Anda di halaman 1dari 30

TOKSISITAS GINJAL

OLEH:

Khairunisa (1213015001) Putri A. (1213015029) Renny A. (1213015008) La Sahrangi (1213015032) Tiara Dewi (1213015010) Rania Afifa Y. (1213015034) Reza Hafifin (1213015013) Bela Apriliana (1213015041) Dian Suasana (1213015016 A.A.G.P Yudha (0913015095) Nurul Novita (1213015025) Marsyita F. (0913015097)

Ginjal
Bagian utama ginjal:Kapsul ginjal, Korteks, Medula Fungsi: Menyingkirkan buangan metabolisme normal dan mensekresikan xenobiotik dan metabolitnya pemeliharaan homeostatis tubuh pengaturan tekanan darah dan volume darah membentuk eritropoietin
Lu, 2006

Nefron

Purwanto, 2013

Filtrasi, Reabsorbsi, dan Sekresi

Purwanto, 2013

Reabsorpsi & sekresi tubulus

Purwanto, 2013

Reabsorpsi & sekresi tubulus

Purwanto, 2013

Reabsorpsi & sekresi tubulus

Purwanto, 2013

Toksisitas Logam

Timbal (Pb) Cadmium (Cd)

Cd ( Kadmium )
Berasal dari asap rokok, makanan (jeroan, jenis-jenis ketan dan kerang) Efek Akut Termakan: mual, muntah-muntah, dan nyeri perut Terhirup: edema paru-paru, pneumonitis Efek Jangka Panjang Kerusakan ginjal (tubulus proksimal) : Proteinuria, Aminoasiduria, Glikosuria
(Lu, 2006)

Mekanisme
Kompleks Cadmium tubulus proksimal (lisosom) Cd2+ menghambat enzim proteolitik cedera sel Cd menimbulkan reaksi inflamasi vasodilatasi ekstravasasi plasma penumpukan cairan di intersisial hipertonis di jaringan intersisial difusi ke intrasel pembengkakan sel lumen tubulus tertutup
Munawar, 2009

Analisa Spesifik Logam Cd


Cd + Hidrogen sulfida (gas atau larutan jenuh) endapan kuning, kadmium sulfida Cd + amonia (tetes demi tetes) endapan putih kadmium(II) hidroksida Cd + dinitro-p-difenil karbazida (0,1 %) endapan coklat , + formaldehida birukehijauan Cd + Natrium hidroksida endapan putih kadmium (II) hidroksida
Svehla, 1990

Pb (Timbal)
Berasal dari pipa air minum yang tua, gas knalpot mobil (bensin=timbal tetraetil) Timbal dapat mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal, pajanan timbal akut dosis tinggi menyebabkan azotemia selintas Pb tubulus proximal inti sel menginduksi badan inklusi adenokarsinoma ginjal Efek akut: pusing, sakit perut, mual, ikterus, albuminuria, anuria Efek kronis: nyeri abdominal paroksismal, kelemahan otot, kelelahan, neuritis perifer, wrist drop
Katzung, 2010 Lu, 2006

Analisa Spesifik Logam Pb


Pb + Asam Klorida encer endapan putih dalam larutan dingin Pb + Hidrogen Sulfida (suasana netral/ asam encer ) endapan hitam timbal sulfida Pb + Amonia endapan putih timbal hidroksida Pb + H2SO4 encer endapan putih timbal sulfat Pb + Kalium iodida endapan kuning, timbal iodida
Svehla, 1990

Antidotum
1. BAL : mengikat Pb dalam serum dan cairan serebrospinal ikatan kompleks & stabil mudah dieksresi. Efek Samping: hipertensi, mual, muntah, demam 2. CaNa-EDTA : mengkelat Pb / Cd dari tulang dan jaringan lunak (ekstraseluler) ikatan kompleks & stabil mudah dieksresi. Efek samping: demam, sakit kepala, anoreksia, tek.darah turun, alergi 3. Penisilamin : mengkelat Pb intraseluler
Darmono, 2008

Toksisitas Pelarut Organik

Etilen glikol
Etilen Glikol, melalui alkohol dehidrogenase menjadi glikolaldehid yang dimetabolisme cepat menjadi glikolat, metabolitnya bertanggung jawab terhadap metabolic acidosis pada keracunan etilen glikol. Kristal oksalat penyumbatan tubulus proximal
Walder, 1994

Efek akut ringan: sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur Efek akut berat: sianosis, takipnea, hipotensi, dan koma

Eliastam, 1998

Pengobatan etilen glikol


Etil-alkohol Menghambat kerja enzim pengurai etilen glikol (yang dinamakan komphetitif inhibition) sehingga etilen glikol tidak sempat terurai dan akan dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk utuhnya. Prinsip terapi acidosis diturunkan dengan pemberian Na bicarbonat

Staf pengajar , 2008

Karbon Tetraklorida (CCl4)


Berasal dari pelarut dan ekstraksi Manifestasi: oliguria, ikterus, dan koma CCl4 triklorometil radikal berikatan dg lipid peroksidasi lipid merusak membran ginjal permeabilitas nekrosis tubula ginjal

Terapi Suportif
Dekontaminasi dengan ipekak lebih dipilih Menggunakan karbon aktif untuk mengurangi absorbsi Staf pengajar , 2008
Universitas Kristen

Toksisitas Obat

Golongan Aminoglikosida
Aminoglikosida Ginjal korteks dan sel tubulus (endositosis) berikatan dengan lisosom lisosom sekunder & posfolipidosis membran lisosom pecah dan menghasilkan asam hidrolases dan terjadi kematian sel

Chasani, 2008

Menggunakan obat dengan dosis tunggal sehari untuk waktu yang pendek pada terapi empiris Deteksi toksisitas sub-klinik dengan mengetahui gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa

Monitoring serum kreatinin setiap hari jika perlu dengan memberikan dosis obat berdasarkan GFR Serta monitoring serum kalium dan natrium

Chasani, 2008

Golongan Amphotericin B (Am B)


Am B (hidrofilik) bercampur dgn membran sel epitel permeabilitas sel endotel rusak vasokontriksi arteriole afferen & efferen glomerulus GFR oliguria

Chasani, 2008

Pencegahan:
Dopamin agonis

Chasani, 2008

Analisis urin
1. Protein urea
Protein dengan molekul rendah mudah diserap kembali oleh tubulus proksimal. Eksresi protein dengan berat moleku tinggi menunjukkan hilangnya integritas glomeruli 2. Glikosuria glukosa dalam filtrat glomerulus seluruhnya diserap kembali oleh tubulus. Glikosuria tanpa hiperglikemia menunjukkan gangguan fungsi tubulus
(Corwin, 2009)

Analisis darah
1. Nitrogen urea darah (BUN) Pemeriksaan BUN digunakan untuk mengetahui keadaan kesehatan ginjal. Pada penurunan fungsi ginjal, kadar nitrogen urea darah meningkat 2. Kreatinin merupakan suatu metabolit kreatin dan dieksreksi seluruhnya dalam urin melalui glomerulus. Meningkatnya kadar kreatinin dalam darah merupakan indikasi kerusakan fungsi ginjal.
(Corwin, 2009)

Uji Khusus
Pengukuran GFR GFR = Volume filtrat yang masuk kedalam kapsula bowman Pengukuran GFR dilakukan dengan zat yang mudah difiltrasi diglomerulus tetapi tidak terabsorbsi dan sekresi. Laju filtrasi glomerulus (GFR) dapat ditentukan dengan inulin polisakarida. Pada gagal ginjal nilai GFR akan turun.
(Corwin, 2009)

Daftar Pustaka
Chasani, Shofa. Antibiotik Nefrotoksik : Penggunaan Pada Gangguan Fungsi Ginjal. Semarang. Diakses Pada Tanggal 11 Mei 2013 Priyanto. 2010. Toksikologi, Mekanisme, Terapi Antidotum, Penilaian Risiko. Leskonfi : Depok Schmitz, G., dkk. 2003. Farmakologi dan Toksikologi Edisi 3. EGC : Jakarta Wylie, L. 2005. Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas. EGC : Jakarta

Svehla, G. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka Staf Pengajar Departemen Farmakologi. 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi. EGC: Jakarta Walder AD, Tyler CKG. 1994. Ethylene Glycol Antifreeze Poisoning. Three Case Reports and a Review of Treatment. Anesthesia. 57(5): 464471. Lu, Frenk C. 2006. Toksikologi Dasar Edisi Ke-2. UI Press: Jakarta

Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta Darmono. 2008. Farmasi Forensik dan toksikologi. UI Press: Bogor Eliastam, M. 1998. Penuntun Kedaruratan Medis. EGC: Jakarta Munawar, N. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Valerian terhadap Ginjal Mencit. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang

Anda mungkin juga menyukai