Anda di halaman 1dari 2

Hubungan iman dan pengetahuan Pertanyaan tentang hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan menjadi pertanyaan klasik.

Yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah hubungan antara iman yang subjektif (terletak dalam akal budi atau hati manusia) dan ilmu pengetahuan yang objektif (terletak dalam dunia nyata). Iman digolongkan dengan selera dan nilai sebagai pendapat orang, sedangkan ilmu pengetahuan menyangkut fakta. Dengan demikian, matahari sebagai bintang dalam galaksi adalah fakta, tetapi kesukaan akan suatu benda dan keputusan untuk beriman kristiani adalah pendapat. Iman dan ilmu pengetahuan merupakan dua instrumen penting bagi manusia untuk menata diri, berperilaku, bermasyarakat serta bagaimana manusia memaknai kehidupan. Keduanya diperlukan dalam mendorong manusia untuk hidup secara benar. Sebagai makhluk berakal, manusia sangat menyadari kebutuhannya untuk memperoleh kepastian, baik pada tataran ilmiah maupun ideologi. Melalui pengetahuan, manusia berhubungan dengan realitas dalam memahami keberadaan diri dan lingkungannya. Sedangkan iman menyadarkan manusia akan hubungan keragaman realitas tersebut, untuk memperoleh derajat kepastian mutlak, yakni kesadaran akan kehadiran Tuhan. Keduanya sama-sama penjelajahan realitas. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara iman dan pengetahuan dapat ditinjau dari berbagai macam jenis hubungan yang dapat terjadi antara iman dan pengetahuan. Dengan demikian, para peneliti lebih melihat fungsi iman dan pengetahuan dalam persepektif kekinian. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan tingkat kecanggihan teknologi, iman mulai terlihat kembali dibicarakan oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan terkadang ada ketidakcocokan antara perkembangan teknologi dengan iman masyarakat. Manusia harus sadar dan bersyukur, karena berbicara akan iman berarti pertanda bahwa manusia mulai lagi membicarakan dan mencari tentang makna dan tujuan hidup. Kejadian ini menunjukkan bahwa orang mulai menyadari keterbatasan yang dimiliki ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kaitan ini, Yudim mengatakan bahwa kebutaan moral dari ilmu itu mungkin akan membawa manusia ke jurang malapetaka. Relativitas atau kenisbian ilmu pengetahuan bermuara pada filsafat, relatifitas atau kenisbian ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan bermuara pada iman. Dengan demikian, iman memegang peranan sentral dalam proses mencapai tujuan hidup. Dalam mencermati konsep ilmu pengetahuan, Bruno Guiderdoni (dalam M. Ridwan) mengemukakan pendapat yang disertai pula penalaran terhadap konsep iman. Dia membedakan istilah iman dan ilmu pengetahuan dalam banyak definisi, antara lain yaitu : 1. Bahwa ilmu pengetahuan menjawab pertanyaan bagaimana, sedangkan iman menjawab pertanyaan mengapa. 2. ilmu pengetahuan berurusan dengan fakta, sedangkan iman berurusan dengan nilai atau makna. 3. ilmu pengetahuan mendekati realitas secara analisis, sedangkan iman secara sintesis. 4. ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia untuk memahami alam semesta yang kemudian akan mempengaruhi cara hidup kita, tetapi tidak membuat kita menjadi

manusia yang lebih baik. Sedangkan iman adalah pesan yang diberikan Tuhan untuk membantu manusia mengenal Tuhan dan mempersiapkan manusia untuk menghadap Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai