Anda di halaman 1dari 8

Judul Film Sutradara

The Blind Side John Lee Hancock Broderick Johnson

Produser

Andrew Kosove Gil Netter

Penulis Naskah Penulis Skenario Pemain

Michael Lewis John Lee Hancock Sandra Bullock Quinton Aaron Tim McGraw Jae Head Kathy Bates

Musik Sinematografi Editor Studio Distributor Tanggal dirilis Durasi

Carter Burwell Alar Kivilo Mark Livolsi Alcon Entertainment Warner Bros November 20, 2009 (2009-11-20) 129 minutes

Film The Blind Side yang disutradarai John Lee Hancock dan Broderick Johnson ini bercerita tentang kehidupan seorang anak bernama Michael Oher (Quinton Aaron). Michael Oher dilahirkan di perkampungan kulit hitam Hurt Village, dengan seorang ibu yang merupakan pecandu narkoba. Ayah Michael tidak bertanggung jawab sehingga Ia hanya tinggal dengan sang Ibu. Karena keadaan yang sulit, Michael dipisahkan dari keluarganya

dan dibawa untuk diasuh. Namun Michael memilih untuk hidup sendiri di jalan dengan membawa satu helai pakaian dengan kantung plastiknya. Setelah Michael tumbuh dewasa, keberuntungan datang padanya. Seorang pelatih football menginginkan Michael menjadi pemainnya. Michael pun mendapat beasiswa di sebuah sekolah kristen swasta. Namun Michael bukanlah orang yang pintar. IQ nya di bawah rata-rata. Ia tak bisa memahami pelajaran dengan baik. Ia pun mengalami kesulitan dan merasa itu bukan dirinya yang sebenarnya. Michael mempunyai dunianya sendiri. Pernah di saat orang selesai bertanding dan satu persatu meninggalkan stadium, Michael memunguti sampah yang berserakan dan membuangnya ke tong sampah.Hal ini dilihat oleh seorang guru dan ini membuat Michael mendapat nilai tinggi dalam sifat melindungi. Ia mengungkapkan isi hatinya melalui rangkaian kata yang bisa juga disebut puisi. Para guru tak percaya Michael lah yang membuat itu. Sungguh di luar dugaan mereka. Di sekolah, Michael hanya seorang diri tanpa teman. Saat Ia mendekati anak-anak TK, anak-anak itu pun pergi menjauhinya. Michael merasa dunia ini tak adil karena kulit mereka membuat kesenjangan sosial yang tinggi. Michael hanya seorang diri hingga Ia bertemu dengan S.J. Tuohy (Jae Head). Mereka dengan cepat akrab begitu saja. Suatu hari, keluarga Tuohy melihat Michael berjalan sendirian di malam hari dengan hujan deras membasahinya di pinggir jalan sekolah menuju gedung olahraga sekolah untuk menghangatkan dirinya. Leigh Anne Tuohy (Sandra Bullock), ibu dari S.J. Tuohy, turun dari mobil dan mengajak Michael untuk bermalam di rumah mereka. Di pagi harinya, Michael pergi dari rumah keluarga Tuohy. Leigh Anne yang merasa Michael adalah anak baik dan butuh tempat tinggal, menghampiri Michael dan mengajaknya untuk tinggal di rumahnya. Kehadiran Michael di rumah itu membuat perubahan besar dalam keluarga itu. Kebersamaan keluarga lebih terasa. Keceriaan mengisi suasana rumah itu. Leigh Anne pun mencari informasi data diri Michael, dan hasil positif yang hanya guru bisa katakan tentang dia adalah bahwa dia memiliki naluri protektif yang sangat besar. kemudian Leigh Anne menjelaskan padanya bagaimana cara bermain di lapangan. Sampai sejauh itu dia tidak bisa memahami permainan dan peraturannya, dan ia tidak mampu memahami sebagai apa perannya di lapangan itu. Leigh Anne pun mengerti bagaimana caranya agar Michael bisa

menguasai permainan itu. Yaitu dengan insting perlindungannya yang tinggi. Permainan itu dianggap sebagai sebuah keluarga yang harus dilinfungi oleh Michael. Benar saja, Michael dapat dengan mudah mengusai permainan itu. Sejak saat itu Michael mulai bermain dengan baik dan berguna bagi timnya. Pada foto kartu Natal tahun lalu Michael ikut foto bersama dalam foto kelurga Tuohy yang kemudian di bagi-bagikan ke teman-teman dekat Leigh Anne. Ketika teman Leigh Anne, Beth (Rhoda Griffs), Elaine (Eaddy mays) dan Sherry (Asley Leconte Campbell) bertemu secara teratur di sebuah restoran mahal di kota. Semua teman-temannya tertawa tentang Proyek dalam proyek Leigh Anne buat. Tapi dia mengatakan bahwa jika teman mereka tidak menghargai apa yang ia lakukan, sebaiknya mulai dari sekarang berhenti menemui mereka. Sebuah peluang muncul bagi Michael untuk bermain di tingkat Universitas setelah para pelatih ternama melihat cara bermain Michael yang mengagumkan dari sebuah dvd dokumentasi S.J. yang menyebar luas. Namun, ia perlu untuk memperbaiki nilai-nilainya. Sehingga keluarga Tuohy menyewa seorang guru privat Miss Sue (Kathy bates) untuk mengajarkan kepada Michael supaya berhasil dalam pelajarannya. Selama mereka belajar, saat pelajaran Geografi Miss Sue membuat komentar bodoh tentang beberapa Universitas telah mengubur mayat orang mati di lapangan football mereka, dan nampaknya Michael percaya cerita itu. Leigh Anne juga berusaha mencari informasi tentang ibu kandung Michael. Leigh Anne ingin melakukan percakapan tatap muka dengan Ibu kandung Michael (Adriane Lenox). Meskipun ia tampak tidak responsif pada awalnya, akhirnya sang Ibu kandung Michael menginginkan anaknya yang terbaik. Dia mengatakan kalau Michael telah di cap sebagai anak pelarian oleh Pelayanan masyarakat Sosial, dan dia berharap agar Leigh Anne menemukan solusinya. Leigh Anne juga menghadapi beberapa orang dari perumahan Hurt Village dan rata-rata dari mereka tidak berkata apa-apa tentang Michael dan dia mengancam mereka kalau dirinya di situasi yang benar dan tidak takut sama sekali. Perjuangan demi perjuangan pun dilewati oleh Michael dengan bantuan keluarga Tuohy dan para guru. Nilai-nilai Michael terus naik kecuali satu mata pelajaran. Tiga universitas terbaik menginginkan Michael. S.J. Berbicara dengan pelatih, dan memimpin negosiasi atas nama Michael. Michael harus membuat keputusan, dan dia memutuskannya. Ia memilih universitas dimana duluanya adalah tempat bermain Sean, dan Anne Leigh sebagai pemandu soraknya. Ini menyebabkan Granger (Sharon Morris) memeriksa Michael di kantor polisi dan memberikan berbagai pertanyaan yang menyudutkan

