Anda di halaman 1dari 6

*Ciri-Ciri Sekte Agama* 1 Kelompok terfokus pada seorang pemimpin. Anggota sangat fanatis mendukungnya, tanpa mengritik.

Pemimpin masih hidup/sudah wafat tetapi "pesan"nya (sistem kepercayaan, ideologi, kegiatannya) masih dianggap sebagai Kebenaran, atau hukum. 2 Mempertanyakan, meragukan dan tidak setuju adalah hal yang tidak boleh dilakukan, atau bahkan kena hukuman. [Mungkin orang yang menyampaikan kritikan dinyatakan pemfitnah, org dzholim, org fasik, atau penghianat. Anggota yg tdk setia/nurut dikeluarkan. ] 3 Kegiatan yang mengubah keadaan mental (mind-altering) seperti meditasi, dzikir bersama, sesi pemojokan (untuk merendahkan martabat orang yang menyimpang), dan jadwal kerja yang sangat berat digunakan untuk memadamkan perasaan ragu-ragu terhadap kelompok dan pemimpin. [Mungkin anggota harus "ikhlas" tinggalkan keluarga untuk sukseskan semua usaha kelompok. Misi kelompok lebih utama dari keluarga (yg merupakan amanah dari Tuhan).] 4 Pemimpan mendikte tentang bagaimana anggota seharusnya berfikir, bertindak, dan merasa (mis. anggota harus dpt izin utk menikah, pindah kerja, dsb. Pemimpin memberitahu ttg pakaian yg boleh dipakai, tempat tinggal yang boleh, siapa yang boleh menjadi hamil, bagaimana caranya membimbing anak dan seterusnya). 5 Kelompok sangat elit, merasa memiliki status sangat mulia utk kelompok, pemimpan dan anggota (mis. Pemimpin dianggap sebagai Rasul/manusia istimewa/penerima ilham, dan kelompok/pemimpin mempunyai misi khusus untuk menyelamatkan masyarakat). [Mungkin pemimpin meyakinkan semua anggota bahwa masyarakat hanya bisa "selamat" kalau bergabung dengan mereka, dan menuruti petunjuk dari pemimpin.] 6 Kelompok mempunyai pola pikir "kami-dan-mereka" , yang bisa menjadi sumber konflik di masyarakat (org di luar kelompok dihitung berbeda dgn anggota). [Ada anggota kelompok, dan orang yang "belum menjadi anggota". Kalau mau "diselamatkan" , orang luar itu harus diajak bergabung.]

7 Pemimpin tidak bertanggung- jawab terhadap yang berwenang (berbeda dengan pewira militer, pejabat, menteri, dan pendeta/pastor dalam semua agama biasa: semuanya selalu punya atasan). 8 Kelompok mengajarkan secara langsung atau secara implisit bahwa tujuan mulianya menghalalkan semua cara (*the* *ends justify the means*) berkaitan dgn perilaku anggota. Artinya, anggota ikut dlm kegiatan atau lakukan hal yang, sebelum menjadi anggota, dianggap salah (mis. berbohong kpd keluarga, kumpulkan uang utk yayasan fiktif, dsb.). [Mungkin anggota menjadi biasa mencuri, merampok, memfitnah, berbohong, dll. Mereka halalkan apa saja yang dibutuhkan untuk sukseskan misi pemimpin.] 9 Pemimpin gunakan perasaan malu/bersalah utk mempengaruhi dan mengendalikan anggota. Sering dilakukan melalui tekanan anggota lain yg se-level (*peer pressure*) dan bujukan halus. [Kalau ada anggota yang bersalah (misalnya mengritik pemimpin atau mau keluar dari kelompok), dia bisa dikatakan penghianat, dibujuk anggota lain utk "bertaubat" dan kembali ke "jalan yg benar".] 10 Perasaan mengabdi terhadap pemimpin/ kelompok membuat anggota putuskan hubungan dengan saudara, teman, dan mengubah secara total cita-cita pribadi dan kegiatan pribadi yang dilakukan sebelum menjadi anggota. [Setelah menjadi anggota, target kehidupan berubah semua - kehidupan jadi hanya untuk kelompok. Profesi sebagai insinyur, dosen, dokter, dsb., ditingalkan untuk menjadi "pengikut setia".] 11 Kelompok sangat terpusat pada kegiatan menambah jumlah anggota baru. [Mungkin menggunakan system semacam MLM. Trik-trik untuk menarik anggota baru bisa diajarkan.] 12 Kelompok sangat terpusat pada kegiatan menghasilkan uang. [Bisnis. Bisnis. Bisnis. (Ibadahnya kapan?) Bisnis kelompok = ibadah?] 13 Anggota diharapkan mengorbankan sebagian besar waktunya untuk kelompok dan kegiatan yang berkaitan dengan kelompok. 14

Anggota dianjurkan atau diwajibkan hidup dengan atau hanya bergaul dengan anggota lain. [Mungkin kelompok membangun perumahan khusus untuk anggota mereka. Mungkin mereka membangun masjid sendiri, gedung sendiri, atau tempat perkumpulan khusus bagi anggota.] 15 Anggota paling setia (pengikut sejati) merasa tidak ada kehidupan di luar kelompok, tidak ada kehidupan lebih baik, dan mungkin juga takut akan diancam anggota lain kalau sampai berfikir bisa keluar dari kelompok. [Kelompok menjadi seperti udara segar bagi mereka, dan tidak bisa ditinggal. Mungkin anggota yang mau keluar takut dianggap "penghianat" . Atau mereka takut "dimusuhi" anggota yg lain.] Dari sumber lain: http://www.letusrea son.org/culteac. htm 16 Kesetiaan kepada Tuhan diganti dengan kesetiaan terhadap kelompok. Anggota menjadi bingung dan tidak bisa membedakan. [Berarti, mendukung kelompok = berjihad di jalan Allah. Berjihad dengan cara lain, mis. menjadi dokter atau guru, kurang penting. Mungkin pemimpin menekankan bahwa mendukung pemimpin dan kelompok adalah sama dengan mengabdikan diri kepada Allah.] 17 Mengunakan metode motivasi yang bangkitkan emosi, lewat musik keras atau kegiatan berkelompok. Orang dikelilingi dengan wajah senyum, jabatan tangan, dan pelukan, dengan persahabatan tanpa syarat. Anggota lama langsung menjadi teman sejati dan bertanya kapan mau kembali. 18 Menarik anggota baru dilakukan dengan interaksi yang dynamis. Dicarikan org lemah, yang ada banyak masalah dlm kehidupannya, dan dibuat merasa tenang di dlm kelompok. Diberi perasaan menjadi org elit dan mulia krn sdh gabung dgn kelompok. Ada kelompok yg berusaha merangkul anggota baru dgn workshop intensif selama 2 hari, ada yg makan waktu berminggu-minggu. [Di Indonesia, pasti gampang mencari orang yg punya masalah. Setelah gabung dgn kelompok, merasa sebagai orang elit, mendapatkan udara segar serta misi baru dalam kehidupannya, dan banyak "teman setia" yg baru. Pasti banyak orang yg tidak mau tinggalkan kelompok lagi setelah bergabung] 19 Sesi pengakuan: anggota disuruh mengakui dosanya utk membangun rasa percaya terhadap kelompok. Kejadian ini merupakan alat utk mengikat anggota baru terhadap kelompok atau pemimpin secara emosional.

[Ini sepertinya trik psikologis. Kalau menahan rahasia dari dosa terasa sebagai beban, dan telah menimbulkan beban psikis, mengucapkan dosa tersebut di hadapan "teman setia" yang baru itu, pasti memberikan rasa lega. "Teman" baru itu (anggota kelompok lain) tetap menerima anggota baru, apapun dosanya.] 20 Pemberian yang berlebihan: anggota harus selalu memberi pada kelompok. Berserah diri kpd Tuhan berarti harus serahkan harta utk dimanfaatkan kelompok. Makin banyak yg diberikan pd kelompok, makin banyak yg akan kembali dr Tuhan. Makin banyak yg diberikan pd kelompok, makin tinggi kedudukannya di sisi Tuhan. [Kelompok dengan gampang bisa menyediakan banyak kesempatan bagi anggota untuk serahkan harta kepada kelompok. (Uang dan hartanya digunakan untuk berjuang di jalan Tuhan, tentu saja).] 21 Komitmen total: seluruh waktu, harta dan jasa diserahkan kpd pemimpin. Misi pemimpin disamakan dgn misi Tuhan. 22 Kerja untuk bisnis yg dimiliki kelompok dianggap pekerjaan yang paling baik dan mulia. [Mendukung bisnis kelompok pasti cara yang mudah untuk menjadi dekat kepada Tuhan.] 23 Pemimpin menujukkan kemunafikan, karena ada standar ganda. Pemimpin tidak bisa berbuat salah, tetapi anggota akan disalahkan kalau melakukan hal yang sama. 24 Pemimpin memberikan interpretasi baru terhadap Firman Tuhan. Pemimpin menambahkan komentar pribadi terhadap Firman Tuhan, dan juga mungkin komentar pemimpin malah menggantikan Firman itu. Sebagian dari Firman Tuhan ditekankan bagi anggota, dan sisanya diabaikan, walaupun sangat penting juga. 25 Anggota tidak boleh menghubungi anggota keluarga di luar kelompok karena dengan itu, informasi dari keluarga bisa mempengaruhi anggota. Ini supaya anggota tidak sadar tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelompok. Sumber informasi di luar kelompok yang kritis terhadap kelompok, tidak boleh diterima. 26 Kelompok bisa menggunakan beberapa cara untuk mengubah pikiran anggota

