Anda di halaman 1dari 95

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

KENTANG
1. PENDAHULUAN Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan sumber utama karbohidrat, sehingga menjadi salah satu komoditi penting. Kentang juga merupakan komoditas hortikultura yang paling berpeluang untuk pengembangan agribisnis dan agroindustri dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya. Besarnya peluang ini disebabkan harga kentang relatif stabil, potensi bisnisnya tinggi, segmen usaha dapat dipilih sesuai dengan modal, pasar terjamin dan pasti. Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak/herba. Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh.

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Kandungan yang terdapat pada buah kentang ada karbohidrat yang penting untuk tubuh manusia. Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam berbudidaya tanaman kentang salah satunya mengenal bagaimana dan langkah yang harus dikerjakan dalam budidaya kentang. Kentang (Solanum tuberosum L) termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk

perdu/semak. Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Umur tanaman kentang antara 90-180 hari. Dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut: a) Divisi : Spermatophyta

b) Subdivisi : Angiospermae c) Kelas d) Famili e) Genus : Dicotyledonae : Solanaceae : Solanum

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

f) Species

: Solanun tuberosum L.

Dari tanaman ini dikenal pula spesies-spesies lain yang merupakan spesies liar, di antaranya Solanum andigenum L, Solanum anglgenum L, Solanum demissum L dan lain-lain. Varitas kentang yang banyak ditanam di Indonesia adalah kentang kuning varitas Granola, Atlantis, Cipanas dan Segunung . 1.1. Manfaat kentang Kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Sebagai sumber karbohidrat yang penting, di Indonesia, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah. 1.1.1. Kandungan Gizi Kentang Kentang : Sumber Vitamin C dan Pencegah Hipertensi

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Gizi.net - Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi. Kalium yang dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat haid. Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linn.) berasal dari daerah subtropika, yaitu dataran tinggi Andes Amerika Utara. Daerah yang cocok untuk budi daya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1.500 mm per tahun, suhu rata-rata harian 18-21oC, serta kelembaban udara 80-90 persen.

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Dibandingkan dengan produksi kentang di Eropa yang rataratanya mencapai 25,5 ton per hektar, produksi kentang di Indonesia masih sangat rendah. Rata-rata hanya 9,4 ton per hektar. Rendahnya hasil tersebut terkait dengan mutu benih yang kurang baik (misalnya terinfeksi virus), teknologi bercocok tanam yang belum memadai, serta iklim yang kurang mendukung. Penanganan pascapanen yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan umbi kentang sebesar 2-10 persen serta menimbulkan bagian terbuang sekitar 10 persen. Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan kentang menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk memperpanjang daya guna umbi tersebut. Pati kentang mengandung amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3. Dari tepung dan pati kentang,

selanjutnya dihasilkan berbagai produk pangan olahan

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dengan beragam citarasa yang enak dan penampilan menarik. Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal. Dibandingkan beras, kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar, dan talas, komposisi gizi kentang masih relatif lebih baik. Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram bagian kentang yang dapat dimakan. Umbi-umbian lainnya sangat miskin akan vitamin C. Kebutuhan vitamin C sehari 60 mg, untuk memenuhinya cukup dengan 200 gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah niasin dan B1 (tiamin).

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang yang berukuran sedang, sepertiga kebutuhan vitamin C (33 persen) telah tercapai. Demikian juga halnya dengan sebagian besar kebutuhan akan vitamin B dan zat besi. Pencegah Hipertensi Kentang juga merupakan sumber yang baik akan berbagai mineral, seperti kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe) dan kalium (K), masing-masing 26,0; 49,0; 1,1; dan 449 mg/100 g. Di lain pihak, kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g. Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi pada kentang sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya terhadap pencegahan timbulnya penyakit tekanan darah tinggi

(hipertensi). Sebagaimana diketahui, bahwa konsumsi natrium (sodium) yang berlebih (dapat berasal dari garam dapur, monosodium glutamat/MSG, sodium bikarbonat) merupakan salah satu pencetus hipertensi. Di lain pihak, konsumsi kalium yang tinggi memberikan efek yang berlawanan, yaitu menurunkan tekanan darah.

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Rasio natrium terhadap kalium yang paling ideal adalah 1:1. Konsumsi harian kita terhadap natrium yang berlebih (akibat membudayanya pemakaian MSG pada berbagai masakan), perlu diimbangi dengan konsumsi kalium yang tinggi. Kentang merupakan bahan pangan yang sangat kaya kalium (449 mg/100 g). Selain kentang, bahan lain yang cukup kaya kalium adalah tomat dan pisang. Rasio natrium terhadap kalium pada kentang dan tomat segar adalah sangat rendah, masing-masing 1:1100 dan 1:100. Pengolahan kentang menjadi kentang panggang (baked potato) akan menurunkan rasio tersebut menjadi 1:100, selanjutnya rasionya menurun lagi menjadi 9:10 pada pembuatan keripik (potato chips) dan menjadi 1,7:1 pada pembuatan salad kentang (potatao salad). Penurunan rasio natrium terhadap kalium tersebut sematamata akibat penggunaan garam NaCl atau penyedap MSG yang berlebihan. Dengan kata lain, proses pengolahan pangan dengan penambahan garam dapur dan MSG telah mengubah

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

bahan pangan yang tadinya menyehatkan, menjadi makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Kentang atau kumeli merupakan tanaman sayuran yang sangat penting bagi petani dataran tinggi atau daerah pegunungan. Selain mendatangkan penghasilan yang lebih baik dari jenis sayuran lain, hasil panen kentang bisa disimpan lebih lama hingga harga jualnya meningkat. Namun, apakah hanya petani di dataran tinggi saja yang bisa menanam kentang? Tidak juga. Kentang pun bisa

dikembangkan di dataran rendah. Yang termasuk lahan dataran rendah adalah hamparan lahan yang elevensinya kurang dari 700 m dpl. Sebenarnya, kentang termasuk jenis tanaman subtropik yang hanya dapat dibudidayakan di dataran tinggi, yakni di atas 100 m dpl dengan suhu 18?220 C. Namun, lahan dataran tinggi sangat terbatas, sehingga areal pengembangan agribisnis kentang seolah-olah menetap dan periode rotasi tanaman menjadi sangat pendek. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan hama penyakit yang sulit diatasi.

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Dengan alasan itu, timbul gagasan untuk mengembangkan luas areal pertanaman ke dataran rendah yang memenuhi persyaratan tumbuh tanaman kentang. Dari beberapa tahun percobaan di berbagai lokasi dataran rendah, ternyata kentang mampu berumbi normal. Varietas kentang yang toleran terhadap suhu panas dan dapat dikembangkan di dataran rendah adalah cipanas, DTO-28, LT-1, cosima, dan DTO-33. Lahan dataran rendah tersebut harus memenuhi beberapa syarat agar bisa ditanami kentang. Syaratnya adalah: Jenis tanah latosol atau alluvial Suhu malam hari 20-27 oC Terdapat angin sepoi-sepoi yang menjadikan lingkungan menjadi dingin dan sejuk Tersedia air pengairan yang cukup, tetapi tidak kebanjiran Bukan bekas tanaman Solanaceae atau tanaman pisang

1.2. Jenis-Jenis Kentang Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Budidaya Kentang, ada baiknya kita mengenal lebih dulu jenis-jenis kentang

10

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

sehingga kita bisa memilih jenis apa yang paling cocok untuk kita budidayakan. Adapun jenis-jenis kentang adalah: A. Kentang Kuning terdiri dari: 1. Granola Jenis ini merupakan varietas unggul, karena produktivitasnya bisa mencapai 30 35 ton per hektar. Granola juga tahan terhadap penyakit kentang pada umumnya. Bila varietas lain kerusakan akibat penyakit bisa 30%, granola hanya 10%. Umur panen normal adalah 90 hari,

11

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

meskipun 80 hari sudah bisa dipanen. Warna kulit dan daging umbi kuning dan bentuknya relatif lonjong alias oval.

2. Cipanas Varietas kentang Cipanas adalah hasil persilangan dari varietas Thung 1510 dan Desiree. Tanaman kentang Cipanas berumur antara 95 105 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman berkisar antara 50 cm 56 cm; batang tanaman berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap lurus; daun tanaman berbentuk oval, berwarna hijau tua dengan urat utama hijau muda, dan permukaan bawah daun berbulu; jumlah tandan bunga antara 3 7 buah; putik berwarna putih dan benang sari berwarna kuning. Potensi hasil varietas Cipanas adalah 13 34 ton/ha dengan rata-rata 24,9 ton/ha. Umbi berkulit putih, mata umbi dangkal,

12

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dan permukaan umbi rata. Daging umbi berwarna kuning dan berkualitas sangat baik. Tanaman kentang varietas Cipanas agak peka terhadap nematoda Meloidogyne sp., tahan terhadap busuk daun Phytophthora infestans, dan peka terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum (Setijo pitojo, 2004). 3.Cosima Varietas Cosima yang banyak beredar di Indonesia adalah introduksi dari jerman Barat. Tanaman kentang Cosima berumur antara 100 110 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 75 cm; batang tanaman berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap rata; daun tanaman berbentuk oval dengan ujung meruncing, berwana hijau dengan urat utama hijau muda, dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga berkisar antara 5 11 buah; putik berwarna putih; benang sari berjumlah lima buah dan berwarna kuning; dan buah berbentuk bulat pipih, kurang seragam, mata agak dalam, umbinya enak dan pulen, tetapi kurang baik untuk digoreng.

