendinginan. 2. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu: a. Istirahat baring b. Banyak minum c. Kompres untuk menurunkan suhu tubuh ibu 3. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jantung janin tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin: a. Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang timbul atau menetap, pikirkan kemungkinan solusio plasma. b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam) berikan anti biotik untuk amnionitis. c. Jika tali pusat terletak di bawah janin atau dalam vagina lakukan penanganan prolaps tali pusat. 4. Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion, rencanakan persalinan).

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Bina Pustaka: Jakarta Matrin, Tucker Susan. 1997. Pemantauan Janin. EGC: Jakarta Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Bina Pustaka: Jakarta Supridi, Teddy. 1994. Kedokteran Observasi Dan Gynekologi. EGD: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai