Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS FILM Brad Cohen kecil adalah seorang anak yang sering diolok-olok teman-temannya, dimarahi gurunya, dan

dipanggil kepala sekolah gara-gara kebiasaannya yang mengganggu: mengeluarkan suara-suara dan "menyalak" di setiap kesempatan. Brad sebenarnya tidak menginginkan itu semua terjadi, karena suara-suara dan kedutankedutan yang ia buat semuanya terjadi spontan, dan tidak bisa dikendalikan. Bila guru-gurunya menganggap Brad sekedar nakal, ayahnya menganggap Brad tidak bisa serius, dan teman ibunya menganggap Brad kemasukan setan, kelakuan mengganggu Brad tersebut sebenarnya adalah akibat dari sejenis penyakit saraf yang bernama "Tourette Syndrome" (TS). Para penderita TS secara tidak terkontrol dari waktu ke waktu akan tiba-tiba akan mengeluarkan suara-suara, "menyalak", dan mengalami kedutan-kedutan tidak terkendali. Film "Front of The Class" ini bercerita mengenai kisah Brad Cohen, seorang penderita TS sejak usia 6 tahun, dalam cita-citanya untuk menjadi "the teacher I never had", yaitu guru yang benar-benar memberikan dukungan dan bantuan, pada semua muridnya tanpa pandang bulu -- bukan guru yang hanya mau mengajarkan ilmu namun mengalihkan pandangan dari muridmurid yang benar-benar butuh bantuan. Bersama dukungan ibunya yang gigih dan berani, Brad menolak mengambil jalan yang biasa diambil para penderita TS, yaitu meng-eksklusifkan diri, dan memilih untuk menjalani hidup normal dengan segala tantangannya. Dalam perjalanan hidupnya, Brad harus berjuang menghadapi teman-teman sekolahnya, lingkungannya, keluarganya, kisah percintaannya, dirinya sendiri, dan dunia yang harus ia hadapi. Karena diluar niat mulia yang Brad miliki tersebut, tantangan dan halangan silih berganti menghadang, terutama dari sesama pengajar yang merasa Brad tidak akan berhasil menjadi guru. Hal ini terbukti dengan walaupun Brad banyak mendapatkan panggilan wawancara untuk mengajar, namun semua merasa terganggu dengan kebiasaan Brad terkait TS nya tersebut. Usaha keras Brad akhirnya membuahkan hasil ketika ia diterima di Mountain View Elementary School di Cobb County, Georgia, setelah ditolak mengajar di 24 sekolah sebelumnya. Para guru dan pengajar disana sepakat untuk memberikan Brad kesempatan, setelah melihat dedikasinya yang sangat tinggi, keceriaan dan kecerdasan emosional, serta kematangan karakter yang Brad miliki dari bertahun-tahun berjuang melawan TS yang ia miliki. Dan hal ini terbukti, karena Brad kemudian menjadi salahsatu guru favorit disana, dan kemudian terpilih menjadi "Georgia's First Class Teacher of the Year". Brad lalu menikah dengan Nancy Lazarus,

yang ia kenal melalui internet, melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat Master, dan terus menapaki karir yang cemerlang sebagai seorang pendidik, penulis buku, dan motivator.

ANALISIS FILM Sindrom Tourette atau dikenal dengan Tourette disorder, Gilles de la Tourette syndrome (SGT) adalah suatu gangguan neuropsikiatri dengan awitan penyakit dimulai pada masa kanakkanak yang ditandai dengan tics motorik multiple dengan satu atau lebih tics vocal. Tics vocal multiple yang dapat diikuti palilalia (bicara dengan kata-kata yang tidak dimengerti dan berulang-ulang), koprilalia (bicara kotor berulang-ulang tentang alat kelamin) , dan ekolalia (mengulang atau meniru kata-kata). Tics adalah gerakan motorik atau vokalisasi yang tiba-tiba, cepat, rekuren, nonritmik dan stereotipik.Tics pada SGT sering terjadi berkali-kali dalam sehari dan terjadi hampir setiap hari dalam periode lebih dari 1 tahun dan selama periode ini tidak pernah terdapat bebas tics lebih dari 3 bulan berturut-turut. Istilah sindrom Tourette diambil dari nama seorang dokter ahli saraf berkebangsaan Perancis (French neurologist), Georges Gilles de la Tourette (1857-1904). Gejala dari Tourette sindrom biasanya muncul pada usia 5 dan 10 tahun, yang bisanya diawali dengan gejala yang ringan, gerakan tics ringan pada wajah, kepala, atau tangan. Seiring dengan berjalannya waktu, tics akan lebih sering muncul, dan akan semakin meningkat, mencakup beberapa bagian tubuh seperti batang tubuh, kaki, dan bisa menjadi lebih mengganggu aktivitas hidup sehari-hari (ADLs). Penyebab pasti patofisiologi dan psikopatologi sindrom Tourette tidak diketahui dengan pasti. Tapi faktor genetik diduga memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini. Hal ini didukung oleh laporan penelitian bahwa sindrom Tourette dan gangguan tics motorik dan tics vocal kronis, kemungkinan terjadi pada keluarga yang sama Menurut Menurut PPDGJ-III diagnosis sindrom Tourette adalah sebagai berikut:

1. Tic motorik multiple dengan satu atau beberapa Tic vocal, yang harus timbul secara serentak dan dalam riwayatnya hilang timbul 2. Onset hamper selalu pada masa kanaka tau remaja, lazimnya ada riwayat tic motorik sebelum timbulnya tic vocal. Sendrom ini sering memburuk pada usia remaja dan lazim pula menetap sampai usia dewasa. 3. Tic vocal sering bersifat multiple dengan letupan vokalisasi yang berulang-ulang, seperti suara mendehem, bunyi ngorok, dan ada kalanya diucapkan kata-kata atau kalimat cabul. Ada kalanya diiringi gerakan isyarat ekopraksia, yang dapat juga bersifat cabul (copropraxia). Seperti juga pada tic motorik, tic vocal mungkin di tekan dengan kemauan untuk jangka waktu singkat, bertambah parah karena stress, dan berhenti saat tidur Pengobatan Tourette berfokus pada identifikasi dan membantu individu dalam mengelola gejala yang paling mengganggu dan paling merusak. Sebagian besar kasus Tourette ringan, dan tidak memerlukan pengobatan farmakologi, dan hanya memerlukan terapi psychobehavioural, terapi pendidikan dan jaminan pun cukup.

Anda mungkin juga menyukai