13

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Potensi hasil kentang varietas Cosima berkisar antara 19 36 ton/ha, dengan hasil rata-rata 28,5 ton/ha. Kulit umbi berwarna kuning muda dan daging umbi kuning tua. Umbi kentang varietas Cosima memiliki kualitas sedang. Tanaman kentang varietas Cosima cukup tahan terhadap nematoda Meloidogyne sp., tahan terhadap busuk daun Phytophthora infestans, dan agak peka terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum (Setijo pitojo, 2004), sedikit peka terhadap virus daun menggulung. Di Pengalengan dan Lembang (Jawa Barat) Cosima lebih tahan hujan dibandingkan dengan Catella. 4.Segunung Merupakan varietas hasil persilangan kentang Thung 151 C dan desiree. Umbi berbentuk bulat lonjong, batang berwana hijau muda berpigmen ungu, memiliki penampang berbentuk segi empat, dan bersayap bergerigi; daun dan urat utama daun berwarna hijau muda, berbentuk oval agak bulat dengan ujung runcing, dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga delapan buah, putik berwarna putih, dan benang sari berwarna kuning. Kulit dan daging umbi kuning.

14

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Potensi hasilnya bisa mencapai 25 ton / hektar. Sangat baik ditanam di daerah berdataran tinggi. Tanaman cukup tahan terhadap penyakit busuk daun atau nawar daun atau late blight 5.Thung Umbi berbentuk bulat gepeng. Kulitnya berwarna kuning. Dagingnya putih kekuning-kuningan. Bobot rata-rata 55,5 gram dan mempunyai keseragaman umbi. Tanaman peka terhadap penyakit dan hama 6.Catella Termasuk kentang yang umurnya genjah (pendek). Seperti granola dimana umur 100 hari sudah bisa di panen. Umbinya bulat, daging umbi kuning. Kandungan patinya sedang. Namun, tanaman ini tidak tahan penyakit busuk daun.

7.Agria

15

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Kentang introduksi dari Belanda. Umbinya besar seperti umbi ketelah rambat. Kuning umbi kuning, daging umbi kuning tua. Tanaman tahan penyakit virus PUY, penyakit busuk daun dan umbi juga tanam serangan nematoda serta keropeng. Varietas agria direkomentasikan sebagai varietas yang cocok untuk keripik dan kentang goreng. B. Kentang Putih Kentang putih terdiri dari: 1. Marita Umbi berbentuk bulat gepeng, seragam dan bobot tanaman ratanya 43,3 gram. Varietas yang ditanam di lembang dan Cianjur cukup tanam penyakit. Umbinya terasa enak dan warna daging umbi putih kekuning-kuningan 2. Diamant

16

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Produktivitasnya tergolong tinggi. Bentuk umbi oval sampai oval memanjang. Kulit umbi berwarna putih, daging umbi putih kekuningkuningan. Tanaman tahan penyakit busuk daun. Kulit umbi dan penyakit virus A. Selain itu, tahan juga terhadap nematoda biotipe A.

C. Kentang Merah 1. Desiree Merupakan hasil persilangan kentang Urgenta dan Depesche.

17

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Umur panennya 100 hari, produktivitasnya tinggi. Bentuk umbi oval bulat sampai oval, kulit umbi berwarna merah, daging umbi kuning kemerahan. Tanaman peka terhadap penyakit busuk daun, penyakit layu dan penyakit virus PLRV (daun menggulung).

2. Kondor Varietas yang diintorduksi dari Belanda.

18

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Umbinya besar mirip ubi jalar. Kulit umbi merah tetapi daging umbi kuning terang. Bentuk umbi oval atau lonjong. Produksinya tinggi, tahan penyakit virus PVY Penggulung daun, penyakit busuk daun dan penyakit umbi.

1.3. Bunga Kentang Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih. Kentang membentuk tuber di bawah permukaan tanah dan menjadi sarana perbanyakan secara vegetatif. Dalam budidaya kentang, praktis perbanyakan dilakukan melalui moda ini, sehingga keragaman kentang di ladang sangatlah rendah dan

19

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

membuatnya rentan terhadap gangguan dari hama atau penyakit.

1.4. Permasalahan Permasalahan umum dalam budidaya kentang adalah dampak lingkungan dan kerusakan sumberaya alam karena

dilaksanakan pada areal tidak sesuai dengan tata ruang dan peruntukan lahan. Pengembangan kentang dataran medium seperti dilaksanakan di Tegal Bagian Selatan ini adalah suatu solusi terbaik, namun disini kurang berkembang karena permasalahan sebagai berikut; a. keterbatasan modal sehingga areal tanam terbatas. Disamping itu lahan usaha terbatas karena bersifat bergulir (rotasi) dengan tanaman lainnya, dan tidak dapat dilakukan secara ekstensif. b. Harga kentang dan sayuran lainnya yang rendah pada saat panen raya dan tergantung pada tengkulak (belum merupakan petani agribisnis).

20

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

c. Ketersediaan benih bermutu varietas unggul masih terbatas, sehingga petani banyak menggunakan benih hasil perbanyakan sendiri (benih asalan).

2. SEJARAH SINGKAT KENTANG (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot.

21

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

3. SENTRA PENANAMAN Sentra tanaman yang utama adalah Lembang dan Pangalengan (Jawa Barat), Magelang (Jawa Timur), Bali. Produksi kentang pada tahun 1998 mencapai 1.011.316 ton.

4. MANFAAT TANAMAN Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber utama karbohidrat. Kentang menjadi makanan pokok di banyak negara barat. Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium (Ca) 20 gram, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe) 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg.

5. SYARAT PERTUMBUHAN 5.1. Iklim

22

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Daerah dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk membudidayakan kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok untuk budidaya kentang. Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan umbi. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-21 derajat C. Pertumbuhan umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C. Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 8090%. Kelembaban yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan.

5.2. Media Tanam

23

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Secara fisik, tanah yang baik untuk bercocok tanaman kentang adalah yang berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam. Sifat fisik tanah yang baik akan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah. Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol yang terbentuk di pegunungan-pegunungan. Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5,0-7,0, tergantung varietasnya. Untuk produksi yang baik pH yang rendah tidak cocok ditanami kentang. Pengapuran mutlak diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH sekitar 7.

5.3. Ketinggian Tempat Daerah yang cocok untuk menanam kentang adalah dataran tinggi/daerah pegunungan, dengan ketinggian antara 1.0003.000 m dpl. Ketinggian idealnya berkisar antara 1000-1300 m

24

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dpl. Beberapa varitas kentang dapat ditanam di dataran menengah (300-700 m dpl).

25

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 6.1. Pembibitan Bibit Tanaman kentang dapat berasal dari umbi, perbanyakan melalui stek batang dan stek tunas daun. Umbi Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram. Pilih umbi yang cukup tua antara 150-180 hari, umur tergantung varietas, tidak cacat, umbi baik, varitas unggul. Umbi disimpan di dalam rak/peti di gudang dengan sirkulasi udara yang baik (kelembaban 80-95%). Lama penyimpanan 6-7 bulan pada suhu rendah dan 5-6 bulan pada suhu 25 derajat C. Pilih umbi dengan ukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas. Gunakan umbi yang akan digunakan sebagai bibit hanya sampai generasi keempat saja. Setelah bertunas sekitar 2 cm, umbi siap ditanam.

26

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Bila bibit diusahakan dengan membeli, (usahakan bibit yang kita beli bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa dan dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi yang dibelah harus direndam dulu di dalam larutan Dithane M-45 selama 5-10 menit atau menggunakan POC NASA selama 1-3 jam (2-4 cc/lt air). Walaupun pembelahan menghemat bibit, tetapi bibit yang dibelah menghasilkan umbi yang lebih sedikit daripada yang tidak dibelah. Hal tersebut harus diperhitungkan secara ekonomis. Stek Batang dan stek tunas Cara ini tidak biasa dilakukan karena lebih rumit dan memakan waktu lebih lama. Bahan tanaman yang akan diambil stek batang/tunasnya harus ditanam di dalam pot. Pengambilan stek baru dapat dilakukan jika tanaman telah berumur 1-1,5 bulan dengan tinggi 25-30 cm. Stek disemaikan di persemaian.

27

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Apabila bibit menggunakan hasil stek batang atau tunas daun, ambil dari tanaman yang sehat dan baik pertumbuhannya.

6.2. Pengolahan Media Tanam Lahan dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur benar supaya perkembangan akar dan pembesaran umbi berlangsung optimal. Kemudian tanah dibiarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan. Natural Glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu, ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan Natural Glio dicampur 50-100 kg pupuk kandang/1000 m2). Bibit yang diperlukan jika memakai jarak tanam 70 x 30 cm adalah 1.300-1.700 kg/ha dengan anggapan umbi bibit berbobot sekitar 30-45 gram.

28

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Jarak tanaman tergantung varietas. Dimanat dan LCB 80 x 40 sedangkan varietas lain 70 x 30 cm. Waktu tanam yang tepat adalah diakhir musim hujan pada bulan April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik/sumber air kentang dapat ditanam dimusim kemarau. Jangan menanam dimusim hujan. Penanaman dilakukan dipagi/sore hari. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8-10 cm. Bibit dimasukkan ke lubang tanam, ditimbun dengan tanah dan tekan tanah di sekitar umbi. Bibit akan tumbuh sekitar 10-14 hst. Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika kentang ditanam di dataran medium. Pada lahan datar, sebaiknya dibuat bedengan memanjang ke arah Barat-Timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal, sedang pada lahan berbukit arah bedengan dibuat tegak lurus kimiringan tanah untuk mencegah erosi. Lebar bedengan 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman),

29

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Lebar dan jarak antar bedengan dapat diubah sesuai dengan varietas kentang yang ditanam. Di sekeliling petak bedengan dibuat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.

6.3. Teknik Penanaman 6.3.1. Pemupukan Dasar a) Pupuk dasar organik berupa kotoran ayam 10 ton/ha, kotoran kambing sebanyak 15 ton/ha atau kotoran sapi 20 ton/ha diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam. b) Pupuk anorganik berupa urea (200 kg/ha), SP 36 (400 kg/ha), dan KCl (75 kg/ha). c) Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secukupnya secara merata di atas bedengan, dosis 1-2 botol/ 1000 m. Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA dengan cara :

30

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan. Penyiraman POC NASA / SUPER NASA dilakukan sebelum pemberian pupuk kandang. 6.3.2. Cara Penanaman Jarak tanaman tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1.300-1.700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (AprilJuni). 6.4. Pemeliharaan Tanaman 6.4.1. Penyulaman Untuk mengganti tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan

31

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

yang telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati/kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada lubang yang sama. 6.4.2. Penyiangan Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu vegetatif awal dan pembentukan umbi. 6.4.3. Pemangkasan Bunga Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara untuk pembentukan umbi dan pembungaan.

32

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

6.4.4. Pemupukan Susulan Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea dengan dosis 330 kg/ha, TSP dengan dosis 400 kg/ha sedangkan KCl 200 kg/ha. Secara keseluruhan pemberian pupuk organik dan anorganik adalah sebagai berikut: 1. Pupuk kandang: saat tanam 15.000-20.000 kg. 2. Pupuk anorganik a. Urea/ZA: 21 hari setelah tanam 165/350 kg dan 45 hari setelah tanam 165/365 b. SP-36: saat tanam 400 kg. c. KCl: 21 hari setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg. d. Pupuk cair: 7-10 hari sekali dengan dosis sesuai anjuran. kg.

33

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Pupuk anorganik diberikan ke dalam lubang pada jarak 10 cm dari batang tanaman kentang. 3. POC NASA: mulai umur 1 minggu s/d 10 atau 11 minggu. Alternatif I : 8-10 kali (interval 1 minggu sekali dengan dosis 4 tutup/tangki atau 1 botol (500 cc)/ drum 200 lt air. Alternatif II : 5 - 6 kali (interval 2 mingu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1,5 botol (750 cc)/ drum 200 lt air. 4. HORMONIK : penyemprotan POC NASA akan lebih optimal jika dicampur HORMONIK (dosis 1-2 tutup/tangki atau + 2-3 botol/drum 200 liter air). 6.4.5. Pengairan Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air. Pengairan harus dilakukan secara rutin tetapi tidak berlebihan. Pemberian air yang cukup membantu

menstabilkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Selang waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang. Pengairan dilakukan dengan cara disiram

34

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dengan gembor/embrat/dengan mengairi selokan atau Power Sprayer sampai areal lembab (sekitar 15-20 menit).

6.5. Hama dan Penyakit 6.5.1. Hama Ulat grayak (Spodoptera litura) Gejala: ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis daunnya. Pengendalian: (1) mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur; (2) kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.

Kutu daun (Aphis Sp)

35

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai. Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.

Wereng kentang (Empoasca fabae Harr.) Dapat menyebabkan kerusakan pada daun kentang. Selain itu, sambil memakan daun hama ini menyuntikkan zat beracun hytotoximia sehingga menimbulkan kerusakan pada daun seperti terbakar. Yang biasa menyerang kentang adalah nimfa dan serangga dewasa. Serangga dewasa berwarna hijau kekuningkuningan dan panjangnya

36

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

2,35-2,65 mm. Pengendaliannya sama seperti pada aphids.

Orong-orong (Gryllotalpa Sp) Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian: menggunakan tepung Sevin 85 S yang dicampur dengan pupuk kandang.

Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Zael) Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan. Pengendalian: secara kimia

37

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux 25 EC, Orthene &5 SP, Lammnate L. Thrips (Thrips palmy Karny) Adalah hama yang kecil sekali, sulit dilihat dengan mata telanjang. Hama ini berkembang biak secara partenogenesis (telur dapat menetas tanpa dibuahi). Thrips menimbulkan kerusakan karena ia mengisap cairan daun sehingga warna daun berubah menjadi keperakan. Serangan yang berat dapat terjadi pada cuaca kering dan dapat mengakibatkan semua daun mengering lalu mati. Pemberantasannya dapat dengan menggunakan Orthene 75 SP (0,1 %), Tamaron 200 LC (0,2 %), atau Bayrusi1250 EC (0,2 %).

38

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Kumbang kentang Larva dan serangga dewasa kumbang kentang (Ephilachna sparsa forma vigintioctopunctata Boisd.) Memakan jaringan daun sehingga yang tinggal hanyalah tulang-tulang daun dan lapisan epidermis. Serangga dewasa panjangnya sekitar 1 cm, berwarna merah, dan berbintikbintik hitam. Pemberantasannya sama seperti hama thrips.

6.5.2. Penyakit Penyakit busuk daun

39

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Penyebab: jamur Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercakbercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun membusuk/mati. Pengendalian: sanitasi kebun. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit layu bakteri

40

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning. Pengendalian: sanitasi kebun, pergiliran tanaman. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit busuk umbi Penyebab: jamur Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk. Pengendalian: pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang

41

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

baik. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit fusarium Penyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui lukaluka yang disebabkan nematoda/fakt or mekanis. Pengendalian: menghindari terjadinya

42

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

luka pada saat penyiangan dan pendangiran. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit bercak kering (Early Blight) Penyebab: jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang di daerah kering. Gejala: daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Pengendalian: pergiliran tanaman.

43

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Pencegahan : Natural Glio sebelum/awal tanam.

Penyakit karena virus Virus yang menyerang adalah: (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung; (2) Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung; (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecilkecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus, pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas dan

44

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

membakar tanaman sakit, mengendalikan vektor dengan Pestona atau BVR dan melakukan pergiliran tanaman. Penyakit tanaman kentang lainnya adalah penyakit kanker batang, dan penyakit kudis. Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar

penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

6.6. Panen 6.6.1. Ciri dan Umur Panen Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman. Pada varietas kentang genjah, umur panennya 90-120 hari; varietas medium 120150 hari; dan varietas dalam 150-180 hari.

45

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning-kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna kekuningan dan agak mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari. 6.6.2. Cara Panen Waktu memanen sangat dianjurkan dilakukan pada waktu sore hari/pagi hari dan dilakukan pada saat hari cerah. Cara memanen yang baik adalah sebagai berikut: cangkul tanah disekitar umbi kemudian angkat umbi dengan hati hati dengan menggunakan garpu tanah. Setelah itu kumpulkan umbi ditempat yang teduh. Hindari kerusakan mekanis waktu panen. 6.6.3. Prakiraan Produksi a) Granola/Atlantis : produksi 35-40 ton/ha. b) Red Pontiac : produksi 15 ton/ha.

46

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

c) Desiree d) DTO e) Klon no. 17 f) Klon no. 08

: produksi 18 ton/ha. : produksi 20 ton/ha. : produksi 30-40 ton/ha. : produksi 25-30 ton/ha.

6.7. Pascapanen 6.7.1. Penyortiran dan Pengolongan Umbi yang baik dan sehat dipisahkan dengan umbi yang cacat dan terkena penyakit. Kegiatan ini akan mencegah penularan penyakit kepada umbi yang sehat. Kentang di sortir berdasarkan ukuran umbi (tergantung varitas). 6.7.2. Penyimpanan Simpan umbi kentang dalam rak-rak yang tersusun rapi, sebaiknya ruangan tempat penyimpanan dibersihkan dan disterilisasi dahulu agar terbebas dari bakteri. Simpan di tempat yang tertutup dan berventilasi.

47

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

6.7.3. Pengemasan dan Pengangkutan Alat pengemas harus bersih dan terbuat dari bahan yang ringan. Pengemas harus berventilasi dan di bagian dasar dan tepi diberi bahan yang mengurangi benturan selama pengangkutan. 6.7.4. Pembersihan Petani konvensional hampir tidak pernah membersihkan umbi. Untuk memasarkan kentang di pasar swalayan/ke luar negeri, kentang harus dibersihkan terlebih dulu. Bersihkan umbi dari segala kotoran yang menempel dengan lap. Lakukan perlahan-lahan jangan sampai menimbulkan lecetlecet. Selain itu umbi dapat dibersihkan dengan cara dicuci di air mengalir yang tidak terlalu deras kemudian

dikeringanginkan. Umbi yang bersih akan memperpanjang keawetan umbi selain itu juga akan menarik konsumen.

48

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

49

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

7. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN 7.1. Analisis Usaha Budidaya Biaya produksi 1 hektar kentang Granola adalah Rp. 15.500.000,-. Dalam satu musim tanam dihasilkan kentang : a) Mutu ABC 18.000 kg (Rp.1.000/kg). b) Apkir 1.000 kg (Rp. 450/kg). c) Kecil 4.000 kg (Rp. 550/kg). Keuntungan dari satu periode tanam adalah sekitar Rp. 5.100.000,-Perkiraan biaya produksi dan keuntungan budidaya 1 hektar kentang untuk satu musim tanam (6 bulan). Analisis budidaya kentang granola dengan luas lahan 1 ha untuk satu musim tanam (6 bulan) di daerah Bandung, Jawa Barat tahun 1999. Jumlah biaya produksi = Rp.31.350.000,-

Pendapatan: 80% x 20.000 tanaman x 1,5 kg @ Rp. 2.000,- = Rp.48.000.000,-

50

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Keuntungan

= Rp.16.650.000,-

7.2. Gambaran Peluang Agribisnis Di awal krisis ekonomi harga komoditi kentang meningkat sampai lebih dari dua kalinya. Saat ini ketika harga komoditi hortikultur lainnya seperti bawang daun dan cabe menurun drastis, harga kentang di pasaran relatif masih sangat baik. Kentang adalah salah satu komoditi hortikultura yang harganya relatif stabil dan tidak terlalu tergantung musim. Harga yang stabil ini lebih menjamin masa depan agribisnis kentang daripada komoditi hortikultura lainnya. Walaupun Indonesia sudah mengekspor kentang ke Malaysia melalui Brastagi, peluang ekspor ke negara lainnya harus diambil.

8. STANDAR PRODUKSI 8.1. Ruang lingkup

51

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Standar ini meliputi klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara pengujian contoh, syarat penandaan dan pengemasan.

8.2. Diskripsi Kentang yang segar adalah umbi batang dari tanaman kentang dalam keadaan utuh bersih dan segar, sesuai dengan SNI-013175-1992.

8.3. Klasifikasi dan Standar Mutu Menurut ukuran berat, kentang segar digolongkan dalam: a) Kecil: 50 gram kebawah. b) Sedang: 51-100 gram. c) Besar: 101-300 gram. d) Sangat besar: 301 gram ke atas.

52

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Menurut jenis mutunya kentang segar digolongkan dalam 2 jenis mutu, yaitu mutu I dan mutu II. a) Keseragaman warna dan bentuk: mutu I=seragam; mutu II=seragam. b) Keseragaman ukuran: mutu I=seragam; mutu II=seragam. c) Kerataan permukaan kentang: mutu I=rata; mutu II=tidak disyaratkan. d) Kadar kotor (bobot/bobot): mutu I=maksimum 2,5%; mutu II=maksimum 2,5%. e) Kentang cacat (bobot/bobot): mutu I=maksimum 5%; mutu II=maksimum 10%. f) Ketuaan kentang: mutu I=tua; mutu II=cukup tua. Untuk mendapatkan hasil kentang yang sesuai dengan standar maka dilakukan pengujian Yang meliputi: Penentuan keseragaman ukuran kentang

53

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Timbang seluruh cuplikan, kemudian timbang tiap butir dalam cuplikan. Pisahkan butir-butir yang beratnya diatas/dibawah ukuran berat yang telah ditentukan dan timbanglah semuanya. Bila presentase berat butir yang diatas/dibawah ukuran berat masing-masing sama/kurang dari 5% maka contoh dianggap seragam.

Penentuan kerataan permukaan kentang Timbang seluruh cuplikan dan ukur benjolan yang terdapat pada tiap butir dalam cuplikan. Pisahkan butir-butir cuplikan yang mempunyai benjolan lebih dari 1 cm sama/kurang dari 10% jumlah cuplikan maka cuplikan dianggap mempunyai permukaan rata. Penentuan kadar kotoran Timbanglah sampai mendekati 0,1 gram sebanyak lebih kurang 500 gram cuplikan dalam wadah yang telah ditera sebelumnya dan tuanglah kedalalam sebuah bak kayu yang disediakan

54

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

khusus untuk itu. Pilihlah kotoran-kotoran dan timbanglah berat masing-masing. Penentuan cacat pada kentang segar Timbang seluruh cuplikan dan tentukan butir-butir kentang yang cacat. Pisahkan butir-butir yang cacat dan timbanglah semuanya. Bila presentase berat butir-butir yang cacat sama/kurang dari 50%, maka cuplikan dianggap Mutu I dan bila sama/kurang dari 10% maka cuplikan dianggap Mutu II. Penentuan ketuaan pada kentang segar Timbanglah seluruh cuplikan dan tentukan butir contoh yang tua/cukup tua. Pisahkan butir yang tua/cukup tua dan timbanglah semuanya. Bila presentase berat butir contoh yang kulitnya mengelupas beratnya lebih dari bagian

permukaannya sama/kurang dari 5%, maka cuplikan dianggap tua dan bila sama/kurang dari 10%, maka cuplikan dianggap cukup tua.

55

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

8.4. Pengambilan Contoh Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat berikut ini. Tiap kemasan diambil contoh sebanyak 10 kg dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut dicampur merata tanpa menimbulkan kerusakan, kemudian dibagi menjadi empat dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali sampai contoh mencapai 10 kg. a) Untuk jumlah kemasan dalam lot 1 sampai 3, contoh yang diambil semua. b) Untuk jumlah kemasan dalam lot 4 sampai 25, contoh yang diambil 3. c) Untuk jumlah kemasan dalam lot 26 sampai 50, contoh yang diambil 6. d) Untuk jumlah kemasan dalam lot 51 sampai 100, contoh yang diambil 8.

56

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

e) Untuk jumlah kemasan dalam lot 101 sampai 150, contoh yang diambil 10. f) Untuk jumlah kemasan dalam lot 151 sampai 200, contoh yang diambil 12. g) Untuk jumlah kemasan dalam lot 201 atau lebih, contoh yang diambil 15. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan badan hukum.

8.5. Pengemasan Kentang disajikan dalam bentuk utuh dan segar. Dikemas dengan keranjang/bahan lain dengan berat netto maksimum 80 kg dan ditutup dengan anyaman bambu kemudian diikat dengan tali rotan/bahan lain. Isi kemasan tidak melebihi permukaan.

57

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Di dalam keranjang atau kemasan diberi label yang bertuliskan : a) Nama barang. b) Jenis mutu. c) Nama/kode perusahaan/eksportir. d) Berat netto. e) Produksi Indonesia. f) Negara/tempat tujuan. Budidaya kentang juga dapat dilakukan dipekarangan rumah baik langsung di tanah atau juga dalam pot atau polibeg. caranya tetap sama dengan cara budidaya di lahan darat diatas.

58

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

DAFTAR PUSTAKA http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidayakentang.html http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/11/makalah-caramenanam-kentang-terlengkap.html http://www.blogiztic.net/info/tanaman/cara-budidaya-tanamankentang-yang-benar.html http://www.htysite.com/budi%20daya%20kentang.htm http://suhadahanum.com/2012/05/budidaya-kentang/ http://mangtolib.blogspot.com/2011/10/budidaya-kentang.html http://budidaya90.blogspot.com/2012/04/budidaya-kentang.html

59

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

MENANAM KENTANG DI DATARAN TINGGI Di tanah air, umbi kentang yang kita nikmati itu umumnya ditanam masyarakat atau petani di dataran tinggi, yaitu sekitar 1.000 -3.000 m dpl (di atas permukaan laut). Oleh karena itu, komoditas hortikultura ini merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat penting bagi petani yang tinggal di pegunungan. Hal ini karena kentang selain mendatangkan penghasilan yang lebih baik dibanding dengan jenis sayuran lain pada umumnya seperti kubis dan tomat, hasil panen kentang dapat disimpan lebih lama sambil menunggu harga jual yang memadai sehingga apabila dijual dapat mengantongi rupiah yang lumayan banyak sesuai dengan jerih payah yang dikeluarkan dalam budidaya kentang tersebut. Meski kentang sudah biasa ditanam petani di dataran tinggi, mungkin masih ada masyarakat atau petani yang kurang paham tentang budidaya tanaman kentang di dataran tinggi tersebut. Untuk itu, penulis ingin membantu memberi informasi tentang budidaya kentang di dataran tinggi ini

60

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Untuk memperoleh umbi yang optimal, dalam penanaman kentang di dataran tinggi dibutuhkan kesiapan yang matang sebelum memulai menaman kentang . Pada dasarnya, untuk menanam kentang di dataran tinggi yang harus disiapkan dengan seksama adalah : (1) Penyiapan lahan; (2) Penyiapan pupuk kandang; (3) Penyediaan benih umbi bertunas; (4) Penyediaan pupuk buatan dan pestisida; dan (5) Penanaman. 1. Penyiapan Lahan Lahan untuk bertanam kentang hendaknya bersih dari semak dan sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Tanah diolah dengan cangkul atau traktor sedalam 30 - 40 cm sampai halus dan bersih dari gulma. Hal ini perlu dilakukan karena tanaman kentang menghendaki tanah yang gembur dengan aerasi yang baik untuk berkembangnya umbi. Jika tanahnya keras atau lengket, umbi sulit berkembang dan kualitas umbi yang dihasilkan tidak baik. 2. Penyiapan Pupuk Kandang Lahan yang sudah diolah diberi pupuk kandang atau kompos yang matang yang ditebarkan secara merata atau ditaruh pada tempat

61

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

penanaman benih kentang. Meski begitu, sebaiknya pupuk kandang diletakkan dalam garitan atau alur dangkal selebar 15 cm yang dibuat lurus dengan arah Timir-Barat dan jarak antar garitan 70-80 cm. Pupuk kandang ditaruh dalam alur berjarak 25 30 cm. Pembuatan garitan tersebut dilakukan untuk memudahkan meletakkan benih kentang. Setiap satu hektar membutuhkan pupuk kandang/kompos sekitar 20 - 30 ton atau 0,5 - 0,8 kg/tanaman. 3. Penyediaan Benih Saat penananam, sebaiknya gunakan benih kentang bentuk umbi yang sudah bertunas dan berasal dari varietas bermutu, seperti varietas Granula, Atlantik, Cosima , Agria dan Desiree yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan ditanaman kentang tersebut. Untuk satu hektar membutuhkan benih 1.200 - 2.000 kg dengan berat umbi sekitar 30 - 60 gram/umbi. Jika umbi kentang yang akan ditanam itu belum bertunas, simpan dulu dalam tempat/gudang penyimpanan 3 - 6 bulan, tergantung

62

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dari varietas kentang. Untuk mempercepat munculnya tunas dapat diberi Etelen cair (rendite) atau gas CS2 dengan dosis 20 25 cc/100 kg umbi kentang. Benih kentang yang telah diberi perlakuan tersebut ditaruh dalam tungku tertutup rapat selama 24 jam. Setelah itu, umbi dihamparkan di atas rak-rak dalam gudang sampai bertunas. Umbi-umbi yang sudah bertunas sepanjang 2 cm baru ditanam. 4. Penyediaan Pupuk Buatan dan Pestisida Sebelum benih ditanam, siapkan dahulu pupuk N (Urea) , P ( SP36) dan K (KCl) karena pemberian pupuk buatan tersebut dilakukan bersamaan dengan waktu penanaman benih kentang. Banyaknya pupuk yang disiapkan, setiap satu hektar Urea 300 kg, SP-36 300 kg dan KCl 100 kg. Pupuk buatan yang diberikan itu diberikan dengan dosis N (90 - 180 kg), P2O5 (60 - 80 kg) dan K2O ( 90 - 140 kg) setiap hektarnya. Selain itu disiapkan pula pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman kentang yang sedang ditanam tersebut. Jenis pestisida yang disiapkan disesuaikan

63

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dengan jenis hama dan penyakit yang umum menyerang pertanaman kentang di daerah tersebut. Jika belum paham tentang jenis pestisida yagn disiapkan, bisa ditanyakan kepada Penyuluh Pertanian atau petugas pertanian setempat. 5. Penanaman Setelah pupuk kandang /kompos ditaruh dalam alur, barulah umbi kentang diletakkan satu per satu di atas pupuk kandang. Jarak penanaman 25 X 80 cm atau 30 X 70 cm. Selanjutnya diberi pupuk buatan sebanyak 14 - 15 gram/tanaman yang terdiri dari campuran Urea, SP-36 dan KCL yang ditaruh di samping kanan dan kiri umbi yang ditanam itu. Untuk mencegah hama orong-orong atau anjing tanah bisa menggunakan Furadan 3 G sebanyak 30 kg/ha yang ditaburkan pada benih umbi kentang yang ditanam tersebut. Sesudah benih kentang ditanam, benih segera ditutup/diurug tanah setebal 15 - 20 cm supaya benih tidak kekeringan kena sinar matahari. Untuk menutup tanah pada umbi itu bisa dilakukan dengan cara tanah diantara barisan alur benih dikeruk selebar 30 cm dengan kedalaman 30 - 40 cm. Dengan cara ini maka

64

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

terbentuklah guludan dan bagian tanah yang dikeruk membentuk selokan yang berguna untuk draenhase dan jalan bagi pekerja sewaktu melakukan pemeliharaan tanaman. Umbi kentang yang sudah ditanam itu perlu dipelihara sebagaimana mestinya supaya pertumbuhannya optimal sehingga umbi kentang yang diperoleh nantinya seperti apa yang diharapkan.

====================================================== ===================== Penulis :Ir.Muchdat Widodo,MM Penyuluh Pertanian Madya Pusat Penyuluhan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Sumber : 1. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat, MS. Buku Tahunan Hortikultura Seri tanaman 1 mm Sayuran. Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran

65

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, jakarta, 2006. 2. Drs. Hendro Sumarjono. Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Penerbit PT. Agro Media Pustaka, jakarta Selatan 12630, 2007. Sumber : http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/menanamkentang-di-dataran-tinggi

66

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

MENANAM KENTANG DI DATARAN RENDAH Selama ini, masyarakat atau petani umumnya hanya mengenal kentang dibudidayakan di dataran tinggi. Soalnya, tanaman yang nama latinnya Solanum tuberosum banyak terlihat ditanam petani daerah pegunungan dengan tinggi tempat sekitar 1.000 - 3000 m dpl (di atas permukaan laut). Oleh karena itu, komoditas hortikultura tersebut merupakan tanaman yang sangat penting bagi petani dataran tinggi atau petani yang tinggal di daerah pegunungan. Kenapa sangat penting? Soalnya, kentang selain mendatangkan penghasilan yang lebih baik dibanding dengan jenis sayuran lain pada umumnya seperti kubis dan tomat, hasil panen kentang dapat disimpan relatif lebih lama sambil menunggu harga jual yang pantas sehingga dapat mengantongi rupiah yang lumayan banyak. Meski begitu, bukan berarti kentang tidak dapat dibudidayakan di dataran rendah. Di dataran rendah pun, komoditas hortikultura penghasil umbi itu memungkinkan untuk dibudidayakan dengan hasil yang lumayan, asalkan lahan yang akan ditanami itu

67

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

memenuhi syarat untuk tumbuhnya varietas kentang yang akan ditanamnya. Lahan dataran rendah yang memungkinkan untuk ditanami kentang adalah lahan yang terletak pada ketinggian tempat kurang dari 700 m dpll. Lahan dengan ketinggian tempat seperti ini bisa saja ditanami kentang, asalkan memenuhi persyaratan : (1) Jenis tanahnya Latosol atau Alluvial; (2) Suhu udara malam hari 20 - 27 0 C; (3) Terdapat angin sepoi-sepoi yang menjandikan lingkungan menjadi dingin dan sejuk; (4) Tersedia air pengairan yang cukup dan lahan tidak kebanjiran; dan (5) Lahan yang akan ditanami kentang bukan bekas penanaman tanaman Solanaceae atau tanaman pisang. Ada pun varietas kentang yang dapat dibudidayakan di dataran rendah antara lain varietas Cipanas, DT)-28, LT-1, Cosima dan DTO-33 karena varietas kentang ini toleran terhadap suhu panas. Masalah Tidak bedanya dalam budidaya kentang di dataran tinggi, penanaman kentang di dataran rendah pun mempunyai beberapa

68

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

masalah, hanya masalahnya saja yang bisa berbeda. Beberapa masalah yang bisa muncul dalam penanaman kentang di dataran rendah antara lain : 1. Suhu Udara Di daerah tropis seperti di Indonesia, suhu udara yang tinggi pada siang mau pun malam hari mengakibatkan pembentukan umbi terhambat. Untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan cara menutup permukaan tanah penananam kentang tersebut, misalnya dengan mulsa jerami. Dengan adanya penutupan mulsa jerami tersebut, maka suhu tanah dan suhu udara di sekitar batang tanaman menjadi rendah dan kelembabannya meningkat. Dengan kondisi ini maka pertumbuhan tanaman akan lebih baik yang akhirnya umbi kentang dapat tumbuh lebih baik pula.. 2. Jarak Tanam Jarak tanam kentang di dataran rendah upayakan lebih rapat, misalnya 30 X 50 cm. Dengan jarak tanam yang lebih rapat, maka ruang antar tanaman lebih sempit karena pertumbuhan tunas

69

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

cabang utama lebih cepat dan relatif banyak dibandingkan dengan jarak tanam yang lebih jarang. Tanaman kentang yang ditanam dengan jarak yang lebih lebar yang selama ini dilakukan petani, misalnya 30 X 70 cm akan menyebabkan ruang antar tanaman lebih terbuka karena pertumbuhan tunas cabang utama lebih lambat dan sedikit. 3. Serangan Penyakit Layu bakteri Kentang yang ditanam di dataran rendah, serangan penyakit layu bakteri umumnya lebih parah dibandingkan dengan kentang yang ditanam di dataran tinggi. Untuk mengatasi hal ini antara lain dapat dilakukan dengan membuat selokan draenase yang selalu berfungsi baik sehingga air yang berlebihan mudah terbuang. Selain itu, gunakan pupuk kandang yang benar-benar sudah masak/matang. 4. Mudah Tergenang Air Tidak diragukan lagi, kentang yang ditanam di dataran rendah, pada musim hujan tanaman mudah tergenang air, apalagi jika hujannya deras dan lahan penanaman kentang draenasenya jelek

70

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

atau kurang berfungsi baik dalam mengalirkan air yang berlebihan. Oleh karena itu untuk menghindari tanaman kentang tergenang air, buat draenase yang dapat mengalirkan air dengan baik sewaktu hujan sehingga air yang berlebihan mudah terbuang dari areal pertanaman kentang. Supaya kentang tidak mudah tergenang air, tanamlah kentang pada musim kemarau, tetapi tanaman tetap mendapatkan air dengan cukup atau ditanam pada akhir musim hujan ketika air masih tersedia cukup.

Penanaman Penanaman kentang di dataran rendah tidak jauh berbeda dengan cara penanaman kentang di dataran tinggi. Pada garis besarnya, lahan diolah dan dibuat bedengan dengan lebar 100 - 110 cm. Setelah itu, beri pupuk kandang yang matang sebanyak 20 - 30 ton/ha yang dicampur secara merata pada bedengan tempat penanaman kentang.

71

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Pada lahan penanaman kentang buat draenase sedalam 30 cm dan lebarnya juga 30 cm. Dengan ukuran draenase ini, maka air tidak mudah menggenangi pertanaman. Pekerjaan berikutnya, buat lubang tanam ukuran 10 - 15 cm dengan kedalaman 20 cm pada bedengan yang sudah disiapkan itu. Jarak tanam antar lubang, dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 50 cm. Dengan cara penanaman seperti ini, maka tiap bedengan berisi dua baris tanaman kentang dengan populasi 66.000/ha. Setelah itu, benih kentang dimasukkan ke dalam lubang lalu diberi pupuk buatan Jenis pupuk buatan yang diberikan itu merupakan campuran antara pupuk N (150 - 200 kg), P2O 5 (20 - 180 kg) dan K2 O (100 kg) setiap hektarnya. Sesudah benih kentang diberi pupuk buatan, lubang tanam itu segera ditutup dengan tanah halus. Untuk penanaman kentang di dataran rendah, gunakan benih kentang yang sudah bertunas sepanjang 2 cm karena lubang tanamnya cukup dalam. Dengan benih seperti ini, maka tunas umbi kentang tersebut akan cepat muncul ke atas permukaan tanah.

72

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Benih kentang yang sudah ditanam itu dirawat dengan baik sebagaimana mestinya supaya pertumbuhan kentang optimal sehingga umbi kentang yang diperolehnya nantinya sesuai harapan. Untuk merawatnya, lakukan pengairan atau penyiraman yang cukup, beri pupuk yang memadai, bersihkan gulma yang ada dan lakukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat. Penulis :Ir.Muchdat Widodo,MM Penyuluh Pertanian Madya Pusat Penyuluhan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Sumber : 1. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat, MS. Buku Tahunan Hortikultura Seri tanaman 1 mm Sayuran. Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, jakarta, 2006. 2. Drs. Hendro Sumarjono. Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Penerbit PT. Agro Media Pustaka, jakarta Selatan 12630, 2007.

73

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Sumber : http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/menanamkentang-di-dataran-rendah MEMILIH LOKASI PENANAMAN KENTANG YANG COCOK Pemilihan Lokasi Memilih lokasi yang tepat sangatlah dianjurkan sebelum memulai menanam sesuatu jenis tanaman, termasuk menanam kentang. Pemilihan lokasi penanaman kentang disesuaikan dengan varietas kentang yang akan ditanam.. Teknis penananam yang benar belum menjamin keberhasilan usaha, keberhasilan itu masih harus didukung dengan kondisi lingkungan yang cocok Sebagaimana kita ketahui, Indonesia temasuk daerah beriklim tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Daerah seperti ini kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kentang, tetapi bukan berarti semua lahan di Indonesia tidak dapat ditanami kentang. Oleh karena itu apabila akan menanam kentang, kita harus memperhatikan kondisi lahan dan iklim dinaman komoditas hortikultura ini ditanam. 1. Lahan

74

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Lahan yang baik untuk tumbuhnya kentang adalah lahan yang bukan bekas tanaman sejenis (bukan bekas tanaman kentang) atau satu famili (keluarga) seperti tomat. Jika memungkinkan, lahan yang akan ditanami kentang selama 3 musim tanam tidak ditanami tanaman sejenis atau satu famili. Selain itu, lahannya terbuka (tidak ternaungi) sehingga matahari dapat langsung menyinari tanaman dan lahan penanaman diusahakan dekat dengan mata air. Lahan memiliki ketinggian tempat tumbuh > 1.000 m dpl (di atas permukaan laut) dengan kemiringan lahan 5 s.d. 20 0. Untuk daerah tropis, yang behawa panas, kentang hanya cocok ditanam pada dataran tinggi antara 1.000 m - 3.000 m dpl. Kentang yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari 1.000 m dpl biasanya umbi yang dihasilkan kecil-kecil, seperti kentang yang ditanam di Batu,Kab.Malang, Jawa Timur yang mempunyai ketinggian tempat 800 m dpl. Syarat lainnya, lahan yang akan ditanami kentang bukan sumber penyakit tular tanah, terutama nematoda Sista Kentang (NSK). Solumnya dalam (kedalaman tanah) > 50 cm, gembur, draenasenya bagus, banyak mengandung bahan organik serta

75

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

cukup hara (zat makanan untuk tanaman), baik unsur hara makro maupun mikro. Ada pun jenis tanahnya bisa berupa tanah Latosol, Aluvial, Regosol atau Andosol .. Lahan yang paling baik buat kentang adalah tanah yang gembur atau sedikit mengandung pasir agar mudah diresapi air dan mengandung humus (bahan organik) yang tinggi. Tanah dengan kondisi seperti ini, bisa menjaga kelembaban tanah ketika musim hujan. Perlu diingat, kelembaban tanah yang cocok untuk tumbuhnya umbi kentang adalah 70%. Kelembaban yang jauh melebihi 70% akan menyebabkan kentang mudah diserang oleh penyakit busuk batang/leher akar. Derajat keadaman tanah (pH tanah) yang sesuai untuk kentang bervasiasi, tergantung dari varietas kentang yang ditanam. Namun secara umum, untuk tumbuhnya kentang membutuhkan pH tanah 5,0 s.d. 6,5. 2. Iklim

76

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Sesuai dengan pembawaan serta sifat aslinya, tempat yang disenangi tanaman kentang mula-mula yang berhawa dingin. Pada perkembangan selanjutnya, kentang disebarluaskan ke daerah lain dan ternyata bisa tumbuh dan beradaptasi di daerah-daerah beriklim sedang (subtropis). Kemudian meluas lagi ke daerah tropis yang memiliki dua musim, seperti Indonesia atau daerahdaerah di sekitar garis khatulistiwa. Masalah utama untuk penanaman kentang di Indonesia adalah faktor iklim. Karena itu, faktor iklim ini benar-benar harus diperhatikan supaya pertumbuhan tanaman dapat optimal sehingga umbi kentang yang dipanen nantinya tidak

mengecewakan. Kondisi iklim yang cocok untuk penananam kentang jika lokasi penanamannya mempunyai panjang hari 12 jam dengan curah hujan antara 1.500 s.d. 5.000 mm/th dengan pola curah hujan yang merata. Temperatur atau suhu udara yang dikehendaki kentang antara 12 s.d. 28 0 C dengan suhu udara rata-rata 25 0 C. Suhu di malam hari dingin, yaitu kurang dari 18 0 C yang diperlukan pada stadia inisiasi umbi. Panjang hari yang relatif pendek di daerah tropis