(*mind-altering techniques*) . Contohnya, "relaxation" (relaksasi) berdzikir (repetisi kata-kata tertentu), hipnosis, meditasi, keadaan "trance" (kemasukkan) , visualisasi atau penggunaan gambar-gambar, dan latihan bernafas dalam-dalam. Semua teknik ini bisa menciptakan "altered state" (keadaan mental luar biasa) di mana anggota sangat terbuka untuk menerima masukan dari kelompok. Teknik-teknik ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan mental. 27 Kelompok mengajarkan rasa kebanggaan pada kelompok. Hanya kelompok lah yang benar dalam masyarakat. Kalau orang lain tidak mau bergabung, mereka akan masuk neraka. Kebenaran yang mutlak hanya bisa didapat dalam kelompok jadi orang luar harus bergabung kalau mau "diselamatkan" . [Dengan adanya banyak kelompok beragama di Indonesia, semua orang pasti merasa senang kalau diyakinkan bahwa kelompok merekalah yang paling benar dari semua.] 28 Pencucian otak, tahap demi tahap. Anggota baru mendapatakan ajaran secara bertahap yang meyakinkan mereka tentang kebenaran kelompok. Hubungan lain dengan keluarga dan masyarakat harus diputuskan. Sebuah kebohongan, bila diulangi terus-menurus, akan diterima dan diyakini sebgai kebenaran. 29 Kutukan dan ancaman meyakinkan anggota untuk tetap di dalam kelompok. Kalau mau keluar, mereka diyakinkan tidak ada tempat lain bagi mereka dan mereka harus tinggalkan semua teman dan keluarga yang telah bergabung. ** ** *KESIMPULAN: * Semoga ciri-ciri sekte agama ini sudah jelas. Kita memang sulit pada zaman ini untuk menjaga ummat Islam dari bid'ah, serta hal-hal yang musyrik dan dzholim. Kalau ummat Islam berprotes terhadap sebuah sekte, pasti ada orang yang teriak "pelanggaran HAM". Tetapi yang paling utama bagi ummat Islam adalah menjaga kebenaran yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kalau kita tidak waspada terhadap sekte-sekte agama yang banyak muncul sekarang, dalam beberapa generasi, anak dan cucu kita tidak lagi bisa membedakan antara yang benar dan salah dalam agama. Dan sesungguhan itu adalah suatu peninggalan yang sangat buruk dari kita. Rasulullah *shallallahu `alaihi wa sallam* bersabda: "Tolonglah saudaramu yang melakukan kezoliman dan yang dizolimi, seseorang berkata : wahai Rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnya jika dia melakukan kezoliman? *Rasulullah bersabda: kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya. *" (H.R. Bukhari).

Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rosulullah SAW bersabda : "Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. *Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga."* Kami (para shahabat) bertanya, "Yang mana yang selamat ?" Rosulullah SAW menjawab, " Yang mengikutiku dan para shahabatku." (HR.Tirmidzi, Hadits no.2565. Juga diriwayatkan dengan kalimat yang sama oleh Abu Salamah dan Abu Hurairoh dalam Kitab Al Fitan dari Sunan Ibnu Majah, hadits no.3981) Dari Jabir ra. berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda dalam khutbah Jum'at : "Amma Ba'du, Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah (Al-Qur'an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW *dan sejahat-jahatnya perbuatan (dalam agama) ialah yang diada-adakan, dan setiap bid'ah (yang diada-adakan) itu adalah sesat*." (H.R. Muslim) Wallahu a'lam bish-shawab Wassalamu'alaikum wr.wb., Gene Netto Jakarta, 12 November 2007

Anda mungkin juga menyukai