Muh. Fitrah
INDUSTRI FARMASI :
MENGUBAH BAHAN BAKU MENJADI PRODUK SEDIAAN FARMASI YANG BERKUALITAS MENGGUNAKAN PROSEDUR FABRIKASI YANG TELAH DITETAPKAN
2.
EFFECTIVE (BERKHASIAT)
MENIMBULKAN EFEK FARMAKOLOGIS PADA HEWAN ATAU MANUSIA
3. ACCEPTABLE (NYAMAN)
DAPAT DITERIMA OLEH PASIEN (PENGGUNA OBAT)
R/
Quality has to be designed and built into a product during the entire manufacturing process! This process has to be validated!
Realisasinya
1. Menetapkan metode pembuatan 2. Menetapkan proses pembuatan
Pembuatan -- Tablet
- Untuk zat aktif yang tahan terhadap tekanan tinggi akibat pegempaan
c. Metode Kempa Langsung
- Untuk zat- zat yang mempunyai sifat alir dan kompresibilitas yang baik
Ex.: Tablet Paracetamol Metode Granulasi Basah
Pengayakan kering
- nomer ayakan
Pengeringan
- lama pengeringan
Pengayakan basah
- nomer ayakan
- tekanan kompresi
Penabletan
Realisasinya
1. 2. 3. 4. Mewujudkan apa yang direncanakan Mengerjakan apa yang tercatat Mencatat apa yang dikerjakan Melakukan kontrol sebelum , selama dan sesudah fabrikasi
and
3. Write Down What Has To Be Done
( Pengisian laporan kerja dan pengamatan pada berkas kerja
yang ada selama proses berlangsung )
4. Melakukan kontrol
sebelum , selama dan sesudah fabrikasi
Sebelum : - Ukuran partikel, bentuk partikel, kelarutan
Selama
: -
dalam solven, dan lain-lain Kontrol homogenitas campuran, kadar air dalam granul
kekerasan ,kerapuhan, waktu hancur tablet , dan kontrol kandungan zat aktif
1. PETUNJUK UMUM YANG BERTUJUAN UNTUK MEMASTIKAN AGAR SIFAT DAN MUTU OBAT YANG DIHASILKAN SESUAI DENGAN YANG DIKEHENDAKI 2. DAN BILA PERLU DAPAT DILAKUKAN PENYESUAIAN DENGAN SYARAT BAHWA STANDAR MUTU OBAT YANG TELAH DITETAPKAN TETAP TERCAPAI
GMP
BOG
ASEAN GUIDELINES
Why GMP ?
b. FAKTUAL : 1.
industry
o Serve as a model for other ASEAN industries o Be a progressive step forward to the point where ASEAN pharmaceutical industry will receive international recognition and confidence
Materials
Raw materials Packaging materials Printed materials
Procedures
Methods
Processes
Analyses
Machines
Equipment Premises
Milieu
Areas
Rooms
Men
People
PERSONALIA BANGUNAN DAN LINGKUNGN KERJA SANITASI PERALATAN BAHAN AWAL PRODUKSI PENGAWASAN MUTU DOKUMENTASI INSPEKSI DIRI PENARIKAN PRODUK KEMBALI CATATAN DISTRIBUSI KELUHAN DAN LAPORAN MENGENAI REAKSI YANG MERUGIKAN OBAT KEMBALI DAN OBAT YANG DISELAMATKAN
DEPARTEMEN PRODUKSI
Departemen yang bertugas untuk melaksanakan suatu proses produksi sesuai dengan kaidah dan persyaratan CPOB untuk menghasilkan mutu yang dibentuk pada produk, aman, efektif dan dapat diterima pasar, sehingga dapat memberikan kepuasan pada pelanggan.
STRUKTUR ORGANISASI
Plant Manager Production Manager
Processing and Primary Packaging Subsection Head Administrator Tabletting & Coating Coordinator
Granulation Operator
Operator
Drying Operator
Granulation Coordinator
Mixing Operator Operator Syrup & Capsule Coordinator Filling Operator
Production Supervisor:
1. Mengatur dan memonitor dan mengevaluasi jalannya proses produksi agar dapat berjalan lebih baik sesuai rencana serta mengikuti kaidah CPOB 2. Memelihara dan meningkatkan kebersihan, kerapihan ruangan produksi serta mesin dan peralatan yang ada di dalamnya. 3. Melaporkan masalah yang terjadi dalam proses produksi kepada Production Manager dan bersama-sama berupaya mengatasi serta mengkoordinasikannya dengan bagian yang terkait.
Kepala Subseksi:
1. Membuat perintah tugas produksi untuk masing-masing operator produksi dan mengkoordinasi kerja dari operator produksi di dalam penyelesaian proses produksi suatu produk agar tepat waktu dan sesuai rencana. 2. Menjaga koordinasi yang baik antar Kasubsie atau dengan bagian yang lain 3. Bersama dengan Production Supervisor melakukan pengaturan kerja shift atau lembur (dengan sepengetahuan Production Manager)
Operator produksi:
1. Menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan CPB, CKB dan perintah tugas produksi. 2. Mengisi dan melengkapi dokumendokumen yang berkaitan dengan proses produksi secara benar. 3. Memakai, memelihara dan merawat peralatan atau perlengkapan kerja serta menjaga kebersihan dan kerapihan ruang produksi.
KEGIATAN PRODUKSI
PENERIMAAN BAHAN AWAL
PENGOLAHAN
PENGEMASAN
PRODUK JADI
RUANG PRODUKSI
GREY AREA
BLACK AREA
MIXING/PENCAMPURAN
QC
PENGISIAN KAPSUL
IPC
OTOMATIS
SEMI OTOMATIS
MANUAL
KARANTINA
QC
PENGEMASAN PRIMER
IPC II
PENGEMASAN SEKUNDER
IPC IV
KARANTINA
MIXING MASSA GRANUL AYAK BASAH PENGERINGAN (FLUID BED DRYER) AYAK KERING ZAT PELINCIR ZAT PENGHANCUR
IPC
PELUMASAN
KARANTINA
QC
IPC
SALUT GULA
QC
PENGEMASAN PRIMER
IPC II
IPC
INASEKUNDER PENGEMASAN
KARANTINA
QC
GUDANG OBAT JADI
CAMPURAN KERING
KARANTINA
QC
IPC
SALUT GULA
PENGEMASAN PRIMER
IPC
PENGEMASAN SEKUNDER
KARANTINA
QC
DIDIHKAN PENYARINGAN BAHAN AKTIF AQUA, PELARUT LAIN LARUTAN SYRUP ZAT WARNA, PELARUT
MIXING
PENYARINGAN
CAMPURAN HOMOGEN
FLAVOURING, PELARUT
QC
Pulveresasi
Pengemasan IPC IV