77

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

apabila dikombinasikan dengan suhu yang dingin dapat memberikan pembentukan dan perkembangan umbi kentang yang baik. Untuk pertumbuhan umbi kentang diperlukan suhu rata-rata yang relatif rendah, yaitu antara 15 s.d. 20 0 C dengan kelembaban 70 %. Selain suhu udara, ketinggian tempat dan curah hujan, angin ternyata juga berpengaruh terhadap tanaman kentang. Angin yang terlalu kencang kurang baik buat tumbuhan berumbi itu karena bisa merusak tanaman, bisa mempercepat penularan penyakit dan vektor penyebar penyakit mudah terbawa ke manamana. Dengan kondisi lahan dan iklim seperti itu, maka sentra produksi kentang di Indonesia antara lain di Propinsi Nangro Aceh darusalam ( Kab.Aceh Tengah dan Kab. Bener Menah), Sumatera Utara (Kab.Karo dan Kab.Simalunguin), Suamtera Barat

(Kab.Solok), Jambi (Kab.Kerinci), Lampung (Kab.Lampung Barat), Jawa Barat (Kab.Bandung, Kab.Garut, Kab..Kuningan), Jawa Tengah (Kab.Wonosobo, Kab.Banjarnegara dan Kab.Magelang),

78

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Jawa Timur (Kab.Probolinggo), dan Poropinsi Nusa Tenggara Barat ( Kab.Lombok Timur) Apabila belum paham tentang pemilihan lokasi yang cocok untuk budidaya kentang, bisa ditanyakan kepada Penyuluh Pertanian atau petugas pertanian setempat.

====================================================== ===================== Penulis : ir.Muchdat Widodo,MM Pusat Penyuluhan Pertnaian, badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian Sumber : 1. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat, MS. Standar Operasional Prosedur Budidaya Kentang Varietas Granola (Solanum tuberosum L). Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, 2010. 2. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat, MS. Buku Tahunan Hortikultura Seri Tanaman Sayuran. Direktorat Budidaya Tanaman sayuran dan

79

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Biofarmaka,

Direktorat

Jenderal

Hortikultura,

Departemen

Pertanian,2006.

80

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

MEMILIH VARIETAS KENTANG YANG DITANAM Dengan mengenal atau mengetahui varietas kentang, kita bisa memilih varietas yang akan ditanamnya yang disesuaikan dengan permintaan pasar, kondisi lokasi penanaman dan potensi kentang yang kita harapkan. Dengan demkian maka umbi kentang yang diharapkan nantinya bisa diperoleh, yaitu umbinya banyak dan mutunya baik. Dalam ilmu botani, varietas kentang dicirikan dengan bentuk tanaman, pertumbuhan daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain. Beberapa varietas kentang yang banyak diminati dan

dibudidayakan oleh petani menurut Setijo Pitojo, 2004, 27-30 adalah : 1. Varietas Cipanas Varietas ini umurnya 95-105 hari dengan potensi hasil 13-34 ton/ha dan rata-rata potensinya 24,9 ton/ha.Dilihat dari batangnya, tingginya 50-56 cm, berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima dan bersayap lurus.

81

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Daunnya berbentuk oval, berwarna hijau tua dengan urat utama hijau muda dan permukaan daun berbulu. Sedang apabila dilihat bunganya, varietas Cipanas mempunyai jumlah tandan bunga 3-7 buah, putiknya putih dan benang sari berwarna kuning. Ada pun umbinya berkulit putih, mata umbi dangkal dan permukaannya rata. Daging umbi berwarna kuning dan kualitasnya sangat baik. Varietas ini tahan terhadap penyakit busuk daun Pytophthora infestans, tetapi agak peka terhadap nematoda Melodogyne sp dan peka terhadap layu bakteri Pseudomoans solanacearum. 2. Varietas Cosima Berumur 100-110 hari dengan potensi hasil 19-36 ton/ha dengan hasil rata-rata 28,5 ton/ha. Jika diamati batangnya, tingginya 75 cm, berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima dan bersayap rata. . Apabila dilihat daunnya, berbentuk oval dengan ujung meruncing, berwarna hijau dengan urat utama hijau muda dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu. Sedang jika diperhatikan bunganya, jumlah tandan bunga 5-11 buah, putik berwarna putih

82

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dan benang sarinya 5 buah yang berwarna kuning. Sementara itu, umbinya berkulit kuning muda, tetapi daging umbinya berwarna kuning tua. Kualitas umbi sedang. Varietas ini tahan terhadap penyakit busuk daun Pytophthora infestans, cukup tahan terhadap nematoda Melodogyne sp dan agak peka terhadap layu bakteri Pseudomoans solanacearum. 3. Varietas Segunung Berumur 100 hari dengan tinggi tanaman mencapai 70 cm. Batang berwarna hijau muda berpigmen ungu, memiliki penampang berbentuk segi empat dan bersayap bergerigi. Daun dan urat utama daunnya berwarna hijau muda berbentuk oval agak bulat dengan ujung runcing. Permukaan bawah daun berkerut dan berbulu. Bunganya mempunyai jumlah tndaan 8 buah, putik berwarna putih dan benang sari berwarna kuning. Sedang umbinya, berkulit kuning, halus dengan mata umbi dangkal. Ada pun daging umbinya berwarna kuning dan berkualtias baik. Potensi varietas Segunung bisa mencapai hasil 25 ton/ha.

83

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Varietas ini juga tahan terhadap penyakit busuk daun Pytophthora infestans..Lokasi yang cocok untuk menanam varietas ini adalah di dataran tinggi. 4. Varietas Granola L Umur 100-115 hari dengan tinggi tanaman 65 cm. Batangnya berwarna hijau, berpenampang segi lima dan bersayap rata. Daunnya berwarna hijau dengan urat utama hijau muda, berbentuk oval dan permukaan daun bagian bawah berkerut. Apabila diamati bunganya, mempunyai tandan bunga 2-5 buah, putik berwarna putih dan memiliki 5 buah benang sari berwarna kuning. Sedang umbinya, berbentuk oval, berkulit kuning sampai putih dan bermata dangkal. Daging umbi berwarna kuning dengan potensi hasil rata-rata 26,5 ton/ha. Varietas Granola tahan terhaap PVA (Potato Virus A) dan PVY (Potato Virus Y), tetapi agak peka terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum dan busuk daun Pytophthora infestans. 5. Varietas Atlantik Malang

84

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Berumur 100 hari dengan tinggi tanaman mencapai 50 cm. Batang berwarna hijau dan berpenampang agak bulat. Daun dan urat utama daun berwarna hijau dimana permukaan bawah daun bergelombang. Jika diamati bunganya, bunga varietas Atlantik mempunyai tandan bunga hanya 1-2 buah, putik berwarna hijau dan benang sari berwarna kuning. Apabila dilihat umbinya, kulit dan dagingnya berwarna putih dengan mata umbi dalam. Potensi hasil umbinya tidak begitu banyak, hanya sekitar 8-20 ton/ha. Varietas ini tahan terhadap nematoda.

6. Varietas Merbabu-17 Umurnya 90-100 hari dengan tiggi tanaman lebih dari 100 cm. Batangnya berwarna hijau, daun berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih keunguan. Dilihat dari umbinya, berbentuk oblong, kulit berwarna kuning berbintik-bintik, bermata

85

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

dangkal dan daging umbi berwarna kuning dengan potensi hasil mencapai 24 ton/ha. Varietas ini agak tahan terhadap hama penggorok daun Liriomyza huidobrensis dan tahan terhadap busuk daun Phytophthoraq infestans . Penulis : Ir.Muchdat Widodo,MM Penyuluh Pertanian Madya, Pusat Penyuluhan Pertanian. Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian Sumber : 1. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat,MS. Buku Tahunan Hortikultura Seri Tanaman Sayuran. Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen

Pertanian, Jakarta, 2006. 2.`Setjo Pitojo. Benih Kentang. Penerbit Kanisius,Jakarta,2004.

86

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

MEMPERBANYAK BENIH KENTANG DENGAN BIJI YANG AKAN DITANAM Sejak berkembangnya budi daya tanaman kentang (Solanum tuberosum) di Indonesia, hingga kini perbenihan kentang masih merupakan masalah tersendiri. Sebab, setiap tahun, kebutuhan benih kentang bermutu serta bebas dari hama dan penyakit belum dapat tercukupi dari produksi dalam negeri. Oleh karena itu, sebagian benih kentang masih diimpor dari luar negeri. Yang berarti pengeluaran devisa negara. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah berupaya mencari terobosan untuk memenuhi kebutuhan benih kentang. Salah satu upaya yang ditempuh adalah memacu pertumbuhan dan perkembangan kemampuan penangkar benih kentang, terutama di daerah-daerah sentra produksi kentang seperti di daerah Jawa Barat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang "Sistem Budi Daya Tanaman", pasal 1, ayat 4, yang dimaksud dengan benih tanaman adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau

87

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

mengembangbiakkan tanaman. Perbanyakan tanaman kentang dapat dilaksanakan dengan cara vegetatif maupun generatif. Untuk memperbanyak benih secara generatif bisa menggunakan propagul benih atau biji. Jika akan memperbanyak dengan cara vegetatif bisa menggunakan setek mikro, setek mini, umbi mikro atau dengan umbi mini. Benih kentang yang berupa biji dikenal dengan sebutan "Seed propagules", sedang benih yang berupa umbi disebut "Vegetatif propagules". Ada pun bahan perbanyakan kentang yang berupa biji dikenal dengan nama "True potato seed", sedangkan yang berupa umbi terkenal dengan nama "seed potatoes". Namun demikian, sebagian besar petani di Indonesia lebih mengenal benih kentang yang berupa umbi dibandingkan dengan benih kentang yang lain. Cara Memperbanyak Perlu diketahui, terutama bagi yang belum mengenal atau yang berminat memperbanyak benih kentang. Biji kentang yang akan diperbanyak dikenal dengan sebutan " True potato seed/TPS).

88

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Perbanyakan kentang dengan biji (TPS) dapat dimanfaatkan secara tidak langsung sebagai benih kentang dimana hasil umbi dari penanaman TPSdigunakan sebagai benih. Kelebihan atau keunggulan benih kentang asal biji dibandingkan dengan benih kentang asal umbi antara lain adalah : 1. Kebutuhan benih lebih sedikit, yaitu sekitar 50 g - 250 g/ha. Sedang jika menggunakan benih asal umbi membutuhkan 1 2 ton benih umbi/ha. 2. Bebas dari cendawan, bakteri, nematoda, insekta dan virus. Sedang benih asal umbi tidak bebas dari cendawan, bakteri nematoda, insekta dan virus. 3. Ongkos produksi relatif lebih rendah karena ongkos stransport dan penyimpanan dapat dihilangkan. Sedang jika menggunakan benih asal umbi , ongkos transport dan penyimpanan lebih mahal. Jika berminat untuk memperbanyak benih kentang dengan biji yang disingkat dengan TPS dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

89

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

1. Tempat Persemaian Sebagai tempat pesemaian bisa menggunakan plastik yang diisi dengan media steril (bersih dari hama dan penyakit) yang berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang yang matang dengan perbandingan yang sama (1 :1). Artinya, jumlah tanah halus dan pupuk kandang yang matang tersebut jumlahnya sama. Usahakan media untuk tempat persemaian ini cukup lembab supaya biji kentang cepat tumbuh. 2. Penyemaian Benih Jika biji kentang dan media pesemaian sudah disiapkan, benih kentang disemaikan secara merata atau berbaris, kemudian ditutup dengan selapis tipis tanah lembut. Selanjutnya, baki plastik tempat persemaian ini ditutup dengan plastik tipis transparan dan disimpan di tempat yang teduh. Setelah 5 - 7 hari, biji yang disemaikan itu biasanya sudah berkemcambah. Kecambah tersebut dipelihara dengan baik sampai tumbuh menjadi benih/bibit kecil. 3. Pemindahan Benih/Bibit

90

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Benih/bibit setelah berumur 2 minggu dipindah ke dalam pot daun pisang dan dipellihara hingga berumur 30 hari atau tanaman berdaun 4-5 helai. 4. Penanaman Sebelum benih tanaman yang berdaun 4 -5 helai itu ditanam pada lahan pembibitan, lahan diolah secara sempurna atau diolah sampai gembur dan ditambah dengan pupuk kandang yang matang sebanyak 20 ton/ha dan ditambah pupuk dasar NPK (15:15:15). Setelah lahan diolah dan ditambah pupuk tersebut kemudian dibuat larikan dengan jarak antar larikan 70 cm dan jarak dalam larikan 20 cm. Lima hari sebelum benih ditanam, tutup yang ada di tempat persemaian dibuka agar benih/bibit beradaptasi dengan

lingkungan luar. Benih dari persemaian ini ditanam pada sore hari. Selama penananam, usahakan kelembaban tanah dijaga dan dipelihara secara intensif supaya benih yang tumbuh itu bisa berkembang secara optimal. 5. Panen

91

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

Panenan benih kentang asal biji ini baru bisa dilakukan apabila umbi mencapai berat 30 - 50 gram. Umbi yang akan digunakan sebagai benih dipilih dan diklasifikasikan untuk umbi calon benih. Umbi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai benih apabila sudah patah dormansi/masa istirahat. Penulis : Ir.Muchdat Widodo,MM Penyuluh Pertanian Madya Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian Sumber : 1. Dr.Ir.Muchjidin Rachmat, MS. Standar Operasional Prosedur Budidaya Kentang Varietas Granola (Solanum tuberosum L). Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, 2010. 2. Setijo Pitojo. Benih Kentang. Penerbit Kanisius, jakarta, 2004.

92

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

MEMPERBANYAK BIBIT KENTANG DARI BIBIT UMBI Pada umumnya tanaman kentang diperbanyak dengan umbinya. Setidaknya ada tiga macam ukuran umbi yang biasa digunakan sebagai bibit, yaitu: 1. Kelas I, berat umbinya sekitar 30-45 gr, atau berdiameter 35-45 mm. 2. Kelas II, berat umbinya sekitar 45-60 gr, atau berdiameter 4555 mm. 3. Kelas III, berat umbinya sekitar 60-80 gr, atau berdiameter 5565 mm. Ukuran umbi bibit akan sangat berpengaruh pada produksinya. Umbi yang beratnya lebih dari 80 gr, produktivitasnya tidak lebih baik daripada bibit yang beratnya 45-80 gr. Sementara itu, bibit yang bobotnya kurang ari 20 gr, produktivitasnya rendah dan dikhawatirkan mengandung virus. Untuk menghasilkan bibit unggul, pembibitan harus dilakukan sesuai dengan kaidah pembibitan, seperti:

93

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

1. Kondisi lahan, dengan memperhatikan ketinggian tempat sebaiknya diatas 1000 mdpl, lahan bebas dari sumber hama dan penyakit menular melalui tanah (penyakit layu bakteri, busuk cincin, kutil dan nematoda), dekat dengan sumber air, lahan jauh dari pertanaman kentang, tomat, terong, cabai, dan anggota famili Solanaceae lainnya (terisolasi dengan jarak yang dianjurkan 300-600 m), serta memperhatikan derajat keasaman tanah (pH 5,5-6), curah hujan dan suhu udara. 2. Seleksi tanaman, dilakukan untuk memastikan bahwa bibit yang diperoleh sehat dan bebas serangan penyakit menular (seperti layu cendawan, virus X, virus Y, leaf roll, dan virus S). Bila terjadi serangan hama penyakit, perlu dilakukan pencabutan pada tanaman yang sakit, hal ini dimaksudkan agar tanaman sakit tidak menular pada tanaman lain. Pencabutan ini biasanya dilakukan 2-3 kali, yaitu pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam. 3. Seleksi bibit (umbi), dilakukan setelah umbi dipanen. Umbi yang digunakan untuk bibit dipilih dari umbi yang sehat dan

94

Buku Panduan Budidaya Penanaman Kentang P2KLH UNPAR 2012

bentuknya normal. Umbi yang sakit, cacat, bentuknya menyimpang harus dibuang. 4. Mematikan tanaman, dilakukan untuk mengendalikan

serangan penyakit. Caranya dengan memangkas seluruh bagian tanaman diatas tanah sebelum daun menguning, dan mematikan tanaman setelah umbi terbentuk seukuran bibit, yakni antara umur 60-80 hari. Pemungutan umbi dilakukan setelah kulit umbi terbentuk sempurna dan tidak mudah lecet, yaitu pada umur 120 hari. 5. Mengatur kepadatan tanaman, dilakukan untuk memperoleh umbi berukuran 30-80 cm (bibit) dalam jumlah yang banyak. Dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang besar yakni antara 80-120 gr, dan menggunakan jarak tanam rapat, yakni 20 x 80 cm, atau 25 x 80 cm, dengan jumlah tanaman 50.00062.000/hektar. 6. Memisahkan (isolasi) tempat pembibitan, dilakukan untuk menghindari penularan penyakit yang disebabkan oleh virus. Makin jauh jarak isolasi antarlokasi pertanaman kentang pembibitan dengan kentang konsumsi, maka kecil

kemungkinan penularan kutu yang menjadi penular virus.

95

Anda mungkin juga menyukai