Anda di halaman 1dari 12

Anemia Hemolitik

By: Kelompok 3

Pendahuluan
Anemia hemolitik merupakan anemia yg tidak terlalu sering dijumpai,bila dijumpai,hrs dg pendekatan diagnosis yg tepat. Dilaporkan anemia hemolitik merupakan 6% dari kasus anemia,menempati urutan ke tiga stlh anemia aplastik dan keganasan hematologik.

Anemia Hemolitik
ANEMIA yg disebabkan proses hemolisis Hemolisis : pemecahan eritrosit dlm pembuluh darah sebelumwaktunya(<120 hr) Hemolisis berbeda dg proses penuaan(eritrosit sdh cukp umur) Hemolisis dpt terjadi di dalam pembuluh darah(intra vaskuler) atau diluar pebuluh darah(ekstra vaskuler). Normal,hemolisis akan di respon tubuh dg peningkatan eritropoesis dlm sumsum tulang.Kemampuan maksimum sumsum tulang untk meningkatkan eritropoesis adalah 6-8 x normal.Apabila derajad hemolisis tdk terlalu berat(pemendekan masa hidup eritrosit sekitar 50 hari),maka sumsum tlng masih mampu kompensasi,shg tdk,akn timbul anemia.Keadaan ini dsbt keadaan hemolisis yg terkompensasi(compensated hemolytic state) Apabila kemampuan kompensasi sumsum tulang dilampaui,akan terjadi anemi yg dsbt ANEMI HEMOLITIK.

Etiologi
Etiologi anemia hemolitik dibedakan kedalam 2 bagian sebagai berikut : Intrinsik Kelainan membran, seperti sferositosis herediter, hemoglobinuria nokturnal paroksismal. Kelainan glikolisis, seperti defisiensi piruvat kinase. Kelainan enzim, seperti defisiensi glukosa-6fosfat dehidrogenase (G6PD). Hemoglobinopati, seperti anemia sel sabit, methemoglobinemia.

Cont ..
Ekstinsik Gangguan sistem imun, seperti pada penyakit autoimun, penyakit limfoproliferatif, keracunan obat. Mikroangiopati, seperti pada purpura trombotik trombositopenik, koagulasi intravaskular diseminata (KID). Infeksi, seperti akibat plasmodium, klostridium, borrelia. Hipersplenisme Luka bakar

Patofisiologi

Manifestasi Klinik
Penyebab Anemia Hemolitik : a) b) c) d) Pembesaran Limpa (splenomegali) Sumbatan dalam pembuluh darah Antibodi bisa terikat pada sel darah merah dan menyebabkan sistem kekebalan menghancurkannya dalam suatu reaksi autoimun Kadang sel darah merah hancur karena adanya kelainan dalam sel itu sendiri (misalnya kelainan bentuk dan permukaan, kelainan fungsi atau kelainan kandungan hemoglobin) Penyakit tertentu (misalnya lupus eritematosus sistemik dan kanker tertentu, terutama limfoma) Obat-obatan (misalnya metildopa, dapson dan golongan sulfa).

e) f)

Cont ..
Gejala Anemia Hemolitik :

a) b) c) d) e) f)

demam perasaan melayang menggigil penurunan takanan darah yang berarti nyari pungung dan nyeri lambung Hemolisit yang berkelanjutan bisa menyababkan batu empedu yang berpigmen, dimana batu empedu berwarna gelap yang berasal dari pecahan sel darah merah.

Pemeriksaan Laboratorium
1. Gambaran penghancuran eritrosit yang meningkat 2. Gambaran peningkatan produksi eritrosit 3. Gambaran rusaknya eritrosit

Penatalaksanaan
1. Terapi transfusi 2. Menghentikan obat 3. Splenektomi

Kesimpulan
Anemia hemolitik terjadi apabila sumsum tulang telah tidak mampu mengatasi terjadinya penurunan jumlah sel darah merah akibat dari keadaan meningkatnya penghancuran sel darah merah . Usia sel darah merah yang seharusnya mencapai 120 hari mengalami penurunan usia. Sebagai mekanisme kompensasi sumsum tulang berusaha menggantinya dengan mempercepat pembentukan sel darah merah yang baru, sampai 10 kali kecepatan normal. Jika penghancuran sel darah merah tetap melebihi pembentukannya, maka akan terjadi anemia yang disebut anemia hemolitik.

Sekian

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai