Anda di halaman 1dari 10

Keterampilan Klinik Dasar Ilmu Kesehatan Jiwa Resensi Film AS GOOD AS IT GETS

GIOVANNO RACHMANDA MAULANA 030.08.110

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI Jakarta, 4 November 2011

Judul Film Sutradara Pemain Film dan Peran dalam film Jack Nicholson Helen Hunt Greg Kinnear Jill (anjing) Cuba Gooding Jr Shirley Knight Jesse James Yeardley Smith Harold Ramis

: As Good As It Gets : James L Brook :

= Melvin Udall = Carol Connely = Simon Bishop = Verdell = Frank Sachs = Beverly Connelly = Spencer connely = Jackie simpson = Dr. Betz :

Karakter pemain dalam film 1. Melvin Udall

Seorang penulis yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif. Ia cenderung emosional dan keras kepala, sangat menyukai kebersihan dan keteraturan, kaku, sulit mengungkapkan perasaannya pada orang lain, hobi bermain piano. Pada awalnya ia membenci binatang seperti misalnya anjing, namun kelamaan ia menyayanginya.

2. Carol Connely

Seorang pelayan restoran, janda beranak satu yang sangat menyayangi anaknya yang sakit-sakitan, dan dicintai oleh Melvin Udall.

3. Simon Bishop Tetangga Melvin di apartemen yang berprofesi sebagai pelukis. Ia adalah seorang homo dan sangat menyayangi anjingnya yang bernama verdell. Sering berselisih dengan Melvin dan hubungannya dengan keluarganya kurang baik disebabkan oleh kejadian pada masa lalu.

4. Verdell Anjing kesayangan Simon yang pintar dan penurut, pada akhirnya sangat dekat dengan Melvin.

5. Frank Sachs Seorang berkulit hitam yang merupakan dealer lukisan. Ia sangat peduli pada simon, dan pernah berselisih dengan Melvin.

6. Beverly Connelly Ibunda carol, nenek Spencer. Penyayang terhadap anak dan cucu, serta sangat

mengkhawatirkan anaknya yang hidup sendiri.

7. Spencer Connely Anak Carol satu-satunya, sakit-sakitan, dan sangat menyayangi ibunya.

8. Jackie simpson Seorang wanita baik hati yang merupakan asisten simon, sangat peduli terhadap simon.

9. Dr. Betz Dokter yang diutus Melvin untuk mengobati Spencer agar ibunya, Carol, dapat kembali bekerja dan melayani Melvin di restoran.

Isi Film

Melvin Udall adalah seorang penulis yang sukses dan terkenal.

Kepribadiannya

cenderung egois, kaku dan tertutup. Selain itu ia memiliki gangguan kepribadian obsesifkompulsif yang ditunjukkan dengan mengunci pintu sebanyak 5 kali lalu menyalakan lampu sebanyak 5 kali pada tiap lampu, menggunakan sabun hanya 1 kali pakai langsung dibuang pada saat cuci tangan, dan ia mengulangi cuci tangan sampai 2 kali. Ia juga mempunyai kebiasaan tidak mau menginjak pola garis-garis bila sedang berjalan di luar rumah, tidak mau bersentuhan dengan orang lain, tidak menyukai binatang khususnya anjing karena dianggap kotor, dan selalu membawa sendok garpu sendiri yang sudah dibungkus plastik. Melvin juga memiliki kebiasaan melangkah ke kanan dan ke kiri sebanyak 2 kali tiap kaki sebelum memakai sandal tidur saat bangun tidur. Ia berselisih dengan tetangganya, Simon Bishop, seorang artis dan seniman muda dan tampan namun seorang gay. Film dimulai ketika seekor anjing milik Simon bernama verdell buang air besar di lorong apartemen yang tanpa sengaja dilihat oleh Melvin, hal ini membuat melvin yang penyuka kebersihan kesal pada verdell dan kemudian membuangnya ke saluran pembuangan sampah, hal ini yang membuat Melvin dan Simon berselisih. Pada suatu hari Simon dirampok oleh 3 orang di dalam apartemennya, yang salah satu perampoknya adalah model yang dilukis oleh Simon. Akibatnya ia menderita luka parah

