Pengertian
Ggn Somatoform dipisahkan dari gejala fisik akibat kondisi medik; gejala tak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh kondisi medik, penyalahgunaan zat,atau gangguan mental lainnya (DSM-IV). Ggn Somatoform digambarkan sbg adanya keluhan fisik yg berulang,disertai dg permintaan pemeriksaan medik yg menetap meski sudah dijelaskan oleh dokternya bahwa keluhan tsb tidak ada dasar fisiknya (ICD-10)
Klasifikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. Ggn Somatisasi Ditandai banyak keluhan fisik Ggn Hipokondriakal Keyakinan adanya gejala penyakit ttentu. Ggn Konversi Ditandai oleh 1 atau 2 keluhan neurologis Disfungsi Otonomik Somatoform Dikaitkan dg ggn fungsi sistem syaraf otonom Ggn Nyeri Somatoform Menetap Keluhan nyeri yg dikaitkan dg faktor psikologis Ggn Dismorfik Tubuh Mispersepsi ttg kerusakan salah satu bag.tubuh
1.Gangguan Somatisasi
A.Berbagai macam keluhan fisik yg tak dpt dijelaskan dg gejala fisik yg dpt dideteksi. B.Keluhan menimbulkan penderitaan yg mendorong klien berkonsultasi utk mendapatkan berbagai pemeriksaan ahli. C.Cenderung menolak penjelasan medik ttg ketidaksesuaian antara penyebab dg gejala fisik.
1.Gangguan Somatisasi
D.Harus ada sedikitnya 6 gejala berikut; dg kejadian gejala pada sedikitnya 2 (dua) kelompok terpisah - Gejala sistem cerna: 1).nyeri perut 4).rasa tak enak di mulut 2).mual 5).muntah atau gumoh 3).rasa kembung 6).anus sering keluar air
1.Gangguan Somatisasi
- Gejala kardiovaskular: 7). Sesak tanpa kegiatan fisik 8). Nyeri dada - Sistem kemih: 9). Nyeri atau sering kencing 10).Rasa tak nyaman di sekitar kemaluan 11).Sekresi vagina yg berlebihan - Kulit & keluhan nyeri 12). Noda atau ruam pada kulit 13). Nyeri anggota badan atau sendi 14). Mati rasa atau sensasi nyeri
2.Gangguan Hipokondriakal
A.Salah satu harus ada gejala berikut: (1).Keyakinan menetap ttg adanya 2 penyakit fisik yg serius selama sedikitnya 5 bulan yl. (2).Dugaan yg menetap adanya perubahan bentuk tubuh. B.Preokupasi dg keyakinan & gejala yang menyebabkan penderitaan menetap atau terganggunya fungsi sosial yg mendorong pasien mencari pengobatan dan pemeriksaan medik (mencari bantuan penyembuh tradisional)
2.Gangguan Hipokondriakal
C.Adanya penolakan menetap terhadap penjelasan medik bahwa gejala atau abnormalitas fisik ini bukan disebabkan faktor fisik. D.Diagnosis ini tidak berlaku bila pasien jelas mengalami Gangguan Skizofrenia atau ganguan yg terkait dengan Gangguan Afektif/mood
3.Gangguan Konversi
A.Satu atau lebih gejala atau defisit yg memengaruhi fungsi sensoris atau motoris yg mengarah pd gangguan neurologis atau kondisi medik umum. B.Faktor psikis dianggap berhubungan dg gejala atau defisit, karena munculnya atau kambuhnya gejala didahului oleh konflik atau stresor psiko sosial C.Gejala atau defisit ini bukanlah sesuatu yg dikehendaki atau dibuat buat (spt Malingering)
3.Gangguan Konversi
D.Setelah pemeriksaan yg teliti, gejala atau defisit ini tak dpt dijelaskan dg kondisi medik umum atau efek langsung dr zat. E. Gejala atau defisit secara klinis menye babkan hendaya sosial dan pekerjaan F.Gejala atau defisit tidak dibatasi pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan gangguan somatisasi. Tipe gejala/defisit: - motorik - sensorik - serangan kejang
Penatalaksanaan
1. Informasi penting utk pasien & keluarga: Stres sering menghasilkan gejala fisik Pusatkan pd pengelolaan gejala, bukan menemukan penyebabnya. Walau kemungkinan sembuh kecil,tujuan adalah mencapai kehidupan sebaik mungkin walau gejala masih berlanjut.
2. Medikasi: Hindari pemeriksaan yg tidak perlu atau pemberian obat baru tiap ada gejala baru. Pemberian Anti depresan (Amitriptilin 50-100 mg/hari) dapat menolong pd beberapa kasus (sakit kepala, irritable bowel syndrome, nyeri dada yang tidak khas)
Penatalaksanaan
3. Konseling pasien & keluarga: - Menerima bahwa gejala fisik adalah nyata, bukan dibuat buat. - Tanyakan ttg keyakinan pasien (yg menyebabkan gejala) dan ketakutan (apakah yg akan terjadi yg jadi sumber ketakutannya) - Tawarkan jaminan yg sesuai (spt.nyeri perut bukanlah tanda tanda kanker).Sarankan pasien utk tidak fokus pd kekawatiran medis - Tanyakan ttg stres emosi yg dialami saat gejala dimulai. - Metode relaksasi dpt membantu mengurangi gejala yg berhubungan dengan ketegangan (nyeri kepala, leher atau bahu). - Dorong pasien utk olah raga & aktifitas yg menyenangkan. Pasien tidak perlu menunggu semua gejala hilang sebelum kembali normal - Pasien dg keluhan yg lebih lama, membatasi waktu perjanjian dg jadual tetap dapat mencegah kunjungan yg lebih sering 4. Konsul spesialis: - Hindari merujuk ke spesialis. Pasien dapat dikelola di Puskesmas
ALHAMDULILLAH