Michael. Dia menduga kalau Keluarga Tuohy dan Miss Sue telah sekongkol memanfaatkan Michael demi keuntungan Universitas tersebut. Michael terkena hasutan itu. Ia berpikir bahwa keluarga Tuohy memanfaatkan kemampuannya untuk kesenangan pribadi mereka. Michael pun pergi tanpa arah. Ia akhirnya ke Hurt Village dan masuk ke dalam kelompok brandalan di sebuah club malam. Pertengkaran pun terjadi di sana. Leigh Anne yang mengkhawatirkan Michael, mencari Michael ke Hurt Village. Leigh Anne tidak dapat menemukan Michael hingga akhirnya Michael lah yang menelponnya. Setelah berfikir dan mempertanyakan Leigh Anne tentang masalah ini, Michael menyadari bahwa sekarang Tuohy adalah keluarganya, dan ia mengatakan pada Granger bahwa itulah alasan baginya untuk memilih Universitas itu. Dengan keyakinan akan keputusannya itu, Michael pun mendapatkan impiannya bersama keluarga barunya.

Teori Motivasi dalam film The Blind Side 1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) Berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; Contoh : Saat Michael menjadikan gedung olahraga sekolah sebagai tempat istirahatnya. (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; Contoh : Walau Michael pergi meninggalkan rumah keluarga Tuohy, ia tak dapat memungkiri bahwa ia membutuhkan tempat tinggal dan orang-orang yang menyayanginya yang membuatnya merasa aman. (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); Contoh : Michael dalam seribu diamnya juga menginginkan kasih sayang. Dan kasih sayang itu Ia dapat dari keluarga Tuohy. (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; Contoh : Michael meminta kepada Leigh Anne untuk dibuatkan SIM. (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Contoh : Ketika Michael berusaha menjadi pemain football terbaik. 2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi) Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; Contoh : Michael mengerjakan semua tugas yang diberikan guru-gurunya semampunya. (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; Contoh : Sepandai-pandainya guru yang mengajar, tak akan ada hasilnya bila Michael tidak berusaha. Usaha Michael lah yang membawanya pada keberhasilan. (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah. Contoh : Michael menginginkan kesuksesan mencapai impiannya dalam keberhasilannya di dunia football.

3. Teori Clyton Alderfer (Teori ERG)

Teori Alderfer dikenal dengan akronim ERG . Akronim ERG dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan) Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. 1. Secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena Existence dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; Relatedness senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan Growth mengandung makna sama dengan self actualization menurut Maslow. 2. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak.

4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang. Contohnya adalah keinginan besar yang dimiliki Michael untuk menjadi lebih baik. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Contohnya ketika support dan bantuan dari keluarga maupun para guru yang membuat Michael dapat berhasil dengan nilai yang baik. 5. Teori Keadilan Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :

Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar Contoh : S.J. memilih imbalan yang lebih besar dalam pemilihan grup football mana yang harus dipilih Michael.

Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :

Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya; Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri; Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis; Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai

6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory) Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. 7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan ) Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul Work And Motivation mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai Teori Harapan. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. 8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut. 9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; Contoh : pandangan Michael tentang dirinya.

(b) harga diri; Contoh : Ketika Michael merasa bahwa dirinya hanya dimanfaatkan, di situlah terlihat Ia juga mementingkan harga dirinya. (c) harapan pribadi; Contoh : Michael yang tak punya tujuan memiliki harapan untuk dapat melindungi orangorang yang menyayanginya. (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya. Moslow menyatakan bahwa psikologi motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, yaitu:

Psikologi. Kebutuhan dasar yang utama. Antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk bertahan hidup. Keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. Cinta. Keinginan untuk dicintai dan mencintai. Mengandung kebutuhan akan kasih sayang dan rasa memiliki. Penghargaan. Kebutuhan akan reputasi, kebanggaan, dan pengakuan dari orang lain. Juga mengandung kebutuhan akan kepercayaan diri dan kekuatan. Aktualisasi diri. Keinginan untuk menjadi apa yang ia ingin jadi. Untuk menjadi terbaik adalah kesanggupan dari menjadi apa.

Anda mungkin juga menyukai