karena diserang pelaku dan harus dirawat di RS. Jackie, asisten simon, sangat sedih dengan keadaan Simon yang saat itu memiliki banyak jahitan di kulit muka nya. Saat Simon sakit dan tidak bisa merawat Verdell, Frank meminta bantuan Melvin untuk merawat Verdell untuk sementara waktu. Meskipun pada awalnya ia adalah seorang pembenci binatang, lama-lama Melvin dan Verdell menjadi sangat dekat, melebihi kedekatan Simon dan Verdell, apalagi Verdell menyukai permainan piano dan makanan pemberian dari Melvin. Dengan kedekatan ini juga mengubah kebiasaan Melvin yang hanya mau makan di tempat duduk yang sama pada 1 restoran, Ia berubah menjadi mau duduk di tempat duduk lain agar dapat melihat Verdell bermain. Di restoran langganannya, Melvin hanya mau dilayani oleh satu pelayan, yaitu Carol. Carollah yang paling memaklumi sikap dan kebiasaan Melvin yang tidak biasa dan menyebalkan untuk kebanyakan orang, yaitu duduk di tempat yang sama. Ia tidak segansegan mengusir orang yang sedang duduk di meja tersebut agar ia dapat duduk disitu. Bila ia dilayani oleh orang lain ia akan sangat kesal dan memarahi pelayan tersebut dan memaksanya memanggil Carol. Sifat itlah yang membuat Melvin kurang disukai oleh pengunjung restoran yang lain. Pada suatu saat, Carol tidak masuk kerja karena mengurus anaknya yang sakit-sakitan, bernama Spencer yang mengalami penyakit asma kronik dan alergi terhadap udara sejak usia 6 bulan tetapi tidak pernah dilakukan patch test. Carol sempat berencana untuk mencari kerja lain di Brooklyn, supaya ia bisa lebih dekat dengan anaknya. Melvin yang masih ingin dilayani Carol di restoran, rela membiayai pengobatan anak Carol. Ia mengutus Dr.Betz untuk mengobati Spencer sebaik mungkin. Carol salah pengertian terhadap kebaikan yang dilakukan Melvin, ia mengira Melvin melakukan ini karena ingin tidur dengannya, dan saat itu juga malam-malam ia pergi ke apartemen Melvin dan mengatakan bahwa ia tidak akan tidur dengan Melvin. Melvin kaget dan mengatakan maksdunya mengirimkan dokter tersebut hanyalah agar carol bisa bekerja kembali dan menghidangkan makanan untuknya. Melvin sudah pernah ke psikiater, diberi obat namun ia malas mengkonsumsinya. Ia hanya akan datang bila ia merasa perlu bantuan atau ada masalah, bila tidak dia tidak akan control, dan ia juga malas mengantri, sehingga dokternya menyuruh dia menunggu atau tidak berobat dengan dia.

Setelah berobat, Simon yang datang ke apartemen Melvin untuk mengambil Verdell kaget melihat Verdell lebih dekat dengan Melvin daripada dengannya,ini membuatnya tambah sedih. Karena musibah yang dialaminya, Simon menjadi depresi dan sulit menghasilkan karya bagus sedangkan ia harus membayar tagihan rumah sakit dan sewa kamar apartemennya. Ia tidak punya uang, dan karena itu Frank menyarankan untuk meminta uang kepada orangtuanya di Baltimore. Ia meminta tolong kepada Melvin untuk memberinya tumpangan ke Baltimore, dan Melvin mengajak Carol untuk bergabung dalam perjalanan mereka sebab Melvin dan Simon kurang akur dan juga agar Melvin dapat berkencan dengan Carol. Carol setuju untuk ikut ke Baltimore. Sejak saat inilah hubungan mereka dimulai. Selama dalam perjalanan Simon bercerita tentang masa lalunya yang buruk dengan orangtua nya, terutama ayahnya. Penyebabnya adalah karena ayahnya melihat Simon melukis ibunya dengan tanpa pakaian sehelai pun. Ayahnya yang mengetahui hal ini sangat marah dan mengusir Simon, meskipun ia melukis itu atas kemauan ibu nya sendiri. Karena Carol asik mendengar cerita Simon, Melvin cemburu lalu sengaja menceritakan masa lalunya untuk menarik perhatian Carol. Ia bercerita bahwa ayahnya sangat disiplin dan memarahinya jika tidak serius berlatih piano. Dalam perjalanan tersebut Carol mengira Melvin akan mengungkapkan perasaannya, terlebih saat mereka makan malam bersama tanpa Simon. Carol mengira Melvin akan mengungkapkan sesuatu, namun karena suatu hal yang tidak sengaja diungkapkan Melvin, dan ketidakmauan Melvin untuk berdansa dengan Carol, Carol pun kesal dan akhirnya marah pada Melvin. Carol pun kembali ke hotel dan menemui Simon di kamarnya, hal ini sempat membuat Melvin salah paham dan kesal. Namun karena Simon adalah seorang homoseksual, tidak ada yang mereka lakukan pada malam itu, malam itu Carol hanya menumpang mandi di kamarnya dan pada saat inilah secara tidak sengaja Simon melihat Carol yang setengah tidak berbusana, hal ini membuat jiwa senimannya muncul dan saat itu juga ia kembali melukis dengan Carol sebagai modelnya, pada akhirnya Simon pun menemukan semangat hidupnya kembali. Ia sangat berterima kasih dengan Carol. Simon dengan niat awalnya yang akan menghubungi orangtuanya untuk minta uang, tidak jadi melakukan niat tersebut dikarenakan kurang baiknya respon ibu nya yang seolah acuh saat Simon menghubunginya lewat telepon. Mereka bertiga pun kembali ke New York.

Setelah kembali ke New York, Carol mengatakan pada Melvin bahwa ia tidak menginginkan Melvin dalam hidupnya. Namun kemudian ia menyesal dan menelepon Melvin untuk meminta maaf. Simon yang sementara tinggal di apartemen Melvin sampai ia mendapatkan tempat tinggal baru, menyarankan Melvin untuk mengatakan perasaannya sejujurnya kepada Carol. Seketika itu Melvin langsung menemui Carol di Brooklyn. Melvin menyadari bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Carol, Simon, serta Verdell berhasil membuat hidupnya bahagia. Melvin menyatakan cintanya dengan Carol dengan mengatakan bahwa Carol membuat hidupnya lebih baik. Carol pun menyadari bahwa ia pun sesungguhnya mencintai Melvin. Ia lalu menerima cinta Melvin. Cerita berakhir dengan mereka mengunjungi toko roti bersama di pagi hari buta dan pada saat itulah Melvin mulai dapat menginjak jalan yang bergaris yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya sebelumnya. Mungkin cinta Melvin yang begitu besarlah yang sangat berperan dalam perbaikan gangguan obsesif-kompulsif yang dideritanya.

Formulasi Diagnostik

Pada film ini didapatkan gangguan yang berkaitan dengan psikiatri yaitu gangguan obsesifkompulsif yang dialami oleh Melvin Udall. Gejala dari gangguan tersebut yang ditemukan dalam film ini antara lain :

1. Melakukan pekerjaan yang berulang-ulang, seperti pada saat mengunci pintu dan menghidupkan lampu yang dilakukannya selalu 5 kali, melangkah ke kanan dan ke kiri sebanyak 2 kali tiap kaki sebelum memakai sandal tidur saat bangun tidur 2. Terobsesi pada hal-hal tertentu, seperti harus duduk di meja yang sama dan dilayani oleh orang yang sama 3. Memiliki pola kebiasaan saat berjalan, seperti tidak mau menginjak jalanan yang bergaris.

