Anda di halaman 1dari 2

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan di PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel, maka dapat diambil kesimpulan mengenai sistem pencatatan premi asuransi sebagai berikut: 1. Sistem pencatatan premi asuransi pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel ada yang dilakukan secara langsung, melalui bank dan melalui Kantor Cabang lain. Sistem yang ada pada unit keuangan ini, sudah dapat dikatakan baik, karena telah sesuai dengan ISO yang ada di Jasindo. 2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pencatatan premi asuransi yaitu: bagian Inkaso, bagian Kasir, Kepala Unit Keuangan, dan bagian Akuntansi. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pencatatan penerimaan premi asurasni pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel sudah menjalankan tugas sesuai dengan job desk nya masing-masing. Sehingga sistem pencatatan penerimaan premi pada PT Jasindo (Persero) KC Bandung Ritel dapat berjalan dengan cukup baik. 3. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam sistem pencatatan premi asuransi di PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel terdapat dua jenis yaitu: dokumen pokok yang meliputi Kas Debet, Bukti Bank Intern, dan Bukti Memorial, serta dokumen pendukung yang meliputi Polis, Nota Debet, Kuitansi, dan Rekening Koran. Dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem pencatatan penerimaan premi sudah dapat dikatakan baik, karena dalam sistem penerimaan premi tidak memerlukan banyak dokumen sehingga dalam pengarsipan menjadi lebih efektif dan efesien serta mudah untuk ditemukan kembali disaat dibutuhkan. 4. Dalam sistem pencatatan premi di PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel masih terdapat beberapa hambatan yang dapat mengganggu proses berjalannya sistem pencatatan penerimaan premi asuransi. Beberapa hambatan tersebut antara lain: gangguan pada sistem STAR JASINDO, kesalahan dalam pengetikan polis di bagian teknik dan inkaso, keterlambatan tertanggung dalam membayar premi, kesalahan pengetikan dalam memasukkan data ke komputer di bagian inkaso yang dapat menyebabkan tidak balance nya laporan keuangan, alamat tertanggung tidak lengkap, Nasabah tidak mencantumkan nama pengirimnya

serta nomor polis saat melakukan pembayaran melalui Bank. Hal ini dapat membuat kegiatan perusahaan sedikit terhambat dengan adanya hal tersebut, namun sejauh ini masih dapat ditangani oleh unit keuangan itu sendiri.

4.2

Saran Dalam melakukan sistem pencatatan penerimaan premi PT Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) Kantor Cabang Bandung, penulis memiliki beberapa saran agar perusahaan dapat meningkatkan efesiensi waktu terhadap penyelesaian sistem pencatatan penerimaan premi pada PT Jasindo (Persero) KC Bandung Ritel. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pihak Jasindo seharusnya memberikan sanksi terhadap pegawai Jasindo yang melakukan kesalahan dalam pengetikan polis pada saat pembuatan Nota Debet dalam hal ini pada Unit Teknik dan bagian Inkaso, sehingga pegawai Jasindo lebih berhati-hati dalam melakukan pengetikan polis. Karena hal ini berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan dalam proses pencarian Nota Debet pada sistem pencatatan penerimaan premi. 2. Adanya ketegasan dari pihak Jasindo untuk tidak melayani nasabah apabila nasabah tidak mencantumkan nama pengirim dan nomor polis pada saat pembayaran premi melalui bank. Karena sesuai peraturan yang ada pada Jasindo bahwa Nasabah yang melakukan pembayaran premi melalui bank diwajibkan mencantumkan nama pengirim dan nomor polis.

Anda mungkin juga menyukai