Anda di halaman 1dari 3

BRODIE ABSES Merupakan suatu osteomyelitis yang subakut yang mungkin berlangsung selama bertahuntahun sebelum berubah menjadi

suatu oesteomielitis yang sesungguhnya. Brodie abbess ini sangat sulit didiagnosis, hal ini disebabkan karena tanda dan gejalah khas akut dari penyakit ini tidak terlihat. Penyakit ini mempunyai onset yang tidak diketahui dengan gejalah yang sangat berat serta kurangnya suatu reaksi sistemik dan dengan hasil pemeriksaan penunjang laboratorium yang tidak tetap. Subakut oseteomielitis ini mungkin terlihat seperti berbagai kondisi beningn dan malignan pada diagnosis dan penatalaksanaan yang terlambat. Kesalahan diagnosis yang sering diambil pada kondisi ini yakni tumor. Pada kepustakaan jaman dulu, Brodie abses disebut sebagai bentuk kronis osteomyelitis, namun di hampir semua referensi saat ini, Brodie abses disebut sebagai jenis yang paling umum dari bentuk subakut osteomyelitis.

Gambar 1. Foto Radiologi posisi PA dan lateral pada bagian distal dari femur.

Pada gambar diatas terliahat adanya suatu lesi pada bagia epifisis dari tulang femur. Benjamin Brodie, seorang ahli bedah di Rumah Sakit St George, London, Inggris, yang pertama kali memperkenalkan subakut osteomielitis pada tahun 1832. Dia mengamputasi kaki seorang pria yang mengalami nyeri hebat selama beberapa tahun. Pada pemeriksaan tungkai yang diamputasi, Brodie menemukan rongga seukuran kenari yang penuh dengan nanah yang berwarna gelap. Tulang yang mengelilingi rongga itu lebih putih dan lebih keras

daripada tulang sekitarnya. Permukaan bagian dalam dari rongga tampaknya sangat vaskular. Sejak itu, derajat rendah abses piogenik tulang telah sering disebut sebagai abses Brodie. Pada tahun 1951, Wiles menggambarkan Brodie abses sebagai bentuk khas dari osteomyelitis kronis yang mengikuti serangan akut, ketika virulensi dari organisme dan resistensi dari pasien seimbang. Sedikit diskusi dalam literatur lagi hingga Harris dan Kirkaldy-Willis menjelaskan subakut osteomielitis primer, mereka adalah yang pertama mempublikasikan radiografi yang menunjukkan abses dari subakut osteomyelitis melintasi lempeng epifisis dari tibia distal. Berdasarkan pengalaman mereka di Afrika Timur, Harris dan Kirkaldy-Willis mengklasifikasikan subakut osteomyelitis primer, menjadi 2 jenis, tergantung pada apakah abses tulang ada atau tidak, dengan tipe pertama adalah metafisis dan jenis kedua diaphyseal. Selanjutnya pada tahun 1973, Gledhill mengusulkan klasifikasi radiologis untuk SD subakut osteomyelitis yang terdiri dari 4 jenis berdasarkan ulasannya dari 8 pasien, sebagai berikut : 1. Tipe I
2. Tipe II

: lesi soliter dengan sclerosis disekitarnya, klasik Brodie abses. : lesi radiolusen Metaphyseal terkait hilangnya tulang kortikal. : diaphyseal hyperostosis kortikal tanpa kulit seperti bawang. Tipe : lesi diaphyseal terkait dengan tampilannya yang seperti

3. Tipe III
4.

lapisan bawang. Pada tahun 1982, Roberts dan kawan-kawan memodifikasi serta mengembangkan klasifikasi Gledhill menjadi 6 bentuk berdasarkan morfologi, lokasi, dan kesamaan dengan neoplasma, sebagai berikut :

Gambar 2. Tipe I adalah metafisis. Tipe Ia terjadi penekananpadapusat lesi metaphyseal. Tipe Ib terjadi erosi kortikal metaphyseal eksentrik. Tipe II adalah diaphyseal. Tipe IIa adalah reaksi kortikal dan
periosteal lokal. Tipe IIb adalah abses medula di diaphysis tanpa kerusakan kortikal tetapi dengan reaksi periosteal kulit bawang. Tipe III adalah epifisis. Tipe IIIa adalah osteomyelitis epifisis primer. Tipe IIIb adalah lesi yang melintasi epiphysis dan melibatkan kedua epiphysis dan metaphysis. Tipe IV adalah setara metafisis. Tipe IVa melibatkan tubuh vertebral dengan proses erosif atau destruktif. Tipe IVb melibatkan tulang pipih panggul. Jenis IVc melibatkan tulang kecil, seperti tulang tarsal.

Patologinya paling sering akibat akut hematogen osteomyelitis pada anak-anak dan ditandai dengan akumulasi organisme patogen dalam arteriol terminal dan capillars dari metafisis tulang dan pada orang dewasa mekanisme patogenik lain osteomielitis lebih umum dan mencakup inokulasi traumatis dan menyebar dari fokus terinfeksi di dekatnya Terapi: Pasien awalnya diobati dengan dua hari pemberian antibiotik secara intravena dan kemudian beralih ke antibiotik oral selama enam minggu.

Anda mungkin juga menyukai