4. Sangat menyukai kebersihan, mencuci tangannya berulang kali, menggunakan sabun hanya 1x pakai, tidak mau menyentuh sembarangan benda jika tidak menggunakan sarung tangan, selalu membawa peralatan makan sendiri yang dibungkus plastik bila makan di restoran, tidak suka binatang karena dianggap kotor, dan tidak mau tersentuh oleh orang lain 5. Sangat rapi dan teratur, perabot di apartemennya selalu tertata rapi, dan ia selalu menyusun peralatan makannya dengan rapi sebelum makan Kemajuan terapi OCD sangat dipengaruhi oleh dukungan dari diri sendiri maupun orang lain agar gejala dapat berkurang bahkan dapat tidak ada sama sekali.

Melvin dinyatakan sebagai seseorang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif karena memenuhi kriteria diagnosis obsesif-kompulsif berdasarkan DSM IV yaitu : A. Salah satu obsesi atau kompulsi Obsesi seperti yang didefinisikan oleh (1), (2), (3), dan (4) : 1. Pikiran, impuls, atau bayangan yang berulang dan menetap yang dialami, pada suatu saat selama gangguan, dirasakan mengganggu dan tidak sesuai, dan menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang jelas 2. Pikiran, impuls, atau bayangan tidak hanya kekhawatiran berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata 3. Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayangan tersebut untuk menetralkannya dengan pikiran atau tindakan lain 4. Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan obsesional adalah hasil dari pikirannya sendiri (ridak disebabkan dari luar seperti penyisipan pikiran)

Kompulsi seperti yang didefinisikan oleh (1) dan (2) :

1. Perilaku berulang atau tindakan mental yang dirasakannya mendorong untuk melakukan sebagai respon terhadap suatu obsesi, atau menurut dengan aturan yang harus dipatuhi secara kaku 2. Perilaku dan tindakan mental ditujukan untuk mencegah atau mengurangi penderitaan atau mencegah suatu kejadian atau situasi yang menakutkan, tetapi perilaku atau tindakan mental tersebut tidak dihubungkan dengan cara yang realistik dengan apa yang mereka maksudkan untuk menetralkan atau mencegah, atau secara jelas belebihan B. Pada suatu waktu selama perjalanan gangguan, orang menyadari bahwa obsesi atau kompulsi adalah berlebihan atau tidak beralasan. (catatan : hal ini tidak berlaku pada anak-anak) C. Obsesi atau kompulsi menyebabkan penderitaan yang jelas, menghabiskan waktu dan mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan, kegiatan, maupun hubungan sosial yang biasanya D. Jika terdapat gangguan aksis I lainnya, isi obsesi atau kompulsi tidak terbatas padanya E. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat atau suatu kondisi medis umum

Tatalaksana

Pada film ini diceritakan bahwa Melvin telah berobat ke psikiater dan diberikan obat, namun tidak disebutkan jenis obatnya maupun dosisnya. Carol sebagai sosok yang dicintai Melvin juga sangat berperan dalam perbaikan kondisi Melvin.

Kesimpulan

Film ini menunjukkan pada kita bagaimana kehidupan seseorang yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif. Telah diperlihatkan juga bagaimana gejala yang dihadapinya sehari-hari. Gangguan ini tidak hanya menyulitkan dirinya sendiri, namun juga orang lain. Manfaat lain dari menonton film ini adalah membuat kita lebih memahami seseorang seperti itu, bahwa mereka juga memiliki perasaan sama seperti orang lain yang tidak memiliki gangguan, yaitu perasaan mencintai dan ingin dicintai.

Anda mungkin juga menyukai